Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1

SEJARAH BAHASA INDONESIA


Disusun Oleh :
Ayu Titi Setiyowati P1337424418041
Rasikha Syauqani Mastika P1337424418042
Sukma Dewi Ayuningtyas P1337424418044
POIN PEMBAHASAN
SEJARAH LAHIRNYA BAHASA INDONESIA

ASAL MULA LAHIRNYA BAHASA INDONESIA

TONGGAK SEJARAH PERJALANAN BAHASA INDONESI

PENYEMPURNAAN BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia.
SEJARAH LAHIRNYA BAHASA INDONESIA
NO WAKTU PENJELASAN
1 18 Agustus 1945 Diresmikannya bahasa Indonesia

2 Abad ke-19 Bahasa melayu sebagai bahasa penghubung antaretnis,suku-


suku, dan bahasa penghubung dalam kegiatan perdagangan
internasional di nusantara

3 Sekitar Abad ke-7 - Sriwijaya menjadi pusat internasional pembelajaran agama


Budha, dan negara yang terkenal sangat maju
perdagangannya.
- Bahasa Melayu merupakan bahasa pengantar dalam
pembelajaran agama Budha dan perdagangan di Asia
Tenggara.

4 Abad XV Masehi Berkembang varian baru bahasa Melayu yang disebut


sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval
Malay),digunakan sebagai bahasa pengantar di wilayah
Kesultanan Melaka.
5 Pertengahan Abad - Tonggak penting bagi bahasa Melayu terjadi ,
ke-19 - Raja Ali Haji istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka)
menulis kamus bahasa Melayu, kedudukan bahasa Melayu setara
dengan bahasa-bahasa lain di dunia
6 Abad ke-20 Perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai
terlihat.
7 1901 Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van
Ophuijsen.
8 1904 Wilayah Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari
Malaysia) di bawah jajahan Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.
9 1896 Penyusunan ejaan Van Ophuysen yang diawali penyusunan Kitab
Logat Melayu (dimulai tahun 1896) oleh van Ophuijsen

10 1908 Pemerintah kolonial membentuk Commissie voor de Volkslectuur


atau “Komisi Bacaan Rakyat” (KBR).

11 1910 KBR melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk


perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa
instansi pemerintah
12 1917 Pemerintah kolonial belanda mengubah KBR menjadi Balai Pustaka
(badan penerbitan)
ASAL MULA BAHASA INDONESIA
NO TAHUN PENJELASAN
1 1928 Bahasa Melayu mengalami perkembangan, para tokoh
pemuda membuat ikrar untuk menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia
2 18 Agustus 1945 Bahasa Indonesia secara yuridis-formal diakui sebagai
bahasa resmi negara dan bahasa persatuan bangsa
3 28 Oktober 1928 Pengusulan agar bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa
nasional yang disampaikan oleh Muhammad Yamin
4 Selanjutnya Perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia
banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau
 21 – 26 November 1983  28 Oktober – 2 November
diselenggarakan Kongres 1993 diselenggarakan
Bahasa Indonesia IV di Kongres Bahasa Indonesia VI
Jakarta, mewajibkan kepada di Jakarta, mengusulkan
semua warga negara agar Pusat Pembinaan
Indonesia untuk danPengembangan Bahasa
menggunakan bahasa ditingkat kan statusnya
Indonesia dengan baik dan menjadi Lembaga Bahasa
benar Indonesia, serta
mengusulkan disusunnya
 28 Oktober – 3 November Undang-Undang Bahasa
1988 diselenggarakan Indonesia.
Kongres Bahasa Indonesia V
di Jakarta, ditanda tangani
karya besar Pusat Pembinaan  26-30 Oktober 1998
dan Pengembangan Bahasa diselenggarakan Kongres
kepada pencinta bahasa di Bahasa Indonesia VII di
Nusantara, yakni Kamus Hotel Indonesia, Jakarta.
Besar Bahasa Indonesia dan Kongres itu mengusulkan
Tata Bahasa Baku Bahasa dibentuknya Badan
Indonesia. Pertimbangan Bahasa.
TONGGAK SEJARAH
NO WAKTU PENJELASAN
1 1801 Disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi
SoetanMa’moerdan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

2 25-28 Juni 1938 Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Hasil kongres, perlu
ada usaha pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia oleh cendekiawan dan budayawan
Indonesia.
3 28 Oktober-2 Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II dI
November 1954 Medan.Perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk
terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia
yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan
ditetapkan sebagai bahasa negara.

4 28 Oktober-2 Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di


November 1978 Jakarta, membicarakan kemajuan, pertumbuhan, dan
perkembangan bahasa Indonesia juga membahas
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Tahun-tahun penting perjalanan
“Ejaan Bahasa Indonesia”
TAHUN TAHUN PENYEMPURNAAN EJAAN
Perkembangan ejaan bahasa Indonesia dibagi menjadi tujuh, Ketujuh nama ejaan
bahasa Indonesia tersebut meliputi, Ejaan van Ophuijsen, Ejaan Republik, Ejaan
Pembaharuan, Ejaan Melindo, Ejaan Baru, EYD, dan PUEBI (Erikha, 2015).
NO EJAAN PENJELASAN DAN CIRI
1 Ejaan van Ophuijsen - Bahasa Melayu ditulis menggunakan aksara Jawi atau
Arab Gundul.Aksara tidak lagi akibat pengaruh budaya
Eropa yang datang di Nusantara.
-CIRI KHUSUS :
a. Huruf ї untuk membedakan antara huruf i sebagai
akhiran yang disuarakan tersendiri seperti diftong,
misal mulaї dan ramaї, dan untuk menulis huruf y,
misal Soerabaїa.
b. Huruf j untuk menuliskan kata-kata, misalnya jang,
saja, wajang.
c. Huruf oe untuk menuliskan katakata, misalnya
doeloe, akoe, repoeblik.
d. Tanda diakritis, seperti koma ain dan tanda trema,
untuk menuliskan kata-kata ma’moer, jum’at, ta’, dan
pa’.
e. Huruf tj dieja menjadic seperti Tjikini, tcara,
pertjaya.
f. Huruf ch yang dieja kh seperti achir, chusus,
machloe’.
2 Ejaan Republik -Kedudukan Ejaan van Ophuijsen digantikan oleh
Ejaan Soewandi atau Ejaan Republik. Sebenarnya
nama resminya adalah ejaan Republik,tetapi lebih
dikenal dengan ejaan Soewandi.Ejaan Republik
diresmikan sebagai acuan ejaan baku bahasa
Melayu untuk mengurangi pengaruh dominasi
Belanda yang diwakili dalam ejaan van Ophuijsen.
- CIRI KHUSUS :
a. Huruf oe disederhanakan menjadi u misalnya
dulu, aku, republik.
b. Bunyi hamzah (‘) ditulis dengan k sehingga tidak
ada lagi kata ra’yat dan ta’ tetapi menjadi rakyat
dan tak.
c. Kata ulang ditulis dengan angka 2 seperti pada
anak2, ber-dua2-an, ke-laki2-an.
d. Awalan di- dan kata depan dikeduanya ditulis
serangkai dengan kata yang menyertainya, misal
dijalan, diluar, dijual, diminum.
e. Penghapusan tanda diakritis schwa atau
e‘pepet’ (ẻ) menjadi e sehingga tidak ada lagi ada
tulisankẻnari dan kẻluarga, tetapi keluarga dan
kehadiran.
3 Ejaan Pembaharuan -Ejaan ini urung diresmikan.Namun, ejaan ini
diduga menjadi pemantik awal diberlakukannya
EYD tahun 1972 (Erikha, 2015).Ejaan Pembaharuan
direncanakan untuk memperbarui Ejaan Republik.

- CIRI-CIRI KHUSUS :
a.Gabungan konsonan ng diubah menjadi ŋ
Perubahan penulisan gabungan huruf konsonan
dari gabungan konsonan ng menjadi satu huruf ŋ.
b. Gabungan konsonan nj diubah menjadi
ńPerubahan penulisan gabungan huruf konsonan
dari gabungan konsonan nj menjadi satu huruf ń.
c. Gabungan konsonan sj menjadi š Perubahan
penulisan gabungan huruf konsonan dari gabungan
konsonansjmenjadi satu hurufš.
d. Gabungan vokal ai, au, dan oi, menjadi ay, aw,
dan oy .

Perubahan penulisan gabungan huruf vokal


(diftong) dari gabungan vokal ai, au, dan
oimenjadiay, aw, dan oy.Misalnya, balai, engkau,
dan amboi menjadi balay, engkaw, dan amboy.
4 Ejaan Melindo -Ejaan Melindo merupakan bentuk penggabungan
aturan penggunaan huruf Latin di Indonesia dan
aturan penggunaan huruf latin oleh Persekutuan
Tanah Melayu pada tahun 1959.
-CIRI-CIRI KHUSUS :
a. Gabungan konsonan tj pada kata tjara, diganti
dengan csehingga ditulis cara.
b. Gabungan konsonan njpada kata njanji, ditulis
dengan huruf nc, sehingga menjadi huruf yang baru.
Kata menyapu akan ditulis meɳapu.
c. Gabungan sypada kata syair ditulis menjadi Ŝyair.
d. Gabungan ng pada kata ngopi ditulis menjadi
ɳopi f) diftong oi seperti pada kata koboi ditulis
menjadi koboy.
5 Ejaan Baru - Ejaan Baru atau Lembaga Bahasa dan
Kesusastraan (LBK) menyusun program
pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh
(Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia,
2016). \
-Konsep ejaan ini disahkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Sarino
Mangunpranoto, pada tahun 1966 dalam surat
keputusannya tanggal 19 September 1967, No.
062/1967.
6 EYD -Ejaan Yang Disempurnakan atau dikenal dengan EYD
mengalami beberapa perubahan dari masa ke masa, yaitu
tahun 1972, tahun 1988, dan tahun 2009 (Tim Pengembang
Pedoman Bahasa Indonesia, 2016).

- CIRI-CIRI KHUSUS :
Huruf diftong oi hanya ditemukan di belakang kata, misalnya oi
pada kata amboi.
Bentuk gabungan konsonan kh, ng, ny, dan sy termasuk
kelompok huruf konsonan.
Masih menggunakan dua istilah yaitu huruf besar dan huruf
kapital.
Penulisan huruf hanya mengatur dua macam huruf yaitu huruf
besar atau huruf kapital dan huruf miring.
Penulisan angka untuk menyatakan nilai uang menggunakan
spasi antara lambang dengan angka, misalnya Rp 500,00.
Tanda petik dibedakan istilah dan penggunaannya menjadi dua,
yaitu tanda petik ganda dan tanda petik tunggal.
Terdapat tanda ulang berupa angka 2 biasa (bukan kecil di
kanan atas [2] atau juga bukan di kanan bawah [2]) yang dapat
dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan
pengulangan kata dasar, misalnya dua2, mata2, dan hati2.
PUEYD
Untuk memenuhi kebutuhan
penutur yang selalu berkembang
seuai dengan zamannya, maka
dibutuhkan perbaikan dari EYD.
Pada tahun 1988 lahirlah PUEYD
edisi kedua.Pedoman hasil revisi
PUEYD pertama ini diterbitkan
atas dasar Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor
0543a/U/1987 pada tanggal 9
September 1987.
7 PUEBI -Penyempurnaan terhadap ejaan bahasa Indonesia
dilakukan oleh lembaga resmi milik pemerintah yaitu
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Usaha tersebut
menghasilkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia

CIRI-CIRI PUEBI
Pada huruf vokal, untuk pengucapan (pelafalan) kata yang benar digunakan diakritik yang
lebih rinci, yaitu :
a. diakritik (é) dilafalkan [e] misalnya Anak-anak bermain di teras (téras);
b. diakritik (è) dilafalkan [Ɛ] misalnya Kami menonton film seri (sèri);
c. diakritik (ê) dilafalkan [Ə] misalnya Pertandingan itu berakhir seri (sêri).

• Pada huruf konsonan terdapat catatan penggunaan huruf q dan x yang lebih rinci, yaitu:
a. huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keprluan ilmu;
b. huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].

• Pada huruf diftong terdapat tambahan yaitu diftong ei misalnya pada akata eigendom,
geiser, dan survei.

• Pada huruf kapital aturan penggunaan lebih diringkas (pada PUEYD terdapat 16 aturan
sedangkan pada PUEBI terdapat 13 aturan) dengan disertai catatan.

• Pada huruf tebal terdapat pengurangan aturan sehingga hanya dua aturan, yaitu
menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring dan menegaskan bagian karangan
seperti judul buku, bab, atau subbab.
PERBEDAAN CIRI PUEYD dan PUBEI
Diteliti oleh Mahmudah. Menurut Mahmudah (2016: 145-
147) terdapat tujuh perbedaan secara substantif, yaitu:
• pemakian huruf,
• kata depan,
• partikel,
• singkatan dan akronim,
• angka dan bilangan,
• kata ganti ku-, kau-, ku, -mu, dan –nya;
• kata si dan sang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai