Anda di halaman 1dari 9

SISTEM TEKNOLOGI BUDIDAYA TAMBAK.

OLEH MUCHRI INSIARDI S.Pi


KELAS b
Kegiatan pembesaran ikan di tambak hanya digunkan untuk ikan
komoditas payau seperti bandeng (Chanos chanos), Nila (Oreochromis
niloticus), Mujair, kakap, belanank dan sebagainya`

Persyaratan memilih lokasi pembesaran ikan di tambak :


1. Mudah mendapatkan sumber air
2. Terdpat tumbuhan bakau
3. Bebas dari banjir
4. Terhindar dari pencemaran
5. Sumber air laut, payau dan tawar
6. Kadar garam 10-35 ppt
7. Ph 6,8-8,5 ,, Ph dapat dinaikan dengan pengapuran
8. Tekstur tanah dasar lumpur
Komponen system budidaya tambak

a. Intake air adalah titik pengambilan air bagi kebutuhan tambakan yang terdiri dari 2
bgian yaitu
1. intake air laut
2. intake air payau
Pertemuan intake tersebut menghasilkan air payau yang sesuai bagi fisiologi ikan
b. Saluran tambak berfungsi untuk menyalurkan air dari dan keluar kolam/tambak yang
terdiri dari sluran pemasukkan (in late) dan saluran pembuangan (outlet). Untuk
tambak saluran air dibagi menjadi saluran primer, sekunder dan tersier.
 Saluran primer merupakan saluran utama yang menyalurkan air dari titik pengambilan
masuk ke areal tambak
 Saluran sekunder merupakan saluran pembagi ke dalam suuatu kawasan yang biasanya
dinytakan dalam blok areal kawasan
-
Petak tambak

Petak tambak merupakan wadah yang digunakan untuk produksi komoditas budidaya.
Petk tambak terdiri dari pematang dasar dan pintu air
Pematang di bedakan menjadi 2 yaitu
1. Pematang utama (primer) yaitu sering digunakan sebagai jalan dari kendaraan yang
memiliki ukuran 1,5-3 m
2. Pematang sekunder yaitu pematang yang beraa di bagian dlam tambak yang
berukuran 1-1,5 m

Infastruktur pendukung tambak meliputi, jalan, listrik, air bersih, dan bangunan
pendukung
Jaring Apung

Keterangan :
1 Jaring Utama
2. Pemisah jarring
2. Tali jangkar
Dengan kedalaman 7-40 m
Persyaratan memilih lokasi Jaring apung

1. Bebas banjir
2. Terlindung dari ombak
3. Luasan perairan
4. Kedalaman perairan
5. Arus air
6. Angin tidak kencang
7. Bebas pencemaran dapat terjadi blooming alga
8. Kualitas air berkisar. Suhu 25-29 0c Ph 6,5-8,5, DO lebih dari 4 ppm
9. Bebas up-welling. Adalah suatu fenomena alam yang terjadi dimana massa air
yang berada di bawah naik ke permukaan membawa senyawa beracun (NH3, H2S,
Nitrit, dll). Terjadi karena cuaca mendung kemudian suhu di permukaan lebih
rendah angina bertiup kencang dan gelombang kencang
10. Dasar perairan sebaiknya terdiri dari pasir atau lumpur
Kolam air deras / running water
Debit air mencapai 50 l/detik-350l/detik. Dengan debit air sebesar ini maka
kolam tidak mengandung senyawa beracun terutama NH3 karena air akan
berganti setiap saat
Lanjutan…..

Kandungan DO di air kolam akan sealu tinggi karena terjadi difusi dengan udara
bebas karena itu padat penebaran pada kolam air deras sangat tinggi mencapai
200-300 m2

Komponen2 kolam air deras sama dengan kolm air tenang yaitu terdiri dari
pematang, dasar kolam, pintu air masuk dan keluar, saluran pembuangan dan
sluran pemasukan

Luas kolam air deras relatif lebih kecil dengan panjang 5-10 m lebar 2-4 m dan
tinggi 1-2 m . Umumnya kolam air deras menggunakan kontruksi yang kuat spertti
beton .
Unruk membuat air selalu mengalir maka memanfaatkan konsep grafitasi maka
sumber air harus lebih tinggi dari permukaan kolam
Lanjutan…..
 Kegiatan pembesaran pada kolam air deras hanya menggunakan pakan buatan
, hal ini dikarenakan pada kolam air deras tidak terjadi fotosintesis sehingga
keberadaan pakan alami sangat minim.

 Biaya pembesaran menjadi lebih tinggi ?

Anda mungkin juga menyukai