Anda di halaman 1dari 47

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI
(PPI) UNTUK NOVEL
CORONAVIRUS (COVID-
19)
Modul 3: PPI dalam konteks COVID-19
Kewaspadaan standar, kewaspadaan berdasar transmisi &
rekomendasi khusus COVID-19

WHO IPC Technical and Clinical Unit


NASIHAT UMUM WHO UNTUK
COVID-19
• Hindari kontak jarak dekat dengan orang yang menderita infeksi
pernapasan akut
• Seringlah membersihkan tangan, terutama setelah kontak langsung
dengan orang sakit atau lingkungannya
• Orang yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan akut harus
mengikuti etika batuk/bersin, mengenakan masker medis dan
mencari perawatan medis jika mengalami kesulitan bernapas
NASIHAT
PERJALANAN WHO
• WHO tidak menganjurkan langkah-langkah kesehatan tertentu
untuk orang yang melakukan perjalanan.
• Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan
penyakit pernapasan akut selama atau setelah melakukan
perjalanan, orang tersebut disarankan mencari pertolongan medis
dan menginformasikan riwayat perjalanannya dengan tenaga
kesehatan yang menanganinya.
WHO MENGANJURKAN STRATEGI-
STRATEGI PPI UNTUK MENCEGAH
ATAU MEMBATASI PENYEBARAN
COVID-19
Strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penularan di tempat
layanan kesehatan termasuk:
1. menjalankan langkah-langkah pencegahan standar untuk semua
pasien;
2. memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal, dan pengendalian
sumber
3. menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas
kasus-
kasus suspek infeksi COVID-19;
4. menerapkan pengendalian administratif; dan
5. menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa.
LANGKAH-LANGKAH
PENCEGAHAN STANDAR
Tingkat dasar langkah-langkah pencegahan PPI, digunakan untuk
SEMUA pasien pada SETIAP saat:
• langkah-langkah preventif minimum yang berlaku setiap saat atas
semua perawatan pasien terlepas dari status suspek atau
terkonfirmasi pasien
Dalam semua kegiatan, penilaian risiko sangat penting:
menilai setiap kegiatan layanan kesehatan dan menentukan alat
perlindungan diri (APD) yang diperlukan agar memberikan
perlindungan yang memadai
UNSUR-UNSUR LANGKAH
PENCEGAHAN STANDAR
1. Kebersihan tangan
2. Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)
3. APD sesuai risiko
4. Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan luka dengan
aman
5. Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan pasien
dengan aman
6. Membersihkan lingkungan
7. Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
8. Pengelolaan limbah
KEBERSIHAN
TANGAN
• Cara terbaik mencegah penyebaran kuman di tempat
layanan kesehatan dan di tengah masyarakat
• Tangan adalah alat utama bagi pekerjaan tenaga
kesehatan – dan tangan menjadi mata rantai kunci dalam
rantai penularan

Gagang pintu
Peralatan

Medication Jabat tangan

Ponsel Pemberi perawatan


KEBERSIHAN TANGAN: 5
MOMEN WHO
KEBERSIHAN TANGAN:
BAGAIMANA

• GUNAKAN PRODUK DAN TEKNIK YANG


SESUAI

• PRODUK PEMBERSIH TANGAN BERBAHAN


ALKOHOL DIUTAMAKAN, JIKA TANGAN
TIDAK TERLIHAT KOTOR
• GOSOK TANGAN SELAMA 20-30 DETIK!

