Anda di halaman 1dari 113

Matematika

SMK/MAK Kelas XI Semester 1

Disusun oleh:
Tyas Ika Utami

Disklaimer Daftar isi


Disklaimer

• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu


Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan


Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara


ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkannya sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
DAFTAR ISI

Bab I . Persamaan dan Fungsi Kuadrat

Bab II. Komposisi Fungsi dan Invers Fungsi

Bab III. Lingkaran

Bab IV. Logika Matematika

Bab V. Dimensi Tiga


BAB

I Persamaan dan Fungsi Kuadrat

A. Persamaan Kuadrat

B. Nilai Diskriminan, Rumus Jumlah,


Hasil Kali Akar-akar serta Menyusun
Persamaan Kuadrat Baru

C. Fungsi Kuadrat

Kembali ke daftar isi


A. Persamaan Kuadrat

1. Persamaan Kuadrat

2. Pertidaksamaan Kuadrat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Persamaan Kuadrat

a. Pengertian persamaan kuadrat


Persamaan kuadrat adalah persamaan yang terdiri atas satu
variabel dengan pangkat tertinggi variabelnya dua dan koefisien
variabel yang berpangkat dua tidak boleh sama dengan nol. bentuk
umum persamaan kuadrat dalam variabel x :

ax2 + bx + c = 0
Dengan a, b, dan c bilangan nyata(real) dan a ≠ 0
Perhatikan contoh berikut :
X2 – 10x + 20 = 0 merupakan persamaan kuadrat
x2 + y2 – 2x + 5 = 0 bukan merupakan persamaan kuadrat.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Penyelesaian Persamaan Kuadrat
Penyelesaian persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah nilai-nilai x yang
membuat pernyataan ax2 + bx + c = 0 bernilai benar
Perhatikan persamaan kuadrat 2x2 + 3x – 2 = 0

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Menentukan Persamaan Kuadrat
1) Memfaktorkan
Langkah-langkah menyelesaikan persamaan kuadrat dengan
cara memfaktorkan:
 Ubah persamaan kuadrat ke bentuk umum persamaan
kuadrat ax2 + bx + c = 0.
 Faktorkan persamaan tersebut.
 Selesaikan hasil pemfaktoran menggunakan sifat faktor nol.
Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2) Melengkapkan Kuadrat Sempurna

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh:

Coba, Anda lanjutkan penyelesaian tersebut!

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Rumus ABC
 b  b 2  4ac
x1,2 
Contoh: 2a

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Pertidaksamaan Kuadrat
a. Pengertian Pertidaksamaan Kuadrat

Pertidaksamaan kuadrat adalah pertidaksamaan yang


terdiri atas satu variabel dengan pangkat tertinggi
variabelnya dua dan koefisien yang berpangkat duatidak
boleh sama dengan nol.
Bentuk umum pertidaksamaan kuadrat sebagai berikut.
1) ax2 + bx + c < 0
2) ax2 + bx + c ≤ 0
3) ax2 + bx + c > 0
4) ax2 + bx + c ≥ 0
dengan a ≠ 0 dan a, b, c bilangan nyata atau real

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Penyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat

c. Langkah-langkah Menyelesaikan Pertidaksamaan Kuadrat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
B. Nilai Diskriminan
Diskriminan atau pembeda (D)

Dari nilai diskriminan dapat ditentukan jenis akar-akar persamaan


kuadrat.
 Jika D > 0 maka persamaan kuadrat mempunyai dua penyelesaian
berupa dua akar real yang berbeda.
 Jika D = 0 maka persamaan kuadrat mempunyai satu
penyelesaian berupa akar real yang sama (kembar).
 Jika D < 0 maka persamaan kuadrat tidak mempunyai akar real.
Contoh Soal

Tentukan nilai p yang memenuhi agar akar-akar persamaan kuadrat


(p – 2) x2 + 2px + p – 1 = 0 negatif dan berlainan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat
jika x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a ≠ 0
maka berlaku
Rumus jumlah akar-akar:

Rumus hasil kali akar-akar:

Rumus selisih akar-akar:

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Hubungan Nilai Diskriminan dan Jenis Akar-akar Persamaan Kuadrat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Menyusun Persamaan Kuadrat Baru
 Jika diketahui akar-akarnya

 Jika diketahui hubungan antara akar-akar persamaan


kuadrat baru dengan akar-akar persamaan kuadrat lama.

Nilai α + β dan αβ dapat ditentukan menggunakan nilai-


nilai pada bentuk x1 + x2 dan x1x2

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Fungsi Kuadrat
1. Bentuk Umum Fungsi Kuadrat
Bentuk umum fungsi kuadrat dalam x adalah f(x) = ax2 + bx + c dengan
a, b, dan c bilangan real dan a ≠ 0
2. Grafik Fungsi Kuadrat
a. Pembuat nol fungsi kuadrat
Pembuat nol fungsi adalah nilai x yang membuat persamaan
kuadrat bernilai nol atau f(x) = 0

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Sumbu simetri Grafik Fungsi Kuadrat

Contoh

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c. Nilai Balik Fungsi Kuadrat
Nilai balik fungsi kuadrat f(x) = ax2 + bx + c adalah

Contoh

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


d. Titik Balik Grafik Fungsi Kuadrat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Sifat Grafik Fungsi Kuadrat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Menggambar Grafik Fungsi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Menggambar Grafik Fungsi Kuadrat dengan Pergeseran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Menyusun Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

II KOMPOSISI FUNGSI dan INVERS

Komposisi Fungsi dan Invers

Komposisi Fungsi

Invers Fungsi

Kembali ke daftar isi


A. Komposisi Fungsi
  1. Operasi Aritmetika Fungsi
a. Operasi Aljabar Pada Fungsi
Jika f dan g merupakanfungsi, berlakusifat-
sifataljabarfungsisebagaiberikut.
• Penjumlahanfungsi: (f + g)(x) = f(x) + g(x)
• Penguranganfungsi: (f – g)(x) = f(x) – g(x)
• Perkalianfungsi: (f × g)(x) = f(x) × g(x)
• Pembagianfungsi : ()(x) = untukg(x) ≠ 0

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Sifat-sifat Operasi Aljabar pada Fungsi
 Sifat komutatif pada penjumlahan

 Sifat asosiatif pada penjumlahan

 sifat komutatif pada perkalian

 sifat asosiatif pada perkalian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


contoh: misalkan p(x) = 2x + 1, q(x) = x - 2, r(x) = 3x + 2
• Komutatif • Asosiatif

Penjumlahan Penjumlahan

Perkalian
Perkalian

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


c.Daerah Asal Fungsi Hasil Operasi Aljabar Dua Fungsi atau Lebih
Diketahui Df daerah asal fungsi f dan Dg daerah asal fungsi g. Daerah asal operasi
aljabar dua fungsi sebagai berikut.
• Daerah asal fungsi (f + g)(x): Df + g = Df ∩ Dg
• Daerah asal fungsi (f – g)(x): Df – g = Df ∩ Dg
• Daerah asal fungsi (f × g)(x): Df × g = Df ∩ Dg
• Daerah asal fungsi (f/g)(x): Df/g = Df ∩ Dg ∩ {x | g(x) ≠ 0}

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Operasi Komposisi Fungsi
a. Definisi Komposisi Fungsi

b. Sifat-Sifat Komposisi Fungsi


1) Pada operasi komposisi fungsi tidak berlaku sifat
komutatif yaitu:

2) Pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat asosiatif


yaitu:

3) Pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat Identitas


yaitu:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Definisi Fungsi Invers
Jika fungsi f memetakan A ke B dan dinyatakan
dalam pasangan berurutan f = {(x, y) | x  A dan y  B},
invers fungsi f adalah relasi yang memetakan B ke A. Invers
fungsi f dinotasikan sebagai f–1 dan dinyatakan dalam
pasangan berurutan f–1 = {(y, x) | y  B dan x  A}. Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Fungsi Invers

invers suatu fungsi belum tentu berbentuk fungsi. Jika invers suatu fungsi
berbentuk fungsi, invers tersebut disebut fungsi invers.
 Sifat-sifat fungsi invers:

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


 Menentukan invers fungsi jika diketahui grafiknya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


 Menentukan invers fungsi jika diketahui rumus fungsinya

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

III LINGKARAN

A. Persamaan Lingkaran
B. Kedudukan Titik, Garis, dan Lingkaran
terhadap Lingkaran
C. Garis Singgung Lingkaran

Kembali ke daftar isi


A. Persamaan Lingkaran

1. Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah tempat
kedudukan titik-titik yang
berjarak sama terhadap sebuah
titik tertentu. sebuah titik
tertentu tersebut disebut pusat
lingkaran dan jarak yang sama
itu dinamakan jari-jari
lingkaran (radius)

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Persamaan Lingkaran
 Persamaan lingkaran yang berpusat
di O(0,0) dan berjari-jari r

Contoh:
Tentukan persamaan lingkaran yang
diketahui pusatnya O(0,0) dan
melalui titik (2, 3).

