Anda di halaman 1dari 5

MASALAH SOSIAL

KEMISKINAN
ARTIKEL
 Peningkatan di desa lebih landai dengan kisaran
 Dampak COVID-19, Angka Kemiskinan Indonesia Melonjak 26,4 Juta 0,22 persen dari 12,60 persen menjadi 12,82
 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan per Maret 2020 persen. Dilihat menurut provinsi, dampak
mengalami kenaikan menjadi 26,42 juta orang. Dengan posisi ini, persentase COVID-19 yang baru terekam beberapa minggu
penduduk miskin per Maret 2020 juga ikut naik menjadi 9,78 persen. Dibanding dalam survei BPS Maret 2020 menunjukan hampir
Maret 2019 peningkatannya mencapai 1,28 juta orang dari sebelumnya 25,14 juta
orang. Persentase penduduk miskin juga naik 0,37 persen poin dari Maret 2019
seluruh daerah mengalami kenaikan. Dari 34
yang hanya 9,41 persen. “Karena COVID-19 jumlah penduduk miskin naik. provinsi, 22 diantaranya mengalami kenaikan
Persentase penduduk miskin naik,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam tingkat kemiskinan. “Seluruh provinsi di Jawa
konferensi pers virtual, Rabu (15/7/2020). Angka kemiskinan Maret 2020 juga mengalami kenaikan kemiskinan. Tertinggi di DKI
meningkat 1,63 juta orang dari September 2019 yang mencapai 24,79 juta orang. Jakarta peningkatannya 1,11 persen poin (3,42
Persentase Maret 2020 ini naik 0,56 persen poin dari September 2019 yang hanya
persen menjadi 4,53 persen),” ucap Suhariyanto.
mencapai 9,22 persen. Perhitungan angka kemiskinan yang digunakan BPS pada
Maret 2020 menggunakan garis kemiskinan Rp452.652 per kapita per bulan. Sementara itu indikator lain juga mencatatkan
Komposisi garis kemiskinan didominasi 73,86 persen dari kelompok makanan pemburukan. Indeks kedalaman kemiskinan yang
seperti beras sampai rokok kretek filter dan sisanya 26,14 persen bukan makanan menggambarkan jarak rata-rata pengeluaran
seperti biaya perumahan, bensin, listrik sampai pendidikan. Jika dibedah lebih penduduk miskin terhadap garis kemiskinan
lanjut, peningkatan tingkat kemiskinan terjadi di desa dan kota. Peningkatan mengalami kenaikan dari 1,5 menjadi 1,61 poin.
tingkat kemiskinan di kota mencapai 1,12 persen poin dari September 2019 yang
berkisar 6,56 persen menjadi 7,38 persen. Indeks keparahan kemiskinan yang mengukur
ketimpangan pengeluaran antara penduduk miskin
juga meningkat. Dari 0,36 poin menjadi 0,38 poin
alasan artikel diatas termasuk ke dalam kemiskinan

 -covid 19 menurunkan aktivitas perekonomian yang berdampak


pada tidak tercukupinya kebutuhan masyarakat (kemiskinan)

 -pengeluaran rakyat semakin tinggi sedangkan


pendapatan tidak ada

.Analisis teori masalah sosial

 Teori Fungsionalis,semua bagian di masyarakat mempunyai fungsi dan perannya masing masing.jika
salah satu fungsi tidak terjalankan dengan baik dapat menimbulkan masalah sosial yaitu
kemiskinan,masyarakat yang tidak bekerja,pemerintah yang menaikan harga barang bisa menimbulkan
kemiskinan itu sendiri

 ▪︎Teori Konflik,masalah kemiskinan juga terjadi karena adanya konflik seperti konflik antara
masyarakat kls atas dan bawah yang menimbulkan kesenjangan.

 ▪︎Teori Interaksi Simbolis,interkasi manusia terjadi karena salah satu individu membentuk makna
melaui komunikasi,kemiskinan disini bisa terjadi karena asumsi masyarakat atas tindakan yang
dilakukan
 Analisis klasifikasi kemiskinan tersebut
 Kemiskinan subsistensi, penghasilan rendah, jam kerja panjang, perumahan buruk, fasilitas
air bersih mahal.
 perlindungan, lingkungan buruk (sanitasi, sarana pembuangan sampah, polusi), kondisi
kerja buruk, tidak ada jaminan atas hak pemilikan tanah.
 Kemiskinan pemahaman, kualitas pendidikan formal buruk, terbatasnya akses atas
informasi yang menyebabkan terbatasnya kesadaran atas hak, kemampuan dan potensi
untuk mengupayakan perubahan.
 Kemiskinan partisipasi, tidak ada akses dan kontrol atas proses pengambilan keputusan
yang menyangkut nasib diri dan komunitas.
 Kemiskinan identitas, terbatasnya perbauran antar kelompok sosial, terfragmentasi.
 Kemiskinan kebebasan, stres, rasa tidak berdaya, tidak aman baik di tingkat pribadi
maupun komunitas.

Anda mungkin juga menyukai