• SABUN, AIR MENGALIR DAN TISU SEKALI


PAKAI, JIKA TAMPAK JELAS KOTOR ATAU
TERKONTAMINASI KONTAMINAN
BERPROTEIN
• CUCI TANGAN SELAMA 40-60 DETIK!
Mengapa kebersihan pernapasan penting?
Kebersihan pernapasan/etika batuk yang baik dapat
mengurangi penyebaran mikroorganisme (kuman) penyebab
infeksi pernapasan (batuk pilek, flu).
PROSEDUR KEBERSIHAN/ETIKA
PERNAPASAN
• Jauhkan wajah dari orang lain ketika
batuk/bersin
• Tutupi hidung dan mulut dengan
tisu.
• Jika menggunakan tisu, segera buang
tisu itu ke tempat sampah
• Arahkan batuk/bersin ke lengan jika
tidak ada tisu
• Bersihkan tangan dengan sabun dan air
mengalir atau produk berbahan alkohol
MENDORONG KEBERSIHAN
PERNAPASAN
• Galakkan kebiasaan cuci tangan untuk pasien
dengan gejala pernapasan
• Beri masker kepada pasien dengan gejala
pernapasan
• Pasien dengan demam + batuk atau bersin
harus dijauhkan setidaknya 1m dari pasien lain
• Pasang alat-alat bantu visual yang mengingatkan pasien
dan pengunjung dengan gejala pernapasan untuk
menutup batuk
• Pertimbangkan penyediaan masker dan tisu untuk
pasien di semua area
CONTOH APD DI TEMPAT LAYANAN
KESEHATAN UNTUK COVID-19
Pelindung
Masker Masker N95 wajah Pelindung mata

Hidung + Hidung + Mata + hidung + Mata


mulut mulut mulut
Penutup
Jubah Celemek Sarung tangan kepala

Kepala +
Badan Tanga
Badan rambut
n
PENILAIAN RISIKO DAN LANGKAH
PENCEGAHAN STANDAR
Penilaian risiko: Antisipasi risiko paparan dan tingkat kontak
dengan darah, cairan tubuh, percikan pernapasan, dan/atau kulit
terbuka
• Pilih APD yang digunakan berdasarkan penilaian ini
• Ikuti kebersihan tangan menurut “5 Momen” WHO
• Harus dilakukan setiap kali untuk setiap pasien

Jadikan rutinitas!
MINIMALISIR PAPARAN LANGSUNG
TANPA PERLINDUNGAN DENGAN
DARAH DAN CAIRAN TUBUH
SKENARIO KEBERSIHAN SARUNG JUBAH MASKER PERLIN-
TANGAN MEDIS DUNGAN
TANGAN MATA
Selalu sebelum dan setelah
kontak pasien, dan setelah x
lingkungan terkontaminasi
Jika kontak langsung
dengan darah dan cairan
x x
tubuh, sekresi, ekskresi,
selaput mukosa, kulit
terbuka
Jika ada risiko percikan ke
tubuh tenaga kesehatan x x x

Jika ada risiko percikan


ke tubuh dan wajah x x x x x
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
APD (1)
Selalu bersihkan tangan Anda sebelum dan setelah menggunakan APD
APD harus tersedia di mana dan di saat diperlukan
• dengan ukuran yang tepat
• pilih sesuai risiko atau sesuai langkah pencegahan berdasar transmisi

Selalu kenakan sebelum kontak dengan pasien


Selalu lepas segera setelah tugas selesai dan/atau meninggalkan area perawatan
pasien
JANGAN PERNAH menggunakan kembali APD sekali pakai
Bersihkan dan disinfeksi APD berulang pakai setelah digunakan jika akan
digunakan lagi
PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN
APD (2)
Ganti APD segera setelah APD terkontaminasi atau menjadi cacat
APD tidak boleh dipaskan atau disentuh ketika perawatan pasien
diberikan; khususnya
• jangan sentuh wajah ketika masih memakai APD
• jika ada kekhawatiran tentang dan/atau pelanggaran terhadap
praktik-praktik ini, tinggalkan area perawatan pasien ketika sudah
aman dan lepas dan ganti APD sebagaimana mestinya
• Selalu lepas dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi sendiri
(dari bagian paling kotor ke bagian paling bersih)
TUJUH LANGKAH MENUJU
SUNTIKAN AMAN
1 Tempat kerja bersih

2 Kebersihan tangan

3 Jarum suntik aman yang steril

4 Wadah steril untuk obat dan pelarut

5 Pembersihan dan antisepsis kulit


6 Pengambilan benda tajam
sebagaimana mestinya

7 Pembuangan limbah yang sesuai


APA ITU
DEKONTAMINASI?
Pada langkah pertama, kontaminasi material
asing dilepaskan secara fisik, seperti debu,
kotoran. Langkah ini juga akan melepaskan
Pembersihan material, seperti darah, sekresi, ekskresi dan
mikroorganisme, untuk mempersiapkan alat
medis untuk didisinfeksi atau disterilisasi.

Proses mengurangi jumlah kemungkinan


Disinfeksi mikroorganisme ke tingkat bahaya yang lebih
rendah. Proses ini mungkin tidak
menonaktif- kan spora bakteri, prion dan
beberapa virus.
Sterilization Proses validasi yang digunakan untuk mem-
buat suatu benda bebas dari kemungkinan
mikroorganisme, termasuk virus dan spora
bakteri, tetapi tidak termasuk prion.
PRINSIP-PRINSIP
PEMBERSIHAN (1)
Definisi pembersihan: Pelepasan fisik material asing (seperti debu, kotoran) dan material
organik (seperti darah, sekresi, ekskresi, mikroorganisme). Pembersihan melepaskan
mikroorganisme secara fisik, bukan membunuhnya. Pembersihan dilakukan dengan air,
deterjen dan tindakan mekanis.

Prinsip-prinsip dasar pembersihan dan disinfeksi berlaku untuk semua area perawatan
pasien.
• Selalu pastikan alat perawatan pasien dibersihkan sebelum digunakan kembali
untuk
pasien lain
• Jika mungkin, khususkan persediaan pembersihan di area-area berisiko lebih tinggi
(seperti ruang isolasi, bersalin, dan operasi
• Persediaan pembersihan untuk isolasi harus disimpan dan digunakan hanya di
area/ruang isolasi
PRINSIP-PRINSIP
PEMBERSIHAN (2)
• Selalu bergerak dari area paling bersih ke area paling kotor-
• bersihkan dari area tinggi ke area rendah, dari luar ke dalam
• area isolasi dibersihkan terakhir
• Disarankan menggunakan sapu lembab dan lap basah untuk
meminimalisasi debu
• Gunakan sistem 3 ember untuk pembersihan dan disinfeksi
• Air untuk pembersihan harus air bersih
• Penyemprotan disinfektan tidak disa
PEMBERSIHAN
LINGKUNGAN DI
RUANG/AREA ISOLASI
• Tingkatkan frekuensi pembersihan oleh petugas kebersihan di area
perawatan pasien
• Area isolasi harus diberi persediaan pembersihannya sendiri
yang terpisah dari area perawatan pasien bersih
• Semua limbah dari area isolasi dianggap terkontaminasi dan
harus dibuang sesuai metode limbah terkontaminasi di fasilitas
Anda
• Petugas kebersihan harus memastikan bahwa APD yang
sesuai sudah dikenakan ketika membersihkan ruang atau area
isolasi
• Persediaan pembersihan untuk isolasi harus disimpan
dan digunakan hanya di area/ruang isolasi
LANGKAH-LANGKAH
PEMBERSIHAN AKHIR

Pembersihan akhir: pembersihan dan disinfeksi setelah pasien dipulangkan atau dipindahkan.
Termasuk pembersihan material organik dan pengurangan besar serta eliminasi kontaminasi
mikrobial untuk memastikan tidak ada perpindahan mikroorganisme ke pasien berikutnya.
LINGKUNGAN: CARA MENGELOLA
LINEN YANG SUDAH DIGUNAKAN
DI BANGSAL
• Kenakan APD sesuai risiko ketika menangani linen terpakai
atau kotor
• Pegang linen kotor dengan gerakan seminimal mungkin
untuk menghindari kontaminasi
• Tempatkan linen kotor di kantong/wadah di tempat perawatan
• Jika linen sangat kotor
• bersihkan kotoran (seperti feses, muntahan) dengan sarung tangan serta
menggunakan benda yang datar dan keras
• buang material padat ke toilet siram dan buang alat lap ke tempat
sampah
• tempatkan linen kotor ke wadah antibocor yang diberi label jelas (seperti
LINGKUNGAN: CARA MENGELOLA
LINEN YANG SUDAH DIGUNAKAN
DI BANGSAL
• Cara penataan dan pemindahan linen bersih harus
menghindarkan kontaminasi (misal, dalam wadah tertutup)
• Linen di bangsal perawatan pasien harus disimpan di area
khusus (misal, di lemari atau ruangan) atau wadah
tertutup yang jauh dari jangkauan publik.
PERTIMBANGAN TAMBAHAN
DALAM LANGKAH PENCEGAHAN
STANDAR
• Penting agar prosedur pembersihan lingkungan dan disinfeksi
dipastikan diikuti secara konsisten dan tepat.
• Prosedur pembersihan permukaan lingkungan dengan air dan
deterjen dan menggunakan disinfektan dengan jumlah yang biasa
digunakan di rumah sakit (seperti natrium hipoklorit, 0.5%, atau
etanol, 70%) sudah efektif dan memadai.
• Alat dan perlengkapan medis, pencucian, alat makan dan limbah
medis harus dikelola sesuai dengan prosedur keamanan rutin.
TATALAKSANA PASIEN SAKIT
YANG MEMINTA PERTOLONGAN