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


 Persamaan lingkaran yang
berpusat di P(a,b) dan
berjari-jari r

Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Bentuk umum persamaan lingkaran

titik pusat =

jari-jari =

Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Kedudukan Titik, Garis, dan
Lingkaran terhadap Lingkaran
1. Kedudukan Titik terhadap Lingkaran
2. Kedudukan Garis terhadap Lingkaran
3. Kedudukan Dua Lingkaran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Kedudukan titik terhadap lingkaran
Kedudukan titik (x1, y1) terhadap lingkaran dapat ditentukan
dengan cara berikut:
a. Mensubstitusikan titik tersebut ke dalam lingkaran
1) Titik (x1, y1) terletak didalam lingkaran jika:

2) Titik (x1, y1) terletak pada lingkaran jika:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3) Titik (x1, y1) terletak diluar lingkaran jika:

Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Membandingkan jarak antara Titik (x1, y1) terhadap
pusat lingkaran dengan jari-jari lingkaran
Misalkan titik pusat lingkaran di P(a, b) dan d adalah jarak
antara titik (x1, y1) dan titik P(a, b).

jika d < r, titik (x1, y1) terletak di dalam lingkaran


jika d = r, titik (x1, y1) terletak pada lingkaran
jika d > r, titik (x1, y1) terletak di luar lingkaran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Kedudukan garis terhadap lingkaran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Kedudukan Dua Lingkaran
Misalkan: d = jarak titik pusat kedua lingkaran,R = jari-jari
lingkaran besar, dan r = jari-jari lingkaran kecil.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Garis Singgung Lingkaran
1. Pengertian Garis Singgung Lingkaran
2. Persamaan Garis Singgung Lingkaran yang Diketahui Gradiennya
3. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di Suatu Titik Pada Lingkaran
4. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di Suatu Titik di Luar Lingkaran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. pengertian garis singgung lingkaran
•garis singgung
lingkaran merupakan garis
yang memotong lingkaran di
satu titik dan tegak lurus
dengan jari-jari lingkaran.
titik perpotongan garis
singgung dan lingkaran
dinamakan titik singgung.

pada gambar di atas garis ℓ menyinggung lingkaran di titik


A(x1, y1). Garis ℓ tegak lurus dengan jari-jari lingkaran PA. titik
A(x1, y1) dinamakan titik singgung.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Persamaan garis singgung lingkaran yang diketahui gradiennya

Misalkan m adalah gradien garis singgung lingkaran


a. Persamaan garis ℓ pada lingkaran yang berpusat
di titik O(0,0) dan berjari-jari r

b. Persamaan garis ℓ pada lingkaran yang berpusat


di titik O(0,0) dan berjari-jari r

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Persamaan garis singgung lingkaran di suatu titik
pada lingkaran
Misalkan titik (x1, y1) terletak pada lingkaran:
a. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 = r2 di titik T:

b. Persamaan garis singgung lingkaran (x - a)2 + (y - b)2 = r2 di


titik T:

c. Persamaan garis singgung lingkaran x2 + y2 + Ax + By + C =


0 di titik T:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Persamaan Garis Singgung Lingkaran di Suatu Titik di Luar Lingkaran

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh

Tentukan persamaan garis singgung


lingkaran yang melalui titik (15, - 5)
terhadap lingkara L: x2 + y2 = 225.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

IV LOGIKA MATEMATIKA

A. Pernyataan dan Ingkarannya


B. Pernyataan Majemuk dan Pernyataan Berkuantor
C. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen dan
Ingkarannya
D. Penarikan Kesimpulan

Kembali ke daftar isi


A. Pernyataan dan Ingkarannya
1. Pengertian Pernyataan
Pernyataan (kalimat deklaratif) adalah kalimat yang mempunyai kebenaran
tertentu. Maksudnya kalimat tersebut bernilai benar atau bernilai salah, tetapi
tidak sekaligus bernilai benar dan salah.
Ada dua macam kebenaran, yaitu:
kebenaran empiris (berdasarkan kenyataan pada saat itu). contoh: pukul 15.00
WIB di sekitar Monas terjadi hujan ringan.
kebenaran non empiris (kebenaran mutlak). contoh: 28 merupakan angka yang
habis dibagi 7.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Kalimat Terbuka

Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat


ditentukan nilai kebenarannya karena masih memuat
variabel. nilai variabel yang membuat kalimat terbuka bernilai
benar disebut penyelesaian dari kalimat terbuka tersebut.
contoh kalimat terbuka adalah “4 + x = 9”. kalimat
terbuka tersebut bernilai benar untuk x = 5 yaitu “4 + 5 = 9”
dan menjadi pernyataan bernilai salah untuk x selain 5, misal
x = 4, yaitu “4 + 4 = 8”. dengan demikian nilai x = 5 disebut
penyelesaian dari kalimat terbuka adalah “4 + x = 9”.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Ingkaran (negasi) suatu pernyataan

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Pernyataan Majemuk dan Pernyataan
1. Pernyataan Majemuk Berkuantor
2. Operasi Konjungsi
3. Operasi Disjungsi
4. Operasi Implikasi
5. Operasi Biimplikasi
6. Pernyataan Berkuantor
7. Konvers, Invers, dan Kontraposisi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Pernyataan Majemuk
Gabungan dari beberapa pernyataan yang dihubungkan dengan tanda
hubung logika disebut pernyataan majemuk.
Tanda hubung logika misalnya konjungsi (∧), disjungsi (∨), implikasi (⇒), dan
biimplikasi (⇔).
Nilai kebenaran suatu pernyataan majemuk tergantung dari pernyataan-
pernyataan yang menyusunnya.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Operasi Konjungsi
Konjungsi pernyataan P dan q adalah penggabungan
pernyataan p dan q menjadi pernyataan majemuk dengan
menggunakan kata hubung “dan”. Lambang konjungsi adalah “∧”
dibaca “dan”, misalkan p ∧ q dibaca p dan q.
Tabel kebenaran konjungsi

keterangan:
B = bernilai benar
S = bernilai salah

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Operasi Disjungsi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Operasi Implikasi

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Operasi Biimplikasi

Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


6. Pernyataan Berkuantor

Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


7. Konvers, Invers, dan Kontraposisi
Hubungan antara konvers, invers, dan kontraposisi dari implikasi p ⇒ q sebagai berikut:

Contoh soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen dan
Ingkarannya
Pernyataan majemuk yang ekuivalen adalah pernyataan majemuk yang
mempunyai nilai kebenaran yang sama.
Contoh:

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Pernyataan Majemuk yang Ekuivalen

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Ingkaran Pernyataan Berkuantor

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Negasi Pernyataan Majemuk

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


D. Penarikan Kesimpulan

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


BAB

V DIMENSI TIGA

A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang


B. Jarak Titik, Garis, dan Bidang
C. Sudut Garis dan Bidang

Kembali ke daftar isi


A. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang
1. Kedudukan Titik terhadap Garis
2. Kedudukan Titik terhadap Bidang
3. Kedudukan Garis terhadap Garis Lain
4. Kedudukan Garis terhadap Bidang
5. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Kedudukan Titik terhadap Garis

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Kedudukan Titik terhadap Bidang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Tentukan titik sudut yang terletak pada bidang alas


limas.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Kedudukan Garis terhadap Garis Lain

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Tentukan pasangan garis yang saling


bersilangan.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Kedudukan Garis terhadap Bidang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Tentukan pasangan garis dan bidang yang


saling sejajar.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Kedudukan Bidang terhadap Bidang Lain

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


B. Jarak Titik, Garis, dan Bidang
1. Jarak Antara Dua Titik
2. Jarak Antara Titik dan Garis
3. Jarak Antara Titik dan Bidang
4. Jarak Antara Dua Garis Sejajar
5. Jarak Antara Garis dan Bidang
6. Jarak Antara Dua Bidang Sejajar

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1. Jarak Antara Dua Titik

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Jarak Antara Titik dan Garis

Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Jarak Antara Titik dan Bidang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


4. Jarak Antara Dua Garis Sejajar

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


5. Jarak Antara Garis dan Bidang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Tentukan jarak antara rusuk PQ


dan bidang LMRO.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


6. Jarak Antara Dua Bidang Sejajar

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Tentukan jarak antara bidang


KNRO dan bidang LMPQ

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


C. Sudut Garis dan Bidang
1. Sudut Antara Dua Garis
2. Sudut Antara Garis dan Bidang
3. Sudut Antara Dua Bidang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


1.a. Sudut Antara Dua Garis
Sudut Antara Dua Garis yang Berpotongan

Sudut antara kedua garis dapat ditentukan sebagai


berikut
1) Pilih titik A yang terletak pada garis g dan titik B
yang terletak pada garis h.
2) Besar sudut APB (∠APB) disebut ukuran sudut
antara garis g dan garis h.

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


b. Sudut Antara Dua Garis yang Bersilangan

Garis g dan garis k bersilangan. Garis k terletak pada


bidang ɑ, sedangkan garis g menembus bidang α di
titik P. Sudut antara kedua garis itu apat ditentukan
dengan cara sebagai berikut.
1) Buatlah garis k' melalui titik P dan sejajar garis k
2) Pilih titik C yang terletak pada garis g dan titik D
yang terletak pada garis k'
3) Besar ∠CPD disebut ukuran sudut antara garis g
dan garis k.
Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


2. Sudut Antara Garis dan Bidang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


3. Sudut Antara Dua Bidang

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab


Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab
Contoh Soal

Kembali ke daftar isi Kembali ke awal bab

Anda mungkin juga menyukai