LAUT
DI KM.KIRANA III
Ole
h:
EDI SUDARKO
NIS: 16.05.006 / T
PROGRAM STUDI DIKLAT PELAUT ATT-II
POLTEKPEL SURABAYA
1.1 Latar Belakang masalah
Pompa sebagai salah satu mesin aliran fluida hidrolik,pada dasarnya di gunakan untuk memindahkan fluida tak mampat dari suatu
tempat ke tempat lain dengan cara menaikan tekanan fluida yang di pindahkan tersebut.pompa akan memberikan energi mekanis
pada fluida kerjanya,dan energi yang di terima fluida di gunakan untuk menaikan tekanan dan melawan tahanan tahanan yang
terdapat pada saluran saluran instalasi pompa.
Pompa air laut pendingin mesin induk merupakan salah satu jenis pompa sentrifugal.pompa sentrifugal sebagai salah satu jenis
pompa yang banyak di jumpai dalam industri bekerja dengan prinsip putaran impeller sebagai element Pemindah fluida yang di
gerakan oleh suatu penggerak mula.zat cair yang berada di dalam akan berputar akibat dorongan sudu sudu dan menimbulkan Gaya
sentrifugal yang meyebabkan cairan mengalir dari tengah impeller dan keluar melalui saluran di antara sudu sudu dan meninggalkan
impeller dengan kecepatan tinggi.
Cairan dengan kecepatan tinggi ini di lewatkan saluran yang penampangnya makin membesar sehingga terjadi perubahan
panas,kecepatan menjadi head tekan,setelah cairan di lemparkan oleh impeller,ruang di antara sudu sudu menjadi
vacum menyebabkan cairan akan terhisap masuk sehingga terjadi proses pengisapan Sistem pendingin adalah salah satu bagian
penting pada sebuah kapal yang memerlukan perhatian cukup,intinya jika mesin kurang pendinginan maka minyak yang melumasi
akan encer dan cepat menguap dengan cepat sehingga piston dan cylinder dapat rusak akibat suhu tinggi hasil dari pembakaran
Kejadian di atas kapal KM KIRANA III pada saat penyusun kerja di kapal tersebut,dimana kapal sedang berlayar dari sampit menuju ke
surabaya tekanan main sea water cooling pump mengalami penurunan yang sangat signifikan sehingga menimbulkan adanya
peningkatan suhu pada media yang di dinginkan oleh air laut sebagai pendingin untuk mendukung kelancaran pengoprasian mesin
induk,hal ini kurang optimalnya perawatan dan pemeriksaan terhadap pompa air laut pendingin.
Melihat kejadian di atas pompa air laut sebagai pendingin mesin induk di atas kapal sangatlah perlu untuk di jaga dan di adakan
perawatan yang sifatnya berkelanjuttan guna untuk menunjang pengoprasian permesinan induk di atas kapal,turunya performasi
pompa secara tiba tiba dan tidak kestabilan dalam oprasi sering menjadi masalah yang serius dan menggangu kinerja sistem secara
keseluruhan,salah satuya indikasi penyebab turunya tekanan performasi pompa.
1. stufing box yaitu berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing
Gambar 2.5.1 stuffing box
2. Gland packing yaitu digunakan untuk mencegah dan menguragi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros,biasanya terbuat dari
asbes atau teflon.
3. Shaft (poros) yaitu berfungsi untuk meneruskan moment puntir dari penggerak selama beroprasi dan tempat kedudukan impeler dan
bagian Bagian berputar lainya.
5. Vane yaitu sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada Impeller
6. Casing yaitu merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi
Sebagai pelindung element yang berputar tempat kedudukan di fusor,inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari
impeller.
Gambar 2.5.6 casing pompa
7. Eye of impeller yaitu bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
8. Impeller yaitu berfungsi sebagai pemutar media zat cair,dan merubah energi kecepatan menjadi tekanan,bentuk impeller dan sudut
harus di sesuaikan dengan zat cair.
10. Ball bearing adalah sebagai penahan gesekan sehubungan dengan jumlah putaran per menit yang tinggi,maka ball
11. Bearing mempuyai gaya gesekan yang kecil,akibatnya rendeman mekanik diperbesar.
penggerak dapat di gerakan sampai putaran kerja telah tercapai dan tekanannya telah tinggi maka penutup tekan dapat di buka secara
perlahan lahan,penutup tekan itu akan terbuka semua dan pompa akan bekerja seperti yang telah di tentukan.
3.1 Diskripsi data
Berikut ini adalah beberapa gambaran dari pengalaman atau data data yang pernah dialami oleh penulis pada waktu kerja
dikapal di KM KIRANA III .selama penulis kerja di kapal KM KIRANA III penulis menemukan permasalahan yang terjadi pada
pompa air laut dan pada karya ilmiah ini penulis mencoba menggambarkan permasalahan yang pernah dialami antaranya :
a. Kurangnya isapan dan tekanan pompa air laut.
Pada saat kapal KM KIRANA III berlayar pada tanggal 26 juli 2015 pompa sedang bekerja tiba tiba saja isapan pada pompa air
laut menurun dari tekanan keluar normal ( 4,3 kg/cm 2) turun menjadi 3,8 kg/cm2 dari normalnya, mengetahui hal itu oiler jaga
langsung menghidupkan pompa GS untuk emergency pendingin air laut mesin induk lewat pipa bypass sehingga tidak
mengganggu oprasional kapal,setelah pompa emergency jalan tekanan normal kemudian Melaporkan ke masinis jaga yang
bertanggung jawab,sesampainya kapal sandar Pelabuhan surabaya dengan sempurna maka masinis III bersama oiler dibantu
oleh para cadet segera mengecek pompa dengan membawa peralatan yang di perlukan,dalam pelaksanaan masinis hanya
mengecek katub katub tersebut memang harus di ganti dengan yang baru karna banyak terdapat kerak disekelilingnya sehingga
kinerja dari pompa tersebut menjadi terganggu,setelah katub katub itu diganti dengan baru kemudian diadakan pengetesan
terhad pompa tersebut ternyata isapan yang dihasilkan masih tetap tidak berubah kemudian masinis melakukan pengecekan
pada sistem instalasi penataan pipa yang berhubungan dengan pompa air laut tersebut agar dapat menemukan penyebabnya
namun tidak ditemukan adanya kerusakan pada sistem instalasi pompa air laut tersebut,akhirnya masinis melaporkan kejadian
itu kepada KKM
dan mengusulkan untuk diadakan overhoul terhadap pompa tersebut,setelah diadakan overhoul pompa ternyata ditemukan
kotoran sampah dan kerag keran kecil menyumbat pada impeler yang dapat menyebabkan isapan dan tekanan dari pompa tersebut
berkurang, seperti yang ditemukan oleh penulis diatas kapal tentang pengadaan suku cadang bahwa pengadaan suku cadang tersebut masih
kurang dengan apa yang di harapkan oleh orang yang berada diatas kapal khususnya pada bagian mesin dan kurang tersusunya manajement
untuk pemakaian dan penerimaan suku cadang diatas kapal,itu dilihat dari kebutuh suku cadang yang selalu kekurangan serta kurangnya
perhatiannya dari pihak perusahaan tentang pengadaan suku cadang, hal ini akan mempengaruhi proses yang menyangkut perawatan dan
perbaikan pesawat pesawat yang ada diatas kapal serta buruknya kualitas
dari suku cadang tersebut membuat perawatan tidak optimal karena dari bahan yang tidak sesuai mengakibatkan ketahanan dari suatu
benda tersebut tidak akan lama.
b. Menurunya kinerja dari impeller pada pompa.
selain permasalahan tekanan pada pompa air laut penulis juga pernah mengalami pada saat pompa dijalankan terdapat bunyi dan putaran
yang tidak normal setelah dicek ternyata sumber dari suara dan getaran tersebut adalah diakibatkan impeller terkikis oleh kotoran,akibat
dari kerja impeller pada pompa yang mengakibatkan getaran pada pompa dapat mengakibatkan bagian bagian dari pompa menjadi ikut
terpengaruh oleh getaran tersebut sehingga pompa tidak dapat bekerja secara optimal dan menyebabkan produksi dari pompa menurun, zat
cair yang telah masuk kedalam ruang impeller akan ditekan keluar oleh pompa dengan tenaga penggerak elmot ( elektro motor ) disini zat
cair akan di tekan keluar oleh impeller akibat gaya sentrifugal dengan dihubungkan satu poros dengan elmot,melalui saluran keluar
yang berbentuk konis permulaan dari rumah keong adalah bagian yang sempit kemudian melebar semakin jauh semakin lebar dan
akhirnya keluar dari bagian ini adalah bagian yang paling lebar dan cairan itu akan Bergerak dan menuju ke arah keluar menuju cooler
cooler yang ada.
c. Kebocoran pada bagian gland packing pompa.
Pada saat penulis kerja sering ditemukan adanya kebocoran pada bagian gland packing pompa berupa kebocoran air yang
mulanya sedikit dan akan bertambah jika semakin lama tidak diperhatikan hal ini berdampak langsung pada tekanan keluar
pompa yang sering turun dari normalnya,umumnya terjadi kerusakan dan bocor pada bagian gland packing pompa tidak mudah
dihindari dan waktu pakai susah untuk diprediksi kapan akan terjadi kerusakan,kerusakan packing banyak disebabkan oleh
kesalahan pemasangan tidak mengikuti petunjuk yang diberian oleh produsen packing,selama penelitian melaksanakan
pengamatan kebocoran gland packing sangat sering dijumpai pada pompa pendingin air laut sehingga hal ini lama kelamaan jika
tidak ditangani dengan serius akan menimbulkan penurunan pada kapasitas tekanan pompa.
3.2 Analisa data
Pada bagian ini diperoleh data data dengan spesifikasi pada pompa air laut pendingin mesin induk berdasarkan engine ship
particular KM KIRANA III salah satu unit kapal berbendera indonesia milik PT DARMA LAUTAN UTAMA surabaya yang
merupakan type kapal roro dengan :
Spesifikasi pompa pendingin air laut mesin induk pada KM KIRANA III
Maker : Naniwa pump Mfg.co.ltd
Type : FBSV – 450
Model : Horizontal centrifugal
Capacity: 200 / 30 m3 / h
Suction bore : 450 mm
Delievery bore : 450 mm
Total head : 20 / 50 m
Suction head : - 5 m
Speed : 1750 rpm
Motor output : 45 kw
W.T.P : 4.5 kg / cm2
HYD test pressure : 5 kgf / cm2
Power source: 440 V, 60 hz , 3 ph.
Penulis akan menguraikan data data yang ada dan menjelaskan penyebeb dari timbulnya masalah pada pompa air laut serta
mencari hubungannya dari permasalahan tersebut dengan cara cara mengatasi permasalahan tersebut :
Data pengamatan pompa air laut pendingin selama kerja di kapal KM KIRANA III meliputi :
1. Pendataan mingguan.
Tabel 4.1 pendataan mingguan tentang tekanan masuk dan tekanan Keluar pompa air laut
2. Pendataan bulanan
Tabel 4.2 pendataan bulan tentang pengamatan tekanan masuk dan tekanan keluar pompa pendingin air laut.
- Pengamatan atau prnggantian packing pada rumah pompa dan shaft pompa
- Pengamatan atau penggantian ballbearing,impeller,baut,kopling.
- Pengamatan terhadap motor listrik antaranya ballbearing,kelurusan shaft, Kekencangan ikatan kabel, pengecekan terminal elmot.
2. Pengamatan tahunan
Hal hal yang perlu diamati adalah :
- Keausan pada bagian bagian yang berputar terutama besarnya celah pada cincin perapat
- korosi didalam rumah pompa
- keadaan katub katub dengan bagian yang bergerak seperti katub tekan dan katub isap
- kelurusan poros yang harus dilakukan pelurusan kembali setelah pompa dibongkar dan dipasang.
Tabel 4.3 hasil perbandingan antara tekanan normal dan tidak normal
Berdasarkan data pada tabel 3 diatas tentang hasil perbandingan antara tekanan normal dan tekanan tidak normal yaitu 4.5
kg/cm2 sedangkan tekanan tidak normal yaitu 3.88 kg/cm 2,tekanan yang tidak normal disebabkan karena terjadinya kebocoran
dan harus mengganti gland packingnya.
kalau salah satu dari penyebab itu terjadi pada pompa,maka pompa akan mendapat gangguan yang menyebabkan kapasitas dan
tekanan dari pompa menurun,bahkan kalau yang terjadi adalah putaran kipas atau lengkung sudunya salah arah mungkin
kenaikan manometrik yang harus dilawan pompa terlalu besar,maka pompa kemungkinan sama sekali tidak menghasilkan zat
cair atau jelasnya tidak memompa,sekarang ditinjau satu persatu penyebab dan bagaimana