Anda di halaman 1dari 15

APLIKASI IKHLAS DAN

TAWAKAL DALAM
KEHIDUPAN
ANGGOTA KELOMPOK
Alviny Dwi Nurandhini 185040066
Dwi Andini Nurfadillah 185040077
Aghnia Nur Annisa 185040084
Welli Dwi Yanti 185040086
Sonia Carlish Agustin 185040109
 Al ‘Izz bin Abdis Salam berkata : “ ikhlas
ialah, seorang mukallaf melaksanakan
Pengertian ikhlas ketaatan semata-mata karena Allah. Dia
tidak berharap pengaggungan dam
Ikhlas secara Bahasa berbentuk penghormatan manusia, dan tidak pula
masdar, dan fiilnya adalah akhlasha. berharap manfaat dan menolak bahaya.”
Itu bentuk majid, dan bentuk  Al Harawi mengatakan: “ikhlas ialah,
mujarodnya adalah khalasha
membersihkan amal dari setiap noda.”
maknanya adalah BENING (shafa),
segala noda hilang dari padanya, suci,  Abu Utsman berkata: “ ikhlas ialah,
bersih dan tauhid. melupakan pandangan mahluk, dengan
selalu melihat kepada khaliq ( Allah)”
Ikhlas ialah, mengkehendaki
keridhaan Allah dalam suatu amal,  Abu Hudzaifah Al Mar’asyi berkata: ikhlas
membersihkannya dari segala individu ialah, kesesuaian peerbuatan seorang
maupun duniawi. Tidak ada hamba antar lahir dan batin”
melatarbelakangi suatu amal , kecuali  Abu ‘Ali Fudhail bin ‘Iyadh berkata:
karena Allah.
ikhlas ialah, meninggalkan amal karena
manusia riya’ dan beramala karena
mausia adlah syirik. Dan ikhlas ialah,
apabila Allah menyelamatkan kamu dari
keduanya”
Ciri-ciri sifat ikhlas

 Tidak mengharapakan imbalan apapun dari manusia, selain rido Allah SWT
semata.
 Tidak merasa terpaksa atau terbebani dalam melakukan suat pekerjaan
 Tidak atas dasar perintah atau tugas dan kewajiban dari pihak lain.
 Mengerjakannya dengansepenuh hati dan sungguh-sunguh.
 Tidak karena ingindipuji atau di sanjung oleh pihak lain
 Melakukanya dengan penuh pengabdian.
Klasifikasi ikhlas

 Tidak berharap imbalan apa pun kecuali ridho Allah semata.


 Mengerjakan sesuatu atas kesadaran sendiri, tidak karena adanya paksaan
atau tekanan dari pihak lain.
 Mengerjakan sesuatu dengan sepenuh hati, tanpa ada rasa sungkan dam
malas apalagi merendahkan atas pekerjaannya tersebur
 Tidak girang ketika di puji, dan tidak benci ketika di cela.
 Bersedia menerima masukan, saran dan kritik dari orang atau pihak lain
dengan senang hati
 Tanamkan kesadaran dalam hati
Sikap dan perilaku ikhlas bahwa apa yang kita miliki hanya
titipan Allah.
Orang yang ikhlas dalam beramal
dan berbuat sesuatu, tidak akn
 Luruskan niat pada setiap melakukan
merasa terbebani atau terpaksa suatu amal perbuatan, semata-mata
atas perbuatannya tersebut, hanya ingin mendapatkan rida Allah
melainkan ia merasa senang dan SWT
gembira telah dapat beramal dan  Dalam beramal jangan pilih kasih,
berbuat demikian. melainkan semua orang harus di
Firman Allah SWT. Dalam Q.S Al pandang sama.
insan : ayat 8-9 yaitu : Artinya “  Lupakan setiap amal kebaikan yang
dan mereka memberikan makanan telah dilakukan, agar tidak memiliki
yang disukainya kepada orang rasa angkuh dan sombong
miskin, anak yatim dan orang yang
di tawan. Sesungguhnya kami
 Berdoalah kepada Allah SWT. Agar
memberi makana kepadamu diberi kekuatan dalam berahlak
hanyalah untuk mengharapkan ikhlas.
keridhaan Allah, kami tidak
menghendaki balasan dari kamu
dan tidak pula ( ucapan) Terima
kasih.
Ayat Al-Qur’an yang menerangkan
tentang ikhlas
 Qs. Al –Bayyinah : 5 “ padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ( mengikhlaskan) ketaatan kepada-
Nya dalam ( menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat ;dan yang demikian
itulahagamanya yang lurus.”
 Qs. Yunus :105 “dan (aku telah diperintah) : “ hadapkanlah mukamu
kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-
orang yanf musyrik.”
 Qs. Al A’raaf : 29 “ katakanlah: “ tuhanku menyuruh menjalankan
keadilan”. Dan (katakanlah): “ Luruskanlah mukamu di setiap sembahyang
dan sembahlah Allah dengan mengiklaskan ketaatanmu kepada-Nya.
Sebagaimana dia telah mencipatakan kamu pada permulaan ( demikian
pulalah kamu akan kembali kepadanya)”
Keistimewaan bagi orang-  Selamat dari kesesatan Qs. Al-Hijr
orang yang ikhlas ayat 39-40
 Dapat mengendalikan hawa nafsu Qs.
Orang-orang yang ikhlas Yunus ayat 53
merupakan orang-orang yang
bersih dari dosa karena mereka  Doanya akan dikabulakn Allah SWT.
telah berusaha membersihakan Qs. Lukman ayat 32
dirinya dengan benar-benar  Terhindar dai siksaan neraka dan
melaksanakan segala perinah masuk kedalam syurga d akhirat Qs.
Allah dengan tulus. Al-Shaffat ayat 40,74, 128, 160 dan
169
Balasan bagi orang yang tidak ikhlas
 Nabi Muhammad SAW bersabdah “ sesungguhnyamanusi ayang pertama dihisab pada
hari kiamata nanti adalah seorang yang mati syahid, dimana dia dihadapkan dan
dipelihatkan kepadanya nikmat yang telah diterimanya serta ia pun mengakuinya,
kemudian ditanya: apakah yang kamu gunakan terhadap nikmat itu? Ia menjawab : saya
berjuang di jalan-Mu sehingga sya mati syahid. Allah Berfirman: kamu dusta, kamu
berjuang ( dengan niat) agar dikatakan sebagai pemberani, dan hal itu sudah terpenuhi.
Kemudian Allah memerintahkan untuk menyeret orang tersebut yang akhirnya dia
dilemparkan ke neraka.
 Kedua, seseorang yang belajar dan mengajr serta suka membaca Al-Qur’an, dia di
hadapkan dan diperlihatkan kepadnya nikmat yang telah diterimanya serta iapun
mengakuinya, kemudian ditanya :apakah yang kamu gunakan terhadap nikmat mu itu?
Ia menjawab: saya telah belajar dan mengajarakan Al-Qur’an untuk-Mu. Allah
berfirman: kamu dusta, kamu belajar Al-Qur’an dengan niat agar dikatakan sebagai
seoarang Qori, dan hal itu sudah terpenuhi. Kemudian Allah memerintahkan untuk
menyeret orang itu yang akhirnya dia dilemparkan ke neraka.
 Ketiga, seseorang yang dilapangkan rezekinya dan dikaruniai berbagai macam
kekayaan, lalu dia dihadapkan dan diperlihatkan kepadanya nikamt yang telah
diterimanya serta iapun mengakuinya, kemudian ditanya: apakah yang kamu gunakan
terhadap nikmat itu ? Ia menjawab : tidak pernah aku tinggalkan suatu jalan yang
engkau sukai untuk berinfaq kepadanya, kecuali pasti aku akan berinfaq karena
engkau. Allah berfirman: kamu berdusta, kamu berbuat itu agar dikatakan sebagai
orang yang dermawan, dan hal itu sudah terpenuhi. Kemudian Allah
memerintahkanuntuk menyeretkan orang tersebut dan melemparkan dia ke neraka.”
( HR Muslim)
Pengertian Tawakal
 Arti Etimologis tawakal atau tawakkul dari kata wakal artinya, ‘menyerah
kepadaNya’ dalam agama islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya
kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan,
atau menanti akibat dari suatu keadaan.
 Arti Termitologis sikap mental seseorang yang merupakan hasil dari
keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia di ajari
agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya,
pengetahuaNnya Maha Luas, dia yang menguasai dana mengatur alam
semesta ini.
Rukun Tawakal Manfaat Tawakal
 Mewujudkan iman
 Beriman bahwa Al Wakil Maha
Mengetahui segala apa yang
 Ketenangan jiwa dan rehat hati.
dibutuhkan oleh si muwakkil  Kecukupan dari Allah segala kebutuhan
( yang bertawakal) orang yang bertawakal
 Sebab terkuat dalam mendatangkan
 Beriman bahwa Al Wakil maha
berbagai manfaat dan menolak berbagi
kuasa dalam memenuhi mudlarat
kebutuhan muwakkil.
 Mewariskan cinta Allah kepada sang
 Beriman bahwa Dia tidak kikir hamba
 Beriman bahwa Dia memiliki cinta  Mewariskan kekuatan hati, keberanian,
dan rahmat kepada muwakkil. keteguhan dan menantang para musuh.
 Mewariskan kesabaran, ketahanan,
kemenangan dan kekokohan
 Mewariskan rezeki, rasa rido dan
memelihara dari kekuatan syetan
 Sebab masuk syurga tanpa hisab dan
tanpa azab.
Macam-macam Tawakal
 Tawakal keapada Allah
Bertawakal kepada Allah merupakan bentuk ibadah yang sangat agung, sebagaimana telah
dijelaskan dalam ayat di atas. Tawakal kepada Allah baru akan sempurna jika disertai dengan
keadaan hati yang merasa butuh kepada Allah dan merendahkan diri kepadaNya serta
mengagungkanNya.
 Tawakal kepada selain Allah
Tawakal Bernuansa Syirik
Ini juga terbagi menjadi dua :
Pertama, tawakal kepada selain Allah Ta’ala dalam hal yang tidak mampu mensikapinya selain
Allah azza wa Jalla, “Seperti halnya orang-orang yang bertawakal kepada orang-orang yang
telah mati dan para thaghut dalam rangka menyampaikan harapan tuntutannya berupa
pemeliharaan, penjagaan, rezeki dan syafaat.
Kedua, tawakal kepada selain Allah berkenaan dengan perkara-perkara yang dimampui
sebagaimana yang ia kira oleh orang yang bertawakal tersebut. Ini adalah syirik kecil.
Perwakilan yang diperbolehkan
Yaitu ketika seseorang mewakilkan suatu pekerjaan yang dimampui kepada orang lain. Dengan
demikian orang yang mewakilkan itu mencapai sebagian apa yang menjadi tututannya.
Bentuk-bentuk Tawakal
 Melakukan sesuatu atas dasar niat ibadah kepada Allah SWT.
 Tidak menggantungkan keberhasilan suatu usaha kepada selain Allah SWT.
 Bersikap pasrah dan siap menerima apa pun hasilnya.
 Tidak memaksakan kehendak atau keinginan kepada siapa pun dan pihak
mana pun.
 Bersikap tegar dan tenang, baik dalam menerima keberhasilan maupun
kegagalan.
Keutamaan Bertawakal

