Anda di halaman 1dari 51

EPIDEMIOLOGI

DWI HARIYANTO,DRG.M.KES
• Seorang dokter gigi melapor kepada kepala dinas
kesehatan setempat,bahwa ditemukan dalam
peneitiannya 12 kasus penderita kanker rahang di
daerah sekitar tempat prakteknya selama 4 tahun
terakhir.
• Apa yang harus dilakukan oleh kepala dinas atas
laporan tersebut, dalam rangka menanggulangi
masalah yang terjadi?
Definisi Epidemiologi (Last, 1988)
• Ilmu tentang destribusi dan determinan-
determinan dan keadaan atau kejadian yang
berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi
tertentu, serta penerapannya untuk mengendalikan
masalah masalah kesehatan.
• Ilmu tentang apa yang terjadi pada rakyat: (Omran,
1974)
• Epi = pada
• Demos = rakyat
• Logos = Ilmu
• Dari batasan ini tampak bahwa penerapan ilmu ini
sangat luas karena dapat mengenai tidak hanya
masalah kesehatan.
• Ilmu tentang penyebaran dan penentu frekuensi
penyakit pada manusia (Mc Mahon & Pugh, 1970)
• 1. Mendiskripslkan penyebaran penyakit pada
populasi
• 2. Menelusuri faktor-faktor yang berpenganth pada
penyebaran penyakit.
KONSEP DASAR
• Hippocrates 400 SM melakukan penyelidikan tentang
terjadinya penyakit yang dihubungan dengan:Perubahan
musim, angin, keadaan air, jenis tanah, panas dan dingin.
• Kemudian di keluarkan konsep lingkungan dan inang (host).

• Pertengahan Abad 17, John Graunt melakukan penerapan


prinsip-prinsip perbitimgan kuantitatif terhadap terjadinya
fenomena masa/penyakit. Pada tahun 1662 melakukan
pencatatan dan perhitungan terhadap angka kematian di
London. Beliau terkenal sebagai bapak Statistik dari
Epidemiolog.
• Temuan spektakuler dari John Snow 1850. yaitu
wabah penyakit kolera di Inggris pada masyarakat
yang menggunakan fasilitas air minum dan 2
• perusahan air (Southwark dan Lambeth). Penelitian
ini mempengaruhi kebijakan pemerintah pada saat
itu tentang sanitasi.
KEGUNAAN EPIDEMIOLOGI
• 1. Mendiskripsikan fenomena Kesehatan
Masyarakat.
• 2. Mengkaji adanya hubungan sebab-akibat.
• 3. Evaluasi program kesehatan dan program
intervensi.
PEMBAGIAN EPIDEMIOLOGI
• Epidemiologi Deskriptif
• Memberi gambaran tentang suatu keadaan atau
penyakit pada masyarakat.
• Epidemiologi Analitik
• Menerangkan penyebab penyakit, mengkaji
hubungan penyakit dengan faktorfaktor resiko
(korelasi).
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT
PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN KEMATIAN

• Pengukuran angka kematian atau angka kesakitan


dilakukan dengan angka mutlak,rate dan ratio.
• 1. Angka mutlak misal : dari hasil pengukuran
penyakit TBC disuatu daerah ditemukan 1000 orang
menderita penyakit tersebut. Bentuk ini sangat
sederhana dan memberi informasi yang sangat
minimum.
• 2. Rate perbandingan suatu peristiwa/kasus
penyakit dibagi dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena (population at risk) dalani waktu
yang sama dinyatakan dengan persen atau permil.
• 3. Ratio adalah perbandingan suatu peristiwa
dengan peristiwa lain yang tidak berhubungan.
Misal perbadingan antara penderita TBC pria dan
wanita.
UKURAN RATE
• 1. Incidence Rate
• Adalah jumlah kasus/penderita baru suatu penyakit
yang terjadi dalam masyarakat pada periode
tertentu dibagi populasi yang mempunyai resiko:
• Jumlah kasus/penderita baru pd waktu
• dan tempat tertentu
• Incidence =---------------------------------------------
X1000
• Jumlah penduduk yang mempunyai resiko

• ( tahun ) pada waktu & tempat yang sama


• Apabila pada suatu kasus epidemi (misal penyakit
menular), pembaginya adalah jumlab penduduknya
yang terancam epidemi pada waktu epidemi
berlangsung maka Incidence disebut sebagai Attack
rate
• Jumlah kasus/penderita baru pd saat

• epidemi
• Attack Rate =------------------------------------------X 1000
• Jumlah penduduk yang mempunyai
• resiko pada saat epidemi
• 2. Prevalence Rate
• Jumlah penduduk yang menderita kasus/penyakit
pada titik waktu tertentu
• Jumlah kasus/penderita pada waktu
• dan tempat tertentu
• Prevalence =------------------------------------------X 1000
• Jumlah penduduk seluruhnya
• Jumlah penduduk seluruhnya ini dapat biasanya
penduduk pada pertengahan tahun. Pengetahuan
ttg prevalance : penting utk perencanaan fasilitas,
tenaga,program pemberantasan dll.
• Pengukuran Prevalence rate diatas dilakukan:
• pada titik waktu tertentu = POINT PREVALENCE
• pada rentang waktu tertentu = PERIOD
PREVALENCE
• Period prevalence = terdiri atas kasus lama pada
awal pengamatan ditambah kasus baru (incidence)
selama observasi.
3. Crude Death Rate (CDR)

• Jumlah kematian penduduk pada waktu dan


• tempat tertentu
• CDR=----------------------------------------------- X 1000
• Jumlah penduduk rata rata(pertengahan
• tahun) pada waktu& tempat yang sama
4. Age Specific Death Rate
• Jumlah kematian pada umur tertentu di
• suatu tempat tertentu
• ASDR =---------------------------------------------- X 1000
• Jumlah penduduk pada umur tertentu pada
• tempat dan waktu yang sama
5. Cause (Disease) Specific Death Rate

• Jumlah kematian karena sebab tertentu


• pada tempat dan waktu tertentu
• CSDR= ------------------------------------------ X 1000
• Jumlah penduduk rata rata(pertengahan
• tahun) pada waktu&tempat yang sama
6. Disease Specific Fatality Rate
• Misalnya karena TB

• Jumlah kematian krn TB di suatu tempat dan


• waktu tertentu
• TB SFR= --------------------------------------------- X 1000
• Jumlah kasus - kasus TB pd jangka waktu dan
• tempat yang sama
7. Infant mortality rate
• Tingkat kematian bayi (perinatal dan neonatal)
sebagai indikator kualitas pelayanankesehatan
perilaku kesehatan masyarakat kualitas lingkungan
rumah-tangga(Infant Mortality Rate)
• Jml kematian bayi berumur kurang dari
• setahun selama waktu tertentu
• IMR = ------------------------------------------------ X 1000
• Jumlah bayi lahir pada waktu yang sama
8. Maternal mortality rate
• Indikator keberhasilan pelayanan kebidanan mulai
pelayanan prenatal, pertolongan kelahiran,
pelayanan nifas dan antar kelahiran (MMR =
Maternal Mortality Rate)Jml kematian ibu karena
puerperal(nifas) selama waktu sampai 90 hari pasca
• melahirkan dalam waktu tertentu.
• Jml kematian ibu karena puerperal (nifas)
• selama waktu tertentu
• MMR = ------------------------------------------------X 1000
• Jumlah bayi lahir hidup pd waktu yg sama
• Penilaian status kesehatan umwn dapat
berdasarkan pada kualitas kehidupan yang
dirasakan dan harapan hidup. QALY = Quality
Adjusted Life Year.
• Kualitas kehidupan diukur berdasarkan aspek-
aspek kesehatan: rasa sakit, disabilitas,kemampuan
merawat diri sendiri dan keterlibatan dalam
kegiatan-kegiatan sosial maupun pekerjaan yang
menghasilkan upah.
• Qaly dapat mencerminkan kemampuan pelayanan
kesehatan baik preventif kuratif dan rehabilitatif
dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.
HUBUNGAN SEBAB - AKIBAT
• Hubungan antara 2 variabel/ubahan dapat:
• Simetris
• Asimetris
• Timbal-balik (Susser, 1977)
• Hubungan simetris
• tidak mengenal arah
• tidak ada urutan waktu

• Misal:
• Kedua variabel merupakan tanda suatu fenomena
Pusing dan pilek merupakan tanda influenza.
• Kedua variabel merupakan akibat suatu fenomena
beertambah tinggi dan berat badan karena
pertumbuhan.
• Hubungan asimetrik
• Variabel yang satu merupakan penentu variabel yg
lain, merupakan hubungan Sebab akibat

• misalnya:
• Pemberian rangsangan dengan timbulnya
tanggapan.= pemberian vaksin memberi kekebalan
• Hubungan timbal-balik

• Merupakan kelanjutan hubungan asimetris yaitu:


ubahan 1 mempengarui ubahan 2, selanjutnya
mempengaruhi ubahan 3 dan terakhir
mempengaruhi ubahan 1 kembali
• STATUS GIZI PRODUKTIFITAS

• KERJA

• PENGHASILAN
Macam-Macam Sebab
• Sebab dapat berupa perlakuan, kejadian atau
keadaan alamiah yang memulai atau mempunyai
andil atas serangkaian kejadian yang menimbulkan
akibat
Sebab yg memadai/sufflcient cause

• Adanya sebab yang memadai untuk


menimbulkan/munculnya akibat:
• Salah satu sebab tunggal yg memadai pada terjadinya
gangguan penglihatan adalah rusaknya syaraf mata.
• Sebab biasanya terdiri atas unsur – unsur yang
bekerjasama menghasilkan akibat.
• Misal : Kecanduan narcotika disebabkan oleh gabungan
penyebab:
• status mental lemah
• benturan psikis
• pengaruh pergaulan
• pengalaman menikmatinya
Sebab yg perlu ada / necessary cause

• Pada kasus kecanduan narkotika:


• Percobaan menikmati merupakan necessary cause,
tapi percobaan menikmati tidak selalu berakibat
kecanduan.
Penalaran
• Penalaran Hubungan
sebab-akibat Sebab-Akibat
lebih sukar pada epidemiologi
dr pd dilaboratorium. Postulat Robert koch (1884) pd
laboratorium dapat jadi acuan:
• organisma yang diduga sebagai penyebab harus selalu
ada pada setiap kasus penyakit.
• organisme tersebut tak ditemukan pada jenis penyakit
lain..
• organisme dapat dibiakkan, dan setelah beberapa
keturunannya tetap dapat menyebabkan penyakit
tersebut.
• David Flume mengemukakan 3 syarat hubungan
sebab-akibat;
• 1. Adanya hubungan yang erat antara penyebab &
akibat
• 2. Sebab harus mendahului
• 3. Sebab dan akibat selalu ada bersama dan terus-
menerus.
• Berdasar pada pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan:
• 1. Ubahan penyebab harus mendahului akibat
• 2. Hubungan ke dua ubahan tidak terjadi secara
kebetulan dan dapat diuji sec.statistic
• 3. Hubungan kedua ubahan adalah spesifik tidak di
bayangi ubahan lain
• 4. Keeratan hubungan sebab dan akibat dinyatakan
dengan koefisien korelasi Kendall’s tau, Jules Q,
Spearman rho dll.
• 5. Adanya penalaran yang koheren atas hubungan
sebab dan akibat, serta harus didasarkan teori-teori
clan konsep-konsep yang telah diketahui atau akal
sehat.
• 6. Hubungan sebab-akibat sebaiknya ditunjukkan
dengan percobaan sehingga dapat diamati bahwa
ubahan sebab mendahului akibat dan adanya
hubungan antara dosis perlakuan dan tanggapan
yang terjadi (dose response relationship).
RIWAYAT ALAMIAH PERJALANAN PENYAKIT
(Natural history of disease)

• Adalah proses yg terjadi mulai orang sehat,


menderita sakit sampai terhentinya penyakit.
• Ada 5 tahap
• 1. Tahap prepatogenesis
• Pada saat ini terjadi interaksi antara pejamu/- host
dgn kuman diluar tubuh. Belum ada penyakit
(sehat), krn daya tahan tubuh maslh kuat.
• 2. Tahap inkubasi
• Bibit penyakit sudah masuk tubuh, tapi belum ada
gejala.
• Masa inkubasi macam2 ada beberpa jam smp
tahun:
• Demam kuning 3-6 hari
• Kanker paru ber tahun2
• 3. Tahap penyakit dini
• Mulai munculnya gejala sakit, tapi masib ringan.
• Penderita msh dapat bekerja, sering tidak datang
berobat, atau hanya berobat jalan.
• Tahap ini bagi yg berpendidikan rendah sering
bermasalah krn mereka berobat pd kondisi parah.
• 4. Tahap penyakit lanjut
• Penderita tidak dapat bekerja lagi, bila datang
berobat telah memerlukan perawatan.
• 5. Tahap akhir penyakit Dapat berada dalam lima
keadaan:
• a. Sembuh sempurna: bentuk dan fungsi tubuh
kembali spt sebelum sakit.
• b. Sembuh dgn cacat: penyakit berakhir, penderita
sembuh tapi cacat fisik/fungsi/mental dll.
• c. Karier
• Perjalanan penyakit seolah-olah berhenti krn tak
ada gejala, tapi dlm tubuh penderita masih ada
kuman yang setiap saat bila daya tahan turun akan
• menyenangkan Karier berbahaya buat dirinya
maupun sekitarnya.
• d. Kronis
• Perjalanan penyakit tampak berhenti, gejala tidak
berubah, tdk bertambah berat atau
ringan.Sebenarnya penjamu masih sakit.
• Meninggal : keadaan ini bukan tujuan tindakan
kedokteran
• Bila pada kasus suatu penyakit jumlah penderita
pada masing-masing tahap akhir penyakit diketahui
misal jumlah penderita pada tahap sembuh
sempurna, cacat, karier maka sifat-sifat kuman
dapat diketahui:

Anda mungkin juga menyukai