Anda di halaman 1dari 64

BATUAN RESERVOIR


BATUAN RESERVOIR

Definisi reservoir:
Reservoir adalah merupakan suatu
tempat terakumulasinya fluida
hidrokarbon (minyak dan atau gas)
dan air di bawah permukaan tanah


Unsur Penyusun Reservoir

1. Batuan reservoir
2. Lapisan penutup (cap rock)
3. Perangkap reservoir (reservoir trap)
4. Kondisi reservoir (tekanan dan
temperatur)


Komposisi Kimia Batuan Reservoir
1. Batu pasir
• Orthoquartzites
• Graywacke
• Arkose
2. Batuan Karbonat
- Limestone
- Dolomite
3. Batuan Shale


Diagram Komponen Penyusun Batuan
S a n d s to n e
100 %

L im y S h a ly
S a n d s to n e S a n d s to n e

Sa n d y Sa n d y
L im e s t o n e S h a le

L im e s t o n e S h a ly L im y S h a le
100 % L im e s t o n e S h a le 100 %


Orthoquarzites

• Tersusun dari kwarsa yang sangat


dominan dan mineral lainnya yang stabil
• Silika (SiO2) : 61,7 % - 99,58 %
• Sisanya : TiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MgO,
CaO, Na2O, K2O, H2O+, H2O-,
CO2


Graywake

• Mineral berbutir besar seperti kwarsa,


clay mika flake, magnesite, fragmen
philite dan fragmen batuan beku, dll.
• Silika (SiO2) : 60,51 % - 68,20 %
• Al2O3 : 13,43 % - 16,63 %
• FeO : 3,10 % - 7,63 %
• Sisanya : TiO2, Fe2O3, MgO, CaO,
Na2O, K2O, H2O+, H2O-,
CO2

Arkose

• Tersusun dari kwarsa sebagai mineral dominan


dan feldspar serta mineral yang kurang stabil
• Silika (SiO2) : 69,94 % - 82,14 %
• Al2O3 : 7,57 % - 13,15 %
• K2 O : 4,75 % - 5,43 %
• Sisanya : TiO2, Fe2O3, FeO, MgO,
CaO, Na2O, K2O, H2O+,
H2O-, CO2


Limestone

• Tersusun dari Kalsit sebagai mineral dominan


dan feldspar serta mineral yang kurang stabil
• CaO : 42,61 % - 55,37 %
• CO2 : 39,27 % - 43,6 %
• SiO2 : 0,09 % - 7,41 %
• Sisanya : TiO2, Fe2O3, FeO, MgO,
Al2O3, Na2O, K2O, H2O+,
H2O-, MnO, P2O3,S, Li2O


Dolomite

• Variasi dari Limestone dengan dengan


unsur Karbonat lebih dari 50%
• CO2 : 33,82 % - 47,7 %
• CaO : 26,72 % - 45,65 %
• MgO : 7,07 % - 47,51 %
• SiO2 : 0,73 % - 24,92 %
• Sisanya : TiO2, Fe2O3, FeO, Li2O,
Al2O3, Na2O, K2O, H2O+,
H2O-, MnO, P2O3,S,

Shale

• Tersusun dari Kwarsa dan Silt dalam


jumlah besar sampai 60%
• SiO2 : 55,43 % - 69,96 %
• Al2O3 : 10,52 % - 17,32 %
• Fe2O3 : 2,25 % - 4,04 %
• Sisanya : TiO2, CaO, FeO, MgO,
CO2, Na2O, K2O, H2O+,
H2O-, MnO, P2O3,S, Li2O


Sifat Fisik Batuan Reservoir

1. Porositas
2. Saturasi Fluida
3. Permeabilitas
4. Wettabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Kompresibilitas


Porositas

• Perbandingan antara volume ruang pori


terhadap volume total batuan (bulk)

Vb  Vs Vp
 
Vb Vb
Vb : volume batuan total (bulk)
Vs : volume padatan batuan total (grain)
Vp : volume ruang pori total batuan


Klasifikasi Porositas

• Porositas Absolut
Perbandingan antara volume pori total terhadap
volume pori batuan total

• Porositas Efektif
Perbandingan antara volume pori yang saling
berhubungan terhadap volume pori batuan total


