Pembimbing:
dr. Elsa Ana , SpS
Dibuat oleh:
Salwa Lutfhianissofa
41191396100057
Status Umum
Keadaan umum : Sakit berat
Tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Nafas : 28 x/menit
Suhu : 36,6 C
Status Generalis
Pupil
Bundar isokor, diameter 2 mm/2mm, RCL +/+, RCTL +/+.
Nervus cranialis : sulit dinilai
Motorik : kesan lateralisasi dextra
Gerakan Involunter
Tremor : (-)/(-)
Chorea : (-)/(-)
Atetose : (-)/(-)
Mioklonik : (-)/(-)
Tics : (-)/(-)
Sistem Sensorik
Proprioseptif : TVD
Eksteroseptif : TVD
Fungsi Otonom
Miksi : BAK normal
Defekasi : BAB normal
Keringat : Normohidrosis
REFLEKS
Kanan Kiri
FISIOLOGI
Kesan:
Kardiomegali
CT Scan Kepala Tanpa Kontras
Diagnosis Topis :
Subdural hematoma sinistra
Diagnosis Etiologi :
Ruptur pembuluh darah vena e.c trauma
Diagnosis banding :
Epidural Hematoma
Tatalaksana
5 lapisan kepala:
Skin
Connective Tissue
Aponeurosis
Loose Connective Tissue
Pericarnium
Trauma Kapitis
Post traumatic 0-1 hari >1 hari dan <7 hari >7 hari
amnesia (PTA)
GCS 13-15 9-12 <9
Mckee AC, Daneshvar DH. The neuropathology of traumatic brain
injury. Handb Clin Neurol. 2015;127:45–66
Epidemiologi
Faktor yang menentukan manifestasi : beratnya cedera otak yang terjadi pada
saat benturan trauma dan kecepatan pertambahan volume SDH
Gejala-gejala klinis terjadi akibat cedera otak primer dan tekanan oleh massa
hematoma. Pupil yang anisokor dan defisit motorik adalah gejala klinik yang
paling sering ditemukan.
Lesi pasca trauma baik hematoma atau lesi parenkim otak biasanya terletak
ipsilateral terhadap pupil yang melebar dan kontralateral terhadap defisit
motorik.
Gambaran pupil dan gambaran motorik tidak merupakan indikator yang mutlak
bagi menentukan letak hematoma
Pemeriksaan Penunjang