Anda di halaman 1dari 21

PATOGENESIS

INFEKSI JAMUR

Conny Riana Tjampakasari


• Jumlah jamur : 100.000 spesies

• Patogen pada manusia : 200

• Infeksi sistemik : 20

• Infeksi kutis: 20

• Infeksi subkutis : 12
Jamur ditemukan :
* alam
* diisolasi dari bagian tubuh
yang sakit

sulit untuk menentukan


jamur sebagai etiologi penyakit
Pada manusia :
•Komensal
•Bagian dari flora normal tubuh

Infeksi yang terjadi :


•Tanpa gejala
•Dengan gejala
- akibat kerusakan sel
metabolisme kompetitif
metabolit toksik
replikasi jamur
respon imun
Infeksi : masuknya mikroorganisme ke dalam
tubuh,
dan bermultiplikasi
A.JALAN MASUK

* Jalan lahir : C. albicans berkolonisasi di rongga


mulut, saluran cerna bagian bawah neonatus
(komensal)

* M. furfur : ditemukan pada kulit yang banyak


mengandung kelenjar keringat
(komensal)
* Infeksi endogen :
jamur masuk secara iatrogenik

• Infeksi eksogen
(mikosis superfisialis, kutis dan subkutis) :
melalui trauma

• Infeksi eksogen (sistemik) : inhalasi


Jamur kerkolonisasi bila :

• Melewati barier
(kulit utuh badan lapisan membran mukosa)

•Kelainan imunologik dan kondisi lain


B. ADAPTASI DAN PROPAGASI

* Dermatofita :
berkolonisasi pada bag. tubuh yang mengandung keratin

* C. albicans : ragi hifa


adherence factors

* Systemic fungi (H. capsulatum, B. dermatitidis, P. brasiliensis,

C. immitis) : hifa ragi

* C. neoformans : kapsul
C. PENYEBARAN

Menunjukkan adanya kelainan pada


mekanisme pertahanan tubuh pejamu

Penyebaran infeksi oleh jamur umumnya

terjadi karena
- endokrinopati
- kelainan sistem imun
- iatrogenik
D. FAKTOR PADA PEJAMU

Kekebalan alami pejamu merupakan mekanisme


protektif terhadap masuknya jamur

* Kulit utuh
* pH
* Kompetisi dengan flora bakteri normal
* Pergantian lapisan epitel
* Kekeringan stratum corneum
•Permukaan tubuh lain :

(saluran nafas, saluran cerna, vagina)


dilapisi oleh membran mukosa dan cairan
yang mengandung substansi antimikroba

beberapa membran mukosa dilapisi oleh sel


bersilia yang dapat mengusir benda asing
Berat ringannya penyakit tergantung pada :

- Besarnya inokulum

- Luasnya kerusakan jaringan

- Status imun pejamu


E. FAKTOR PADA PEJAMU

a. INFEKSI SUPERFISIAL
* Menyerang lapisan terluar stratum korneum kulit
(Phaeoannelomyces dan M. furfur)

* Menyerang kutikula rambut


(Trichosporon beigelli dan Piedraia hortai)

Pada T. beigelli dan M. furfur :


infeksi terjadi karena pemasangan kateter, infus,
dll
b. INFEKSI OLEH DERMATOFITA
* Menginfeksi jaringan berkeratin

* Penyakit yang timbul tergantung pada :


- spesies jamur
- faktor pejamu (status imun, jenis pakaian, alas kaki)

* Timbulnya infeksi karena trauma

* Jamur berkembang biak dengan memproduksi enzim


keratinase

* Jamur penyebab kadang-kadang bersifat komensal


Trichophyton

Epidermophyton
Microsporum
c. MIKOSIS SUBKUTAN

* Infeksi timbul karena trauma


* Memproduksi enzim proteolitik dan dapat hidup dalam
suasana anaerob fakultatif
* Reaksi jaringan yang timbul berbeda-beda tergantung
jamur penyebab
* Umumnya bentuk yang patogen adalah hifa
kecuali agen penyebab :
Chromoblastomycosis (sel sklerotik/ Badan medlar)
Sporotrichosis (sel seperti ragi)
d. MIKOSIS SISTEMIK

Masuk melalui saluran nafas (terinhalasi)

membran mukosa saluran


nafas/alveolus

difagosit oleh makrofag


Syarat berkolonisasi :

* Jamur mampu bertahan pada suhu tubuh yang


meningkat

* Jamur mampu menghindar dari fagosit

* Jamur mampu menetralisir lingkungan buruk

* Jamur mampu beradaptasi untuk multiplikasi


Histoplasma capsulatum

Blastomyces dermaititdis
Dimorfik
Paracoccidiodes brasilliensis Hifa Ragi

Coccidiodes immitis
menetralisasi efek fagosit
menghambat fusi fagosom dengan lisosom
Cryptococcus neoformans

faktor virulensi : Kapsul dan fenil oksidase

Anda mungkin juga menyukai