Anda di halaman 1dari 16

E.

Peluang
S AC
A

Dimana :
S = semesta/ruang sampel
A = kejadian yang diharapkan
Ac ( A komplemen ) = lawan dari kejadian A
Peluang suatu kejadian A didefinisikan :
  𝑛(𝐴 )
P ( A )=
𝑛( 𝑆)
n(A) = banyaknya kejadian A
dimana :
i. 0 < P(A) < 1
ii. P(A) + P(Ac) = 1 atau P(Ac) = 1 – P(A)
Contoh :
1. Dari angka 1,2,4,5,6,8 pak Tono akan
membuat kode kupon yang terdiri atas tiga
angka yang berbeda, tentukan peluang kode
kupon yang terbentuk > 500!
Penyelesaian :
P ( kode kupon > 500)
kejadian A

n(A) = 3 x 5 x 4 = 60
5,6,8
n(S) = bilangan 3 angka berbeda
6 x 5 x 4 = 120
1,2,4,5,6,8
  𝑛( 𝐴) 60 1
maka , P ( A ) = = =
𝑛 (𝑆 ) 120 2
2. Sebuah dadu dilemparkan satu kali, peluang
muncul mata dadu prima adalah . . .
Penyelesaian :
n(A = mata dadu prima) = { 2,3,5} = 3
n(S) = { 1,2,3,4,5,6} = 6
  𝑛( 𝐴 ) 3 1
maka , P ( A )= = =
𝑛(𝑆 ) 6 2
3. Dua buah dadu dilemparkan satu kali, peluang
muncul jumlah mata dadu 7 adalah . . .
Penyelesaian :
D1/ D2 1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)
n(A = jumlah mata dadu 7) = {(1,6)(2,5)(3,4)(4,3)
(5,2)(6,1)} = 6
n(S) = 6 x 6 = 36
𝑛( 𝐴) 6 1
maka , P ( A )= = =
𝑛(𝑆 ) 36 6
4. Dalam suatu kotak terdapat 5 kelereng warna merah, 3
kelereng warna putih dan 2 kelereng warna kuning, jika dari
dalam kotak diambil 3 bola secara sekaligus, tentukan
peluang terambil 2 merah dan 1 kuning!
Penyelesaian :
5 merah
3 putih
2 kuning

diambil 3 bola sekaligus


P( 2 merah dan 1 kuning ) = . . .
n(2m dan 1k) = 5C2 x 2C1
 
=
 
=
 
=
dari total 10 bola diambil 3 bola sekaligus
n(S) = 10C3
 
10 !
¿
7!3!
 
10 𝑥 9 𝑥 8 𝑥 7 !
¿
7!3 𝑥2 𝑥1
 
¿ 10 𝑥 3 𝑥 4=120
•   𝑛(𝐴 ) 20 1
𝑃 ( 𝐴 )= = =
𝑛( 𝑆) 120 6
F. Kejadian Majemuk
gabungan dari dua kejadian atau lebih
1. Kejadian tak saling lepas
“atau”

P (A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)

“atau” “irisan”
Contoh :
Sebuah dadu dilemparkan satu kali, tentukan
peluang muncul mata dadu genap atau prima!

Penyelesaian :
n(mata dadu genap) = { 2, 4, 6 } = 3 ada
n(mata dadu prima) = { 2, 3, 5 } = 3 irisan
n(S) = {1,2,3,4,5,6 } = 6
P(genap  prima) = P (genap) + P (prima) – P ( genap  prima )
  3 3 1 5
¿ + − =
6 6 6 6
2. Kejadian tak saling lepas
“atau”
S A B P(A  B) = 0

P (A  B) = P(A) + P(B)
Contoh :
Dua buah dadu dilemparkan satu kali, tentukan peluang
muncul jumlah mata dadu 4 atau jumlah mata dadu 9!
Penyelesaian :
n(jumlah 4) = { (1,3) (2,2) (3,1) } = 3
n(jumlah 9) = { (3,6) (4,5) (6,3) (5,4) } = 4
n(S) = 6 x 6 = 36
maka :
P(jlh 4  jlh 9) = P (jlh 4) + P (jlh 9)
  3 3 6 1
¿ + = =
36 36 36 6
3. Kejadian saling bebas
“dan”
syarat : kejadian tidak saling mempengaruhi
S A S B

P (A  B) = P(A) x P(B)

“dan”
Contoh :
Sebuah dadu dan sebuah logam dilemparkan satu kali,
tentukan peluang muncul mata dadu > 4 dan sisi angka pada
logam!
Penyelesaian :
   
dadu logam ( ada dua sisi
angka atau gambar )
n(> 4) = { 5,6}
P(angka)
P(>4)

P( > 4 dan sisi angka) = P ( >4 ) x P ( angka )


  1 1 1
¿ 𝑥 =
3 2 6
3. Kejadian binomial Newton
Kejadian saling bebas A yang dilakukan
sebanyak n kali, peluang kejadian A sukses
atau muncul sebanyak r kali didefinisikan :
  𝑟 𝐶 𝑛−𝑟
𝑃= 𝑛𝐶𝑟 [ 𝑃 ( 𝐴 ) ] [ 𝑃( 𝐴 )]
dimana : n = total kejadian
r = banyak kejadian yang diminta
P(A) = peluang kejadian yang diminta
Contoh :
 
Ronaldo akan menendang pinalti dengan peluang
gol , jika Ronaldo menendang pinalti sebanyak 3
kali berapa peluang Ronaldo akan mencetak 2 gol?
Penyelesaian :
 
n = total kejadian = 3
r = banyak gol yang diminta = 2
P(A = gol) =
  𝑟 𝐶 𝑛−𝑟
𝑃= 𝑛𝐶𝑟 [ 𝑃 ( 𝐴 ) ] [ 𝑃( 𝐴 )]
  2 3 −2
1 1
𝑃= 3 C 2 𝑥
3 [ ] [ 𝑥 1−
3 ]
  1
3! 1 2
𝑃=
1!2!
𝑥
9
𝑥
[ ]
3
3 𝑥2! 2
𝑃= 𝑥
1 𝑥2! 27
6 2
𝑃= =
27 9

Anda mungkin juga menyukai