KLP 4. Limbah Cair
KLP 4. Limbah Cair
CAIR
KELOMPOK 4
Rahardi Rahim (09220180066)
Tifany Aulya (09220180041)
Vega Nahdatuliyah Hasanuddin (09220180050)
Wahyu (09220180054)
A.Rahmah Widayanti (09220200056)
DEFINISI LIMBAH
Karakteristik limbah
• berukuran mikro ataupun makro
• dinamis
• berdampak luas ( penyebarannya )
• berdampak generasi panjang
( antar generasi )
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah
• Volume limbah
• Kandungan bahan pencemar
• Frekuensi pembuangan limbah
Jenis limbah
01
Limbah Cair
berdasarkan bentuk dan sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Pengertian limbah cair lainnya adalah sisa hasil buangan proses
wujudnya produksi atau aktivitas domestik yang berupa cairan. Limbah cair
dapat berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur
(tersuspensi) maupun terlarut dalam air
02
Limbah Padat
Limbah padat adalah sisa hasil kegiatan industri ataupun
aktivitas domestik yang berbentuk padat. Contoh dari
limbah padat diantaranya yaitu: kertas, plastik, serbuk besi,
serbuk kayu, kain, dll
03
Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media.
Secara alami udara mengandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2,
NO2, CO2, H2 dll. Penambahan gas ke udara yang melampaui
kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara.
04
Limbah B3
Suatu limbah digolongkan menjadi limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung dpat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia
Klasifikasi Limbah Cair
limbah cair hasil buangan limbah cair hasil buangan limbah cair yang berasal dari limbah cair yang berasal
dari perumahan (rumah industri. Contohnya yaitu: berbagai sumber yang dari aliran air hujan di
tangga), bangunan, sisa pewarnaan kain/ memasuki saluran atas permukaan tanah
perdagangan dan bahan dari industri tekstil, pembuangan limbah cair
perkantoran. melalui rembesan ke dalam
tanah atau melalui luapan
dari permukan.
Dampak Limbah Cair
Secara Kimia
Pengolahan secara kimia adalah proses
pengolahan yang menggunakan bahan kimia untuk
mengurangi konsentrasi zat pencemar dalam air
limbah. Proses ini menggunakan reaksi kimia untuk
mengubah air limbah yang berbahaya menjadi
kurang berbahaya.
Secara Biologi
Pengolahan secara biologi adalah pengolahan air
limbah dengan menggunakan mikroorganisme seperti
ganggang, bakteri, protozoa, untukmenguraikan
senyawa organik dalam air limbah menjadi senyawa
yang sederhana.
Instalasi Pengolahan Air Limbah
Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang
bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan
menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi. Beberapa
alat yang digunakan adalah saringan pasir lambat, saringan
pasircepat, saringan multimedia, percoal filter, mikrostaining, dan
vacum filter.
Pembuatan bahan bakar cair dari hasil pirolisis limbah oli bekas
Limbah Oli bekas yang dibuang secara ilegal ke tanah atau air tanpa diolah terlebih
dahulu, maka akan mengendap didalam tanah atau air. Hal ini dapat menimbulkan bahaya
lingkungan karena limbah oli bekas terdapat kontaminan berupa logam dan bahan
pencemar lainnya. Sebenarnya limbah oli bekas dapat direcycle dan diolah kembali untuk
menghasilkan bahan bakar atau bahan baku minyak pelumas.
Mengubah oli bekas menjadi bahan bakar yang menyerupai diesel atau gasoline yang
dapat digunakan pada mesin tanpa ada efek samping merupakan hal yang sangat penting .
Menggunakan limbah oli bekas sebagai bahan bakar mesin merupakan cara untuk
meningkatkan efisiensi dari sudut pandang penggunaan energi. Limbah oli bekas dapat
direkonstruksi secara kimiawi dengan cara dipanaskan pada kondisi lingkungan yang bebas
oksigen. Proses ini disebut pyrolisis .
Daur Ulang Limbah cair
Manfaat Daur Ulang Limbah Oli
Senyawa hidrokarbon yang terdapat pada oli bersifat toksik
dan karsiogenik sehingga tumpahan minyak pelumas di
permukaan tanah mengakibatkan matinya mikroorganisme yang
ada didalam tanah. Sifat minyak pelumas yang tidak dapat larut
dalam air juga dapat membahayakan habitat air, selain itu sifatnya
mudah terbakar yang merupakan karakteristik dari bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Air limbah deterjen mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat merusak
ekosistem perairan. Selain ABS, dalam air deterjen juga terkandung fosfat yang dapat
menyebabkan eutrofikasi pada ekosistem perairan. Eutrofikasi menyebabkan semakin
suburnya tumbuhan air salah satunya alga. Jika tumbuhan air tersebut menutupi permukaan
air, maka cahaya matahari sulit untuk masuk ke dalam perairan yang berakibat pada
kurangnya kadar oksigen dalam air.
Tawas atau Aluminium Sulfat (Al2(SO4)3) merupakan koagulan yang akan
mengendapkan partikel koloid yang ada dalam air. Ketika dalam air, tawas akan terurai
menjadi dispersi koloid yang bermuatan positif dan akan mengikat partikel koloid bermuatan
negatif. Dalam penjernihan air limbah deterjen ini, ion Al³+ pada tawas akan mengikat dan
mengendapkan fosfat. Sebagai koagulan alum sulfat, tawas sangat efektif untuk
mengendapkan partikel koloid dan suspensi pada air maupun limbah
Manfaat Daur Ulang Limbah Oli