Anda di halaman 1dari 15

Keperawatan Gerontik

Manajemen Nyeri dan ROM

Anny hestiana 20200305008


Charlinda Desta RS 20200305030
Meiriza Meilyani 20200305033
Sikna Lakoro 20200305032
Sun Devi Lianti 20200305024
Wayan Rindang 20200305028

www.esaunggul.ac.id
o Manajemen Nyeri
o Menurut (Prasetyo, 2010)., mendefinisikan bahwa nyeri merupakan
suatu mekanisme proteksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang
rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk
menghilangkan rasa nyeri (Prasetyo, 2010).
o Lanjut usia adalah seseorang yang memiliki usia lebih dari atau sama
dengan 55 tahun (WHO, 2013). Lansia dapat juga diartikan sebagai
menurunnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan
mempertahankan struktur serta fungsi normalnya, sehingga tidak dapat
bertahan terhadap jejas (Darmojo, 2015).
o Manajemen Nyeri pada lansia adalah mengidentifikasi dan mengelola
pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan
jaringan atau fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat dan konstan pada usia lanjut > 55
o Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018)

www.esaunggul.ac.id
Etiologi Nyeri lansia
Nyeri arthritis terjadi pada lebih dari setengah jumlah
seluruh lansia dengan osteoarthritis yang
menyebabkan lebih banyak nyeri kronis daripada
kondisi yang lain.
Jenis nyeri lain yang sering terjadi pada lansia adalah
sakit kepala, nyeri punggung bagian bawah, dan nyeri
tajam dan menusuk, nyeri neuropatik terbakar
(misalnya fantom ekstremitas, neuropati diabetes,
neuralgia pasca herpetic, neuralgia trigeminal, dan
kausalgia).(Aisyah, Siti. 2017))

www.esaunggul.ac.id
Klasifikasi Nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh
individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subyektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda.

Nyeri akut Nyeri Kronis


Merupakan nyeri yang timbul Merupakan nyeri yang timbulnya secara
secara mendadak dan cepat perlahan-lahan, biasanya berlangsung dalam
menghilang, tidak melebihi 6 waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan
bulan dan ditandai adanya yang termasuk dalam kategori ini adalah
peningkatan tegangan otot nyeri terminal,syndroma nyeri kronis, nyeri
(Hidayat, 2010). psikosomatik (Hidayat, 2010).

www.esaunggul.ac.id
Skala Nyeri
Pengukuran subyektif nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
alat pengukur nyeri seperti skala visual analog, skala nyeri numerik, skala
nyeri deskriptif, atau skala nyeri Wong-Bakers (Black & Hawks, 2009).

www.esaunggul.ac.id
Manajemen nyeri
• Farmakologi
• Non farmakologi
Penanganan nyeri pada lansia dengan metode non farmakologik telah
terbukti dapat membantu lansia dalam menurunkan nyeri dan efek samping
yang ditimbulkan sangat kecil dan tidak mahal.
Masase, relaksasi dan guide imagery, stimulasi saraf dengan listrik
transkutan, penggunaan kompres panas dan dingin, sentuhan
terapeutik, meditasi, hipnotis dan akupresur, TENS (Transcutaneus
Electrical Nerve stimulation). Tehnik-tehnik ini pada umumnya aman,
tersedia dengan mudah dan dapat dilakukan di rumah atau dalam
lingkungan fasilitas perawatan akut (Mickey S dan Patricia GB, 2007)

www.esaunggul.ac.id
Pengkajian Nyeri pada Lansia dengan Teknik PQRST
 P (Provoking Incident)
 Q (Quality or Quantity of Pain)
 R (Region, Radiation,Relief)
 S (Severity/Scale of Pain)
 T (Time)

www.esaunggul.ac.id
1. P : Provokatif / Paliatif
Apa kira-kira penyebab timbulnya rasa nyeri?

Kontraksi

2. Q : Qualitas / Quantitas
Seberapa berat keluhan nyeri terasa? Bagaimana rasanya? Seberapa sering
terjadinya?

Rasanya seperti di remas-remas. Nyerinya jarang. Jika dibuat tidur, nyeri


menghilang

3. R : Region / Radiasi
Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..? Apakah juga
menyebar kedaerah lain / area penyebarannya?

Sekitar perut dan tidak menyebar ke daerah lain

4. S : Skala Seviritas

5. T : Timing
Kapan keluhan nyeri tersebut mulai ditemukan /dirasakan? Seberapa sering keluhan
nyeri tersebut dirasakan / terjadi? Apakah terjadi secara mendadak atau bertahap?
Akut atau kronis?

Saat munculnya kontraksi. Nyeri jarang dirasakan. Terjadi secara mendadak


www.esaunggul.ac.id
Data Problem Etiologi
DS: Nyeri akut Agen cidera
-Ny. S sering mengeluhkan nyeri dan kaku di kaki biologis
khususnya pada lutut, tumit, dan pinggang. Nyeri
datang terutama saat ganti posisi dari duduk ke
berdiri dan berjalan. dengan skala PQRST sebagai
berikut:
P: nyeri bertambah jika digunakan bergerak
Q = nyeri menetap di daerah sendi
seperti lutut, tumit, pinggang
R = nyeri terasa pada kaki S = skala 5 (nyeri sedang)
T = nyeri dan kaku terasa kadang-kadang
-Ny. S sering mengeluhkan perih karena sakit maag
nya kambuh karena makan yang tidak selera.
DO :
Wajah Ny.S terlihat menahan nyeri pada saat jalan
atau pindah posisi
Ny.S terlihat serirng memegangi kakinya dan
meringis
Nadi: 86 x/menit
Tekanan darah: 140/90 mmHg
Pernafasan : 18 x/menit

www.esaunggul.ac.id
www.esaunggul.ac.id
o Pointers

www.esaunggul.ac.id
JUDUL
o Pointers

www.esaunggul.ac.id
JUDUL
o Pointers

www.esaunggul.ac.id
o Pointers

www.esaunggul.ac.id
Terima Kasih

www.esaunggul.ac.id

Anda mungkin juga menyukai