Preeklamsia Dan Eklamsia
Preeklamsia Dan Eklamsia
PREEKL
AMSIA
Preeklamsia
diidentifikasikan melalui
adanya hipertensi dan
proteinuria pada seorang
perempuan hamil yang
tadinya normotensif.
Merupakan penyakit
primigravida dan timbul pada
seseorang multigravida, terjadi
karena faktor predisposisi.
Sindrom preeklamsia adalah
kelainan yang ditandai oleh
beberapa gejala spesifik dalam
kehamilan akibat terlibatnya
banyak sistem organ.
Faktor
Risiko
Diagnosis
Ditegakkan bila ditemukan gejala hipertensi dan proteinuria (kriteria minimum)
abnormal ●
Pada preeklamsia proses remodelling tidak terjadi → lapisan endotel dan
muskular(+)→ vasospasme → iskemia di bagian distal arteriola.
Gangguan ●
Sering ditemukan pada primigravida, hiperplasentosis, wanita dengan
fenotip HLA DR4 , kehamilan inseminasi donor, ↓ konsentasi komplomen C4
keseimbangan ●
Reaksi penolakan janin oleh ibu disebabkan oleh perubahan histologi di
perbatsan sel/jaringan ibu dan plasenta→ gangguan pembentukan blocking
adaptsi imunologi antibodies di perbatasan tersebut terutama dengan sperma/suami yang baru
Gangguan ●
Hilangnya daya refrakter terhadap bahan vasopresor dan
terjadi peningkatan kepekaan terhadap bahan vasopresor
keseimbangan adaptasi terjadi pada keadaan hipertensi dalam kehamilan.
kardiovaskuler ●
Terjadi pada trimester I
Faktor ●
Genotipe ibu lebih menentukan terjadinya HDK dibanding
dengan genotipe lain
●
26% anak perempuanya akan mengalami preeklamsia dan
genetik 8% anak menantu mengalami preeklamsia.
PATOGENESIS PREEKLAMSIA
TAHAP 1 GANGGUAN INVASI TROFOBLAS
VASOSPASME
STRES OKSIDATIF
SINDROM PREEKLAMSIA
PERUBAHAN SISTEM DAN ORGAN
PADA PREEKLAMSIA
PENCEGAHAN PREEKLAMSIA
PENCEGAHAN DENGAN NONMEDIKAL
PREEKLAMSIA BERAT
•DEFINISI
Preeklamsia berat adalah preeklamsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160mmHg
dan diastolik ≥110mmHg diserti proteinuria 5 g/24 jam
•DIAGNOSIS
Ditegakkan berdasarkan kriteria preeklamsia berat.
•PEMBAGIAN PREEKLAMSIA BERAT
1. Preeklamsia berat tanpa impending eclampsia
2. Preeklamsia berat dengan impending eclampsia
Disebut impending eclampsia bila disertai gejala seperti nyeri kepala hebat,
gangguan visus, muntah, nyeri epigastrium, kenaikan progresif tekanan darah.
• TUJUAN UTAMA PERAWATAN
1. Mencegah eklamsia
2. Memperbesar kemungkinan hidup anak yang lahir
3. Sedapat mungkin meminimalisasi trauma persalinan serta menghindari penyulit
di kehamilan/ persalinan berikutnya
4. Mencegah hipertensi persisten
Preeklam
8. Sakit ulu
sia berat
hati menetap
6. Peningkatan 2. Proteinuria
kadar serum
transminase ≥2 gram
(SGOT&SGPT) dalam 24 jam
5. Hemolisis 3. Kreatinin
& peninggian serum ≥1,2
kadar LDH
4. Trombosit mg/dl
≤ 100.000/ul
Pengobatan Medisinal
PENGELOLAAN OBSTETRIK
• Pengelolaan preeklamsia terbaik adalah
mengakhiri kehamilan karena :
1. Penyebabnya adalah kehamilan itu sendiri
2. Preeklamsia akan membaik setelah persalinan
3. Mampu mencegah kematian janin dan ibu
Namun, bila kehamilan belum matur dan ibu
serta janin masih baik, perawatan konservatif
dapat dilakukan untuk mempertahankan
kehamilan sampai berumur 37 minggu
EKLAMSIA
●
Adalah kejang yang dialami wanita hamil dengan persalinan atau masa nifas yang
disertai gejala – gejala preeklamsia ( hipertensi, edema dan/atau proteinuria)
●
1. Eklamsia antepartum, terjadi sebelum persalinan
●
2. Eklamsia intrapartum, terjadi sewaktu persalinan
●
3. Eklamsia postpartum, terjadi setelah persalinan (eklamsia postpartum dapat terjadi segera (early postpartum) setelah 24 jam –
7 hari persalinan)/ lambat (late postpartum) setelah 7 hari pascasalin selama masa nifas.
●
1. Tingkat invasi (tingkat permulaan), mata terpaku,kepala dipalingkan ke satu sisi, muka memperlihatkan kejang halus, berlangsung beberapa detik
●
2. Tingkat kontraksi (tingkat kejang tonus), seluruh badan kaku, kadang terjadi epistotonus, berlangsung 15-20 detik
●
3.Tingkat konvulsi (tingkat kejang klonis), kejang, hilang timbul, rahang membuka dan menutup begitu pula dengan mata. Otot – otot muka dan badan berkontraksi
dan berelaksasi berulang, berlangsung selama 1 menit
●
4. Tingkat koma, setelah kejang klonis, penderita mengalami koma, bila sadar penderita mengalami amnesia retrograd
Patologi Etiologi Diagnosis
●
Koma yang lama
●
Nadi > 120 x/menit
Gejala yang ●
Tekanan darah >200 mmHg
memperberat ●
Suhu >39 C
prognosis menurut ●
Kejang >10 kali serangan
Eden ●
Proteinuria >10 gr/hari
●
Tidak ada edema
Edema paru dan apopleksi merupakan keadaan yang biasanya mendahului kematian
PENGELOLAAN
Profilaksis
●
1. Mencegah kejang berulang
●
2. Menurunkan / mengendalikan tekanan darah
●
3. Mengatasi hemokonsentrasi dan memperbaiki diuresis dengan memberikan cairan seperti caira 2A/RL
●
4. Mengatasi hipoksia dan asidosis dengan mengusahakan agar penderita memperoleh oksigen dan mempertahankan
kebebasan jalan napas.
●
5. Mengakhiri kehamilan tanpa memandang usia kehamilan, setelah kejang teratsi.
PENGELOLAAN OBSTETRIK
●
waktu pengakhiran kehamilan ditetapkan bila hemodinamika dan metabolisme ibu sudah pulih yakni 4-8 jam setelah
salah satu/lebih dari keadaan berikut :
●
1. Setelah pemberian obat anti kjang terakhir
●
2. Setelah kejang terakhir
●
3. Setelah pemberian obat obat antihipertensi terakhir
●
4. Pasien mulai sadar (responsif)
TERIMA KASIH