Anda di halaman 1dari 17

BAHASA INDONESIA DALAM

BAHASA NEGARA DAN BAHASA PERSATUAN


KELOMPOK 3

Riri Febriyanti
1 P1337424418023

Fany Bela Pratiwi


2 P1337424418024

Ummu Habibah
3 P1337424418028
SEJARAH BAHASA INDONESIA
DIJADIKAN SEBAGAI BAHASA NASIONAL
Bahasa Indonesia adalah varian bahasa melayu, bahasa Melayu dipakai untuk membantu administrasi
bagi kalangan pegawai pribumi. Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-
7 dengan ditemukannya beberapa prasasti yang menggunakan bahasa Melayu Kuna diberbagai daerah.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan. Bahasa Melayu mudah
diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku,
antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur kata.

Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928). Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan
kedudukannya sebagai bahasa nasional.
BAHASA INDONESIA SEBAGAI
BAHASA RESMI NEGARA DAN BAHASA PERSATUAN
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18
Agustus 1945 pada saat Undang-Undang Dasar 1945 disahkan. Kedudukan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi negara ini mempunyai dasar yuridis konstitusional,
yakni Bab XV pasal 36 UUD 1945. Sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa resmi Negara, bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga
pendidikan, bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan bahasa resmi
dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu dan teknologi.

Bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat
pusat maupun daerah. Kedudukannya sebagai bahasa persatuan mempunyai fungsi
sebagai lambang jati diri(identitas) lambang kebanggaan bangsa, alat pemersatu
berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang etnis dan sosial-budaya, serta
bahasa daerah yang berbeda, alat penghubung antar budaya dan antar daerah.
BAHASA INDONESIA
SEBAGAI BAHASA RESMI KENEGARAAN
Suhendar dan Supinah (1997) menyatakan bahwa untuk melaksanakan
fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan dengan sebaikbaiknya,
pemakaian bahasa Indonesia di dalam pelaksanaan adminstrasi pemerintahan
perlu senantiasa dibina dan dikembangkan. Penguasaan bahasa Indonesia
perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan di dalam pengembangan
ketenagaan baik sipil maupun militer dan pemberian tugas khusus baik di
dalam maupun di luar negeri.

Bahasa Indonesia dipergunakan dalam adminstrasi kenegaraan, upacara atau


peristiwa kenegaraan baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan,
komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat.
BAHASA INDONESIA
SEBAGAI BAHASA PENGANTAR RESMI
DI LEMBAGA-LEMBAGA PENDIDIKAN
Sebagai bahasa pengantar, bahasa Indonesia dipergunakan
dilembaga-lembaga pendidikan baik formal atau nonformal,
dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.
BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA RESMI
DI DALAM PERHUBUNGAN PADA TINGKAT NASIONAL UNTUK KEPENTINGAN
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN SERTA PEMERINTAH
Bahasa Indonesia tidak hanya dipakai sebagai alat
komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan
masyarakat luas atau antar suku, tetapi juga sebagai
alat perhubungan di dalam masyarakat yang
keadaan sosial budaya dan bahasanya sama.
BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA RESMI
DI DALAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN
DAN PEMANFAATAN ILMU PENGETAHUAN SERTA TEKNOLOGI MODERN
Suhendar dan Supinah (1997)
mengemukakan bahwa bahasa Indonesia
adalah atu-satunya alat yang
memungkinkan kita membina serta
mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-
ciri dan identitasnya sendiri, yang
membedakannya dari kebudayaan daerah.

Untuk mengikuti dan ikut serta dalam


pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern baik dalam bentuk
penyajian, pelajaran, penulisan buku, atau
penerjemahan, dilakukan dalam bahasa
Indonesia.
BAHASA INDONESIA SEBAGAI
BAHASA PEMERSATU WILAYAH NEGARA INDONESIA
Sesuai dengan karakternya Bahas Indonesia bersifat inklusif dan terbuka. Bahasa Indonesia
menunjukan proses komunikasi dan pergaulan masyarakat yang inklusif, termasuk pergaulan dengan
bangsa lain.

Bahas Indonesia bersifat pluralis. Menerima perbedaan dan keragaman sebagai sebuah kekayaan
bangsa. Tanpa pluralisme Bahasa Indonesia ibarat badan tanpa jiwa.

Bahas Indonesia bersifat demokratis dan egaliter. Semua orang dari berbagai status sosial, latar
belakang, suku dan agama dapat berkomunikasi langsung dengan menggunakan bahasa yang sama.

Bahas Indonesia bersifat pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia kehadirannya dapat diterima disemua
daerah, wilayah, lintas agama dan lintas etnis, orang desa dan orang kota, perempuan maupun laki-laki.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai