Rheumatoid Arthritis
● Penyakit autoimun, inflamasi, sistemik ( seluruh tubuh ) dan jaringan ikat
yang ditandai dengan adanya artritis bilateral, simetris.
● Poliarthritis inflamasi yang mempengaruhi banyak sendi dalam tubuh
THE BASIC PATHOLOGY OF RA :
● Synovitis Pannus (has invasive properties)
Joint damage
The joints mostly affected :
● Hands, Feet
● Knees, Elbows, Shoulders
● Cervical spine, TMJs, Hips
4
Pannus a/ sebuah lapisan /selubung
di sepanjang sendi.
10
13
14
RA Non Artikular
● Keletihan berat ( anemia, anoreksia, sindrom Felty’s, penurunan BB)
● Sindrom Felty’s menyebabkan splenomegali, liver dan beberapa orang ada
pembekakan nodus limfe dan leukopenia. Orang ini rentan terhadap infeksi,
vaskulitis dan lesi kulit.
● Nodulus kulit 20-25% terutama di lengan bawah, skapula dan sakrum tuberositas
ischiadicum dan tendon archiles. Biasa tidak nyeri
● Skleritis dan nodul di sklera 🡪 kebutaan
● Sindrom Sjorgen : mata kering, fotofobia
● Efusi pleura, nodulus paru , bronkitis dll
● Osteoporosis
● Vaskulitis dan neuropati
● Raynaund Fenomena : vasospasme pd superfisial menyebabkan kulit putih atau
biru terhadap respon dingin dan merah kembali ketika sirkulasi kembali ke jari-jari
Tatalaksana
1. Medis
2. Bedah
3. Rehabilitasi medik
Fokus Intervensi program
● rehabilitasi
Penatalaksanaan nyeri
● Perbaikan biomekanika yang berubah
● Mempertahankan LGS
● Mempertahankan kekuatan
● Mempertahankan daya tahan
● Memperbaiki self-image
● Penyesuaian terhadap disabilitas
Intervensi rehabilitasi
● Tergantung dari kondisi pasien
1. REST
● Diberikan pd saat tjd inflamasi akut pd sendi
○ Systemic rest
20
2. EXERCISE
● Passive exercise
pada kondisi inflamasi akut, perlu imobilisasi dgn splinting,
utk cegah kontraktur : full & slow passive ROM 2x/hari.
● Strengthening
Isometric exercise diberikan pada mild disease: (moderate
synovitis)
– Causes least amount of periarticular bone destruction and joint
inflammation/pain, especially during an acute flare.
– Isotonic and isokinetic exercise may exacerbate the flare and
should be avoided.
21
● Dance
22
● Endurance exercise
● Stretching exercise
23
3. MODALITAS
● Terapi panas
Superficial moist heat :
- Jangan diberikan pada inflamasi akut
- akan meningkatkan aktivitas enzym collagenase 🡪 increased joint
destruction
- Can decrease pain and increase collagen extensibility.
● Terapi dingin
- menurunkan suhu & relaksasi spasme otot disekitar sendi
● Pada kondisi subakut, dimana terdapat stiffness atau penurunan ROM,
diberikan modalitas yg nyaman, efektif, efisien
24
4. ORTHOSIS
● Upper extremities
○ Resting splint
25
Resting splint Ring splint
● Lower extremities
○ Foot/ankle
26
5. ASSISTIVE DEVICE & ADAPTIVE AIDS
● Gait Aids
● Adaptive devices for transfer
27
6. SELF-CARE
● Devices in the kitchen
● Environmental design
● Education
● Joint protection
● Energy conservation
● Psychosocial intervention
● Sexual adjustment
● Vocational aspect
28
Joint protection
● Terapi perilaku
● Melindungi sendi yang terkena
● Mengubah kebiasaan dan perilaku pasien
● Penggunaan alat bantu
Energy conservation
● Memaksimalkan fungsi
● Mempertahankan LGS
● Mempertahankan kekuatan
● Mempertahankan posisi tubuh yang baik
● Penggunaan alat bantu saat aktifitas
● Penataan lingkungan yang baik
● Masa istirahat di sela aktifitas
32
Peringatan , KI, & pertimbangan khusus
Intervensi
1. Traksi servikalRA
u/ RA sevikal hanya digunakan pada fase awal dgn hati-hati
2. Bila ada osteoporisis tidak melakukan latihan flexi spinal
3. Tidak melakukan stretching sendi dgn paksa
4. Tidak memobilisasi sendi rheumathoid secara paksa
5. Tidak mengganjal lutut dgn guling/bantal
6. Kulit sangat sensitif , hati-hati menggunakan panas
7. ES jangan gunakan vakum atau plester ( kulit sensitif) gunakan tali
pengikat
8. Hentikan latihan bila nyeri meningkat
9. Cek alat bantu jalan terutama karet
10.Lakukan perawatan kulit
11.Rujuk ke okupasional terapi
Juvenile Idiopathic Arthritis /JRA
4. Ekslusi dari kondisi lain seperti : penyakit rematik lain, artritis infeksius , inflammantory bowel
disease dan kondisi nonrematik pada tulang dan sendi
Kriteria Diagnostik
Kriteria JIA berdasarkan European Leageu Against Arthritis i
1. Manajemen Nyeri
a. Terapi panas & dingin
b. Masase
c. Stimulasi listrik & TENS
d. Cognitive behaviour therapy
2. Terapi latihan
a. LGS
b. Penguatan dan latihan ketahanan otot
c. Latihan aerobik yang dikondisikan
3. Orthosis : resting splint , corrective splint, dynamic splint, functional splint
4. Metode proteksi
5. Aktivitas rekreasi & fungsional
Ankylosing Spondylitis
● Marie-Strumpell
● Penyakit inflamasi progresif menyerang sendi dan ligamen tulang
belakang, terkadang sendi perifer dan organ internal.
● Kelompok spondiloarthropati seronegatif
Epidemiologi
● Angka kejadian AS bervariasi 0,1% di Afrika dan Eskimo, 0,5-1% di Inggris
dan Amerika, 6% di Kanada
○ berkaitan dengan angka kejadian human leukocyte antigen (HLA)-B27 pada populasi
○ dactylitis,
○ oligoartritis, dan
○ tindakan bedah
Intervensi Rehabilitasi Medis
● Manajemen Nyeri : Modalitas, Masase
● Latihan : stretching, strengthening, relaksasi, tai chi
● Orthosis : alat bantu ambulasi
● Okupasional terapi
● Edukasi :
○ tetap menjaga postur yang benar baik dalam posisi tidur, duduk dan berdiri.
○ tidur 🡪 memakai matras yang kaku tetapi tidak terlalu keras
○ duduk 🡪 kursi tinggi (bisa menopang leher dan punggung untuk menjaga allignment tulang
belakang)
○ Bantal bisa digunakan pada saat tidur sehingga bisa menyangga leher dan kepala dengan
posisi yang paling nyaman
Latihan
● tujuan latihan pada AS
○ menjaga dan memperbaiki postur,
○ pengembangan dada,
○ mobilitas tulang belakang dan
sendi;
○ menguatkan otot togok, anggota
gerak, punggung dan perut;
meregangkan punggung;
○ memperbaiki endurance dan
○ relaksasi tubuh.
Latihan akuaterapi
● Efek apung air dapat meningkatkan kemampuan bergerak dengan
menopang ektremitas dan tulang belakang ketika melakukan latihan
rentang gerak
● Harus mencakup mobilitas AGB termasuk ambulasi ke depan, ke
belakang dan ke samping dalam kedalaman air yang berbeda
● Latihan bersepeda dengan bersandar pada punggung
● Gerakan berenang untuk melatih AGA dan tulang belakang
● Latihan penguatan dengan dayung /alat mengapung
Terapi okupasional
● membantu mandiri
melakukan aktifitas sehari-
hari dan berpartisipasi aktif
dalam masyarakat.
○ Minum
○ Makan
○ Memakai baju
○ mandi
Alat Bantu Ambulasi
● Tongkat
○ Terapi panas dan dingin ( parafin bath, kompres hangat dan icing )
Fungsional : berdiri & berjalam 1 mil dan mampu naik tangga tanpa kesulitan