Anda di halaman 1dari 22

kelompok 2

Sally Peronika Grace Miftahussa’adah

Agna Maulidyah
Salwa Azzahra Tika Sartika
Diana Amelia

Elsa Christine Manurung


Dina Hasanah

Lestari Juhana Putri Rosviana Amelia


2

BAB 16
Stand a r A
u
k
b
u
li
n
k
t a n si
at au
Standar Akuntansi dalam
Se k to r P
Pemerinta h d i I n d o n e sia
Akuntansi Sektor Publik atau
Pemerintah
01 t u r a n
Pera h Nomer
r i n t a n
0
Peningkatan Peme 71 th. 201 r
Standar no. S t a n d a
t a n g
Akuntansi 02 ten Akuntansi
05 r i nt ah
Internasional Peme
Pembahasan
P
Ak erb
0 4 03 S AK
un and P
n g ga n
t a
pem nsi ing a
ta tan uan a
a
y ten ke lab
eri Sek an S r n
den ntah tor P tand Pe . 45 ran i Nir
gan di I ubl ar no lapo isas
Am ndo ik a Pe gan
eri nesi tau Or
ka a
3

1. STANDAR AKUNTANSI SEKTOR


PUBLIK ATAU PEMERINTAH DI
INDONESIA
• Standar akuntansi adalah acuan dalam penyajian laporan keuangan Yang
ditunjukkan kepada pihak-pihak di luar organisasi Yang mempunyai
otoritas tertinggi dalam kerangka akuntansi berterima umum.

• Standar akuntansi berguna bagi penyusun laporan keuangan dalam menentukan


informasi yang harus di sajikan kepada pihak-pihak di luar organisasi.

• Indonesia sejak tahun 2011 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk


sektor swasta telah mengacu pada Standar Akuntansi Internasional (IFRS).

• sedangkan sektor pemerintah masih baru akan menerapkan akuntansi


berbasis akrual, meskipun masih dianggap belum akrual penuh.

• Akan tetapi, di sadari bahwa standar akuntansi pemerintahan sangat


penting peranannya dalam organisasi pemerintahan untuk menjawab
tuntutan akan akuntabilitas dan transparansi publik.
4

2. Peraturan Pemerintah Nomor 71


Tahun 2010
Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

• Standar akuntansi pemerintahan (SAP) pertama kali diterbitkan Oleh


Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) adalah ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 pada tanggal 13 Juni
2005.

• Terbitnya SAP ini juga mengukuhkan peran penting akuntansi dalam


pelaporan keuangan di pemerintah. Jadi, dapat dikatakan Indonesia
memasuki babak baru dalam pelaporan keuangan kegiatan
pemerintahan Indonesia.

• UU Nomor 71 Tahun 2003 menyebutkan dengan jelas bahwa


bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah pusat dan pemerintah daerah disajikan sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan.
5
a. SISTEMATIKA SAP
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan dengan PP Nomor 71 Tahun 2010 terdiri atas
Kerangka Konseptual (KK) Akuntansi Pemerintahan dan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan
(PSAP). PSAP terdiri atas 12 pernyataan, yaitu:

PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan PSAP 07 : Akuntansi Aset Tetap

PSAP 02 : Laporan Realisasi Anggaran (LRA) PSAP 09: Akuntansi Kewajiban


Berbasis Kas.

PSAP 03 : Laporan Arus Kas PSAP 08 : Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan

PSAP 04: Catatan Atas Laporan Keuangan PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Operasi yang tidak Dilanjutkan.

PSAP 05: Akuntansi Persediaan PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasi,

PSAP 06: Akuntansi Investasi PSAP 12: Laporan Operasional (LO).


b. BASIS AKUNTANSI

Basis akuntansi adalah


BASIS Basis kas adalah basis yang mengakui timbulnya hak atau kewajiban
perlakuan pengakuan atas
KAS pada saat kas diterima atau dikeluarkan
hak dan kewajiban yang timbul
dari transaksi keuangan, Perbedaan
basis akan berpengaruh terhadap
proses akuntansi, Dalam Basis akrual adalah basis yang mengakui adanya hak dan
03
BASIS
akuntansi dikenal adanya AKRUA kewajiban pada saat perpindahan hak lepas dari saat kas diterima
dua basis yaitu L atau dikeluarkan.

