Anda di halaman 1dari 27

INSULIN & ANTIDIABETIKA

ORAL

OLEH

SELLY SEPTI FANDINATA

AKADEMI FARMASI SURABAYA 2017


DEFINISI
 Diabetes adalah suatu gangguan kronis yang khususnya
menyangkut metabolisme glukosa dalam tubuh, tetapi
metabolisme lemak & protein juga ikut terganggu

 Penyebab diabetes : kekurangan hormon insulin  glukosa


tdk dimetabolisme menjadi energi & sintesa lemak dihambat
 kadar glukosa dalam darah tinggi  Hiperglikemia 
glukosa diekskresikan melalui urin (glycosuria)

 Gejala-gejala diabetes : Lemas & Letih, polyphagia,


polyuria, merasa haus / banyak minum / polydipsia, berat
badan menurun, Glycosuria
ANATOMI KELENJAR PANKRES
(Sel-sel B-Pankreas & Langerhans
HORMON INSULIN
 PANKREAS  organ tubuh yg terletak dibelakang
lambung & sebagian dibelakang hati
 Organ pakreas terbagi 2 :

1. 98% sel-sel dg sekresi ekstern  memproduksi


enzim-enzim pencernaan (pankreatin)  disalurkan di
GI-trcat
2. Sel-sel Langerhans (Pulau Langerhans) dg sekresi
intern / kelenjar endokrin  memproduksi hormon
insulin & glukagon  dialirkan ke darah
Ada 4 jenis sel endokrin :

1. Sel Alfa  memproduksi hormon glukagon


2. Sel beta  mensekresi hormon insulin, setiap hari
disekresikan 2 mg (50 UI) insulin
3. Sel D  memproduksi somatostatin
4. Sel PP  memproduksi PP (Pancreatic polypeptide)
 berperan penghambatan pd sekresi endokrin &
empedu
GLUCONEOGENESIS & METABOLISME
GLUCOSA
 Gluconeogenesis : sintesa glukosa yang dilakukan oleh hati
 Hati memegang peranan penting dalam sintesa glukosa,
penyerapan / absorbsi glukosa & penimbunan glukosa
dalam bentuk Glukagon. Glukagon dilepaskan dlm darah 
jika terjadi pembakaran Glukosa pada perifer
 Metabolisme karbohidrat dlm tubuh  KBH dirombak di
usus  glukosa absorbsi oleh darah  insulin  sel-sel
tubuh  glukosa diubah menjadi energi & ditimbun sbg
cadangan .
 Cadangan glukosa dlm tubuh  saat tubuh kekurangan
energi, Ex : pd puasa
 Batas normal glukosa dalam darah : 4 – 8 mmol / liter ( 1
mmol/liter = 180 mg glukosa / liter darah)
GUNA GLUKOSA
 Untuk perbaikan / regenerasi sel-sel saraf & otak
 Untuk sel-sel jaringan otot  glukosa ditimbun dlm otot
 dlm btk Glikogen  glikogen di rombak  asam
laktat  distribusi ke hati  gluconeogenesis
 Untuk Jaringan Lemak  sumber energi & sintesa
Trigliserida  lypolisis  asam lemak & Gliserol 
Gluconeogenesis

 Hormon Insulin yang tinggi  kadar glukosa darah


menurun
 Hormon insulin yang rendah  kadar glukosa darah
meningkat
RESISTENSI INSULIN (RI)
Terjadi Karena :
1. Gangguan transport insulin ke dalam sel menurun
pada penderita Diabetes
2. Kurangnya jumlah reseptor insulin  insulin yang
terikat reseptor sedikit atau reseptor insulin tdk dpt
mengikat insulin (reseptor insulin rusak)  glukosa
tdk bisa masuk dlm sel  tdk dibakar menjadi kalori
(energi) & glukosa tadi ditimbun sebagai lemak dalam
sel lemak  akumulasi / penimbunan glukosa terus-
menerus  over weight & adipositas
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RESISTENSI INSULIN

 Obesitas  BB overweight butuh insulin lebih


banyak dari pada BB normal
 Gangguan jantung (Infark, Dekompensasi)
 Efek samping dari obat-obat yaitu Kortikosteroid,
diuretik Tiazida, B-Blockers
 Stimulasi aktivitas sistem simpatikus scr akut
DIAGNOSA DIABETES MELITUS

 Diagnosa DM, ditegakkan jika : kadar glukosa darah 2


jam post prandial ( 2 jam pp) hasil pemeriksaan di
Laboratorium : ≥ 200mg/dl  diberikan Terapi Obat
utk DM
 Tetapi jika kadar glukosa darah pd 2 jam pp < 200 mg /
dl  belum diberikan Terapi obat utk DM  Dx :
Resistensi Insulin  Penderita Diet makanan /
minuman berkarbohidrat & olahraga  observasi
kadar glukosa darah 7-14 hari
KOMPLIKASI LAMBAT DARI DM
a) Retinopati  kerusakan pada retina mata, dengan ciri penglihatan
kabur, perdarahan, udema mata, pengelupasan selaput kornea / sklera
mata, kebutaan

b) Polineuropati perifer  kesemutan / perasaan ditusuk-tusuk &


hilang rasa di telapak kaki & tangan, atau benjolan sangat nyeri di
kaki. Luka / borok pada kaki sukar sembuh  gangren (nekrosis
jaringan)  amputasi

c) Nefropati  Kerusakan pada ginjal  hiperfiltrasi & albumin dlm


urin

d) Impotensi, infeksi Staphylococcus aureus, keluhan Claudicatio


(kejang / nyeri pd betis setelah berjalan)
JENIS - JENIS DIABETES

1. DM tipe - 1 (IDDM = Insulin Dependent Diabetes


Melitus = DM yang tergantung Insulin)  Terapi
mutlak injeksi Insulin

2. DM tipe – 2 (NIDDM = Non Insulin Dependent


Diabetes Melitus = DM yang tdk tergantung Insulin)
 Terapi dengan Oral Antidiabetes (OAD). Pada
NIDDM sering terjadi resistensi Insulin  penderita
banyak makan
GLUKAGON
 Merupakan antagonis Insulin  meningkatkan
kadar gula darah jika tubuh Hipoglikemia.
 Mekanismenya : Glukagon menstimulasi
glikogen - glukosa  kadar gula darah normal,
Lipolysis diperkuat  ketosis
 Glukagon mempunyai efek inotropik positif 
kontraksi otot jantung & menstimulasi penerusan
impuls dari otot jantung
TERAPI DM
TINDAKAN PENCEGAHAN :
1. Diet pembatasan kalori  pasien overweight (DM
tipe-2)  DM karena sindroma metabolik
2. Gerak badan / berolahraga  menghindari
resistensi insulin
3. Stop merokok  Nikotin dpt menghambat
penyerapan glukosa masuk dlm sel
4. Mencegah “stress oksidatif”  metabolisme glukosa
terganggu  radikal bebas dlm darah meningkat 
retinopati, neuropati perifer, nephropati  vitamin
antioksidan (asam Liponat, Vitamin E, Vitamin C)
TUJUAN TERAPI
 Tujuan pengobatan : nilai glukosa darah dibawah 6,7 mmol/l (lambung
kosong). Pada manula nilai glukosa darah 8 mmol/l

 Tujuan jangka panjang  mencegah komplikasi jangka pendek yaitu


mencegah ketoacidosis  komplikasi lambat DM dicegah (Retinopati,
Nephropati, Neuritis perifer)

 Mencapai Regulasi optimal : pemasukkan KBH & sekresi insulin harus


diselaraskan  kadar gula darah mendekati kadar gula darah normal
120mg/dl  selama makan kadar insulin tinggi, kemudian setelah 2 jam
kadar insulin menurun

 Pada penderita DM tdk terkontrol  hipovolemik shock  Regulasi Cepat


Insulin (RCI) + infus Dextrosa 5%  Sangat Efektif mencegah
hipoglikemia & mencapai kadar gula darah normal
ANTIDIABETIK ORAL
 OAD (Oral Antidiabetes)  diberikan bila diet selama
3 bulan, olah raga tdk bisa menurunkan BB & kadar
gula darah tetap tinggi
 OAD diberikan pada penderita dg DM tipe 2 (NIDDM)
 Sindroma metabolik  over weight, Resistensi
insulin
PENGGOLONGAN OAD
1. Golongan Sulfonilurea (Klorpropamid,
Glibenclamid, Glipizid, Glimepirid, Glikazid,
Glikuidon)  mempunyai gugus Sulfonamida 
bekerja pada stimulasi sel-sel B-pankreas di
Langerhans  sekresi insulin meningkat. Golongan
Sulfonilurea  efektif pd NIDDM yg B-pankreasnya
masih bekerja cukup baik tetapi produksi insulin
menurun. ESO : Hipoglikemia cepat. Cara mengatasi
ESO : diberikan pada suapan makan ke 2 atau ke 3,
bisa juga diberikan 2-5 menit sebelum makan
PENGGOLONGAN OAD
2. Golongan Biguanida (Metformin)  tdk meningkatkan
insulin & tdk menurunkan gula darah pd orang sehat.
Mekanismenya pada penghambatan glukoneogenesis di
hati, menekan nafsu makan shg BB tidak meningkat 
penderita Overweight (sindroma metabolik) 
sesnsitifitas reseptor insulin meningkat  absorbsi
glukosa pada perifer meningkat  transport glukosa ke
dlm sel meningkat  pemecahan glukosa menjadi kalori
(energi)  glukosa darah menurun, gluconeogenesis
dihanbat, kolesterol & Trigliserida menurun
ESO :laktat acidosis  jarang terjadi
PENGGOLONGAN OAD

