Anda di halaman 1dari 10

PASIEN DENGAN PPOM

KELOMPOK 4 A
YULIANA PAPUANI
FATMA HATIMA
LIZA WIJAYA
ARMAWANDI LATUBA
MERSI
EPRYANA
KASUS
Pada tanggal 16 January 2020, Tn.A dibawa ke IGD RSUD kota sorong
pukul 10:00 WIB pasien mengatakan mengalami sesak napas sejak 3
hari yang lalu batuk berdahak, keluar dahak warna putih kekuningan
sebanyak 2x. Pasien mengatakan mengalami sesak napas, batuk
berdahak dengan dahak kental warna putih kekuningan dan sulit tidur
pada malam hari, pasien tampak terbaring lemas, terdengar suara
napas wheezing. TTV: TD: 140/80 mmHg, Nadi: 86x/mnt, Suhu: 36,7oC,
RR: 28x/mnt.
PENGKAJIAN
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 72 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : BTN km 9.5
Pendidikan : SMA

KELUHAN UTAMA :
1. Saat MRS
Pasien mengatakan mengalami sesak nafas sejak 3 hari yang lalu, sebelum MRS.
2. Saat Pengkajian
Pasien mengatakan mengalami sesak nafas, serta mengalami batuk berdahak, mengeluarkan dahak 2x, nyeri
pada dada sebelah kanan, nyeri bertambah bila batuk, dan sulit tidur pada malam hari. Pasien tampak
memegang dadanya, pasien terbaring lemah.
NEXS
DS :
pasien mengatakan mengalami sesak napas sejak 3 hari yang lalu
Pasien mengatakan batuk berdahak
Pasien mengatakan keluar dahak warna putih kekuningan sebanyak 2x
Pasien mengatakan mengalami sesak napas
Pasien mengatakan sulit tidur pada malam hari

DO :
pasien tampak terbaring lemas
terdengar suara napas wheezing
TTV: TD: 140/80 mmHg,
Nadi: 86x/mnt,
Suhu: 36,7oC,
RR: 28x/mnt.
DIAGNOSA
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sekresi yang kental dan
berlebihan
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk,ketidakmampuan
untuk melakukan posisi terlentang
INTERVENSI
Dix : Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sekresi yang kental dan berlebihan
Intervensi:
1.      Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas
Rasional : Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas dan dapat
dimanifestasikan dengan adanya bunyi nafas.
2.      Kaji/pantau frekuensi pernafasan. Catat rasio inspirasi dan ekspirasi.
Rasional : Tachipnoe biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat ditemukan selama / adanya
proses infeksi akut. Pernafasan melambat dan frekuensi ekspirasi memanjang disbanding inspirasi.
3.      Kaji pasien untuk posisi yang nyaman, tinggi kepala tempat tidur dan duduk pada sandaran
tempat tidur.
Rasional: Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan
mempergunakan gravitasi. Dan mempermudah untuk bernafas serta membantu menurunkan
kelemahan otot-otot dan dapat sebagai alat ekspansi dada.
NEXT
4.      Dorong/bantu latihan nafas abdomen atau bibir
Rasional : Memberikan cara untuk mengatasi dan mengontrol dispoe dan
menurunkan jebakan udara.
5.      Observasi karakteristik batuk dan bantu tindakan untuk efektifan upaya batuk.
Rasional : Mengetahui keefektifan batuk. Batuk dapat menetap tetapi tidak efektif,
khususnya pada lansia, penyakit akut atau kelemahan
NEXT
Dix : 2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk,ketidakmampuan untuk melakukan posisi
terlentang
Intervensi:
1.      Jelaskan tahap tidur dan signifikansinya:
a.       Tahap I : Tahap transisional antara bangun dan tidur (5 %)
b.      Tahap II : Tertidur tetapi mudah terbangun (50%-55%)
c.       Tahap III : Tidur lebih dalam dan lebih sulit terbangun
d.      Tahap IV : Tidur paling dalam,metabolisme dan gelombang otak lambat (10%)
Rasional: Orang pada umumnya melewati empat atau lima tahap siklus tidur lengkap setiap malam,
apabila orang terbangun pada siklus tidur maka tidak merasa segar ketika bangun pada harinya.
2.      Diskusikan perbedaan individual dalam kebutuhan tidur berdasarkan usia ,tingkat aktivitas,gaya
hidup dan tingkat setres
Rasional: Rekomendasi yang umum untuk tidur 8 jam tiap malam nyatanya tidak mempunyai dasar
ilmiah. Individu yang dapat rileks dan istirahat dengan mudah memerlukan sedikit tidur untuk merasa
segar kembali. Dengan pertambahan usia , waktu tidur total secara umum menurun  , khususnya tidur
tahap IV dan waktu tahap I meningkat.
NEXT
3.      Tingkatkan relaksasi dengan memberikan lingkungan yang tenang , privasi
klien aman dan ventilasi ruangan baik.
Rasional: Tidur dapat dicapai sampai relaksasi terpenuhi , lingkungan rumah sakit
mengganggu relaksasi
4.      Apabila diinginkan , tinggikan kepala tempat tidur setinggi blok 25 cm atau
gunakan penopang dengan bantal dibawah lengan.
Rasional: Dapat meningkatkan relaksasi dan tidur dengan memberi ruang pada
paru – paru lebih besar pengembangan melalui menurunkan tekanan ke atas organ
– organ abdominal.
5.      Lakukan tindakan untuk mengontrol batuk yaitu hindari memberikan klien
cairan panas atau dingin pada waktu tidur, dan konsul dokter untuk antitusif sesuai
kebutuhan.
Rasional: Membantu mencegah rangsangan batuk dan gangguan tidur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai