Anda di halaman 1dari 13

PENGARAHAN/KEPEMIMPINAN (2)

Nama Kelompok :
Ni Kadek Yunita Arisya P.
(1807531219)
Ni Putu Siska Pratiwi
(180753
Sub Materi

Fungsi & Gaya Pendekatan Kominaksi dan


Kepemimpinan
Kepemimpinan Sifat-sifat Negoisasi
Kepemimpinan dalam
Organisasi

Hambatan
Pentingnya Proses Negoisasi
Terhadap
Komunikasi Komunikasi untuk
Komunikasi
Efektif Mengatasi
Efektif dalam
Konflik
Organisasi
Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi


tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinana
merupakan kemampuan yang di punyai seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai
tujuan dan sasaran.
Fungsi dan Gaya Kepemimpinan
1. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan 2. Gaya – Gaya Kepemimpinan
Pendekatan prilaku membahas orientasi Pandangan kedua tentang perilaku
atau identifikasi pemimpin . Aspek kepemimpinan memusatkan pada gaya
pertama pendekatan prilaku pemimpin dalam hubungannya dengan
kepemimpinan menekankan pada fungsi- bawahan. Para peneliti telah mengidentifikasi
fungsi yang di lakukan pemimpin dalam dua gaya kepemimpinan, yaitu:
kelompoknya . Agar kelompok berjalan 1. Gaya dengan orientasi tugas “task-
berjalan dengan efektif, seseorang harus oriented”
melaksanakan dua fungsi utama : 2. Gaya dengan orientasi karyawan
1)   Fungsi-fungsi yang berhubungan “employee-oriented”
dengan tugas “task-related” atau
pemecahan masalah
2)  Fungsi – fungsi pemeliharan kelompok
“group-maintenace” atau social
Pendekatan Sifat-Sifat Kepemimpinan

Kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan tentang aspek


kepemimpinan yaitu para teoritis kesifatan. Bahwa pemimpin mempunyai
sifat dan ciri tertentu.Untuk mengenali karakteristik atau ciri pribadi dari para
pemimpin, para psikolog mengadakan penelitian. Hanya orang-orang yang
memiliki ciri-ciri kepemimpinan sajalah yang akan menjadi manajer, pejabat
dan kedudukan lainnya yang tinggi.
Ukuran dalam pencarian ciri kepemimpinan menggunakan dua pendekatan,
yaitu :

1.Membandingkan bawahan dengan pemimpin.


2. Membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan yang tidak efektif.
Komunikasi dan Negoisasi Organisasi

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan


atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut
melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi
juga ekspresi wajah, intonasi titik putus wajah dan sebagainya. Dan perpindahan
yang efektif memerlukan tidak hanya trans misi data, tetapi bahwa seseorang
mengirimkan berita dan menerimanya tergantung pada ketrampilan-ketrampilan
tertetu (membaca, menulis, mendengarkan, berbicara dan lain-lain) untuk
membuat sukses pertukaran informasi.
Pentingnya Komunikasi Efektif
Meningkatkan Produktivitas
1

Menyelesaikan Konflik
2
Mengembangkan Kualitas
3 Karyawan

Membentuk Hubungan Profesioal


4 dan Lingkingan yang Kondusif
Proses Komunikasi

1.Model komunikasi antar pribadi:


Model proses komunikasi sederhana adalah sebagai Berikut:
PENGIRIM BERITA PENERIMA
Model ini menunjukan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu
unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh,
seseorang dapat mengirimkan berita, tetapi bila tidak ada yang menerima
atau mendengar, komunikasi tidak terjadi.
Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada
komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
a).  Pengirim(Sender = Sumber)
b).  Pengkodean (Encoding)
c).  Pesan (Massage)
d).  Saluran (Chanel)
e).  Penerima (Recaiver)
f)  Penafsiran Kode (Decoding).
g) Umpan balik (Feedback)
Hambatan Terhadap Komunika
si Efektif Dalam Organisasi
Komunikasi adalah vital , tetapi komunikasi sering tidak efektif dengan
adanya kekuatan-kekuatan dari luar yang menghambatnya . Berikut ini
akan di bahas hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif
tersebut, dengan dikelompokkan sebagai berikut:
1) Hambatan-hambatan organisasional
Ada tiga hambatan organisasional :
a.Tingkat hirarki
b. Wewenang manjerial
c. Spesialisasi
2) Hambatan - hambatan antarpribadi
a. Persepsi Selektif
b. Status atau Kedudukan Komunikator
c. Keadaan Membela Diri
Negoisasi Untuk Mengatasi Konflik
Negosiasi merupakan proses penetapan keputusan secara bersama dimana pihak- pihak yang
terlibat memiliki preferensi yang berbeda. suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat
disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang
akan dilakukan di masa mendatang. Karakteristik utama negosiasi:
1. senantiasa melibatkan orang – baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau
perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;
2. memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari
awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu –baik berupa tawar menawar (bargain)
maupun tukar menukar (barter);
4. hampir selalu berbentuk tatap-muka –yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh
maupun ekspresi wajah;
5. negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi
dan kita inginkan terjadi;
6. ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak,
meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi:
Antara dua orang misal: pada saat manajer dan bawahannya
memutuskan tanggal penyelesaian proyek yang harus diselesaikan oleh
bawahan. Di dalam kelompok misal: untuk mengambil keputusan kelompok
atas suatu kasus. Antar kelompok Misal: bagian pembelian dengan
pemasok dalam kesepakatan harga, kualitas atau tanggal penyerahan
barang.
Tujuan Negosiasi :
1. Tujuan agresif  :berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian
(damage) pihak lawan.
2. Tujuan kompetitif: berusaha memperoleh sesuatu yang lebih (getting
more) dari pihak lawan.
3. Tujuan kooperatif: berusaha memperoleh kesepakatan yang saling
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai