Anda di halaman 1dari 41

Pemeriksaan laboratorium dislipidemia pada Diabetes Melitus (DM)

Dr. Azma Rosida, SpPK


Bagian Patologi Klinik FK Unlam/RSUD Ulin Banjarmasin
Overview
I. Dislipidemia pada DM

II. Metabolisme lipoprotein

III. Pemeriksaan laboratorium


dislipidemia
I. Dislipidemia pada DM
 Dislipidemia : kelainan metabolisme lipid yang
ditandai dengan peningkatan maupun penurunan
fraksi lipid dalam plasma.
 DM merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular
(stroke & jantung).
 Pasien DM memiliki risiko 2-4x lebih tinggi
dibandingkan bukan DM mengalami stroke dan
kematian akibat penyakit jantung
I. Dislipidemia pada DM
Insulin resistance is linked to a range of
cardiovascular risk factors
Hyperglycemia

Dyslipidemia
Insulin
resistance
IR Hypertension
Damage to blood
vessels
Atherosclerosis
Clotting abnormalities

Inflammation
Definisi ATHEROSKLEROSIS
 Inflamasi dan penyumbatan karena penumpukan plak pada
pembuluh darah arteri.
 Plak tdd: lemak, fibrin, trombosit dll
Mekanisme atherosklerosis
Mekanisme atherosklerosis
II. Metabolisme liporotein
Liporotein
 Senyawa yang mengandung unsur lipid & protein
 Lipid bersifat tidak larut sehingga untuk dapat bersirkulasi
dalam tubuh memerlukan media transport protein
(Apoprotein/Apo).
 Apo + lipid  kompleks makromolekul  lipoprotein
 Lemak utama yang bersirkulasi dalam tubuh :
 Kolesterol (free cholesterol-FC, dan cholesteryl esters-CE)
 Trigliserida (TG)
 Phospholipids (PL).
Apoprotein
 Apoprotein adalah suatu protein,terletak dipermukaan lipoprotein
 Apoprotein diperlukan untuk menyusun struktur lipoprotein
 Apoprotein berperanan untuk mengaktifkan enzim dalam
metababolisme lipoprotein dan memediasi ikatan lipoprotein dengan
reseptor permukaan sel
Struktur Lipoprotein
Lipoprotein
 Liporotein adalah protein dalam darah transport kolesterol,
trigliserida, & lemak lain yg tdk larut.
 Lipoprotein digunakan sebagai petanda kadar lipid darah.
 Berdasarkan densitasnya lipoprotein dibagi menjadi 5 :
 Kilomikron
 very low-density lipoprotein (VLDL)
 Intermediate-density liporotein (IDL)
 Low-density lipoprotein (LDL)
 High density lipoprotein (HDL)
Klasifikasi lipoprotein
Lipoprotein dibagi menjadi 5 berdasarkan ukuran densitas
Klasifikasi Lipoprotein
1. Kilomikron : membawa trigliserida dari usus ke hepar ,
otot rangka, dan jaringan lemak
2. VLDL : membawa triacygliserol dari hepar ke jaringan
lemak
3. IDL : bentuk intermediate antara VLDL dan LDL. Umumnya
tidak terdeteksi dalam darah
4. LDL : membawa kolesterol dari hepar ke sel tubuh
kolesterol jahat
5. HDL : mengumpulkan kolesterol dari jaringan tubuh
(termasuk pembuluh darah) dan membawanya ke hepar
kolesterol baik.
Metabolisme lipoprotein
 Jalur eksogen (diet)
 Jalur endogen (hepatik)
 Metabolisme HDL dan reverse cholesterol transport
II. Metabolisme lipoprotein
Eksogen
 Makanan mengandung trigliserida & kolesterol dihidrolisis
oleh enzim lipase di usus, dengan bantuan asam empedu
mengalami emulsifikasi sehingga dapat diserap usus halus.
 Penyerapan TG dan kolesterol bantuan APO kilomikron
saluran limfe, melalui duktus torasikus  aliran darah
 TG-kilomikron dihrolisis oleh LipoProtein Lipase (LPL) di
permukaan kapiler jaringan lemak & otot rangka asam
lemak bebas energi dan diesterifikasi kembali disimpan
sebagai TG.
 Kilomikron  HDL kilomikron remanat  hati
Endogen
 Trigliserida (TG) dan kolesterol disintesis di hati, disekresikan
sebagai lipoprotein VLDL.
 Sirkulasi TG di VLDL mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein
lipase (LPL), VLDL  IDL  LDL di jaringan otot dan lemak
 Sebagian VLDL, IDL, LDL mengangkut kolesterol ester kembali
ke hati sebagian lagi dibawa ke jaringan lain yang memiliki
reseptor K-LDL (adrenal, testis, ovarium)
 Sebagian K-LDL mengalami oksidasi  ditangkap makrofag 
sel busa.
 K-LDL >> darah  >> oksidasi  sel busa 
ATEROSKLEROSIS
Metabolisme HDL &
Reverse cholesterol transport
Reverse kolesterol trasnport
 Kolesterol >> perifer hati
 Hati dan usus melepaskan HDL miskin kolestrol  HDL nascent.
 Kolesterol bebas dari makrofag dan jaringan perifer
kolesterol ester bantuan lechitin cholesterol acyltransferase
(LCAT) mengubah HDL nascent HDL mature
 HDL matur mengalami 2 jalur :
1. Kolesterol ester dalam HDL matur masuk hati melalui SR-B1
(scavenger receptor class B type 1)
2. Kolesterol ester dalam HDL matur dipertukarkan dg TG dari VLDL
dan IDL dengan bantuan choesterol ester transfer protein (CETP)
masuk ke hati melalui low densipty lipoprotein reseptor (LDLR)
Fungsi HDL sebagai penyerap kolesterol melalui 2 jalur :
1. Langsung ke hati
2. Tidak langsung melalui VDL & IDL  hati
Klasifikasi dislipidemia
Primer
• Dislipidemia akibat kelainan genetik

sekunder
• Dislipidemia akibat penyakit lain
Dislipidemia Primer
Penyebab dislipidemia sekunder
Mekanisme dislipidemia pada DM
Peningkatan glukosa hepar & produksi lipid

Resistensi Sintesis VLDL,


Flux free fatty acid (FFA)
insulin Trigliserida di
jaringan lemak
Otot rangka hepatosit

Nonalkoholik
fatty liver

Tes fungsi hati Perlemakan hati


abnormal

Dislipidemia
III. Pemeriksaan profil lipid
 Indikasi :
 Menentukan faktor risiko penyakit kardiovaskular
 Evaluasi dislipidemia

 Kolesterol total (KT)


 Trigliserida (TG)
 Kolesterol LDL (K-LDL)
 Kolesterol HDL (K-HDL)
Persiapan pemeriksaan profil lipid
 Pemeriksaan TG memerlukan puasa 12 jam
 KT, K-HDL tidak wajib puasa, tetapi
 Pemeriksaan K-LDL menggunakan metode hitung rumus
Friedewald memerlukan data TG sehingga pasien harus
puasa 12 jam.

K-LDL (mg/dL) = KT - K-HDL - Tg/5

Rumus diatas tidak dapat digunkan pada keadaan :


• Kadar K-TG >400 mg/dL
• Dislipidemia Frederickson tipe III
Persiapan pemeriksaan profil lipid
 National Cholesterol Education Program Adult Treatment
Panel III (NCEP ATP III)  Puasa 12 jam sebelum
pemeriksaan TG.
 12 jam merupakan waktu ideal untuk TG yg berasal dari
makanan dieleminasi oleh tubuh, shg kadar TG yang terukur
adalah TG yg berasal dari endogen.
 Asal TG ada 2, yaitu dari tubuh sendiri (endogen) dan dari
makanan (eksogen).
 Lemak dari makanan oleh sistem pencernaan  kilomikron
yang banyak mengandung TG.
Interpretasi hasil profil lipid
Dislipidemia pada DM
Dislipidemia pada pasien DM
 Pemeriksaan profil lipid perlu dilakukan pada saat pertama diagnosis
DM ditegakkan.
 Pasien dewasa pemeriksaan profil lipid minimal 1 x dalam setahun,
jika dianggap perlu bisa lebih sering.
 Perubahan perilaku dg mengurangi asupan kolesterol & lemak jenih,
meningkatkan aktivitas fisik TERBUKTI dapat memperbaiki profil lipid
darah.
 Terapi farmakologi PERLU DILAKUKAN SEDINI MUNGKIN bagi
pasien DM + dislipidemia
Sasaran terapi
 Pada penderita DM target utama penurunan K-LDL.
 DM tanpa penyakit kardiovaskuler target K-LDL <100 mg/dL
 DM + penyakit acute coronary syndrome atau diketahui
memiliki penyakit pembuluh darah lainnya :
 target K-LDL <70 mg/dL atau jika tidak mencapai target makan
penurunan 30-40% sbg sasaran terapi.
 Target TG<150 mg/dL
 K-HDL >50 mg/dL
SEKIAN_TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai