PENDAHULUAN
(2) > 50 tahun atau pasien dengan komorbiditas dengan pneumonia, gagal
napas (saturasi <96% dan laju pernapasan> 20), atau tingkat keparahan
laboratorium / klinis (gas darah arteri, hemogram, D-dimer, C-reaktif protein,
procalcitonin, lactatedehydrogenase — LDH, transaminase).
Kriteria Inklusi
1. Usia > 18 tahun
2. Hasil PCR positif dari usap nasofaring untuk SARS-CoV-2
3. Dirawat di rumah sakit karena COVID-19
4. Mampu untuk memberikan persetujuan verbal
Kriteria eksklusi
Pasien yang dirawat di unit perawatan intensif, tidak dapat atau
tidak mau memberikan persetujuan lisan, dan tidak dapat
melaporkan gejala mata sebelumnya secara memadai
Usia pasien, jenis kelamin, timbulnya gejala COVID-19, rontgen
dada , dan hasil tes laboratorium dicatat.
●
10 orang menunjukkan konjungtivitis pada saat kunjungan pertama.
●
25 orang mengalami konjungtivitis pada hari-hari sebelumnya.
3 pasien
mengalami
perdarahan
subkonjungtiva
4 pasien
2 pasien
mengalami
mengalami
pterigion
hordeolum
sedang
Interval waktu median antara gejala COVID-19 dan
munculnya konjungtivitis adalah 6 hari.
Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistic dalam interval waktu dari
timbulnya gejala COVID hingga munculnya konjungtivitis antara wanita dan
pria (U Mann-Whitney; P = 0,56).
Berdasarkan uji chi
squared, tidak ada
hubungan antara skor
keparahan COVID-19
dengan adanya
konjungtivitis (P = 0,17).
• Karena rumah sakit ini adalah rumah sakit tersier di pusat kota
Madrid yang mencakup area kesehatan dengan populasi yang
menua, sebagian besar pasien harus dikeluarkan karena
gangguan kognitif, keadaan kebingungan, dan kondisi kritis s
ehingga untuk mendapatkan data yang lebih presisi lebih sulit.
• Pasien yang dikecualikan ini tidak menunjukkan perbedaan
dalam karakteristik klinis dibandingkan dengan sampel yang
disertakan.
DISKUSI
Penelitian dapat membantu dokter mata dan dokter lainnya untuk mengidenti
fikasi kemungkinan pasien COVID-19 yang datang dengan mata merah atau kotor
an sebagai keluhan utama. Dalam pandemi COVID-19, hampir setiap pasien diang
gap terduga SARS-CoV-2, terlepas dari munculnya tanda atau gejala konjungtivitis.
Pemahaman yang lebih baik tentang manifestasi mata oleh virus akan membantu
dalam identifikasi awal infeksi SARS-CoV-2 kasus, memprioritaskan pengujian
diagnostik pada pasien dengan temuan klinis sesuai dengan konjungtivitis terkait d
engan COVID-19
THANK YOU