Anda di halaman 1dari 74

Energi Air

Siklus hidrologi :
Energi Air
• Kandungan Energi Air :
 Kandungan Mekanis -. Kandungan Kimia
 Kandungan Termis
Kandungan Mekanis

1. Energi Air Terjun


•Kandungan energi air dalam bentuk mekanis pada
dasarnya memanfaatkan energi potensial berupa air
terjun.
•Besarnya energi potensial air terjun :
Ep = m.g.h
m = massa air (kg)
g = gravitasi (kg/m2)
h = ketinggian air terjun (m)
Menghitung kecepatan alir :
2. Energi Pasang Surut
•Permukaan air laut terpengaruh oleh posisi bulan, di
mana jarak terdekat dengan bulan menghasilkan
permukaan air paling tinggi (air pasang/rob).
•Sebaliknya jarak terjauh dari bulan menghasilkan
permukaan air paling rendah (air surut).
Energi Pasang Surut
•Perbedaan aras permukaan air laut saat pasang dan
saat surut menghasilkan kandungan energi.
•Energi ini bisa dimanfaatkan dengan mengkonversi ke
bentuk energi mekanis berupa aliran air ke waduk.
•Aliran air dua
arah dengan
perubahan arah
2x pasang
dan 2x surut
per hari.
3. Energi Ombak
Kandungan Thermis
Energi Thermal Air Laut
•Suhu permukaan air laut (di daerah katulistiwa) sekitar
25-30oC, sedangkan suhu di kedalaman 500 meter turun
hingga 5-7oC.
•Perbedaan suhu merupakan simpanan energi yang bisa
dimanfaatkan dengan prinsip thermodinamika.
•Beberapa jenis gas seperti freon, amonia, propan di mana
memiliki titik didih yang rendah bisa digunakan untuk
menggerakkan turbin.
•Zat kerja ini bisa dididihkan dengan air di permukaan air
laut sehingga menghasilkan energi mekanis (tekanan),
kemudian didinginkan oleh air laut dalam dan disirkulasikan
ulang  siklus Rankine
Energi Samudera
• Kategori energi samudera :
1. Energi ombak (wave energy)
2. Energi pasang surut (tidal energy)
3. Energi hasil konversi panas laut (ocean thermal
energy conversion).
• Prinsip sederhana dari pemanfaatan ketiga bentuk
energi ini : mengubahnya menjadi energi kinetik untuk
memutar turbin yang selanjutnya menggerakkan
generator untuk menghasilkan listrik.
Konversi Tenaga Ombak
1. Sistem Off-shore : di lepas pantai dengan kedalaman 40 meter.
Tenaga dihasilkan dari gerakan naik-turunnya pipa pengapung di
permukaan yang mengikuti gerakan gelombang yang selanjutnya
menggerakkan piston.
2. Sistem On-shore : di tepi pantai. Ada 3 jenis :
a. channel system
b. float system
c. oscillating water column system.
Pada prinsipnya, energi mekanik yang tercipta dari sistem-sistem
ini mengaktifkan generator secara langsung dengan
mentransfer gelombang fluida (air atau udara penggerak) yang
kemudian mengaktifkan turbin generator.
Sistem Off-shore
Sistem On-shore

a. Channel system : gelombang disalurkan lewat suatu


saluran kedalam bangunan penjebak seperti kolam
buatan (lagoon). Ketika gelombang muncul, gravitasi
akan memaksa air melalui turbin guna membangkitkan
energi listrik.
b. Float System :
Ada empat teknologi energi gelombang:
• sistem rakit Cockerell
• tabung tegak Kayser
• pelampung Salter
• tabung Masuda

Cockerell • Berbentuk untaian rakit


yang saling dihubungkan
oleh engsel. Gerakan
relatif rakit-rakit
terhadap gelombang,
menggerakkan pompa
hidrolik selanjutnya
diubah menjadi energi
mekanik.
Tabung Tegak Kayser
• Menggunakan pelampung yang
bergerak naik turun dalam
tabung karena adanya tekanan
air. Gerakan relatif antara
pelampung dan tabung
menimbulkan tekanan hidrolik
yang dapat diubah menjadi
energi listrik.

Pelampung Salter
• Memanfaatkan gerakan relatif antara bagian atau pembungkus
luar (external hull) dan bandul didalamnya (internal pendulum)
untuk diubah menjadi energi mekanik.

Tabung Masuda
• Memanfaatkan gerak gelombang laut masuk ke dalam ruang
bawah dalam pelampung dan menimbulkan gerakan
perpindahan udara di bagian ruangan atas dalam pelampung. 
c. Ocillating Water Column (OWC)

• Aliran masuk dan keluarnya ombak ke


dalam ruangan khusus menyebabkan
terdorongnya udara keluar dan masuk
melalui saluran di atas ruang tersebut
 aliran udara memutar turbin yang
menggerakkan generator.
• Masalah utama dengan desain ini
adalah ketahanan struktur bangunan
terhadap ombak yang mengganas di
musim angin barat.
Plus Minus Energi Ombak
• Kelebihan:
• Tidak menghasilkan limbah.
• Mudah dioperasikan.
• Biaya perawatan rendah.
• Bisa menghasilkan energi dalam jumlah memadai.
• Kekurangan :
• Energi yang dihasilkan tidak stabil karena bergantung
pada kondisi ombak; kadang dapat energi, kadang pula
tidak.
• Hanya bisa dibangun di lokasi yang ombaknya cukup kuat
dan muncul secara konsisten.
Energi Pasang Surut
Fakta di Indonesia :
• Luas perairan Indonesia hampir 60% dari total luas
wilayah sebesar 1.929.317 km2
• Panjang bentangan Timur ke Barat sepanjang 5.150 km
dan bentangan Utara ke Selatan 1.930 km Indonesia
negara dgn garis pantai terpanjang di dunia.
• Pada musim hujan, angin umumnya bergerak dari Utara
Barat Laut dengan kandungan uap air dari Laut Cina
Selatan dan Teluk Benggala.
• Di musim Barat, gelombang air laut naik dari biasanya di
sekitar P.Jawa.  menguntungkan PLT pasang surut.
• Pasang surut terjadi karena adanya gaya tarik benda langit
(khususnya bulan dan matahari) pada air laut.  gaya tarik
bulan 2.2x lebih besar dibanding gaya tarik matahari.
• Periode pasang laut : waktu antara puncak atau lembah
gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya.
Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25
menit hingga 24 jam 50 menit.
1. Metode Dam Pasang-Surut (tidal barrages)

• Dam pasang-surut ukurannya jauh lebih besar dibanding


dam air sungai untuk PLTA.
• Dam biasanya dibangun di muara sungai di mana terjadi
pertemuan antara air sungai dengan air laut.
• Ketika terjadi pasang atau surut, air mengalir melalui
terowongan yg terdapat di dam dan memutar turbin.
Contoh : La Rance, France

• Dibangun
tahun 1966
• Kapasitas
240 MW.
• Beroperasi
secara
otomatis,
hanya
membutuhkan
dua orang
operator
PLTPS Annapolis, Nova Scotia, Kanada

• Dibangun
tahun 1980
• Kapasitas 16
MW bisa
menghasilkan
30 juta kWh.
• Memasok
lebih dari
4500 rumah.
PLTPS Annapolis, Nova Scotia, Kanada
PLTPS Annapolis, Nova Scotia, Kanada
2. Turbin lepas pantai (offshore turbines)

• Turbinnya lebih menyerupai pembangkit listrik tenaga


angin versi bawah laut.

Tidal Stream Turbines Davis Hydro Turbines


dari Blue Energy
buatan Swan Turbines

Seagen Tidal Turbines


buatan Marine Turbine Com.
• Keunggulannya dibandingkan metode dam :
• biaya instalasi lebih murah.
• dampak lingkungan relatif lebih kecil dibanding
pembangunan dam.
• persyaratan lokasi lebih mudah sehingga bisa
dipasang di lebih banyak tempat.
Teknologi Marine Turbine Company :

• Teknologi MCT bekerja seperti pembangkit listrik


tenaga angin yang dibenamkan di bawah laut.
• Menggunakan dua buah baling dengan diameter 15-20
meter memutar rotor yang menggerakkan generator
yang terhubung kepada sebuah kotak gir (gearbox).
• Turbin mampu menghasilkan 750-1500 kW per
unitnya, dan dapat disusun dalam barisan sehingga
menjadi ladang pembangkit listrik berskala besar.
• Agar ikan dan makhluk lain tidak terluka oleh alat ini,
kecepatan rotor diatur antara 10-20 rpm.
• Teknologi Swan Turbines memiliki perbedaan: baling-
balingnya langsung terhubung dengan generator listrik
tanpa melalui kotak gir.  lebih efisien dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kesalahan teknis pada alat.
• Perbedaan lain : ST menggunakan pemberat gravitasi
(berupa balok beton) untuk menahan turbin tetap di dasar
laut.
• Teknologi Davis Hydro Turbines milik Blue Energy : poros
baling-balingnya vertikal (vertical-axis turbines).
• Turbin ini juga menggunakan pemberat beton dan bisa
disusun dalam satu baris bertumpuk membentuk pagar
pasang surut (tidal fence) untuk menghasilkan listrik
berskala besar.
Energi Arus Laut
• Perilaku arus laut mirip dengan arus pasang-surut, maka
pada prinsipnya sama dengan energi pasang surut, hanya
berbeda pada lokasi penempatannya.
• Indonesia mempunyai prospek yang bagus untuk
pengembangan arus laut karena posisi Indonesia yang
merupakan tempat pertemuan antara dua arus dari
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
• Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dan memiliki
banyak selat menyebabkan banyak arus laut, akibat
adanya pasang-surut yang mengalami percepatan saat
melewati selat.
Plus Minus Energi pasang Surut
• Kelebihan :
• Tidak membutuhkan bahan bakar shg biaya operasi
relatif rendah.
• Tidak menghasilkan gas rumah kaca atau limbah
lainnya.
• Produksi listrik stabil.
• Pasang surut air laut bisa diprediksi sehingga waktu
produksi bisa diperhitungkan dengan tepat.
• Biaya instalasi jenis turbin lepas pantai relatif
rendah dan tidak menimbulkan dampak lingkungan.
• Kekurangan:
• Biaya pembangunan dam yang menutupi muara sungai
sangat mahal.
• Memerlukan area yang sangat luas shg berpotensi
mengubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu
maupun hilir hingga berkilo-kilometer.
• Hanya bisa mensuplai energi kurang lebih 10 jam
setiap harinya, yakni ketika arus laut bergerak
masuk ataupun keluar dam.
Energi Panas Laut
• Perbedaan kedalaman air laut menghasilkan perbedaan
suhu. Suhu di permukaan laut lebih hangat karena panas
dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut,
Suhu di bawah permukaan akan turun cukup drastis
sebanding dengan kedalamannya.
• Perbedaan suhu yang bisa digunakan utk membangkitkan
listrik minimal sebesar 77° F (25 °C) agar bisa
membangkitkan listrik dengan cukup.
• Pada tahun 1881 Jacques Arsene d’Arsonval (fisikawan
Perancis) mengusulkan pemanfaatan panas air laut sebagai
pembangkit energi listrik.
• Disebut juga Ocean Thermal Energy Conversion
(OTEC)
• Berdasarkan siklus yang digunakan, OTEC dapat
dibedakan menjadi 3 jenis :
• siklus terbuka (Claude cycle)
• siklus tertutup (Anderson cycle)
• siklus gabungan (hybrid cycle)
a. OTEC siklus terbuka :
 Menggunakan air laut permukaan yang hangat
(dari daerah tropis) langsung untuk menguapkan
fluida pada ruang khusus bertekanan rendah.
 Uap yang dihasilkan digunakan sebagai fluida
penggerak turbin bertekanan rendah.
 Uap panas didinginkan kembali oleh air permukaan
dalam  uap desalinasi.
b. OTEC siklus tertutup :
 Air laut permukaan yang hangat dimasukkan ke
dalam alat penukar panas untuk menguapkan
fluida yang mudah menguap seperti amonia.
 Uap amonia akan memutar turbin yang
menggerakkan generator.
 Uap amonia keluaran turbin selanjutnya
dikondensasi dengan air laut yang lebih dingin dan
dikembalikan untuk diuapkan kembali.
c. Hybrid Cycle
• Fluida kerja yang populer digunakan adalah amonia karena
tersedia dalam jumlah besar, murah, dan mudah
ditransportasikan.  Sayang amonia beracun dan mudah
terbakar.
• Senyawa seperti CFC dan HCFC juga merupakan pilihan yang
baik, sayangnya menimbulkan efek penipisan lapisan ozon.
• Hidrokarbon juga dapat digunakan, akan tetapi menjadi tidak
ekonomis karena menjadikan OTEC sulit bersaing dengan
pemanfaatan hidrokarbon secara langsung.
• Ukuran pembangkit listrik OTEC bergantung pada tekanan
uap dari fluida kerja yang digunakan.  makin tinggi tekanan
uapnya maka semakin kecil ukuran turbin dan alat penukar
panas yang dibutuhkan, sementara ukuran tebal pipa dan alat
penukar panas bertambah untuk menahan tingginya tekanan
terutama pada bagian evaporator.
Plus Minus Energi Panas Laut

• Kelebihan:
• Tidak membutuhkan bahan bakar shg biaya
operasi rendah.
• Tidak menghasilkan gas rumah kaca atau limbah
lainnya.
• Produksi listrik stabil.
• Bisa dikombinasikan dengan fungsi lainnya:
menghasilkan air pendingin, produksi air minum,
suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral,
dan produksi hidrogen secara elektrolisis.
Plus Minus Energi Panas Laut

• Kekurangan:
• Jika menggunakan amonia sebagai bahan yang
diuapkan bisa menimbulkan potensi bahaya
kebocoran yang mencemari lingkungan.
• Efisiensi total masih rendah sekitar 1%-3%.
• Biaya pembangunan tidak murah.
• Belum bisa menghasilkan daya yang tinggi.
• Pembangunan konstruksi berisiko rusaknya
ekosistem pantai.
Tugas :

• Carilah sumber baru EBT yang benar-benar “baru”


(belum pernah ada sebelumnya).
• Sumber boleh berasal dari mana saja, asalkan mampu
menghasilkan energi, khususnya energi listrik.
• Boleh mengeksplorasi bahan dari Internet,tetapi
harus ditulis dengan bahasa sendiri (dilarang copy-
paste).
• Dikumpulkan minggu depan, dan dipresentasikan.
Energi Kimiawi Air
Energi Kimiawi Air
• Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat 1,4
triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi.
• Unsur kimiawi air : H2O
• Hidrogen : gas yang amat mudah terbakar  potensial
sebagai sumber energi.
• Oksigen : zat asam yang diperlukan dalam pembakaran.
• Permasalahan : bagaimana mengekstrasi hidrogen dan
oksigen menjadi gas yang lepas.
• Dua metode yang umum :
1. Elektrolisis
2. Pemecahan ikatan dengan agitasi
Elektrolisis
• Molekul air bisa diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya
dengan mengaliri arus listrik (elektrolisis).
• Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan
ion hidroksida (OH-).
• Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai
menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta
mengalirkan elektron ke katode.
• Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air.
• Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi
ini membentuk gelembung pada elektrode dan dapat
dikumpulkan.
Contoh Electrolyser
Contoh Electrolyser
Metode Pemisahan Hidrogen : Reaktor Solar-Termal
• Menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi
untuk memecah air menjadi elemen-elemen hidrogen dan
oksigen.
• Metodenya menggunakan sejumlah besar cermin akan
memusatkan cahaya matahari ke satu titik di atas
menara pusat sehingga suhu naik hingga 1.350 derajat C.
• Energi tersebut dikirim ke tabung reaktor yang
mengandung oksida logam, yang jika dipanaskan akan
melepaskan atom-atom oksigen. Hal itu akan menyebab-
kan unsur-unsur mencari atom-atom oksigen baru.
• Ketika uap yang dihasilkan dari air mendidih dalam
tabung reaktor ditambahkan, molekul-molekul oksigen
akan menempel pada oksida logam, membebaskan
molekul-molekul hidrogen untuk berkumpul menjadi gas.
Resonator
• Resonansi : peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena
ada benda lain yang bergetar dan memiliki frekuensi yang
sama atau kelipatan bilangan bulat dari frekuensi itu.

• Benda apapun dengan frekuensi resonansi yang sesuai akan


ikut bergetar dengan amplitudo maksimal.
• Resonator : alat yang bisa menghasilkan gel. suara atau gel.
elektromagnetik untuk menggetarkan benda lainnya.
Ikatan molekul air
Efek agitasi
• Ikatan molekul H2O bisa dipecah dengan efek agitasi
(goncangan molekuler).
• Efek agitasi bisa didapat dengan menggetarkan air
secara elektromagnetik maupun secara akustik dengan
menggunakan resonator.
• Frekuensi resonansi untuk air adalah sekitar 42.7 kHz
dan 2.4 MHz.
• Rangkaian resonator bisa dibuat dengan memperkuat
sinyal akustik 42.7 kHz atau sinyal elektromagnetik
2.4 MHz hingga aras tertentu yang mampu memecah
H2O menjadi gas H-H-O.
Resonator Akustik (Stanley Meyer)
• Prinsip kerja : membangkitkan gelombang ultrasonik
berfrekuensi 42.7 kHz, memperkuat, dan mengumpankan
ke sebuah transduser ultrasonik.
Resonator Akustik (Stanley Meyer)-2
Resonator Akustik
Resonator Akustik
Resonator Akustik
Resonator Elektromagnetik
Resonator Elektromagnetik 2.4 MHz
• Prinsip kerja : membangkitkan gel. elektromagnetik
berfrekuensi 2,4 MHz, memperkuat, dan mengumpankan
ke sebuah antena.
Tugas Remedi :

• Analisislah pembangkitan energi baru dan terbarukan


yang bisa diaplikasikan di kota Semarang. Harus
dipertimbangkan :
1. Kebutuhan energi listrik di Semarang
2. Ketersediaan sumbernya
3. Bagaimana konversinya

Dikumpulkan Kamis 15/11

Anda mungkin juga menyukai