Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH

PENGETAHUAN IBU
TERHADAP POLA
MAKAN BALITA
MINIPROJECT
dr. Pangesti Wulan Ningrum
PUSKESMAS CICALENGKA DPT
KABUPATEN BANDUNG
LATAR BELAKANG

Anak usia dibawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang rentan
MASALAH terhadap masalah Kesehatan dan gizi. Masalah gizi pada anak dapat berdampak
pada pertumbuhan, perkembangan intelektual dan produktivitas. Anak yang
kekurangan gizi pada usia balita akan tumbuh pendek dan mengalami
gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berpengaruh pada
rendahnya tingkat kecerdasan.
LATAR BELAKANG

Diperkirakan bahwa Indonesia kehilangan 220 juta IQ poin akibat kekurangan


BESAR MASALAH gizi. hasil observasi WHO tahun 2010 menunjukkan 60% dari 10,9 juta kematian
balita didunia setiap tahunnya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
disebabkan oleh gizi kurang atau gizi buruk.
LATAR BELAKANG
Kurangnya
Faktor
pengetajuan Faktor ekonomi
KRONOLOGI pendidikan
ibu

Timbangan
tidak naik

Gizi kurang Gizi buruk

Penyuluhan tentang
gizi seimbang
LATAR BELAKANG

Salah satu upaya pemberantasan gizi buruk di indonesia adalah dengan cara
Upaya penyelesaian memberikan makanan tambahan agar status gizi balita tercukupi. Namun
pada penelitian ini peneliti ingin menambahkan tentang bagaimana cara
membuat makanan yang memenuhi syarat gizi untuk balita agar tidak terjadi
kejadian gizi buruk dan peningkatan timbangan balita tiap bulan.
RUMUSAN MASALAH
◦ Karena banyaknya kejadian balita dengan timbangan tidak naik didesa panenjoan wilayah kerja
puskesmas cicalengka, maka peneliti tertarik untuk melakukan program pemberian menu makanan
tambahan pada balita yang bermasksud untuk memberikan edukasi mengenai menu makanan yang baik
dan seimbang terhadap balita yang timbangannya tidak naik pada wilayah kerja puskesmas cicalengka.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum : Tujuan Khusus:
• memberikan edukasi kepada ibu
◦ Agar tidak terjadi kejadian gizi kurang atau balita tentang gizi seimbang
gizi buruk terhadap balita di desa panenjoan, • memberikan buku menu makanan
kecamatan Cicalengka tambahan untuk balita sebagai
referensi tambahan untuk ibu
• agar para kader desa sebagai
barrier utama Kesehatan desa
dapat memberi edukasi yang
tepat terhadap ibu agar balita
terhindar dari gizi kurang atau gizi
buruk
MANFAAT PENELITIAN
◦ Menambah wawasan bagi ibu tentang apa yang dimaksud dengan gizi seimbang
◦ Menambah wawasan bagi ibu mengenai bahaya gizi kurang atau gizi buruk terhadap balita
◦ Menambah pengetahuan ibu tentang bagaimana cara membuat makanan yang bergizi dan seimbang untuk balita
◦ Sebagai bahan informasi dan masukan bagi Puskesmas Cicalengka DTP untuk mengkaji sekaligus mencari solusi terbaik
dalam mengatasi kejadian gizi kurang atau gizi buruk pada balita
◦ Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dalam upaya mengatasi masalah balita gizi kurang atau gizi buruk pada balita di
Kecamatan Cicalengka
◦ Dapat memberikan informasi yang benar sekaligus menambah wawasan dan referensi atau kajian pada masyarakat tentang
upaya-upaya untuk menekan tingginya kejadian gizi kurang atau gizi buruk pada balita di wilayah Kecamatan Cicalengka
◦ Dapat dijadikan data untuk mendukung program tentang gizi kurang atau gizi buruk pada balita oleh petugas Kesehatan
lainnya dan sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi program selanjutnya
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Jenis atau desain penelitian
◦ seluruh kader desa dan seluruh ibu yang memiliki
• penelitan observasional balita di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka,
Kabupaten Bandung

Teknik Sampel

Tempat dan Waktu Penelitian ◦ cluster sampling

• Desa Panenjoan, Kecamatan


cicalengka, selama bulan
Januari 2021.
Teknik Pengumpulan Data Instrumen
◦ Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan menggunakan data laporan bulanan balita yang • wawancara atau konseling terhadap
timbangan nya tidak naik yang diperoleh dari bagian ibu balita, kader posyandu dan
gizi.
bidan desa. menggunakan metode
penyuluhan online menggunakan
whatsapp grup.
Hasil kuisoner
SMP 14.3%
Tingkat SMA 61.9%
Pendidikan ibu
PERGURUAN TINGGI 19%

<1jt 15.8%
Rata-rata Penghasilan 1-3jt 52.6%
keluarga perbulan 3-5jt 10.5%

Ya Tidak
Tingkat kepatuhan
75% 25%
keposyandu tiap bulan

Ya Tidak
Anak susah
makan ? 29.4% 70.6%
Ya 37.5%
Tidak 18.8%
Anak suka jajan ? Kadang-kadang 37.5%

Ya Tidak
Apakah ibu tau tentang
38.1% 61.9%
gizi seimbang ?
Korelasi manual
PENGKAJIAN MASALAH
Man Money Material Method Machine
Kurang nya Status ekonomi yang - Penyediaan pos gizi  
pengetahuan ibu rendah menjadi atau pemberdayaan
tentang gizi seimbang hambatan dalam masyarakat khusus gizi
ketersediaan bahan
Kurangnya kreatifitas Situasi pandemik saat
makanan
ibu dalam penyajian ini sehingga
menu makanan gizi   terhambatnya kegiatan
seimbang posyandu dan
 
pelaksanaan pos gizi
Ibu balita yang masih
kurang kesadaran
akan pentingnya
meninbang bayi di
posyandu tiap bulan

 
PERENCANAAN INTERVENSI
No Rencana alternatif M I V C TOTAL PRIORITAS

  Memberikan penyuluhan tentang gizi dan pemeberian


5 4 5 3 33.33 2
1 leaflet isi piringku

  Melakukan penyuluhan dan motivasi ibu tentang penting


5 5 3 2 37.5 1
2 nya makan dengan pola gizi seimbang

  Menyelenggarakan pos gizi untuk melakukan intervensi


3 2 1 5 1.2 4
3 lebih lanjut untuk para balita gizi kurang

  Melakukan advokasi kepada pejabat dan instansi terkait


  agar menyediakan anggaran khusus untuk pemberdayaan 2 2 1 2 2 3
4 masyarakat khususnya masalah gizi
KESIMPULAN
◦ Pola pemberian makan yang salah pada balita dapat berpotensi menyebabkan status gizi yang kurang
bahkan dapat menyebabkan stunting. Pola pemberian makan balita di desa panenjoan rata-rata tidak
memperhatikan gizi seimbang pada balita, jenis makanan yang baik untuk tumbuh kembang balita oleh
karena rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang. Ketersediaan bahan makanan dalam rumah
tangga berdampak pada variasi dan jenis makanan yang diberikan baik secara kualitas maupun kuantitas.
SARAN
◦ Perlu adanya penyuluhan atau PMT demo masak mengenai pola asuh pemberian makan pada balita,
monitoring serta evaluasi yang berkelanjutan terhadap program kerja yang difokuskan pada peretasan
masalah gizi.
◦ Ibu maupun keluarga balita dapat berpartisipasi aktif untuk mengetahui asupan yang baik dalam
mencapai serta memenuhi kebutuhan gizi balita sehingga proses tumbuh kembang balita mencapai
dengan optimal.
◦ Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji penyebab terjadinya masalah gizi lainnya di wilayah
kerja Puskesmas Cicalengka.

Anda mungkin juga menyukai