05
7

Entitas Pelaporan dan


Entitas Akuntansi

Entitas akuntansi menurut PP Nomor 71


Tahun 2010 adalah unit pada pemerintahan yang
mengelola anggaran, kekayaan, dan kewajiban
yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan
laporan keuangan atas dasar akuntansi yang
diselenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan
keuangan atas dasar akuntansi yang
diselenggarakan.

FIND MORE
d. Penyusunan Laporan Keuangan Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010

• Laporan Realisasi Anggaran (LRA)


Laporan Keuangan Pokok yang wajib disusun dan disajikan oleh entitas • Neraca
pelaporan menurut SAP Berbasis Kas Menuju Akrual yaitu : • Laporan Arus Kas (LAK)
• Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Pelaporan Finansial Berbasis Akrual


• Neraca
• Laporan Operasional (LO)
• Laporan Arus Kas
• Laporan Prubahan Entitas (LPE)
SAP Berbasis Akrual Mewajibkan Entitas Pelaporan
menyusun dan menyajikan tujuh laporan Keuangan pokok
yang terbagi kedalam dua jenis pelaporan yaitu :
Pelaporan Pelaksanaan Anggaran berbasis kas
• LRA Berbasis Kas
• Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
• CALK
3. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) NOMOR 45
TENTANG PELAPORAN

a. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba


Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba meliputi
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut:

Laporan Keuangan pada Laporan Aktivitas


Menyajikan asset berdasarkan urutan
likuiditas, dan kewajiban berdasarkan tanggal
akhir priode pelaporan.
01
jatuh tempo.

Mengelompokkan asset ke dalam aset lancar dan tidak


lancar, serta kewajiban ke dalam jangka pendek dan
02
jangka panjang
Laporan Arus kas untuk suatu Catatan Atas Laporan
periode pelaporan Keuangan (CALK)
Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas asset atau saat
jatuh tempo nya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan 03
asset, pada catatan atas laporan keuangan.
10

Laporan posisi keuangan menyajikan jumlah masing-masing


kelompok aset neto berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan
oleh penyumbang, yaitu terikat secara permanen, terikat secara
b. Klasifikasi Aset Neto
temporer, dan tidak terikat. Informasi mengenai sifat dan jumlah
tersebut dari pembatasan permanen atau temporer diungkapkan
Terkait
dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan
keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
atau
Tidak Terkait
c. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah
aset neto selama suatu periode. Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aset neto terikat
permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu periode

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aset neto tidak terikat,
kecuali jika penggunaannya dibatasi oleh penyumbang dan menyajikan beban sebagai
pemegang aset neto tidak terikat.
Sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang
sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara
konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Pendapatan investasi dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-
beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi,
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus
menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi
fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama
dan aktivitas pendukung.
d. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas di sajikan sesuai PSAK no. 2 tentang Laporan Arus Kas

1. Aktivitas Pendanaa
• Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya
dibatasi untuk jangka panjang.
• Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan
investasi yang penggunaannya di batasi untuk
pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan asset
tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment).
• Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk
jangka panjang.

2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan


pendanaan non kas yaitu sumbangan berupa bangunan atau
asset investasi
4. PERBANDINGAN STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK ATAU PEMERINTAHAN
INDONNESIA DENGAN AMERIKA
• Untuk sektor pemerintah di Amerika Serikat,
sebagaimana dikemukakan Freeman dan
Shoulder (1999:16), AICPA mempunyai
hierarki GAAP yang menunjukkan
hubungan secara otoritatif berbagai standar
dan literatur dalam prinsip dan prosedur
akuntansi keuangan dan pelaporan.

• Dan juga memiliki penyusun standar yang


mempunyai otoritas menyusun standar
akuntansi untuk sektor pemerintahan yaitu Sedangkan Indonesia, Penyusunan standar
GASB (Government Accounting Standard akuntansi dilakukan oleh sebuah komite yang
Board) yang mempunyai lima tingkatan. disebut Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan (KSAP) Yang diterapkan
Presiden RI Nomor 84 tahun 2004 tentang
“Keanggotaan KSAP”

dan mengalami perubahan terakhir dengan


Keputusan Republik RI Nomor 3 Tahun
2009.Akan tetapi, yang menetapkan standar
akuntansi pemerintahan adalah pemerintah
dengan peraturan pemerintah
5. PENINGKATAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL
Peningkatan standar akuntansi internasional dijelaskan dalam Baharudin dan Sinaga. Bahwa IPSASB merupakan penyusun standar
akuntansi internasional untuk sector public dibawah IFAC atau international federation of accountan.

Selain melakukan revisi terhadap Ikatan akuntan Indonesia (IAI) sebagai


Tahun 2005 IPSASB standar yang ada, IPSASB juga anggota IFAC dimintakan masukan atas
melakukan peningkatan menerbitkan tiga ED lain. draf publikasian yang dikeluarkan oleh
IPSASB. Revisi tersebut akan mengikat
Terhadap standar standar - ED nomor 25 memuat mengenai dalam penyajian laporan keuangan sector
(international public sector kesamaan otoritas dalam paragraph- public di Indonesia.
accounting standars – IPSAS yang paragraph dalam IPSAS.
telah diterbitkan sebelumnya. - ED nomor 27 berbicara mengenai Agar IPSAS mengakomodasi
Peningkatan tersebut berupa revisi penyajian informasi anggaran kepentingan kita, maka perlu diberi
terhadap 11 standar dari 20 dalam laporan keuangan bertujuan masukan lewat atas ED yang diterbitkan
umum. oleh IPSASB. Pemberian masukan ini
standar yang telah pernah di juga dimaksudkan untuk menampilkan
- ED nomor 28 mengenai
terbitkan. Revisi ke 11 standar pengungkapan informasi umum pemikiran-pemikiran dari Indonesia di
tersebut dimuat draf publikasian keuangan sector pemerintahan forum internasional dalam bidang
Nomor 26 untuk tujuan statistik akuntansi khususnya sector public.
.
a. Proses Peningkatan Standar Oleh IPSASB
15

Pada Akhir Tahun 1997 IPSASB mengembangkan Tahun 2003 Tujuan Revisi IPSAS
IPSASB memulai sebuah persyaratan Melalui proyek general yang diterbitkan agar IPSAS
program pengembangan IAS yang relevan untuk sector impovements, IASB menerbitkan konvergen dengan IAS yang
IPSAS yang didasarkan public. IPSAS menggunakan revisi IAS. diterbitkan tahun 2003
kepada international persyaratan , struktur, dan teks Proyek GI tersebut bertujuan tersebut.
accounting standars (IAS) yang diatur dalam IAS kecuali ada untuk menghilangkan atau
yang diterbitkan alasan untuk tidak menggunakan mengurangi alternatif,
international accounting hal-hal tersebut. pengulangan yang tidak perlu dan
standard board (IASB). konflik dalam IAS sendiri
16

b. Sistematika IPSAS
Setelah Revisi

Sampai dengan saat ini, IPSAS terdiri atas 20 pernyataan


standar yaitu IPSAS nomor 1 sampai dengan nomor 20.
Revisi yang dilakukan atas 11 pernyataan, sebagaimana
dimuat dalam ED 26, tidak akan menghilangkan
pernyataan yang ada.
Sedangkan untuk ED 25, ED 27, dan ED 28 jika nanti
disetujui akan muncul dua pernyataan standar baru.
Tetapi untuk ED 25 “persamaan otoritas paragraf” tidak
akan menghasilkan atau ditungkan dalam bentuk
pernyataan standar baru.
Sehingga hanya ED 27 & ED 28 yang akan memunculkan
pernyataan standar baru.Dengan demikian jika ED 27 &
ED 28 disahkan maka IPSAS akan terdiri atas 22
pernyataan standar.
c. Basis Akuntansi Keuangan dan Anggaran

Basis akuntansi yang dianut akan memengaruhi penyajian laporan keuangan. Basis
akuntansi yang lazim dikenal adalah basis kas dan basis akrual. Jika digunakan basis kas
maka tidak ada piutang dari pendapatan karena pendapatan diakui hanya pada saat kas
diterima.

Basis akuntansi yang digunakan dalam seluruh standar yang dikeluarkan oleh IPSAS adalah
basis akrual. Dalam Glossary Handbook of IPSAS 2003 dapat dilihat definisi basis akrual
tetapi definisi kas tidak dicantumkan. Kemudian dalam ruang lingkup IPSAS 1, IPSAS
diterapkan untuk penyajian laporan keuangan berbasis akrual.

Penyajian laporan keuangan di sektor publik menuntut penyajian anggaran. Hal ini sesuai
dengan ciri khas sektor publik sebagai organisasi yang tidak mencari laba tipe B (Type B
non-profit). Anggaran meliputi pendapatan dan belanja.

ED 27 menyajikan hal yang menarik dalam hubungan basis akuntansi dalam penyajian
laporan keuangan dan penyajian informasi anggaran dalam laporan keuangan untuk tujuan
umum. Jika dalam IPSAS sebelumnya menggunakan basis akrual maka dalam ruang
lingkup ED 27 ini dianut dua basis, yaitu akrual basis dan juga basis kas.
d. Standar Akuntansi Sektor Publik dan Sektor Komersial:
Harus Konvergen atau Paralel?

Ada 2 jenis organisasi atau sektor yang berimplikasi


pada penyusunan standar akuntansi

sektor komersial atau Sektor yang lain adalah


01 yang disebut juga 02 sektor sosial atau yang
dengan sektor bisnis, disebut juga dengan
sektor privat, atau sektor publik atau
sektor yang mencari organisasi yang tidak
laba (profit motive atau mencari laba (not for
seeking organization) profit organization).
Dikatakan oleh Granof (1998: 8-10) karakteristik lain dari
organisasi pemerintah dan nirlaba dengan bisnis yang berimplikasi pada akuntansi

Selanjutnya dikatakan oleh Granof (1998: 8-10) karakteristik lain dari


organisasi pemerintah dan nirlaba dengan bisnis yang berimplikasi
pada akuntansi:

Banyaknya jenis pemerintahan dan organisasi nirlaba yang Many different types
mengakibatkan kesulitan dalam penyusunan standar yang
dapat berlaku untuk seluruh jenis organisasi;
of governments and
not-for-profits
1
Masa kepemimpinan seorang kepala unit pemerintahan biasanya singkat. Dalam masa yang singkat, Short-term
seorang pimpinan ingin menunjukkan prestasi yang tidak sebenarnya (cosmetic improvements) dalam
anggaran dan laporan keuangannya dengan menggunakan tehnik penganggaran dan Akuntansi
focus of 2
manager
Governments and not-
Unit-unit pemerintah atau organisasi nirlaba tertentu melakukan aktivitas seperti
layaknya aktivitas bisnis. Pemerintah kota melakukan jasa pengangkutan sampah .
for-profits engage in
business type activities
3
Penelusuran pengertian organisasi bisnis dan nonbisnis yang memengaruhi akuntansi dilakukan oleh R. N.
Anthony yang dimuat dalam Financial Accounting in Nonbusiness organization (1978).Organisasi dapat dibagi
menjadi 3 kategori sebagai berikut.

Profit Oriented
organisasi yang tujuan
utamanya adalah mencari 01
laba

Type A Non-profit

02
organisasi nirbala yang sumber keuangan
seluruhnya diperoleh dari pendapatan dari
penjualan barang & jasa

Type B Non-Profit
Text Here
Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully
organisasi nirbala yang memperoleh
pendapatan utamanya dari sumber 03
selain penjualan barang dan jasa.
designed.
Standar akuntansi yang ditetapkan oleh IFAC juga tetap menunjukkan bahwa 01
sektor bisnis dan sektor publik tetap berbeda yang diwujudkan dengan IASB yang
menyusun Standar Sektor Bisnis dan IPSASB untuk Standar Sektor Publik

Ada usaha yang dilakukan untuk menyatukan standar ini yaitu dalam bentuk 02
konvergensi yang tercantum dalam ED, namun masih tetap ada perbedaan
meskipun telah dilakukan konvergensi
Hal yang perlu yang ditambahkan adalah mengenai definisi sektor publik
yang dianut oleh IFAC. Apakah sektor publik termasuk organisasi nirlaba di 03
luar pemerintah? Apakah perusahaan negara atau daerah termasuk dalam
sektor publik?

Dalam handbook of IPSAS 2013 Edision hal.10 menunjukkan 04


bahwa ruang lingkup sektor publik yagn dimasuk dalam IPSAS
adalah pemerintah tidak termasuk organisasi nirlaba lainnya
Thank you

Anda mungkin juga menyukai