Skema Perbandingan Porositas

C o n n e c te d o r
E f f e c t iv e
P o r o s it y

To t a l
P o r o s it y

Is o la t e d o r
N o n - E f f e c t iv e
P o r o s it y


Klasifikasi Porositas Berdasarkan
Waktu Terjadinya
• Porositas Primer
Terbentuk bersamaan proses pengendapan
• Porositas Sekunder
Terbentuknya setelah proses pengendapan
- porositas larutan
- porositas kekar, celah
- dolomitisasi


Pengaruh Susunan Butir

Cubic
(Porosity 47,6%)

Rhombohedral
(Porosity 25,96%)


Contoh Soal Porositas
• Diketahui:
Sebuah inti batuan (core) dengan data sebagai
berikut:
volume batuan total (Vb), cc = 100
volume padatan batuan total (Vs), cc = 75
volume pori berhubungan Vpef = 50% Vp
• Hitunglah:
1. Volume ruang pori-pori total batuan (Vp)
2. Volume ruang pori yang berhubungan (Vpef)
3. Porositas total ()
4. Porositas efektif (ef)

Jawaban Contoh Soal Porositas
1. Vp = Vb – Vs
= (100 – 75) cc
= 25 cc
2. Vpef = 50 % x 25 cc
= 12,5 cc
3. 25 4. 12.5
  100%  eff   100%
100 100
 eff  12.5%
  25%


Soal Porositas

• Sebuah core dengan panjang (L) 2,3 cm,


diameter (d) 3,75 cm2, dijenuhi air (Sw) 100%,
beda tekanan (P1 – P2) 0,5 atm, menghasilkan
laju produksi air (Qw) sebesar 52 cc/det,
dengan viskositas air (w) 0,01845 cp.
• Pertanyaan:
Berapakah permeabilitas absolut core
tersebut?


Jawaban Soal Porositas
1. Vp = Vb – Vs
= (1250 – 983) cc
= 267 cc
2. Vpef = 0,43 x 267 cc
= 114,81 cc
3. 267 4. 114 ,81
  100%  eff   100%
1250 1250
  21,36%  eff  9 ,1848%


Saturasi Fluida
• Perbandingan antara volume pori batuan
yang ditempati oleh suatu fluida tertentu
dengan volume pori total pada suatu batuan
berpori.

volume pori  pori yang diisi oleh min yak


So 
volume pori  pori total
volume pori  pori yang diisi oleh air
Sw 
volume pori  pori total
volume pori  pori yang diisi oleh gas
Sg 
volume pori  pori total

Hal Penting Saturasi

• Sg + So + Sw = 1
• So  V + Sg  V = (1 – Sw )  V
• Bervariasi terhadap posisi dalam reservoir
• Bervariasi dengan kumulatif produksi
reservoir


Contoh Soal Saturasi

• Diketahui volume pori-pori batuan yang


terisi minyak 400 cm3, volume pori-pori
yang terisi gas sebanyak 75 cm3,
sedangkan volume total pori-pori adalah 500
cm3.
• Pertanyaan :
Hitung saturasi masing-masing fluida


Jawaban Contoh Soal Saturasi
400
So   0 ,8
500
75
Sg   0 ,15
500
• Sg + So + Sw = 1
Jadi 1 – So – Sg = Sw
1 – 0,8 – 0,15 = 0,05
• Jadi So = 0,8
Sg = 0,15
Sw = 0,05

Soal Saturasi

• Diketahui volume pori-pori batuan yang


terisi minyak 176 cm3, volume pori-pori
yang terisi air sebanyak 57 cm3, sedangkan
volume total pori-pori adalah 250 cm3.
• Pertanyaan :
Hitung saturasi masing-masing fluida


Jawaban Soal Saturasi
176
So   0 ,704
250
57
Sw   0 ,228
250
• Sg + So + Sw = 1
Jadi 1 – So – Sw = Sg
1 – 0,704 – 0,228 = 0,068
• Jadi So = 0,704
Sg = 0,068
Sw = 0,228

Permeabilitas

• Kemampuan suatu batuan untuk mengalirkan


fluida

Q ( cm 3 / sec) .  ( centipoise ) . L ( cm )
k ( darcy ) 
A ( sq.cm ) . ( P1  P2 ) ( atm )


Klasifikasi Permeabilitas

• Permeabilitas absolut
fluida yang mengalir melalui media berpori
tersebut hanya satu fasa
• Permeabilitas efektif
fluida yang mengalir melalui media berpori
tersebut lebih dari satu fasa
• Permeabilitas relatif
perbandingan antara permeabilitas efekyif
dengan permeabilitas absolut


Parameter Yang Berpengaruh
Terhadap Permeabilitas

• Porositas
• Saturasi
• Kecepatan aliran fluida,
viskositas dan tekanan
• Geometri Aliran


Hubungan Porositas dan Permeabilitas


Hubungan Saturasi dengan
Permeabilitas


Hubungan Permeabilitas
Dengan Kecepatan Aliran, Viskositas
dan Tekanan
k dP
v x
 dL
v : kecepatan aliran, cm/detik
 : viskositas fluida, cp
k : permeabilitas media berpori, Darcy
dP/dL : gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm


Geometri Aliran Lapisan Paralel


j 1
k j hj
k  n

 j 1
hj


Geometri Aliran Lapisan Seri

L
k n Lj
K
j 1 j


Contoh Soal Permeabilitas Rata-rata

• Diketahui tiga lapisan dengan data sebagai


berikut :
Lapisan I : k : 200 mD dan tebal 75 ft
Lapisan II : k : 100 mD dan tebal 50 ft
Lapisan III : k : 150 mD dan tebal 100 ft
• Pertanyaan :
Hitunglah permeabilitas rata-rata apabila lapisan
paralel dan seri?


Jawaban Contoh Soal Permeabilitas
Rata- rata
Aliran Paralel
n


j 1
k j hj
k  n

 j 1
hj

k 
75  200    50  100    100  150 
75  50  100

=155,56 mD


Jawaban Contoh Soal Permeabilitas
Rata- rata
Aliran Seri
L
k n Lj
K
j 1 j

225
k
75 50 100 = 238,95 mD
 
200 100 150


Soal Permeabilitas Rata-rata

• Diketahui tiga lapisan dengan data sebagai


berikut :
Lapisan I : k : 135 mD dan tebal 46 ft
Lapisan II : k : 121 mD dan tebal 101 ft
Lapisan III : k : 109 mD dan tebal 72 ft
• Pertanyaan :
Hitunglah permeabilitas rata-rata apabila lapisan
paralel dan seri?


Jawaban Soal Permeabilitas Rata- rata

Aliran Paralel
n


j 1
k j hj
k  n

 j 1
hj

k 
 46  135    101  121  72  109 
46  101  72

=119,99 mD


Jawaban Soal Permeabilitas Rata- rata

Aliran Seri
L
k n Lj
K
j 1 j

219
k
46 101 72 = 119,255 mD
 
135 121 109


Contoh Soal Permeabilitas

• Sebuah core dengan panjang (L) 1 cm, luas


penampang (A) 1 cm2, dijenuhi air (Sw) 100%,
beda tekanan (P1 – P2) 1 atm, menghasilkan
laju produksi air (Qw) sebesar 1 cc/det, dengan
viskositas air (w) 1 cp.
• Pertanyaan:
Berapakah permeabilitas absolut core tersebut?


Jawaban Contoh Soal Permeabilitas

Qw .  w . L
kw 
A . ( P1  P2 )
1 cc/det x 1 cp x 1 cm
kw 
1 cm 2 x1 psi
k w  1 Darcy

• Karena core dijenuhi 100% air, maka kw = K.


Jadi harga permeabilitas absolut-nya = 1 darcy.


Soal Permeabilitas

• Sebuah core dengan panjang (L) 2,3 cm,


diameter (d) 3,75 cm2, dijenuhi air (Sw) 100%,
beda tekanan (P1 – P2) 0,5 atm, menghasilkan
laju produksi air (Qw) sebesar 52 cc/det, dengan
viskositas air (w) 0,01845 cp.
• Pertanyaan:
Berapakah permeabilitas absolut core tersebut?


Jawaban Soal Permeabilitas

• A = 1/4 x  x d2
• = 1/4 x 3,14 x 3,752
• = 11,04 cm2
Qw .  w . L
kw 
A . ( P1  P2 )
52 x 0,01845 x 2,3
kw 
11,04 x 0,5
k w  0,39975 Darcy


Wettabilitas

• Kemampuan batuan untuk dibasahi oleh


fasa fluida, jika diberikan dua fluida yang
tidak saling bercampur (immisible)


Pembasahan Fluida dalam Pori Batuan

Oil Wet Water Wet

Pori yang terisi Air


Matrik Batuan
Pori yang terisi Minyak


Kesetimbangan Gaya Pada Batas
Air-Minyak-Padatan

σ soσ sw
cosθ 
σ wo

Oil Water Solid


Wettabilitas Menurut Srobod
cos  wo PTwo  oa
• Wettability Number =
cos  oa PToa  wo

PTwo  oa
• Sudut kontak = cos  wo 
PToa  wo


Tekanan Threshold sebagai fungsi
Permeabilitas dan Wetabilitas

Permeability, mD

Tekanan Kapiler

• Perbedaan tekanan yang ada antara


permukaan dua fluida yang tidak
bercampur sebagai akibat pertemuan
permukaan yang memisahkan kedua
fluida tersebut


Pengaruh Tekanan Kapiler

• Mengontrol distribusi saturasi dalam


reservoir
• Mekanisme pendorong minyak dan gas
untuk mengalir


Tekanan dalam Pipa Kapiler

Air-Water Oil-Water


Tekanan Kapiler Menurut Plateau

R1,R2 = jari jari kelengkungan


 1 1 
P c      konvek dan konkaf
 R1 R2 
 = tegangan permukaan


Pc(Sw)

h
Pc (S w )  ( w  o )
144
h = ketinggian cairan dari WOC, ft
w = densitas air, lb/cuft
o = densitas minyak, lb/cuft


Contoh Soal Tekanan Kapiler

• Pada kasus kedalaman -2152 diketahui data


sebagai berikut :
WOC = - 2179 mss
w = 57,7736 lb/cuft
o = 50,1441 lb/cuft
• Pertanyaan :
Berapakah tekanan kapiler pada kedalaman
tersebut


Jawaban Contoh Soal Tekanan Kapiler

• h = 2179 – 2152
= 27 m atau 88,58268 ft

h
Pc (S w )  ( w  o )
144 
88,58268
Pc (S w )  (57,7736  50,1141 )
144
= 4,711821 psi


Soal Tekanan Kapiler

• Pada kasus lapangan ”X” diketahui data sebagai


berikut :
WOC = - 2228.5 mss
w = 57,7736 lb/cuft
o = 50,1441 lb/cuft
Dan data Saturasi air (Sw) dari analisa log per
kedalaman sebagai berikut :


Kedalaman h h Pc Sw
( mss) (m) (ft) (psi) (fraksi)
2202.0 26.5 86.94   0.24
2206.0 22.5 73.82   0.27
2206.5 22.0 72.18   0.27
2210.0 18.5 60.70   0.32
2214.5 14.0 45.93   0.36
2216.0 12.5 41.01   0.38
2219.0 9.5 31.17   0.48
2220.0 8.5 27.89   0.47
2223.0 5.5 18.04   0.55
2226.0 2.5 8.20   0.73
2226.5 2.0 6.56   0.67
2227.0 1.5 4.92   0.76
2228.0 0.5 1.64   0.84
2228.5 0.0 0.00   1.00


Kedalaman h h Pc Sw
( mss) (m) (ft) (psi) (fraksi)
2202 26.5 86.94226 4.624565 0.235571
2206 22.5 73.8189 3.926518 0.269907
2206.5 22 72.17848 3.839262 0.268742
2210 18.5 60.69554 3.22847 0.320922
2214.5 14 45.93176 2.443167 0.363598
2216 12.5 41.0105 2.181399 0.383517
2219 9.5 31.16798 1.657863 0.478123
2220 8.5 27.88714 1.483351 0.467546
2223 5.5 18.04462 0.959815 0.554105
2226 2.5 8.2021 0.43628 0.733861
2226.5 2 6.56168 0.349024 0.669117
2227 1.5 4.92126 0.261768 0.760024
2228 0.5 1.64042 0.087256 0.84008


Grafik Pc vs Sw
5

4.5

3.5

3
Pc (psi)

2.5
2

1.5

0.5

0
0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
Sw


Kompressibilitas

• Kompressibilitas matriks batuan


fraksi perubahan volume material padatan
terhadap satuan perubahan tekanan
• Kompressibilitas bulk batuan
fraksi perubahan volume bulk batuan terhadap
satuan perubahan tekanan
• Kompressibilitas pori batuan
fraksi perubahan volume porik batuan terhadap
satuan perubahan tekanan


Perumusan Kompressibilitas

1 dVr Cr : Kompressibilitas bulk


Cr  .
Vr dP Cp : Kompressibilitas pori
1 dV p Vr : volume padatan
Cp  . *
V p dP Vp : volume pori
P : tekanan hidrostatik fluida
P* : tekanan luar
(tekanan overburden)


Kurva Kompressibilitas Efektif Batuan

Porosity, %


Anda mungkin juga menyukai