Anda di halaman 1dari 18

KEBUTUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT

Disusun Oleh Kel.1


1. Aprilia Habeahan
2. Ari Rode Arni
3. Aura A sari
4. Betti Agustina Situmorang
5. Dedi Setiawan Halawa
6. Dhea Armen br Ginting
7. Ester Sigalingging
8. Eunike Barus
9. Fawanis Maswah
10. Fildzah Arifah
11. Fitra Sihombing
12. Geby Agnes Saragih
13. Indri Fahrizah
A. PENGERTIAN CAIRAN

Cairan adalah volume air bisa berupa


kekurangan atau kelebihan air Cairan
tubuh terdiri dari cairan eksternal dan
cairan internal. Volume cairan intrasel
tidak dapat diukur secara langsung
dengan prinsip difusi oleh karena tidak
ada bahan yang hanya terdapat dalam
cairan intrase.
Cairan Eksternal terdiri dari cairan tubuh
total :

1. Cairan Interstitiel: bagian cairan ekstra


sel yang ada diluar pembulu darah,
Plasma darah.

2.  Cairan Transeluler, cairan yang


terdapat pada rongga khusus seperti
dalam pleura, perikardium, cairan sendi,
cairan serebrospinalis.
Cairan Internal

Cairan Internal/Intrasel
adalah cairan Total
dikurangi volume cairan
eksternal.
KONSEP DASAR
a. Volume dan Distribusi Cairan Tubuh
1. Volume Cairan
Jumlah volume cairan tubuh (Total Body Water =
TBW) kira2 60% dari BB pria dan 50% dari BB
wanita. Usia juga berpengaruh terhadap TBW di 
mana makin tua usia maka sedikit kandungan
airnya. Jadi jumlah volume ini tergantung pada
kandungan lemak badan dan usia.

2. Distribusi Cairan Tubuh

Distribusi cairan Cairan tubuh didistribusikan


diantara 2 kompartemen yaitu pada intra seluler
dan ekstraselular.Cairan Intraseluler (CIS)   40%
dari BB, sedangkan Cairan Ekstraseluler (CES)
20% dari BB. cerebrospinalis, sinovial, cairan
dalam peritoneum, cairan dalam rongga mata,
L
a
n
j
u
t
a
n
0
Cairan terdiri atas plasma (Cairan
Intravaskuler) 5%, Cairan
Interstisial CIT (Cairan disekitar
tubuh seperti limfe) % dan Cairan
Transeluler (CTS) (misalnya cairan
cerebrospinalis, sinovial, cairan
dalam peritoneum, cairan dalam
rongga mata, dan lain-lain) 1-3 %.
b. Fungsi Cairan
1) Mempertahnkan panas tubuh dan pengaturan
temperature tubuh.
2) Transport nutrient ke sel
3) Transport hasil sisa metabolism
4. Transport hormone
5. Pelumas antar organ 6) Mempertahanakan
tekanan hidrostatik dalam system kardiovaskuler.

c. Keseimbangan Cairan
Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan
output cairan.Intake cairan berasal dari minuman
dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari
antara – ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari
minuman dan ml dari makanan.
Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalam
bentuk urine1.200-1.500 ml /hari,paru-paru 300-500
ml/hari, , dan kulit 600-800 ml/hari.
d. PergerakanCairan Tubuh

Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 proses


yaitu ;

1. Difusi Merupakan proses dimana partikel yang terdapat


dala cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan
dan elektrolit didisfusikan menembus membrane sel
Cairan dan elektrolit didisfusikan menembus membrane
sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran moleku,
konsentrasi larutan, dan temperature.

2. Osmosis Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti


air, melalui membrane semipermeabel dari larutan yang
berkonsentrasi lebih rendah ke kkonsentrasi yang lebih
tinggi yang sifatnya menarik.

3. Transpor aktifMerupakan proses partikel bergerak dari


konsentrasi rendah ke tinggi karena adanya daya aktif
dari tubuh seperti pompa jantung.
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN

1) Rasa dahaga
Mekanisme rasa dahaga :
 a)  Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, yang pada akhirnya
menimbulkan  produksi angiotensin II yang dapat merangsang hipotalamus untuk
melepaskan substrat neuron yang bertanggungjawab terhadap sensasi haus.    
b)  Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi penigkatan tekanan osmotic dan
mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga.

2. Anti Diuretik Hormon (ADH)


ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan dalam neurohipofisisi dari hipofisis
posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah peningkatan osmolaritas dan
penurunan cairan ekstrasel. Hormone ini meningkatkan rearbsorbsi air pada duktus
koligentes, dengan demikian dapat menghemat air.
3. Aldosteron
Hormone ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada tubulus
ginjal untuk meningkatkan absrsorsi natrium. Pelepasan aldosteron
dirangsang konsentrasi kalium, natrium serum dan system angiotensin
rennin serta sangat efektif dalam mengendalikan hiperkalemia.

4. Prostaglandin
Adalah asam lemak alami yang terdapat dalam banyak jaringan dan
berfungsi dalam merespn radang, pengendalian tekanan darah,
kontraksi uterus dan mobilitas gastro intestinal. Dalam ginjal,
prostaglandin bereran mengatur sirkulasi ginjal, respons natrium dan
efek ginjal pada ADH.
5. Glukokortikoid  
Menigkatkan rearbsorbsi natrium dan air, sehingga volume darah naik dan
terjadi retensi natrium. Perubahan kadar glukokortikoid menyebabkan
perubahan pada keseimbangan cairan (volume darah).
CARA PENGELUARAN CAIRAN

Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti :


1) Ginjal  
 a. Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170 liter darah untuk
disaring setiap hari.
b. Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam
c. Pada orang dewaasa produksi urine sekitar 1,5 liter/hari.
d. Jumlah urine yang dipprosuksi oleh ADH dan Aldosteron

2) Kulit
a. Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang menerima rangsang
aktivitas kelenjar keringat.
b. Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas otot, temperature
lingkungan yang meningkat dan demam.
c. Disebut Insensible Water Loss (IWL) sekitar 15 – 20 ml/24 jam.
3) Paru – paru
a. Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari
b. Meningkatkan cairan yang hilang sebagai respon terhadap perubahan kecepatan
dan kedalaman nafas pergerakan atau demam.

4) Gastrointestinal
c. Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap hari sekitar 100
– 200 ml.
d. Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10 – 15 cc/kg BB/24 jam, dengan
kenaikan 10 % dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1O C.
Gangguan/ masalah dalam Pemenuhan Kebutuhan Cairan

1. Hipovolume atau dehidrasi


Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penurunan asupan
cairan dan kelebihan pengeluaran cairan.

 Macam dehidrasi (kurang volume cairan)

Dehidrasi berat 
1) Pengeluaran/ kehilangan cairan 4-6 L
2) Serum natrium mEq/L
3) Turgor kulit buruk

Dehidrasi sedang
1) Kehilangan cairan 2-4 l atau antara 5-10% BB
2) Serum natrium mEq/L
3) Mata cekung
2. Hipervolume atau overhidasi
Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibat
kelebihan cairan yaitu, hipervolume (peningkatan
volume darah) dan edema (kelebihan cairan pada
interstisial)
KETIDAKSEIMBANGAN ASAM BASA
1) Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik, disebabkan karena kegagalan system
pernafasan dalam membuang CO2 dari cairan tubuh.
2) Alkalosis Repiratorik
Alkalosis respiratorik, disebabkan karena kehilangan CO2 dari
paru-paru pada kecepatan yang lebih tinggi dari produksinya
dalam jaringan. Hal ini menimbulkan PCO2 arteri < 35 mmHg,
pH > 7,45. Example Text :

3) Asidosis metabolic
Get a modern PowerPoint Presentation
that is beautifully designed. You can simply

Terjadi akibat akumulasi abnormal fixed zing


acid atau kehilangan
impress your audience and add a unique
and appeal to your Presentations.

basa. pH arteri < 7,35, HCO3 menurun  diawah 22that mEq/lt.


Easy to change colors, photos and Text. I
hope and I believe this Template will

4) Alkalosis metabolic
your Time, Money and Reputation. I hope
and I believe that this Template will your

Alkalosis metabolic, Disebabkan oleh kehilangan ionandhidrogen


Time, Money and Reputation. Easy to
change colors, photos Text. I hope and

atau penambahan basa pada cairan tubuh. Money Bikarbonat plasma


I believe that this Template will your Time,
and Reputation.

meningkat > 26 mEq/ltd dan pH arteri > 7,45.


KEBUTUHAN CAIRAN MENURURUT UMUR DAN BERAT BADAN
PENGERTIAN ELEKTROLIT
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung oksigen,
nutrient, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang semuanya disebut
dengan ion.Ada tiga cairan elektrolit yang paling esensial yaitu :Natrium (sodium),
Kalium (potassium) dan Kalsium

Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit


Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium dalam darah
tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar, penyakit ginjal,
Hiperkalemia ditandai dengan adanya mual, hiperaktifitas system pencernaan,

Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma


darah
Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah.
Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut,
kejang,bingung
Gejala klinis kekurangan
elektrolit
a. Haus
b. Anoreksia
c. Perubahan tanda-tanda
vital
d. Lemas atau pucat
e. Anak rewel
f. Kejang-kejang
g. Kulit dingin
h. Rasa malas

Anda mungkin juga menyukai