Anda di halaman 1dari 31

PENANGANAN PADA ANAK SAKIT

PROFESI NERS PSIK UMY 26


RW 08 GEDONGKIWO
KECAMATAN MANTRIJERON
APAKAH ANAK ANDA PERNAH SAKIT?
TINDAKAN APA YANG ANDA LAKUKAN KETIKA ANAK
ANDA SAKIT?
DEMAM
• Demam adalah keadaan suhu tubuh di atas
suhu normal, yaitu suhu tubuh di atas >37,5ºc.
• Tanda gejala demam : gelisah, wajah tampak
kemerahan, dan suhu kulit teraba
hangat/panas.
PENANGANAN DEMAM
1. Bunda tetap tenang
2. Lakukan kompres hangat selama 5-10 menit
3. Tetap berikan ASI dan minum air yang banyak
4. Berikan pakaian yang nyaman dan tidak tebal
5. Berikan obat penurun panas, parasetamol
setiap 6 jam sampai demam hilang
6. Jika demam semakin tinggi, anak semakin
lemas, segera bawa ke pelayanan kesehatan!
PENANGANAN DEMAM
KAPAN HARUS KEMBALI KE PELAYANAN KESEHATAN ?
• Kunjungan ulang 3 hari setelah kunjungan pertama jika
tidak ada perbaikan kondisi anak, masih demam tinggi
• Kunjungan segera, apabila :
1. Adanya tanda perdarahan
2. Ujung kaki dingin
3. Nyeri uluh hati dan gelisah
4. Ada penurunan kesadaran
5. Muntah terus menerus
6. Pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan anak tampak
lemas
KEJANG DEMAM
• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
mencapai >38C).
• Tanda dan gejalanya : demam tinggi, mata
mendelik ke atas/berkedip-kedip, kedua tangan
dan kaki kaku, gerakan gelojotan, setelah
kejang anak sadar seperti biasa/menangis,
kejang terjadi selama <5menit dan tidak terjadi
kejang selama 24 jam.
PENANGANAN KEJANG
1. Posisikan anak ditempat yang aman,
hindarkan segala barang yang dapat
membahayakan dan tidak di tempat yang
tinggi
2. Baringkan anak dengan posisi miring
3. Tidak memasukan benda apapun ke dalam
mulut
4. Ikuti gerakan tubuh anak selama kejang, dan
tidak memberhentikan gerakan kejang
PENANGANAN KEJANG
5. Perhatikan yang terjadi selama anak kejang
6. Berikan obat antikejang melalui dubur, jika
pernah diresepkan oleh Dokter

Jika kejang berlangsung selama lebih dari 5


menit dan terjadi berulang selama 24 jam,
segera bawa anak ke pelayanan kesehatan!
DIARE
• Diare merupakan respon tubuh untuk
mengeluarkan zat asing dari saluran pencernaan,
seperti virus, bakteri, atau parasit.
• Tanda dann gejala :
Bakteri : BAB >3 kali sehari, konsistensi BAB cair,
ada busa/buih dan lendir, dan berbau tajam
Virus/keracunan makanan : BAB >3x/hari,
konsistensi cair, dan tanpa bau
Penanganan Diare
1. Jika anak masih bisa minum, berikan ASI lebih
sering & lama, dan larutan oralit
2. Berikan 1 atau lebih cairan berikut : oralit
atau cairan makanan (kuah sayur, air tajin)
atau air matang jika anak tidak memperoleh
ASI eksklusif
<1 thn : 50-100ml setiap kali BAB
1-5 thn : 100-200 ml setiap kali BAB
Penanganan Diare
• Minumkan cairan tsb sedikit-sedikit tapi sering,
dan jika muntah tunggu 10 menit. Kemudian
berikan lebih lambat. Lanjutkan cairan tambahan
sampai diare berhenti
3. Beri tablet Zinc selama 10 hari (kecuali bayi
muda)
4. Lanjutkan pemberian makan
5. Bawa segera ke pelayanan kesehatan jika :
• Gelisah, rewel
• Mata cekung
• Haus, minum dengan lahap
• Cubitan kulit perut kembali ambat
KAPAN HARUS KEMBALI KE PELAYANAN KESEHATAN ?

• Kunjungan ulang 3 hari setelah kunjungan


pertama jika tidak ada perbaikan kondisi anak
• Kunjungan segera, apabila :
1. Tinja campur dengan darah
2. Anak malas minum
PENANGANAN TRAUMA FISIK PADA ANAK

1. Luka lecet
2. Luka robek atau sayatan
3. Luka bakar
4. Cidera kepala
5. Patah tulang (fraktur)
PENANGANAN TRAUMA FISIK PADA ANAK

1. Luka lecet
• Bersihkan area luka dengan air mengalir
• Keringkan
• Tidak perlu menutup area luka
PENANGANAN TRAUMA FISIK PADA ANAK

2. Luka robek atau sayatan


• Jika perdarahan, tekan area luka untuk
memberhentikan perdarahan
• Angkat tangan yang luka ke atas
• Berikan balutan tekanan
• Segera membawa ke pelayanan kesehatan
untuk mendapatkan perawatan luka
PENANGANAN TRAUMA FISIK PADA ANAK

3. Luka bakar
• Jauhkan anak dari sumber penyebab luka bakar
• Singkirkan baju, perhiasan dan benda-benda lain
yang membuat efek mengikat karena area luka
bakar akan segera membengkak (oedem)
• Jika lokasi luka bakar di bagian atas tubuh seperti di
muka dan leher, perhatikan kondisi kesulitan
bernafas pada anak
• Siram dengan air mengalir pada area luka bakar ± 15
menit untuk mendinginkan daerah yang terbakar dan
mempertahankan suhu rendah pada jam pertama
sehingga kerusakan lebih dangkal dan diperkecil.
• Hindari memecahkan luka yang melepuh karena
beresiko menyebabkan infeksi
• Cuci dengan air yang mengalir jika ada luka lepuh
yang pecah dengan sendirinya
• Jika luka bakar cukup luas, dan tampak bengkak,
merah dan anak merasakan sakit yang tak
tertahankan segera bawa ke pelayanan kesehatan
PENANGANAN TRAUMA FISIK PADA ANAK

4. Cidera kepala
• Perhatikan kondisi umum anak (gelisah, mengantuk,
lemas)
• Perhatikan area kepala (benjolan, perdarahan)
• Awasi tanda-tanda terjadinya kejang
• Jika ada perdarahan, hentikan perdarahan dengan
balutan tekanan
• Segera rujuk ke pelayanan kesehatan
Macam-macam Cidera Kepala
1. Cidera kepala ringan
• Jarak jatuh tidak tinggi
• Tidak ada gangguan pada saraf
• Setelah observasi 2 jam tidak ada penurunan keadaan
umum
2. Cidera kepala sedang
• Kepala terbentur keras,
• mual & muntah berulang (3-4x),
• terjadi gangguan kesadaran kurang dari 1 menit,
• Rewel & lemas,
• adanya benjolan besar
Macam-macam Cidera Kepala
3. Cidera kepala berat
• Penurunan kesadaran
• Gelisah
• Terdapat gejala kelainan saraf
• Tampak tulang kepala yang masuk ke dalam
• Kejang
• Ubun-ubun menonjol
• Muntah lebih dari 5x atau lebih dari 6 jam
• Hilang kesadaran lebih dari 1 menit
PENANGANAN TRAUMA FISIK PADA ANAK
5. Fraktur
• Jika memungkinkan lepaskan pakaian yang mengikat di
daerah yang dicurigai patah tulang
• Minimalkan pergerakan area yang dicurigai patah tulang
• Jika mampu, berikan bidai untuk meminimalkan
pergerakan
• Jika ada luka, tutup sementara dengan kain bersih
• Segera mencari pertolongan untuk merujuk ke
pelayanan kesehatan
Terimakasih
MATURNUWUN
DISKUSI
MATURNUWUN
Kelompok Pendukung Ibu
• Kelompok pendukung Ibu berarti suatu kegiatan
kelompok bantuan yang diberikan oleh Ibu untuk Ibu
untuk dapat mengatasi masalah yang dialami oleh
Ibu.

• Seorang Ibu yang memiliki pengalaman akan


memberikan informasi, menawarkan bantuan kepada
Ibu lainnya yang mengalami hal yang sama dalam
kondisi saling percaya dan menghargai.
• KP-Ibu yaitu kelompok berbasis masyarakat
yang terdiri dari Ibu hamil atau Ibu menyusui
dengan anak usia 0-6 bulan untuk
mengadakan pertemuan rutin setiap bulan
untuk berbagi pengalaman, ide, atau informasi
seputar kehamilan, melahirkan, dan menyusui.
• Tujuan KP-Ibu : agar Ibu mampu saling
mendukung dan percaya, serta difasilitasi oleh
motivator, yaitu Ibu dengan usia yang sebaya
dengan peserta lainnya serta memiliki minat
untuk berbagi pengalaman, ide, dan informasi
seputar kehamilan, melahirkan, dan menyusui.
• Unsur kelompok pendukung Ibu :
1. Peserta
2. Motivator
3. Pembina (konselor atau petugas kesehatan)
4. Penggerak (kader)

Anda mungkin juga menyukai