Prosedur Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Pada Klien Terminal Dan Menjelang Ajal
Prosedur Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Pada Klien Terminal Dan Menjelang Ajal
dosen pengampu :
Konsep Dasar Pasien Terminal dan Menjelang Ajal
1. Penyakit Kronis
Penyakit kronis adalah penyakit yang berlangsung selama tiga bulan atau
lebih.
Penyakit kronis merupakan kondisi yang berlangsung satu tahun atau
lebih dan memerlukan perhatian medis dan/atau membatasi kegiatan yang
sedang berlangsung dari kehidupan sehari-hari (Warshaw, 2006).
Menurut smeltzer & Bare (2008) ada Sembilan fase dalam penyakit
kronis, yaitu:
Keadaan terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit/sakit yang tidak
mempunyai harapan untuk sembuh sehingga sangat dekat dengan proses kematian dalam 6 bulan atau
kurang. Kematian merupakan fenomena yang selalu mengalami dinamika perubahan sesuai dengan
dinamika perubahan manusia, karena kematian adalah akhir dari tahapan perkembangan hidup
manusia.
Kubler-Rosa (1969), telah membagi tahap-tahap menjelang ajal menjadi 5 tahap, yaitu:
3. Menolak/denial
4. Marah/Anger
5. Menawar/bargaining
6. Kemurungan/depresi
7. Menerima/pasrah/acceptance
3. Kehilangan dan Berduka
Kehilangan adalah suatu keadaan individu mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya
ada dan dimiliki. Seperti kehilangan harta, kesehatan, orang yang dicintai, dan kesempatan.
Berduka tidak hanya melibatkan isi (apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dirasakan individu), tetapi juga
proses (bagaimana individu berpikir, berkata, dan merasa). Semua individu berduka ketika mereka
mengalami perubahan dan kehilangan dalam hidup, dan sering kali proses tersebut merupakan salah satu
hal yang paling sulit dan menantang keberadaan manusia.
Beberapa contoh kehilangan yang relevan dengan kebutuhan spesifik
manusia yang diidentifikasi dalam hierarki Maslow anatara lain:
1. Kehilangan fisiologis
2. Kehilangan keselamatan
3. Kehilangan keamanan dan rasa memiliki
4. Kehilangan harga diri
5. Kehilangan yang brhubungan dengan aktualisasi diri
4. Kecemasan
1. Konsep interpersonal : Konsep yang beranggapan bahwa kecemasan terjadi karena adanya
ketakutan akan penolakan interpersonal, hal ini juga dihubungkan dengan dengan trauma pada
masa pertumbuhan seperti kehilangan, perpisahan yang menyebabkan seseorang menjadi tidak
berdaya.
2. Konsep perilaku : Konsep yang beranggapan bahwa adanya perasaan cemas merupakan hasil
frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
3. Konsep biologis: Konsep yang beranggapan bahwa otak yang mengandung reseptor khusus
diazepine reseptor juga membantu mengatur kecemasan penghambat asam amino butirikgamma
neuro regulator juga dilansir ikut berperan aktif dalam mekanisme biologis yang berhubungan
dengan kecemasan seperti halnya dengan endokrin.
5. Manajemen Stres
Manajemen stres merupakan suatu kemampuan menggunakan sumber daya dengan efektif dalam
mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang timbul karena tanggapan atau
respon. Memanajemen stres bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup sesoerang agar menjadi
lebih baik.
1. External Stressor : Kondisi ruangan seperti kebisingan, cahaya yang berlebih, dan suhu udara
yang panas dan keadaan ruangan yang sempit.
2. Internal Stressor : Pemilihan gaya hidup, pembicaraan yang negatif, dan lain-lain.
Munandar, Robbins (2002) menyatakan bahwa terdapat dua cara dalam
pengelolaan stress, yakni:
1. Peningkatan Kenyamanan
2. Pemeliharan Kemandirian
3. Pencegahan Kesepian dan Isolasi
4. Peningkatan Ketenangan Spiritual
5. Dukungan untuk keluarga yang berduka
2. Melaksanakan Perawatan Lanjutan di Rumah
a) Tujuan
a) Mempertahankan pasien nyaman dan bebas nyeri
b) Membuat hari-hari akhir pasien sebaik mungkin untuk pasien maupun keluarga, dengan
sedikit mungkin penderitaan
c) Membantu pasien meninggal dengan damai
d) Memberikan kenyamanan bagi keluarga
1) Klien mengalami peredaan dari maladaftif berduka atau menunjukkan tidak terdapatnya reaksi emosional dalam 2 bulan
2) Observasi klien yang mendiskusikan kehilangan dengan orang terdekat
3) Observasi perilaku klien, minta klien menceritakan perasaan kehilangan.
4) Klien menghargai kesadaran tentang kehilangan dalam satu minggu
5) Klien mengekspresikan pikiran dan perasaan yang berhubungan dengan kehilangan dalam 2 minggu.
6) Amati penampilan dan kebiasaan berdandan klien,klien mencapai kembali rasa harga diri dalam 2 bulan
7) Amati keinginan klien untuk berinteraksi dengan orang lain