3. Glukosidase-Inhibitors (Akarbose, Miglitol) 


Mekanisme kerja : inhibisi enzim alfa-glukosidase di
mukosa duodenum shg penguraian di-/polisakarida 
monosakarida dihambat  pelepasan glukosa dlm
darah lambat  absorbsi glukosa dlm dalarah lambat
 kadar gula darah memuncak dihindari  ESO :
Hipoglikemia dihindari . Penggunaan pada penderita
DM overweight, diberikan saat makan krn kerjanya
menghambat enzim atau sebelum makan. ADR :
penumpukan gas pada colon (kentut & kembung) 
krn KBH tdk dicerna berada dlm colon  KBH
diuraikan oleh flora usus
PENGGOLONGAN OAD
4. Thiazolidindion (Troglitazon)  penurunan kadar
glukosa & insulin dg jalan meningkatkan kepekaan
insulin dlm otot, jaringan lemak & hati  absorbsi
glukosa meningkat  menurunkan kadar trigliserida
& asam lemak bebas serta mengurangi
gluconeogenesis. Triglitazon bersifat Antihipertensif
 Px. NIDDM dg HT

5. Miglitinida (Repaglinida / Novonorm) mekanisme


kerja stimulasi pelepasan insulin dari pankreas segera
sesudah makan. Pemberian : tepat sebelum makan,
pelepasan insulin cepat dg kadar puncak 1 jam.
TERAPI INSULIN
 Insulin terdiri dari : dua rantai peptida (A&B) dg masing-
masing 20 & 30 asam amino, yg saling dihubungkan dg 2
rantai disulfida.
 Diberikan pada penderita IDDM yg sukar di regulasi &
pada wanita hamil
 Cara memperoleh Insulin :
1. Cara semisintetis  bahan dari insulin babi  pankreas
babi. Insulin sapi lebih imunogen (menimbulkan reaksi
alergi pada tubuh) daripada insulin babi
2. Cara biosintesis  cara rekombinan DNA 
memasukkan gen-gen sintetis ke dalam plasmid E.Coli.
Ex : Insulin Mixtard Human, Monotard Human &
Insulatard Human  banyak digunakan
LOKASI PENYUNTIKAN INSULIN (SC)

 Pada Bumil
BENTUK INSULIN BERDASARKAN LAMA
KERJANYA
1. Insulin Kerja Singkat (Actrapid, Humulin Regular, Insulin
Lispro/Humalog)  bekerja ½ jam setelah injeksi subkutan
 krn bentuk heksamer diuraikan menjadi monomer &
dimer utk diabsorbsi dlm darah. Pada Humalog (insulin
Lispro) mulai kerjanya < 20 menit & lama kerjanya 2,5 jam
2. Insulin Longacting  memperlama daya kerja Insulin dlm
darah  daya larut insulin diperlama. Caranya :
a. Menambah protein  protamin  Insulin NPH
b. Menambah seng  Zinc Insulin  Humulin Zinc (Kristal
Zn insuliin bekerja 28 jam), Monotard insulin (zn insulin
amorf & Kristal, bekerja 24 -28 jam)
c. Bentuk fisik insulin  suspensi Zinc-insulin btk kristal atau
amorf  absorbsi sirkulasi sistemik lambat
BENTUK INSULIN BERDASARKAN LAMA
KERJANYA
3.Medium-acting  jangka waktu efeknya divariasikan,
dg cara : mencampur bentuk insulin dg lama kerja yg
berlainan.
Caranya : mencampur insulin biasa dg Seng-Insulin
dalam perbandingan & bentuk kristal yg berbeda-beda
 efek cepat yg bertahan sedang, panjang atau sangat
panjang. Contohnya :
 Mixtard Insulin 30 HM = insulin 30 % + Insulin
Isofan 70 % , bekerja 12 -24 jam
 Humulin 20 = insulin 20% + insulin isofan 80%,
bekerja 12 -24 jam
ADR INSULIN
1. Hipoglikemia
2. Reaksi alergi (Imunogenitas)  terutama insulin yg
diperoleh dengan cara semisintetis
3. Lipodystrofi  gangguan pembentukan lemak pada
daerah lemak subkutan (daerah injeksi insulin)
4. Resistensi insulin  terjadi jika kebutuhan insulin >
200 UI/hari
5. Gangguan akomodasi mata  penurunan gula darah
yg terlalu cepat
GANGREN (NEKROSIS JARINGAN) PADA DM
TIDAK TERKONTROL

Jaringan Kulit Normal

Jaringan kulit mengalami Nekrosis


TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai