Anda di halaman 1dari 23

Teknik Pemberian Obat Melalui

Terapi Panas Dingin


Nama Kelompok:
1. Fani Dian Wulandari (181303010)
2. Mareta Rosatama (181303016)
Pengertian Terapi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), definisi Terapi adalah usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang
sedang sakit. Dalam arti luas,Terapi
disebut sebagai pengobatan dan
perawatan. Apa yang dapat memberi
kesenangan, baik fisik maupun mental,
pada seseorang yang sedang sakit dapat
dianggap terapi.
MACAM-MACAM TERAPI
1. TERAPI PANAS
2. TERAPI DINGIN
Pemberian terapi panas dingin dilakukan
langsung diatas kulit dengan beberapa
cara,yaitu:
1. Pemberian Panas,yaitu memberi rasa hangat pada bagian
tubuh yang memerlukan.
Terdiri dari : Pemberian Basah Steril/Kompres dan Pemberian Panas
Kering.
2. Pemberian Dingin,bertujuan untuk mengurangi rasa
sakit,perdarahan dan membatasi radang.
Terdiri dari : Pemberian Dingin Basah/Kompres dan Pemberian
Dingin Kering.
3. Rendaman
Seperti rendaman tangan,kaki,bokong, mandi rendam.
1. TERAPI PANAS
Terapi panas merupakan terapi yang menggunakan panas. Pemberian
panas  adalah memberikan rasa hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
Sedangkan kompres adalah salah satu metode fisik yang digunakan
untuk menurunkan suhu tubuh bila anak demam yang sudah dikenal sejak
zaman dulu.
Kompres panas membantu meredakan sakit yang berhubungan dengan
radang sendi dan otot kaku dengan mengurangi ketegangan dan
melancarkan aliran darah.
TUJUAN :
1. Untuk meningkatkan sirkulasi pada daerah tertentu.
2. Untuk meningkatkan rasa nyaman dan relaksasi.
3. Untuk mempercepat pengeringan luka.
4. Untuk memanaskan bagian tubuh tertentu.
5. Untuk mempercepat penyembuhan.
6. Untuk merangsang peristaltik usus.
 
Dilakukan Pada Pasien :
a.    Dengan perut kembung.
b.    Pasien yang kedinginan.
c.    Dengan radang, misalnya persendian, poliomyelitis,adneksitis
Hasil Yang Diharapkan :
a.    Bagian tubuh menjadi panas.
b.    Relaksasi dari otot yang spasme atau kejang.
c.    Peningkatan sirkulasi pada daerah tertentu.
d.   Penyembuhan luka.
Panas dapat diberikan kepada seorang penderita dengan
perantara:
a.    Kendi
Antara lain terdapat kendi yang terbuat dari batu atau logam. Yang sekarang
digunakan adalah kendi yang dilebur padat, yang dapat diisi dengan air atau
paraffin. Kendi ini dipanaskan sampai mencapai suhu 90C atau dipertahankan pada
suhu tersebut dalam sebuah pemanas kendi.
b.    Kantung Air Panas
Kantung air panas merupakan kantung karet dapat ditutup dengan sekrup
diperlengkap dengan penutup karet / sebuah lempeng karet. Kantung diisi dengan
air yang panasnya 80C. Air yang mendidih akan merusak kantung yang terbuat dari
bahan karet. Kantung air panas diisi air panas sampai 1/3 penuh.
Peralatan yang diperlukan :
1)   Kantung air panas.
2)   Air panas.
3)   Kantung atau sarung flannel (misalnya sarung kecil).
4)   Handuk. 

Cara Kerja :
1)  Periksalah keadaan kantung air panas.
2)   Isi kantung air panas dengan sejumlah air panas yang dibutuhkan.
3) Hilangkan udara yang terdapat dalam kantung air panas dengan meletakkan   kantung air panas
secara mendatar, leher mulut kantung sedikit ditinggikan, turunkan perlahan hingga udara dalam
kantung terdorong oleh air keluar.
4)   Tutup kantung dengan skrup penyumbatnya.
5)   Keringkan bagian luar dan dalam leher mulut kantung.
6)   Periksa kantung air panas bocor ataukah tidak.
7)   Pasang kantung/ sarung flannel untuk membungkus kantung air panas.
8)  Letakkan kantung itu pada kaki penderita / tempat lain yang diinginkan dan tidak boleh pada
bagian tubuh yang telanjang.
9) Pada penggunaan yang berlangsung lama, jangan sampai lupa memeriksa kulit penderita pada
tempat diletakkannya kantung.
c.    Bantal Listrik
Bantal listrik jarang sekali dipergunakan. Misalkan saja seorang penderita membutuhkannya,
maka hendaknya kita selalu mengingat hal- hal berikut ini:
1. Sebelum kita memakainya, lebih dahulu harus ada pemeriksaan apakah kawat, steker dan
sakelarnya baik keadaannya.
2. Panaskan bantal kecil pada kedudukan yang paling tinggi, kemudian biarkan terlebih dahulu
menguap (di luar tempat tidur penderita).
3. Selanjutnya pasanglah sakelar pada kedudukan arus listrik yang paling rendah, usahakan
agar sakelar tidak sampai berada di bawah selimut penderita dan jaga pula agar tidak dapat
bersentuhan dengan air.
4. Harus diamati agar penderita tidak sampai mengubah kedudukan sakelar yang sudah
ditetapkan tadi.
d.   Selimut Listrik
Cara penggunaan selimut listrik sama seperti penggunaan
bantal listrik

e.    Lampu Infra Merah


Lampu infra merah merupakan  sebuah sumber panas dengan
sinar tertentu yang dipancarkan. Sinar infra merah dipancarkan
pada tubuh panderita untuk memperoleh rasa hangat pada
tubuhnya.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TERAPI PANAS
a. Keuntungan
1. Memenuhi kebutuhan rasa nyaman pada klien.
2. Mudah dan Praktis.
3. Memberikan rasa hangat.
4. Mengurangi dan membebaskan rasa nyeri.
b. Kerugian
1. Pada 24 jam pertama setelah cedera traumatik. Panas akan    meningkatkan
perdarahan dan pembengkakan.
2. Perdarahan aktif. Panas akan menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan
Perdarahan.
3. Tumor ganas terlokalisasi. Karena panas mempercepat metabolisme sel,
pertumbuhan sel, dan meningkatkan sirkulasi, panas dapat, mempercepat
metastase (tumor sekunder).
4. Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau lepuh. Panas dapat
membakar atau menyebabkan kerusakan kulit lebih jauh.
2. TERAPI DINGIN
Terapi dingin dikenal sebagai cryotherapy  yang bekerja pada
prinsip pertukaran panas. Hal ini terjadi ketika menempatkan
objek pendingin dalam kontak langsung dengan objek suhu yang
lebih hangat, seperti es terhadap kulit,sehingga objek dingin
akan menyerap panas dari objek yang lebih hangat.
Terapi dingin sering digunakan saat terjadi Cedera dan harus
digunakan sesegera mungkin setelah cedera terjadi. Terapi dingin
dilakukan sekitar 15 hingga 20 menit selama 48 jam.
TUJUAN :
1. Menurunkan suhu tubuh
2. Mengurangi rasa nyeri
3. Mengurangi atau menghentikan pendarahan
4. Mencegah perluasan infeksi
5. Mengurangi odema
6. Luka menjadi bersih
Dilakukan Pada Pasien :
a. Suhu badan tinggi.
b. Radang.
c. Memar.
d. Batuk atau muntah darah.
e. Luka tertutup/ terbuka.
Hasil Yang Diharapkan :
f. Pendarahan berkurang atau berhenti.
g. Suhu tubuh menurun.
h. Nyeri berkurang.
i. Odema berkurang.
j. Pembuluh darah akan menyempit sehingga darah akan mengalir melalui daerah yang
diinginkan.
Suhu dingin dapat diberikan dengan mempergunakan peralatan:

a. Kompres Es
Siapkan sebuah baskom, masukkan beberapa bongkah es yang
berukuran kecil. Kemudian memakai dua kompres untuk tujuan yang
sama,dapat pula mempergunakan sarung tangan pengusap badan yang
basah yang diletakkan di atas bongkah es tersebut.  Gunakan kompres es
secara bergantian dan mendinginkannya secara berurutan, dengan cepat.
Kompres yang dipergunakan tidak boleh terlalu basah, sehingga airnya
menetes.
b. Kantung Es dan Kerah Es
Kantung es adalah sebuah kantung karet yang tipis, yang ditutup
dengan mempergunakan sebuah sumbat sekrup dan sebuah cincin
karet atau sebuah lempeng karet,sama seperti Kerah es namun
bentuknya saja yang berbeda dan ia dipergunakan khusus untuk leher.
Sebuah kantung es harus didinginkan kembali pada waktunya,
yaitu sebelum es yang terakhir mencair. Berapa cepatnya es itu akan
mencair, bergantung pada suhu penderita dan suhu sekitarnya.
Peralatan yang diperlukan :
1. Kantung es atau kerah es.
2. Potongan es yang kecil- kecil.
3. Peniti atau penusuk es.
4. Sarung kecil yang terbuat dari bahan flannel.
5. Handuk.

Cara Kerja :
6. Sebelum dipergunakan, periksa dahulu keadaan kantung dan kerah es.
7. Potongan es kecil- kecil dari lemari es, dimasukkan ke dalam baskom. Jika diperlukan
potongan es yang lebih kecil lagi, kecilkan dengan menggunakan peniti atau penusuk. 
Untuk mengerjakannya membutuhkan alas bersih. Jika terdapat ujung yang runcing,
Tumpulkan dengan membilasnya di bawah pancuran, kemudian isi kantung es.
8. Air yang berasal dari es mencair dan udara yang terdapat di dalam kantung es harus di
keluarkan.
9.  Tutup kantung atau kerah es.
10. Setelah bagian luarnya dikeringkan, periksa kantung es jika terjadi kebocoran. Kemudian
masukkan kantung tersebut ke dalam sarung kecil yang terbuat dari bahan flanel. Kantung
tidak boleh di letakkan diatas kulit telanjang pasien.
c. Butir- Butir Es
Peralatan yang diperlukan :
1. Balok es berukuran kecil.
2. Peniti atau penusuk es.
3. Gelas dan sepotong kasa.
4. Piring kecil.
5. Sendok kecil.
Cara Kerja :
Dengan tangan bersih, letakkan balok es berukuran kecil di atas
alas yang bersih lalu tusuk- tusuk sehingga butir es menjadi lebih
kecil. Butir es dimasukkan ke dalam gelas yang diatasnya telah
direntangkan sepotong kasa. Gelas dan sendok kecil diletakkan di
piring kecil kemudian dibawa ke tempat penderita, dan sampaikan
bahwa ia harus menelan butir- butir es secara utuh.
d.  Unsur – Unsur Pendingin
Unsur pendingin atau “cold packs” diperoleh dalam keadaan siap
pakai, digunakan sebagai pengganti kantung es. Unsur- unsur
tersebut harus didinginkan di lemari es dengan suhu (- 18C). Suhu
diatas 60C harus dihindarkan. Letakkan cold packs pada tempat yang
diinginkan, bungkus dengan kain flanel dan tidak boleh diletakkan
diatas kulit telanjang. Setelah selesai dipakai, bersihkan unsur- unsur
pendingin dengan air dan sabun. Dan perlu diingat bahwa unsur
pendingin harus dihindarkan dari kerusakan oleh benda tajam
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TERAPI DINGIN

a. Keuntungan
1. Alat dan bahan mudah ditemukan dan digunakan di rumah.
2. Murah.
3. Persiapan yang sedikit.
4. Baik untuk luka ringan yang hanya memerlukan terapi dingin untuk satu samapi dua hari.

b.    Kerugian
5. Es sebagai bahan dari terapi dingin mudah jatuh serta sulit untuk menjaga es di
tempat.
6. Es cepat mencair dan dapat membuat berantakan terutama jika melakukan terapi
dingin di tempat tidur.
7. Es diterapkan pada permukaan sendi secara terbatas.
8. Hanya dapat diterapkan untuk jangka waktu yang singkat (10-20 menit).
9. Sulit digunakan untuk cedera yang lebih besar atau setelah operasi karena berbagai
alasan.
Saat pemberian terapi panas dingin kepada penderita, kita
dapat mengamati dan melaporkan hal- hal berikut :
1. Reaksi Penderita.
2. Keadaan kulit pada tempat kita meletakkan terapi panas dingin.
3. Apakah keluhan rasa nyeri makin bertambah.
4. Apakah pemberian suhu dingin atau panas dirasakan oleh penderita
sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan.
5. Apakah kulit pada tempat kita meletakkan kelihatan sangat merah
(pada pemanasan) atau berwarna putih/ merah tua (pada pendinginan).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai