Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 6

Zulfahmi
Agus Susanti
Sally Edinov
Gusdalimah
SKANDAL AKUNTANSI PADA ENRON

Pihak Manajemen ikut terlibat dalam Skandal


Enron

Kegagalan direksi untuk mengawasi atau


mengelola Enron secara memadai

KAP Arthur Andersen memberikan sedikitnya 5


jasa atestasi dan non atestasi sekaligus
ENRON

Sarbanas Oxley
Act 2002

Corporate
Governance
The Sarbanes Oxley Act of 2002

sebuah produk hukum (Undang-Undang) di


Amerika Serikat (AS) yang mengatur tentang
akuntabilitas, praktik akuntansi dan
keterbukaan informasi, termasuk tata cara
pengelolaan data di perusahaan publik
ISI SARBANES OXLEY ACT
Bagian Keterangan
101-109 dewan pengawasan perusahaan
201-209 Auditor independen
301-308 Tanggung jawab perusahaan
301 komite audit perusahaan publik
401-409 Pengungkapan keuangan yang ditingkatkan
404 penilaian manajemen dari kendali/ control internal
406 kode etik bagi pejabat keuangan senior
501 Analisis konflik kepentingan
601-604 Sumber daya dan kewewenangan komisi
701-705 Studi dan laporan
801-807 Akuntabilitas penipuan kejahatan perusahaan
901-906 Tambahan hukuman kejahatan kerah putih
1001 Pengembalian pajak perusahaan
1001-1007 Penipuan dan akuntabilitas perusahaan
Kontra Penerapan Sarbanes-Oxley Act
(SOA)
1. Membutuhkan biaya besar
2. Memiliki dampak negatif bagi perusahaan
terhadap persaingan global
3. Pengeluaran pemerintah juga meningkat
4. CFO bertambah bebannya dan tertekan
5. Menurunnya Minat Perusahaan Privat Untuk
Menjadi Perusahaan Publik
Corporate Governance
Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan yang
berkaitan dengna hak- hak dan kewajiban dari :
1. Pemegang saham
2. Pengurus ( pengelola ) perusahaan
3. Pihak kreditor
4. Pemerintah
5. Karyawan
6. Para pemegang kepentingan intern dan eksteren lainnya
Kerangka Kerja Tata Kelola Perusahaan
Fungsi Utama Dewan
Pengendalian
Pemegang Pemangku ( Komisaris ) ;
saham Kepentingan 1. Menetapkan Bimbingan
dan batasan
2. Mengatur arah
(Strategi, Sasaran,
Remunerasi, Insentif )
Dewan
Direksi & 3. Menunjuk CEO, CFO
Memilih Subkomite dan ekskutif lainnya
Audit 4. Mengatur Sumber daya
5. Memantau feedback
6. Menominasika/
memutuskan auditor
Auditor
Transpancy

Accountabi
Fairness Prinsip - lity
CG

Indepen- Responsibi-
dency lity
Tujuan penerapan Corporate Governance di
Perusahaan

Memaksimalkan nilai Perusahaan


Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional
Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat
keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral
yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan
Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan
Manfaat Corporate Governance
( menurut FCGI )

1. Meningkatkan kinerja perusahaan


2. Mengembalikan kepercayaan investor
3. Pemegang saham akan puas dengan kinerja
perusahaan
Implementasi Good Corporate Governance
perusahaan

PT POS INDONESIA
 Tata Cara Laporan harta kekayaan penyelenggara
negara ( LHKPN ) di lingkunganPT POS Indonesia
 Pedoman etika bisnis dan tata perilaku POS indonesia
Tentang pedoman pengendalian gratifikasi di PT Pos
Indonesia
Pedoman benturan kepentingan di PT POS Indonesia

Pada Tahun 2015, PT POS Indonesia mendapat poin


83,617 untuk penerapan good corporate governance,
hasil ini mendapat kategori predikat “ Baik “

Anda mungkin juga menyukai