1. Dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, 1. Dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
atau nama surat kabar (daftar pustaka) dll miring
Contoh: Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat
2. Dipakai untuk menegaskan huruf, bagian kata, kata (kelompok dalam EBI
kata) dalam kalimat 2. Dipakai untuk menegaskan judul buku, bab, atau subbab.
Contoh: Huruf terakhir kata abad adalah d Contoh: 1.1 Latar Belakang dan Masalah
3. Dipakai untuk menuliskan kata /ungkapan dalam bahasa
daerah (asing)
Contoh: Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia
Mangostana
Penulisan Kata
# Kata Ganti # Kata Turunan
kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang Kata turunan adalah kata dasar yang mendapat imbuhan, baik
mengikutinya, sedangkan –ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai berupa awalan, sisipan atau akhiran, maupun gabungan kata.
dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya:
Misalnya: Rumah itu telah kujual. Berlibur: imbuhan ber- + kata dasar libur
Sinari: kata dasar sinar + imbuhan -i
# kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya.
Misalnya: Di mana dia sekarang?
Pemakaian Tanda Baca
# Tanda Titik (.)
1. Dipakai untuk membatasi penyisipan kata/kalimat yang memberi penjelasan diluar bangun kalimat.
Contoh: kemerdekaan bangsa itu-saya yakin akan tercapai
2. Dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau yang lain.
Misalnya: Soekarno-Hatta-Proklamator Kemerdekaan RI
3. Dipakai antara dua bilangan, tanggal, atau tempat.
Contoh: Tahun 2010-2013
1. Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
2. Dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, bab buju yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya: Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
3. Dipaai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Misalnya:
Tanya dia, “kau dengar bunyi ‘kring-kring’tadi?”
Penulisan Imbuhan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya: berjalan, berkelanjutan, mempermudah, gemetar, lukisan, kemauan, perbaikan