 Tawakal merupakan pondasi tegaknya iman dan terwujudnya amal shalih


 Tawakal merupakan bukti keimanan seseorang Qs. Al- Maidah ayat :23
 Tawakal merupakan amal para Nabi
Ibn Abbas ra. menjelaskan satu kalimat : “Hasbunallaah wa ni’mal wakiil” yang
artinya “Cukuplah Allah (menjadi penolong kami) dan Dia sebaik-baik Dzat
tempat bergantungnya tawakal.” Beliau mengatakan, “Sesungguhnya kalimat
ini diucapkan oleh Nabi Ibrahim as ketika beliau dilempar ke dalam api. Dan
juga yang diucapkan Nabi Muhammad SAW ketika ada orang yang mengabarkan
bahwa beberapa suku kafir Jazirah Arab telah bersatu untuk menyerang kalian
(kaum muslimin)...” (HR. Al-Bukhari dan An-Nasa’i)
 Orang yang bertawakal kepada Allah akan di jamin kebutuhnya Qs. At-
Thalaq ayat 3
Contoh perilaku Tawakal
 Selalu bersyukur apabila mendapat nikmat dan bersabar jika belum atau
tidak tercapai apa yang diinginkannya.
 Tidak pernah berkeluh kesah dan gelisah.
 Tidak meninggalkan usaha dan ikhtiar untuk mencapai sesuatu.
 Menyerahkan dirinya atas semua keptusan kepada Allah Swt setelah
melakukan usaha dan ikhtiar secara sempurna.
 Menerima segala ketentuan Allah dengan rido terhadap diri dan
keadaannya.
 Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada
orang lain.
Ayat Al-Qur’an yang menerangkan tentang
Tawakal
 Qs. Almaidah : 23
َ ِ‫ون ۚ َو َعلَى هَّللا ِ فَتَ َو َّكلُوا إِنْ ُك ْنتُ ْم ُم ْؤ ِمن‬
‫ين‬ َ َ‫ون أَ ْن َع َم هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َما اد ُْخلُوا َعلَ ْي ِه ُم ا ْلب‬
َ ُ‫اب فَإ ِ َذا َد َخ ْلتُ ُموهُ فَإِنَّ ُك ْم َغالِب‬ َ ُ‫ين يَ َخاف‬
َ ‫قَا َل َر ُجاَل ِن ِم َن الَّ ِذ‬
“Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah
telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu
gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan
hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang
beriman.”.
 Qs. Annisa : 81
‫َو َكفَ ٰى‬ ْ ‫ون ۖ فَأ َ ْع ِر‬
ۚ ِ ‫ض َع ْن ُه ْم َوتَ َو َّك ْل َعلَى هَّللا‬ ُ ُ‫طا َعةٌ فَإِ َذا بَ َر ُزوا ِمنْ ِع ْن ِد َك بَيَّتَ طَا ِئفَةٌ ِم ْن ُه ْم َغ ْي َر الَّ ِذي تَقُو ُل ۖ َوهَّللا ُ يَ ْكت‬
َ ُ‫ب َما يُبَ ِّيت‬ َ ‫ون‬
َ ُ‫َويَقُول‬
‫َو ِكياًل‬ ِ ‫بِاهَّلل‬
Dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban kami hanyalah) taat".
Tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur
siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan
tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, maka berpalinglah
kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung.
 

Anda mungkin juga menyukai