Vesikobulosa
Ferdinant M.D.
FK – UNCEN 2020
Penyakit Vesicobulosa
• Pemfigus vulgaris
– Mengenai kulit maupun mukosa
– Daerah kepala, muka, aksila, lipat paha, badan dan daerah
yang mengalami tekanan
– Lesi kulit berupa vesikel dan bula tipis yang mudah pecah
→erosi dalam ditutupi krusta serum
– Akantolisis → suprabasal
• Pemfigus foliaseus
– Lesi yang jarang, lebih jinak, bula terbatas di epidermis,
mukosa jarang
– Bula letak superfisial, sehingga lesi eritematous terbatas, dapat
ditemukan krusta
– Akantolisis → epidermis superfisial pada lapisan stratum
granulosum
Gambaran Klinis
– Pemfigus vulgaris jarang, usia yang lebih tua, wanita lebih
sering
– Nyeri, khususnya apabila pecah, infeksi sekunder
– Sebagian kasus berhubungan dengan orofaring
– Terapi imunosupresif
– Pemfigus dapat disebakan pada pengobatan sebagai
pemfigus foliaseus
– Endemik di Amerika selatan: fogo selvagem → gigitan lalat
hitam
Pemfigus vulgaris. A. gambaran erosi pada tungkai menunjukkan
kelompok bula yang bergabung (konfluen). B. Akantolisis
suprabasal yang menghasilkan suatu lepuh intradermal, berisi
banyak sel keratinosit yang mengalami akantolisis an berubah
bentuk menjadi bulat
Pemfigus foliaseus. A. penampilan lepuh superfisialis yang khas,
dengan erosi lebih ringan. B. tampak blister subkorneum
Pemfigoid Bulosa
– Bula tegang dan berisi cairan jernih pada kulit yang terlihat
normal atau eritematous
– Ditandai lesi bulosa subepidermal dan non-akantolitik
– Infiltrasi limfosit dan eosinofil perivaskular, kadang-kadang
neutrofil, edema di dermis superfisial, dan berhubungan
dengan vakuolisasi lapisan sel basal → terbentuk lepuh
yang berisi cairan
– Atap blister →seluruh ketebalan epidermis dengan
sambungan antar-sel yang intak
A B
Dermatitis herpetiformis. A. Lesi blister eritematous yang utuh atau erosi, kadang
berkelompok. B. Blister berhubungan dengan jejas pada lapisan sel basal, yang
pada permulaan disebabkan akumulasi neutrofil (mikroabses) pada ujung papil
dermis.