Penggunaan triase klinis di


Triase dan fasilitas layanan
Masukkan
pengendalian
pasien ke kesehatan untuk tujuan
infeksi yang
area identifikasi dini pasien
tepat waktu
khusus
dan efektif yang mengalami infeksi
Pemindahan Kasus pernapasan akut untuk
dan khusus dan mencegah transmisi
pemulangan protokol
tatalaksana patogen ke tenaga
secara aman
klinis kesehatan dan pasien lain.
TRIASE
(1) • Cegah area terlalu penuh.
• Lakukan triase cepat
Triase dan
• Selan langkah pencegahan standar, terapkan
Masukkan langkah pencegahan percikan (droplet) dan
pengendalian
pasien ke langkah pencegahan kontak (jika ada kontak
infeksi yang
area jarak dekat dengan pasien atau peralatan
tepat waktu
khusus
dan efektif permukaan/material terkontaminasi)
Kasus
• Minta pasien yang memiliki gejala-gejala
Pemindahan pernapasan untuk menjalankan kebersihan
dan khusus dan
protokol tangan, mengenakan masker dan menjalankan
pemulangan
secara aman tatalaksana kebersihan pernapasan
klinis • Pastiken pasien saling berjarak setidaknya 1m
TRIASE
(2)
Siapkan area selama triase:
1. Pastikan ada ruang yang cukup untuk triase (pastikan ada jarak setidaknya
1m antara staf skrining dan pasien/staf yang masuk
2. Sediakan pembersih tangan alkohol dan masker (serta sarung tangan
medis, pelindung mata dan jubah untuk digunakan sesuai penilaian risiko)
3. Kursi pasien di ruang tunggu harus terpisah jarak setidaknya 1m
4. Pastikan agar alur gerak pasien dan staf tetap satu arah
5. Petunjuk-petunjuk jelas tentang gejala dan arah
6. Anggota keluarga harus menunggu di luar area triase-mencegah area triase
menjadi terlalu penuh
PENEMPATAN PASIEN DI
RUMAH SAKIT• Jangan menerima pasien berisiko rendah
tanpa komplikasi tanda dan gejala
Triase dan pernapasan yang menunjukkan infeksi dan
Masukkan tanpa penyakit yang mendasari.
pengendalian
pasien ke
infeksi yang Kelompok pasien dengan diagnosis sama di
area •
tepat waktu
khusus satu area.
dan efektif
Kasus
• Pasien suspek jangan ditempatkan di area
Pemindahan yang sama dengan yang terkonfirmasi.
dan khusus dan
pemulangan protokol • Tempatkan pasien-pasien yang
secara aman tatalaksana
klinis mengkhawatirkan di satu ruang berventilasi
baik, jika mungkin.
• Tugaskan tenaga kesehatan berpengalaman
PPI dan wabah.
LANGKAH-LANGKAH
PENCEGAHAN TAMBAHAN
• pasien yang menunjukkan gejala dan suspek atau yang
terkonfirmasi terinfeksi dengan patogen sangat menular,
• jika patogen dipandang penting dari sudut pandang
epidemiologis,
• jika intervensi medis meningkatkan risiko transmisi agen infeksi
tertentu
• jika situasi klinis mencegah penerapan langkah-langkah pencegahan
standar secara sistematis
LANGKAH PENCEGAHAN TAMBAHAN
DIDASARKAN PADA CARA
TRANSMISI: CARA LANGSUNG
Kontak langsung
Kontak langsung terjadi melalui sentuhan;
seseorang dapat mentransmisikan
mikroorganisme kepada orang lain melalui
sentuhan kulit atau dengan permukaan, tanah
atau tumbuhan

Penyebaran percikan (droplet)


Penyebaran percikan berarti penyemburan
aerosol relatif besar dalam jarak dekat yang
dihasilkan oleh bersin, batuk, atau bahkan
CARA TIDAK
LANGSUNG
Kontak tidak langsung
Transmisi tidak langsung berarti perpindahan agen infeksi
dari reservoir ke pejamu
Transmisi udara terjadi ketika agen infeksi terbawa
nukleus debu atau percikan yang melayang di udara
Kendaraan (vehicle) dapat secara tidak langsung
mentransmisikan agen infeksi

Vektor dapat membawa agen infeksi atau menyokong


pertumbuhan atau perubahan agen
PASIEN SUSPEK ATAU TERKONFIRMASI COVID-
19 (1)
• Langkah-langkah pencegahan kontak dan percikan untuk semua pasien
suspek atau terkonfirmasi COVID-19
• Langkah pencegahan transmisi udara dianjurkan hanya untuk prosedur
yang menghasilkan aerosol (seperti pengisapan lendir (suctioning) terbuka
saluran pernapasan, intubasi, bronkoskopi, RJP)
• Semua pasien penyakit pernapasan harus ditempatkan di ruangan tunggal,
atau berjarak minimal 1m dari pasien lain waktu menunggu ruangan
• Suatu tim tenaga kesehatan harus dikhususkan untuk merawat hanya pasien
suspek
• Tenaga kesehatan harus mengenakan APD: masker medis, pelindung
mata atau wajah, jubah, dan sarung tangan
• Kebersihan tangan harus dijalankan setiap kali “5 Momen” WHO berlaku,
dan sebelum APD dan setelah melepas APD
PASIEN SUSPEK ATAU TERKONFIRMASI COVID-
19 (2)
• Jika mungkin peralatan hanya digunakan sekali, khusus untuk satu pasien dan
didisinfeksi sebelum digunakan kembali
• Hindari memindahkan kasus suspek atau terkonfirmasi – jika perlu, pastikan
pasien mengenakan masker. Tenaga kesehatan harus mengenakan APD yang
sesuai.
• Pembersihan rutin lingkungan sangat penting
• Batasi jumlah tenaga kesehatan, pengunjung dan anggota keluarga yang
berkontak dengan pasien. Jika perlu, semua orang harus mengenakan APD.
• Semua orang yang masuk kamar pasien (termasuk pengunjung) harus dicatat
(untuk tujuan penelusuran kontak).
• Langkah-langkah pencegahan harus tetap dijalankan hingga gejala hilang.
LANGKAH-LANGKAH

PENCEGAHAN
Kamar tunggal
KONTAK
• Pasien tetap di kamar
• Kebersihan tangan sesuai “5 Moment”,
terutama sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan sesudah melepas APD
• Jangan menyentuh mata, hidung atau mulut
dengan tangan bersarung atau tidak
bersarung yang terkontaminasi.
• Staf harus mengenakan APD yang sesuai:
jubah + sarung tangan
• Pembersihan peralatan, disinfeksi, dan
sterilisasi yang sesuai
• Pembersihan lingkungan
disempurnakan
• Jangan mengkontaminasi permukaan yang
tidak termasuk dalam perawatan pasien
langsung (seperti gagang pintu, tombol
lampu, ponsel)
LANGKAH-LANGKAH
PENCEGAHAN PERCIKAN
• Kamar tunggal
• jika ruangan tunggal tidak tersedia, pisahkan pasien
dari pasien lain setidaknya dengan jarak 1 m
• Tenaga kesehatan harus mengenakan APD sesuai:
• Masker medis
• Perlindungan mata (kacamata atau pelindung
wajah)
• Jubah
• Pasien harus tetap tinggal di kamar (gerakan terbatas)
• Jika harus dipindahkan/bergerak, pasien wajib
mengenakan masker medis dan menggunakan rute
perpindahan yang sudah ditentukan sebelumnya
untuk meminimalisasi paparan untuk staf, pasien lain
dan pengunjung.
LANGKAH PENCEGAHAN TRANSMISI
UDARA
(dalam konteks COVID-19)
Langkah pencegahan transmisi udara dianjurkan HANYA untuk
prosedur yang menyebabkan aerosol seperti:
- bronkoskopi,
- itubasi trakea,
- pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung
paru dapat menyebabkan dihasilkannya aerosol

Hal-hal berikut ini wajib:


• Ruangan tunggal dengan ventilasi yang memadai:
ventilasi alami dengan aliran udara setidaknya 160L/s per
pasien atau
di ruangan bertekanan negatif dengan setidaknya 12 pergantian udara per jam
dan arah aliran udara yang terkendali saat ventilasi mekanis digunakan
• APD: kontak + percikan
• Ganti masker medis dengan masker efisiensi tinggi di ruangan (N-95, atau
LAYANAN RAWAT
JALAN
Prinsip-prinsip PPI dasar dan langkah-langkah
pencegahan standar harus diterapkan di semua fasilitas
layanan kesehatan, termasuk layanan rawat jalan dan
layanan primer

Untuk infeksi COVID-19, langkah-langkah berikut perlu


diambil:
• Triase dan identifikasi awal;
• skrining sindrom dilakukan di klinik;
• penekanan pada kebersihan tangan, kebersihan
pernapasan dan masker medis digunakan oleh
pasien bergejala pernapasan (pertimbangkan
penggunaan tanda-tanda petunjuk);
LAYANAN RAWAT
JALAN
Untuk infeksi COVID-19, langkah-langkah berikut perlu diambil
(lanjutan):
• jika memungkinkan – tempatkan pasien di ruangan terpisah atau
jauh dari pasien lain di ruang tunggu, dan kenakan masker,
sarung tangan dan jubah jika mungkin saat menemui pasien di
klinik (sebanyak mungkin langkah pencegahan kontak dan
percikan)
• saat pasien bergejala harus menunggu, pastikan area
tunggunya
terpisah (terpisah jarak 1 m);
• perawatan pasien bergejala diprioritaskan;
• jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang identifikasi awal
atas gejala-gejala, langkah-langkah pencegahan dasar yang akan
digunakan dan fasilitas layanan kesehatan mana yang harus
dirujuk.
PERAWATAN DI RUMAH (HOME
CARE) – UNTUK TENAGA
KESEHATAN
PASIEN DENGAN PENYAKIT
PERNAPASAN RINGAN KEMUNGKINAN
MEMERLUKAN PERAWATAN DI RUMAH.

WHO menganjurkan agar pasien terus


berkomunikasi dengan pemberi layanan kesehatan
atau pihak kesehatan masyarakat selama periode
perawatan di rumah – hingga gejala-gejala sembuh
PERAWATAN DI RUMAH (HOME CARE) – UNTUK
TENAGA KESEHATAN
Tenaga kesehatan harus:
• Mengenakan masker dan menjalankan
kebersihan tangan dengan baik, saat merawat
• Jelaskan kepada pasien cara membatasi paparan
kepada keluarganya. Ajarkan juga etika
pernapasan dan kebersihan tangan (tutup mulut
dan hidung saat batuk atau bersin).
• Jelaskan kepada pemberi perawatan tentang
cara merawat dengan benar anggota keluarga
yang sakit seaman mungkin; dan berikan
dukungan, penjelasan dan pemantauan terus-
menerus kepada pasien dan keluarga
PERAWATAN DI RUMAH
– OLEH PEMBERI
PERAWATAN
Pemberi perawatan dan anggota keluarga harus (jika
memungkinkan):
• Diberi tahu jenis perawatan yang harus diberikan dan
penggunaan perlindungan yang tersedia untuk menutupi hidung
dan mulut
• Jika tidak memberikan perawatan, pastikan pemisahan fisik
(pisahkan di ruang lain atau setidaknya 1 meter) dari orang lain di
rumah
• Ingatkan kepada pasien untuk mengenakan masker ketika ada
anggota keluarga lain (jika memungkinkan)
SUMBER-SUMBER INFORMASI UNTUK
COVID-19
Laman Coronavirus Utama WHO
Semua dokumen panduan teknis coronavirus (COVID-19)
Dokumen PPI
Pertanyaan dan Jawaban
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai