Anda di halaman 1dari 13

ILMU POLITIK

SEJARAH PARTAI POLITIK


Nama:muhammad yusril mahendra
Nim:19671011
Mata kuliah: ilmu politik
Dosen pembimbing:habiburrahman M.H.
SEJARAH KEPARTAIAN DI
INDONESIA
Peralihan generasi ke generasi bukan evolusi
melainkan patahan-patahan sejarah yang
memutuskan hubungan antar generasi partai
politikDaniel Dhakidae menyebutkan patahan
sejarah dalam empat generasi parpol di indonesia
1. Generasi pertama
2. 2. Generasi kedua
3. 3. Generasi ketiga
4. 4. Generasi keempat (1998- sekarang)
1.Generasi Pertama
Diawali lahirnya Budi Oetomo 1908 dan
Sarikat Dagang Islam 1912.Periode ini adalah
masa formasi Masyarakat Politik: menuju
kesatuan politik.Terjemahan dari rasa
nasionalisme yg berkembang saat itu.
2.Generasi Kedua
Parpol tumbuh setelah dikeluarkannya Maklumat
X Tgl 16Oktober 1945, seperti “jamur di musim
hujan”.Isi Maklumat Wakil Presiden:“Bahwa
Komite Nasional Indonesia Pusat, sebelum
terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat
dan Dewan Perwakilan Rakyat diserahi kekuasaan
legislative dan ikut menetapkan Garis-garis Besar
Haluan Negara, serta pekerjaan Komite Nasional
Indonesia.
3.Generasi ketiga
Patahan ketiga dimulai pada awal
terbentuknya rezim Orde Baru.Orde Baru
melanjutkan penyederhanaan sistem
kepartaian dari 9 menjadi 2 partai politik dan
golongan karyaKontrol yg kuat dari negara
terhadap partai politik.
Transformasi Sistem Pemilu di Era Reformasi

 Sistem kepartaian berkembang dari limitasi


menjadi multipartai.Pemilu dilakukan oleh
lembaga independen yang bernama Komisi
Pemilihan Umum (KPU) yang menjamin
proses pemilu berjalan dengan jujur, adil, dan
transfaran.
Problem Sistem Kepartaian dan Pemilu Era
Reformasi

Belum diikuti oleh peningkatan kualitas


berpolitik baik dari kalangan elit parpol
maupun pemilih.Partai politik belum mampu
medesain dirinya secara utuh antara ideologi,
platform, dan sekaligus implementasinya
Akhirnya menimbulkan masalah:

Parpol yang ideologi sempit, figur politik, program


karikatif lebih mengena dan dapat diterima
ketimbang platform, program serta orientasi parpol
yang sifatnya substansial.Oleh karena itu partai
politik yang punya saham ideologis di masyarakat,
punya figur yang kuat, serta kemampuan ekonomi
yang memadai akan tetap survive dalam setiap
pemilu.
Dampak dari Problem Sistem Kepartaian dan
Pemilu Era Reformasi

Banyak partai yang memperoleh suara signifikan


pada pemilu 1999 namun akhirnya mengalami
kemunduran pada pemilu 2004, begitu juga pemilu
2009.Tumbuhnya partai-partai baru yang mendapat
suara signifikan dalam pemilu 2004 dan 2009 seperti
Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai
Gerindera, dan Partai Hanura.
Banyak pemilih yang tidak merasa punya ikatan
dengan partai

Banyak pemilih yang tidak merasa punya ikatan


dengan partai. Hal tersebut secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi
pemahaman, pandangan, dan sekaligus orientasi
pemilih pada partai politik.Partai politik, pasca
reformasi, tidak lagi dimaknai secara ideologis,
namun juga sudah berkembang menjadi makna
sosial kemasyarakatan dan makna ekonomi.
Hubungan Partai dan Pemilih di Era
Multipartai
Lemahnya pemahaman ideologi dan sistem nilai
partai, hal ini berimplikasi pada hilangnya
perbedaan substansial antara partai satu dengan
partai lainnya dalam membangun paltform dan
program partai.Padahal ketika ideologi menjadi
suatu sistem nilai, seharusnya punya dampak pada
paltform dan program dalam menyelesaikan
persoalan bangsa.
Oligarkhi dalam Kekuasaan Pemerintah

Pemilu pesta demokrasi untuk sementara


melibatkan massa-rakyat, setelah berlalu dan para
politisi meraih kekuasaan menggelar pesta
kekuasaan dan kekayaan secara oligarkhi, tidak lagi
bersama rakyat.Para petinggi (elite parpol) yang
berkuasa melupakan janji-janji yang telah mereka
obral pada rakyat menjelang pemilu.
Elite parpol tidak lagi dekat dengan massa
yang menjadikan mereka punya kekuasaan.
Janji-janji yang telah mereka suarakan akan
ditelan oleh waktu, sementara massa tidak
mudah menagihnya.Para minoritas pemegang
kekuasaan itu akan memasuki dunia lain dari
luar partai, terisolasi dari rakyat dan tidak
lagi mewakili kepentingan mayoritas.

Anda mungkin juga menyukai