Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskanlah kaitan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Proklamasi RI 17 Agustus 1946=5, dan
UUD 1945!
Sumpah Pemuda dan UUD 1945 merupakan sumber dari pentingnya peranan Bahasa
Indonesia. Sumpah Pemuda menjadi hari dimana penentuan Bahasa Melayu sebagai Bahasa
nasional. Dimana, sejak tanggal 28 oktober 1928, bangsa Indonesia sudah mempunyai
Bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Melayu. Sejak peristiwa
Sumpah Pemuda, Bahasa Indonesia berkembang dengan pesat. Sampai akhirnya, pemakaian
pertama yang membuktikan bahwa bangsa Indonesia sebagai Bahasa resmi kenegaraan
dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945.
Sejak saat itu, Bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan
kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

2. Uraikanlah lahirnya Bahasa Indonesia sampai dengan menjadi Bahasa Nasional (Materi dan
Video)
Diawali dari Bahasa Melayu yang berasal dari rumpun Austronesia (rumpun Bahasa dengan
penyebaran yang luas dengan 1.200 bahasa dan 270 juta penutur).
Menurut Leoanardi Andaya, sekitar 2500 tahun SM di Filipina mulai dikembangkan Bahasa
proto melayu (polinesia) yaitu bentuk paling purba Bahasa
2000 SM Bahasa proto melayu berkembang menjadi cabang-cabang Bahasa baru seiring
dengan migrasi para penutur ke Nusantara
1500-500 SM, mulai berkembang rumpun Bahasa Melayu Champ di Kalimantan Barat.
Beberapa ratus SM orang berumpun Bahasa melayu Champ bermigrasi ke semanjung Malaka
melalui Kep. Riau, yang kemduian terdapat satu kelompok yang berasal dari KalBar
menyebrang ke Sumatera Tenggara dan menjadi nenek moyang penutur Bahasa Melayu.
Pada abad ke-7, Bahasa melayu kuno digunakan oleh Kerajaan sriwijaya dengan bukti
arkeologis yaitu prasarsti kedukan bukit yang dikeluarkan pada 683 Masehi sebagai tanda
penggunaan tertua Bahasa melayu kuno yang berhurud palawa (india) yang mendapatkan
pengaruh dari Bahasa sanskerta, Bahasa Hindi dan Tamil
I-Tsing seorang musafir China yang mengatakan bahwa di Sriwijaya terdapat Bahasa Koen-
Louen (Lingua Franca) sebagai Bahasa pengantar yang berdampingan dengan saksekerta
Jajat Burhadin mengatakan mapannya Bahasa melayu sebaga lingua franca di Kawasan asia
Tenggara pada masa kesultanan Samudra pasai di abad ke-14
Pada abad ke 15-17, Bahasa melayu telah kian mapan sebagai Bahasa lingua franca yang
sebagai Bahasa perdagangan saat itu. Dan juga Bahasa melayu mulai mempengaru Bahasa
lokal dan Bahasa asia Tenggara. Pada saat ini juga ratuasan kata-kata Bahasa melayu masuk
kedalam Bahasa tagalog.
1522 - Antonio Pigafetta anggota dari Ferdinand Magelan yang merupakan seorang eksplorer
membuat kamus Bahasa Melayu dengan judul Vocabul De Questo Populi Mori, diikuti oleh
Frederick De Houtman (1608) dan Casper Wiltens dan Sebastianus Dangakerst (1623) yang
membuat kamus-kamus sendiri.
Abad ke 17, Bahasa melayu berkembang menjadi serba aneka dialek
Akhir abad ke-19, terdapat 2 kelompok Bahasa Melayu yaitu Bahasa melayu pasar dan
Bahasa melayu tinggi.
1824 tepat pada saat perjanjuan London muncullah perubahan sikap terhadap penggunaan
Bahasa melayu yang disepakati oleh Kerajaan Inggris dan Belanda.
Kemudian dilakukan promosi Bahasa melayu ke sekolah-sekolah yang didukungan dengan
karya sastra Bahasa melayu.
1896 – Charles Adriaan Van Ophuijsen – ditugaskan pemerintah belanda untuk
menstandarisasikan aksara latin untuk Bahasa melayu yang dibantu oleh Nawawi Soetan
Makmoer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim dengan hasil yaitu Kitab Logat Melajoe
pada tahun 1901 yang menjadikan buku tersebut sebagai pedoman tatanan Bahasa yang
dikenal dengan Ejaan Van Ophuijsen
1908 - Terbentuk komis bacaan rakyat (Volkslectuur Weltevreden
1917 - berubah menjadi Balai Poestaka
1916 – Ki Hajar Dewantara mengusulkan Bahasa Melayu menjadi Bahas persatuan
1926 – Kongres Pemuda I – Mohammad Yamin mengusulkan Bahasa Melayu menjadi Bahasa
bangsa Indonesia guna untuk merebut kemerdekaan
1936 – 1940, Mohammad Tabrani – mengusulkan perubahan nama Bahasa Melayu menjadi
Bahasa Bangsa Indonesia
28 Oktober 1928 - Kongres Pemuda II – berdasarkan usulan Mohammad Tabrani, Bahasa
melayu berubah menjadi Bahasa Indonesia. Secara sosiologis, Bahasa Indonesia telah
menjadi Bahasa persatuan. Sedangkan secara yuridis, Bahasa Indonesia diakui sebagai
Bahasa nasional pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan ditanda tangani UUD 1945 pada bab
ke XV Pasal 36

Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu dialek Riau dimana bahasa Melayu tersebut
berumpun dari bahasa austronesia yang pada saat itu Bahasa Melayu digunakan sebagai
lingua franca di seluruh Nusantara, yang kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 tepat di
hari Sumpah Pemuda Bahasa Melayu ditentukan sebagai Bahasa nasional. Peristiwa
pengangkatan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Nasional disebut sebagai peristiwa politik,
bukan sekedar peristiwa kebahasaan

3. Berikanlah alasan sebab-sebab Bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia!


Faktor-faktor yang menyebabkan Bahasa Mleayu diangkat menjadi Bahasa Indonesia :
1) Bahasa Melayu terkenal sebagai Bahasa yang sederhana, baik bentuk maupun
susunannya
2) Bahasa melayu tidak mengenal tingkatan-tingkatan Bahasa seperti yang dimiliki Bahasa
Jawa, madya, krama, krama inggil, basa keshaton,

4. Tuliskanlah fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia!


Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai Bahasa Nasional. Dimana fungsi Bahasa
Indonesia dalam kedudukan tersebut adalah sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang
identitas nasional, alat pemersatu berbagai Masyarakat yang berbeda-beda latar belakang
sosial, budaya, dan bahasanya, dan alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
Bahasa Indonesia dengan kedudukan sebagai Bahasa negara atau resmi memiliki fungsi
sebagai Bahasa resmi kenegaraan, Bahasa pengantar resmi di Lembaga-lembaga pendidikan,
Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan Bahasa resmi dalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, serta teknologi modern

5. Bagaimanakah prospek perkembangan Bahasa Indonesia pada masa yang akan datang?
Perkembangan Bahasa Indonesia pada masa yang akan datang pastinya akan mendapatkan
pengaruh dari berbagai Bahasa, baik Bahasa daerah maupun Bahasa asing. Seperti halnya,
Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda sudah cukup banyak mempengaruhi perkembangan Bahasa
Indonesia di masa sekarang dan pasti akan memiliki kemungkinan pengaruh kedua Bahasa
tersebut akan semakin besar terhadap Bahasa Indonesia. Kemudian, Bahasa asing seperti
Inggris, Arab, dan Sansekerta juga sudah cukup banyak mempengaruhi Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia akan terus berkembang pesat sesuai dengan perkembangan bangsa
Indonesia dan juga dunia. Serta, Bahasa Indonesia memiliki kemungkinan akan menjadi
Bahasa Internasional, bisa dilihat dari beberapa media massa elektronik radio yang disiarkan
secara internasional seperti BBC, Radio Australia, Suara Amerika, dan Radio Belanda secara
rutin mempunyai siaran khusus Bahasa Indonesia dan juga laman luar negeri sudah banyak
menyediakan layanan Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai