Anda di halaman 1dari 19

Otoritas Jasa

Keuangan
Oleh: Rami Anggi Hasian
X MIPA 6 // 31

Notes: click in the shape


Pengertian, Tujuan, dan Fungsi OJK
• adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang no. 21.
• OJK berkedudukan di ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan
di dalam sektor jasa keuangan.

• Tujuan OJK click here Tujuan OJK

• Fungsi OJK click here Fungsi OJK


OJK dibentuk dengan tujuan agar
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan:
• Terselanggara secara teratur, adil,
transparan dan akuntabel.
• Mampu mewujudkan sistem keuangan
Tujuan yang tumbuh secara berkelanjutan dan
OJK stabil.
• Dan mampu melindungi kepentingan
konsumen dan masyarakat.

Oleh: Rami Anggi Hasian


OJK mempunyai fungsi
menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan disektor
Fungsi OJK jasa keuangan.

Oleh: Rami Anggi Hasian


Tugas dan Wewenang OJK
• Tugas OJK OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan
dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor
perbankan, sektor pasar modal dan sektor IKNB. OJK
melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
Dan kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana
pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan
lainnya.
• Wewenang OJK WEWENANG
OJK
. Wewenang yang dimiliki OJK
Adapun wewenang yang dimiliki OJK adalah sebagai berikut:
a. Tugas pengaturan : - Menetapkan peraturan pelaksanaan undang –
undangOJK  
- Peraturan perundang – undagan di sektor jasa keuangan
- Peraturan keputusan OJK
- Peraturan mengenai pengawasan disektor jasa keuangan

Wewenang - Kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK


- Peraturan dengan tata cara penetapan perintah tertulis terhadap
OJK lembaga jasa keuangan dan pihak tertentu
-  Peraturan mengenai tata cara pengelola statuter
-  Struktur organisasi dan infrastruktur
-  Serta pengaturan mengenai tata cara pengenaan saksi
Oleh: Rami Anggi Hasian b. Tugas pengawasan : -OJK menetapkan kebijakan operasional
pengawasan, melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan,
perlindungan konsumen dan tindakan lain terhadap lembaga jasa
keuangan, pelaku dan atau penunjang kegiatan jasa keuangan,
- Penunjukan dan pengelolaan penguna statuter, memberikan perintah
tertulis kepada lembaga jasa keuangan atau pihak lain,
-  Menetapkan sanksi administratif terhadap pelaku pelanggaran
peraturan perundang – undangan disektor jasa keuangan, termasuk
kewenangan perizinan kepada lembaga jasa keuangan.
Peran OJK
Setiap lembaga atau perusahaan yang didirikan pasti mempunyai visi, misi, dan
tujuan yang ingin dicapai. Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu
lembaga. Kemudian untuk mencapai visi lembaga atau perusahaan haruslah
menetapkan suatu misi. Setelah visi dan misi ditetapkan maka selanjutnya adalah
menetapkan tujuan pencapaian yang diharapkan.
 Visi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas jasa industri
jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat,
dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional
yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
 Misi yang diemban OJK dalam mencapai visinya adalah :
Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara
teratur, adil, transparan dan akuntabel
Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
Melindungi kepentingan masyarakat dan konsumen
 Sedangkan tujuan OJK adalah agar keseluruhan kegiatan jasa keuangan:
Terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel
Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil
Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
Dasar Pembentukan OJK
Pembentukan OJK didasarkan kepada tiga landasan
yaitu:
1. Landasan Filosofis
Mewujudkan perekonomian nasional yang mampu
tumbuh dengan stabil dan berkelanjutan,
menciptakan kesempatan kerja yang luas dan
seimbang disemua sektor perekonomian, serta
memberikan kesejahteraan secara adil kepada seluruh
rakyat Indonesia.

2.  Landasan Yuridis
a. Pasal 34 UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia
b.  UU No. 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Perppu
No. 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang – Undang No. 23 Tahun 1990 tentang
3.Landasan Sosiologis Bbank Indonesia menjadi undang – undang
Struktur Organisasi OJK
• Demikian juga dengan Otoritas Jasa Keuangan memiliki
struktur organisasi terdiri atas:
1. Dewan Komisioner OJK
2. Pelaksana Kegiatan Operasional

Pelaksana
Dewan
Kegiatan
Komisioner
Operasional

Click in the shape 


Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:
1. Ketua merangkap anggota;
2. Wakil ketua sebagai Ketua  Komite Etik merangkap anggota;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian,Dana
Pensiun,Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan
lainnya merangkap anggota;
6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan
Konsumen;
8. Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan
anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan
9. Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang
merupakan pejabat setingkat Eselon I kementerian
Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas:
1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen
Strategis I;
2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang
Manajemen Strategis II;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin
bidang Pengawasan Sektor Perbankan;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin
bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian,Dana
Pensiun,Lembaga Pembiayaan,dan Lembaga Jasa
Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan Sektor
IKNB;
6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan
Manajemen Risiko; dan
7. Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi  dan
Perlindungan Konsumen memimpin bidang Edukasi  dan
Perlindungan Konsumen.
Tata Kelola (Governance) Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
Bank Sentral
• bank sentral adalah sebuah instansi atau lembaga keuangan yang
memiliki tanggung jawab atas suatu kebijakan moneter dan
melahirkan tingkat aktivitas ekonomi yang stabil dalam suatu negara.
• Peran bank sentral di Indonesia sendiri diserahkan pada Bank
Indonesia. sehingga, Bank Indonesia memiliki kewenangan penuh
yang independen atas peraturan dan pengawasan berbagai kegiatan
lembaga keuangan bank di Indonesia.
• Tugas bank sentarl:
1.  Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
2. Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
3. Mengatur dan Mengawasi Perbankan
• Wewenang Bank Sentral:
1. Kewenangan Membuat Kebijakan Moneter
2. Kewenangan Mengatur Sistem Pembayaran
3. Kewenangan Mengatur dan Mengawasi Perbankan
Bank Umum
• Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
• Tugas bank umum secara umum adalah melakukan 2 (dua) kegiatan yaitu
1. Menghimpun dana dari masyarakat atau disebut juga funding dan
2. Menyalurkan dana lending.
• Fungsi Bank Umum secara umum dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Agent of Trust (Agen Kepercayaan)
2. Agent of Equity (Agen Ekuitas/Permodalan) 
3. Agent of Development (Agen Pembangunan)

Jenis Jenis Bank


Jenis Kegiatan Umum
Bank Umum Berdasarkan
Statusnya

CLICK IN THE SHAPE



Kegiatan utama bank umum diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, dan tabungan;
2. Memberikan kredit;
3. Menerbitkan surat pengakuan utang;
4. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk
kepentingan bank itu sendiri;
5. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan atau dengan pihak ketiga;
6. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan
7. Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
 Jenis Jenis Bank Umum Berdasarkan
Statusnya
1. Bank Devisa
 Bank devisa adalah bank yang
mendapat persetujuan atau ditunjuk oleh
Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk dapat
melakukan kegiatan usaha bidang
perbankan dalam valuta asing. Bank devisa
memiliki kelebihan yaitu bisa menawarkan
jasa-jasa bank yang berkaitan dengan mata
uang asing tersebut. Contohnya: transfer
uang ke luar negeri, transaksi ekspor dan
impor, jual beli valuta asing dan lainnnya.
2. Bank Non Devisa
 Merupakan bank yang belum
mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa sehingga
tidak dapat melaksanakan transaksi seperti
halnya bank devisa.
Lembaga Keuangan Bukan Bank
 LKBB adalah semua lembaga/badan yang melakukan
aktivitas keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung
menghimpun dana dari masyarakat dengan menerbitkan surat-surat
berharga dan menyalurkan dana tersebut untuk membiayai investasi
di berbagai perusahaan.
 Fungsi Utama:
• Pemberian Bantuan Modal
• Mengumpulkan Dana
• Mendorong Pengembangan Perekonomian Pasar Uang dan Pasar
Modal
• Menjadi Perantara
• Mencari Tenaga Ahli
• Membuka Kegiatan Lain
Jenis-
 jenis
LKBB
Jenis-Jenis Lembaga Keuangan Non Bank
1. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam merupakan salah satu lembaga finansial yang menghimpun dana
dari setiap anggotanya, kemudian menyalurkannya kembali kepada anggota maupun non-
anggota yang sedang membutuhkan dana.
2. Pegadaian
 Dasar hukum yang digunakan adalah hukum gadai sehingga masyarakat terhindar dari
bunga yang terlalu tinggi.
3. Perusahaan Dana Pensiun
Perusahaan Dana Pensiun adalah badan usaha LKBB yang menyediakan layanan jaminan
masa tua dengan cara menghimpun dana yang dipotong dari gaji karyawan setiap
bulannya. Kemudian dana tersebut akan diserahkan kepada masyarakat tersebut ketika
sudah pensiun atau tidak bekerja lagi. 
Pensuin memiliki beberapa jenisyaitu: taspen, Asabri, BPJS, DPPK,DPLK.
4. Perusahaan Leasing
Adapun beberapa perusahaan leasing yang cukup populer di Indonesia di antaranya
sebagai berikut: BCA Finance, BFI Finance, Summit Oto Finance, Indomobil Finance
Indonesia, Astra Credit Companies (ACC), Adira Dinamika Multi Finance, Tbk, Federal
International Finance (FIF).
5. Perusahaan Asuransi
Adapun beberapa jenis asuransi yang bisa Anda miliki adalah sebagai berikut: Asuransi
kesehatan, Asuransi jiwa, Asuransi pendidikan, Asuransi kendaraan, Asuransi kepemilikan
rumah dan properti, Asuransi bisnis.
Sekian PPT ini saya Buat mohon maaf bila
ada kekurangan dan mohon diterima.
Trimakasih 

Anda mungkin juga menyukai