Anda di halaman 1dari 13

DIAGNOSA DAN INTERVENSI PADA PASIEN

INTRA OPERATIF

1. Nur Elvina R.M 8. Ria Hapsari Z


2. Nurul Huda Fitriana 9. Rini Riana

3. Oktovita Indah K 10. Riska Azizah


4. Priska Dila A 11. Rizki Apriliana
5. Ramadhan Dwi P 12. Sari Setyo Rahayu
6. Rasita Tega S 13. Septiani Winda Lestari

7. Reni Restiana
PENGKAJIAN
DS :
• Klien mengatakan bahwa tubuhnya terasa sangat dingin
• klien mengatakan bahwa ia ingin menggerakkan kakinya akan tetapi kakinya
tidak terasa apa-apa

DO :
• Klien menggigil
• Klien mendapatkan Blog Spinal anestesi
• Klien terlihat ingin menggerakkan kaki dan tangannya
• Klien berada di atas meja operasi
• Posisi klien supinasi
• Dilakukan pembedahan Appendictomy
• Tanda vital: TD: 100/80 mmHg, Nadi: 98 X/menit, RR: 22 X/menit, T: 35,7 oC.
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1.
DS : - Prosedur pembedahah Risiko infeksi
DO :
Dilakukan pembedahan pada
Appendicytomy Incisi
 
Paparan lingkungan

Risiko infeksi
 
No. Data Etiologi Masalah

2.
DS : Prosedur pembedahah Risiko injury
klien mengatakan bahwa ia
ingin menggerakkan kakinya Tindakan anestesi
akan tetapi kakinya tidak terasa  
apa-apa, seperti lumpuh Kesadaran

DO :
Risiko injury
a. Klien terlihat ingin
 
menggerakkan kaki dan
tangannya
b. Klien mendapatkan
anestesi lokal
c. Klien berada di atas meja
operasi
d. Posisi klien supinasi
No. Data Etiologi Masalah

3.
DS : Prosedur pembedahah Hipotermi
Klien mengatakan bahwa
tubuhnya terasa sangat dingin Klien berada di kamar ok
DO :  
a. Suhu ruangan 22°c Paparan dingin
b. Klien menggigil
c. Klien mendapatkan lokal Hipotermi
anastesi  
d. Akral klien dingin
e. Tanda vital: TD: 100/80
mmHg, Nadi: 98
X/menit, RR: 22 X/menit,
T: 35,7 oC.
DIAGNOSA

a. Hipotermi berhubungan dengan paparan


diruangan yang dingin dan proses pembedahan
terlalu lama
b. Risiko infeksi dengan adanya faktor risiko
prosedur infasif pembedahan
c. Resiko injury dengan adanya faktor risiko
kelemahan fisik dan efek anaesthesi
INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi
1. pengaturan temperature:
Hipotermi Selama dilakukan pengaturan
berhubungan tindakan operasi temperature: intraoperatif :
dengan paparan tidak terjadi intraoperatif 1. Sesuaikan temperature

diruangan yang penurunan suhu temperatur kamar operasi dengan

dingin dan proses tubuh pada klien ruangan nyaman efek terapeutik

pembedahan dan tidak terjadi Lindungi area tubuh


pasien yang terpapar
terlalu lama hipotermi pada
2. Tutup tubuh pasien
klien
menggunakan selimut
3. Monitor secara
berkelanjutan suhu
tubuh pasien
No Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi

2. Kontrol infeksi 1. Gunakan pakaian khusus ruang operasi


Risiko Selama
: 2. Gunakan universal precaution
infeksi dilakukan
3. Sterilkan ruang operasi
Alat dan bahan
dengan tindakan 4. Monitor dan pertahankan temperature ruangan
yang dipakai
adanya operasi antara20°c dan 24°c
tidak 5. Monitor dan pertahankan kelembaban relative antara 40
faktor risiko tidak
terkontaminasi dan 60%
prosedur terjadi 6. Buka peralatan steril dengan teknik aseptic
infasif transmisi 7. Assistensi penggunaan gowning dan gloving dari tim

pembedahan agent operasi


8. Pertahankan prinsip aseptic dan antiseptic
infeksi.
9. Disinfeksi area kulit yang akan dilakukan pembedahan
10. Tutup daerah tidak steril menggunakan duk steril
11. Pertahankan Surgical Asepsis
12. Batasi dan konrol pergerakan
13. Monitor penggunaan nstrument, jarum dan kasa
14. Pastikan tidak ada instrument, jarum atau kasa yang
tertinggal dalam tubuh klien
No Diagnosa Tujuan Kriteria hasil Intervensi

3.
Resiko Selama Klien berada surgical precaution :
injury dilakukan dalam posisi 1. Atur posisi pasien dalam posisi yang nyaman.
dengan tindakan yang aman 2. Amankan pasien diatas meja operasi dengan
adanya operasi lilitan sabuk yang baik

faktor risiko tidak 3. Jaga pernafasan dan sirkulasi vaskuler pasien


tetap adekuat.
kelemahan terjadi
4. Hindari tekanan pada dada atau bagain tubuh
fisik dan cedera
tertentu.
efek pada klien
5. Jaga ekstremitas pasien tidak jatuh diluar meja
anaestesi
operasi
6. Hindari penggunaan ikatan yang berlebihan
pada otot pasien.
7. Yakinkan bahwa sirkulasi pasien tidak
berhenti ditangan atau di lengan.
IMPLEMENTASI
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. Hipotermi pengaturan temperature: S : Klien mengatakan bahwa tubuhnya masih


berhubungan intraoperatif terasa sangat dingin

dengan 1. menyesuaikan temperature O :


kamar operasi dengan efek a. Suhu ruangan 22°c
paparan
terapeutik R/ suhu ruangan b. Klien menggigil
diruangan
22°c c. Akral klien dingin
yang dingin
2. menutup tubuh pasien d. Tanda vital:
dan proses dengan menggunakan Suhu : 36°c
pembedahan selimut R/ klien telah Tekanan darah : 130/85 mmHg
terlalu lama dipasangi selimut Nadi : 97x/menit
3. memonitor secara Respirasi rate: 20x/menit
berkelanjutan suhu tubuh A : Masalah hipotermi belum teratasi
pasien P : Lanjutkan pemantauan terjadinya hipotermi
R/ Suhu : 36°c pada klien di recovery room
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

2. Risiko infeksi kontrol infeksi intra operasi: S:-


1. Membantu TIM Menggunakan universal precaution R/
dengan O:
Petugas telah melakukan universal precaution
adanya faktor 2. Menggunakan pakaian khusus ruang operasi R/ Petugas telah a. Luka operasi dijahit dengan
risiko Menggunakan pakaian khusus ruang operasi prinsip steril
3. Memonitor dan mempertahankan temperature ruangan R/
prosedur b. Luka operasi ditutup dengan
20°c dan 24°c
infasif 4. Memonitor dan mempertahankan kelembaban relative R/ 40 balutan steril
pembedahan dan 60% c. Semua peralatan steril yang
5. Membuka peralatan steril dengan teknik aseptic R/ peralatan
dalam keadaan masih terbungkus dan bertanda garis 3 yg
telah digunakan, lengkap
artinya telah disterilkan d. Tanda vital:
6. Mengasisteni penggunaan gowning dan gloving dari tim Suhu : 36°c
operasi R/ petugas melakukan gowning dan gloving
7. Membantu Menutup daerah tidak steril menggunakan duk
Tekanan darah : 130/85 mmHg
steril R/ telah dilakukan penutupan pada area yang tidak Nadi : 97x/menit
steril Respirasi rate: 20x/menit
8. Memonitor penggunaan instrument, jarum dan kasang yang
digunakan R/ menghitung jumlah alat
A : Risiko terjadinya infeksi
masih rentan terjadi
P : Kontrol faktor risiko post
operatif
No Diagnosa Implementasi Evaluasi

3. Resiko injury Surgical precaution: S : klien mengatakan lagi bahwa ia ingin


dengan adanya 1. Mengatur posisi pasien menggerakkan kakinya akan tetapi
faktor risiko dalam posisi yang nyaman. kakinya tidak terasa apa-apa, seperti
kelemahan R/ posisi supinasi lumpuh
fisik dan efek 2. Mengamankan pasien O :
anaesthesi diatas meja operasi dengan a. Klien terlihat ingin menggerakkan
lilitan sabuk yang baik R/
kaki dan tangannya
alat pengaman telah
b. Efek anestesi belum habis
dipasang
c. Klien berada di atas brankar
3. Menempatkan arde pada
A : Risiko terjadinya injury masih rentan
bagian tubuh yang tebal
terjadi
dan menghindarkan dari
P : Kontrol faktor risiko injury post
cairan R/ arde terpasang
operatif
dibagian betis klien
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai