1
Pendahuluan
Biasanya manajemen proyek berkonsentrasi pada
masalah jadwal dan biaya.
Sejak 1980, perusahaan mulai menyadari perlunya
kebutuhan mengintegrasikan risiko teknis ke
dalam jadwal dan biaya.
Proses manajemen risiko dikembangkan dan
diimplemntasikan sehingga informasi mengenai
risiko tersedia bagi pengambil keputusan kunci.
Manajemen risiko meliputi:
Langkah memahami & mengidentifikasi masalah
potensi yang mungkin terjadi.
Mengevaluasi bagaimana risiko ini mempengaruhi
keberhasilan proyek.
Memonitoring dan penanganan risiko
Risiko
Kombinasi dari probababilitas suatu kejadian dan
konsekuensi dari kejadian tersebut, dengan tidak
menutup kemungkinan bahwa ada lebih dari satu
konsekuensi untuk satu kejadian, dan konsekuensi
bisa merupakan hal yang positif maupun negatif.
Jenis-jenis risiko
Risiko operasional
Risiko yang berhubungan dengan sistem organisasi,
proses kerja, teknologi dan sumber daya manusia.
Risiko finansial
Risiko akibat dari fluktuasi mata uang, tingkat suku
bunga termasuk risiko pemberian kredit, likuditas dan
pasar.
Hazard risk
Risiko yang berhubungan dengan kecelakaan fisik
seperti kejadian atau kerusakan yang menimpa harta
perusahaan dan adanya ancaman perusahaan.
Strategic risk
Risiko yang berhubungan dengan strategi perudsahaan,
politik, ekonomi, peaturan dan perudangan. Risiko yang
berkaitan dengan reputasi organisasi kepemimpinan
dan termasuk perubahan keinginan pelanggan.
Manajemen risiko
Adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan
alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk
mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara
lebih transparan.
Tujuan:
Mencegah atau meminimisasi pengaruh yang tidak baik
akibat yang tidak terduga melalui menghindari risiko atau
mempersiapkan rencana kontingensi yang berkaitan dengan
risiko tersebut.
Definisi manajemen risiko
Risiko proyek (project risk)
Suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, jika terjadi
mempunyai pengaruh positif maupun negatif pada tujuan
proyek. Suatu risiko mempunyai penyebab, dan jika
terjadi, membawa konsekuensi.
Secara umum
Sebagai proses, mengidentifikasi, mengukur dan
memastikan risiko dan mengembangkan strategi untuk
mengelola risiko tersebut.
Tiga kunci yang perlu diperhatikan dalam
manajemen risiko agar bisa efektif
S1 adalah yang paling besar nilai ekspektasinya, jadi strategi S1 yang paling
menguntungkan.
Proses Manajemen Risiko
Proses yang dilalui dalam manajemen risiko adalah:
Perencanaan manajemen risiko
Identifikasi risiko
Analisis risiko kualitatif
Analisis risiko kuantatif
Perencanaan respon risiko
Pengendalian dan monitoring risiko
Perencanaan Manajemen Risiko
Perencanaan meliputi langkah memutuskan bagaimana
mendekati dan merencanakan aktifitas manajemen
risiko untuk proyek.
Dengan melihat lingkup proyek, rencana manajemen
proyek dan faktor lingkungan perusahaan, tim proyek
bisa mendiskusikan dan menganalisa aktifitas
manajemen risiko untuk proyek-proyek tertentu.
Yang diperlukan untuk perencanaan:
Project charter
dokumen yang dikeluarkan manajemen senior yang
secara formal menyatakan adanya suatu proyek.
Memberikan otoritas kepada manajer proyek untuk
menggunakan sumberdaya organisasi pada aktifitas
proyek.
Kebijakan manajemen risiko organisasi
Beberapa organisasi mungkin sudah mempunyai
pendekatan tertentu untuk analisis risiko dan respon
yang harus diterapkan untuk proyek tertentu.
Susunan peran dan tanggungjawab
Jika sudah ada tingkatan peran, tanggungjawab dan
wewenang, yang diterapkan sebelumnya untuk membuat
keputusan yang akan mempengaruhi perencanaan.
Toleransi stakeholder terhadap risiko
Bagaimana sikap atau tolenransi stakeholder terhadap
risiko akan mempengaruhi bagaimana rencana
manajemen risiko yang dibuat suatu organisasi atau
perusahaan
Template untuk rencana manajemen risiko
organisasi
Beberapa organisasi mungkin sudah mempunyai format
standar atau templet untuk pembuatan rencana
manajemen risiko yang akan digunkan tim proyek.
Work breakdown structure