1. Definisikan masalah klinis yang sensitif etik • Aborsi merupakan hal yang masih penuh dengan pro dan kontra di Indonesia. • Aborsi merupakan fenomena sosial yang semakin hari semakin memprihatin kan. Keprihatinan itu bukan tanpa alasan,karena sejauh ini perilaku pengguguran kandungan banyak menimbulkan efek negatif baik untuk diri pelaku mapun pada masyarakat luas. • Masalah klinis pada kasus tersebut adalah pendapat masyarakat mengenai diperbolehkannya atau tidak diperbolehkannya praktik aborsi di Indonesia. 2. Analisis dengan teori etika barat (Utilitarian consequence based, virtue ethics, obligation based dsb) • Utilitarian hal negatif/kerugian lebih sedikit daripada manfaat/hal positive nya. • Obligation sesuai dengan kewajiban moral (menjaga/ mempertahankan hidup). • Right menyatakan hak positif yang berarti hak (memiliki hidup) telah mendapat persetujuan dari wali (bayi) yang bertanggung jawab (persetujuan dari orang tua mereka). • Virtue etis, karena tindakan tersebut telah mendapat persetujuan dari orang tua. • Community Pertimbangan etis dalam teori ini diatur oleh nilai-nilai komunitas termasuk diantaranya pertimbangan terhadap kebaikan umum, tujuan-tujuan sosial dan tradisi (mengurangi beban kesakitan penderita, mengurangi beban kerja perawatan, mengurangi beban biaya orangtua). • Relation hubungan keluarga dan hubungan dokter – pasien yang khusus (dengan persetujuan dari orang tua mereka). 3. Analisis dengan kaidah dasar bioethics barat (beneficence, nonmaleficence, justice dan autonomy) • Autonomy Ada, karena tindakan aborsi atas persetujuan dari orang tua setelah mendapatkan penjelaan yang memadai • Beneficence Ada, karena dilakukan USG 4dimensi yaitu sebuah alat diagnostic non invasif yang dapat mendeteksi kelainan sindroma down di usia sedini 10 minggu. • Non-Maleficence Tidak, karena dengan adanya alasan medic yang kuat sehingga dapat dilakukan tindakan aborsi. • Justice Ada, karena semua kalangan diperlakukan dengan tindakan yang sama atas persetujuan orang tua. 4. Analisis dengan maqashid syariah (hifdh ad-diin, al-maal, an-nasl, al- aql dst) • Hifdh Al-Diin: Iya, karena tindakan aborsi diperbolehkan selama usia kandungan kurang dari 16 minggu. • Hifdh Al-Nafs: tidak, karena tidak memberikan perlindungan terhadap kehidupan • Hifdh Al-Nasl: tidak, karena tidak memberikan perlindungan terhadap keturunan • Hifdh Al-Aql: tidak, karena tidak memberikan perlindungan terhadap akal sehat 5. Analisis dengan kaidah dasar bioethics Islam [qaidah niyat, yaqqin, masyaqat dst] • Kaidah niatan Prinsip ini meminta profesional kesehatan untuk berkonsultasi dengan hati nuraninya, apakah tindakan aborsi yang dilakukan dokter sesuai niatan yaitu menurunkan beban katastrofik. • Kaidah kepastiaan Tidak ada yang benar-benar pasti (yaqiin) dalam ilmu kedokteran, artinya tingkat kepastian (yaqiin) dalam ilmu kedokteran tidak mencapai standar yaqiin yang diminta oleh hukum. Meskipun demikian dokter dalam mengambil keputusan medis, mengambil keputusan dengan tingkat probabilitas terbaik dari yang ada. • Kaidah kerugian sesuai dengan kondisi keluarga. Apabila keluarga menghendaki untuk dilakukan aborsi, keluarga berpendapat apabila kasus ini memiliki banyak kerugian. • Kaidah kesulitan/ kesukaran kesulitan bayi yang dilahirkan dengan down syndrome yaitu memiliki keterlambatan perkembangan intelektual, adanya gangguan pada jantung hingga kesulitan mendengar suara yang jelas sekalipun. • Kaidah kebiasaan tidak melanggar kaidah karena berdasarkan kode etik di Australia, ketika janin dengan hasil USG 4dimensi down syndrome diperbolehkan untuk digugurkan. 6. 4 Kuadran Klinik Jonsen – Siegler –Winslade Medical Indication (B & Nm) • Apakah masalah medis pasien ? Down Syndrome • Riwayat ? Tidak ada riwayat • Diagnosis ? Lahir dengan down syndrome • Prognosis? Dubia • Apakah masalah tersebut akut ? kronik ? kritis ? gawat darurat ? masih dapat disembuhkan ? Masalah kronik, tidak dapat disembuhkan • Apakah tujuan akhir pengobatannya ? Mencegah adanya komplikasi • Berapa besar kemungkinan keberhasilannya ? Tidak dapat dipastikan • Adakah rencana lain bila terapi gagal ? alternative terapi lain untuk komplikasi down syndrome • Sebagai tambahan, bagaimana pasien ini diuntungkan dengan perawatan medis, dan bagaimana kerugian dari pengobatan dapat dihindari ? pasien dapat diuntungkan dengan perawatan medis dengan cara memperbaiki kelainan yang terkait dengan komplikasi down syndrome. Cara menghindari kerugian dari pengobatan adalah dengan memberikan terapi yang tepat dan sesuai dengan guide lines terapi. Patient Preferrences ( A ) • Apakah pasien secara mental mampu dan kompeten secara legal ? ya pasien mampu dan kompeten secara legal • apakah ada keadaan yang menimbulkan ketidakmampuan ? ya. Apabila penyakit yang diderita sangat berat • Bila berkompeten, apa yang pasien katakan mengenai pilihan pengobatannya ? pasien akan menyetujui akan pilihan pengobatan yang sebelumnya didahului inform consent • Apakah pasien telah diinformasikan mengenai keuntungan dan risikonya, mengerti atau tidak terhadap informasi yang diberikan dan memberikan persetujuan ? ya, karena harus didahului inform consent • Bila tidak berkompeten, siapa yang pantas menggantikannya ? dokter lain yang lebih kompeten. apakah orang yang berkompoten tersebut menggunakan standar yang sesuai dalam pengambilan keputusan ? iya • Apakah pasien tersebut telah menunjukkan sesuatu yang lebih disukainya? Iya • Apakah pasien tidak berkeinginan / tidak mampu untuk bekerja sama dengan pengobatan yang diberikan ? kalau iya, kenapa? Tidak • Sebagai tambahan, apakah hak pasien untuk memilih untuk dihormati tanpa memandang etnis dan agama ? iya, karena sesuai dengan asas ”justice”. Quality Of Life (B, Nm, & A) • Bagaimana prospek, dengan atau tanpa pengobatan untuk kembali ke kehidupan normal ? tanpa pengobatan komplikasi akan semakin parah • Apakah gangguan fisik, mental, dan sosial yang pasien alami bila pengobatannya berhasil? iya • Apakah ada prasangka yang mungkin menimbulkan kecurigaan terhadap evaluasi pemberi pelayanan terhadap kualitas hidup pasien ? tidak ada • Bagaimana kondisi pasien sekarang atau masa depan, apakah kehidupan pasien selanjutnya dapat dinilai seperti yang diharapkan? Kondisi lebih saat mendapatkan penanganan dan support yang memadai. Iya kehidupan selanjutnya bisa dinilai • Apakah ada rencana alasan rasional untuk pengobatan selanjutnya ? iya • Apakah ada rencana untuk kenyamanan dan perawatan paliatif ? iya Contextual Features (J) • Apakah ada masalah keluarga yang mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan ? Iya • Apakah ada masalah sumber data (klinis dan perawat) yang mungkin mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan ? Iya • Apakah ada masalah faktor keuangan dan ekonomi ? Tergantung finansial keluarga • Apakah ada faktor relegius dan budaya ? Tidak • Apakah ada batasan kepercayaan ? Tidak • Apakah ada masalah alokasi sumber daya medis? Iya • Bagaimana hukum mempengaruhi pengambilan keputusan pengobatan ? pengambilan keputusan harus berdasarkan hukum supaya tidak melanggar kode etik yang telah ditetapkan • Apakah penelitian klinik atau pembelajaran terlibat ? Ya terlibat. • Apakah ada konflik kepentingan didalam bagian pengambilan keputusan didalam suatu institusi ? Ya, karena perbedaan pendapat selalu timbul dalam perdebatan suatu institusi