Anda di halaman 1dari 35

PENANGANAN KASUS HUKUM DAN

PERLINDUNGAN HUKUM
TENAGA KESEHATAN
DISAJIKAN PADA :

OLEH : DRA. SRI SISWATI, APT.SH.M.KES


DINAS KESEHATAN PROPINSI SUMBAR

1
PENGANTAR

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM (UU 25 THN


2000)
1.Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan
masy untuk terciptanya kesadaran dan kepatuhan
hkm dlm rangka kerangka supremasi hkm dan
tegaknya negara hkm.
2.Meningkatnya pemahaman dan penyadaran serta
peningkatan perlindungan, penghormatan dan
penegakan hak azasi manusia dlm aspek kehidupan.
Pembangunan hkm meliputi, Pemb. Materi hkm, Pemb. Aparatur
hkm dan Pemb. Prasarana-prasarana hkm
2
PENDAHULUAN
Dlm melaksanakan tugas pokok & fungsi
instansi kesehatan sering menghadapi kasus
hukum
Kecenderungan ini meningkat berkat kemajuan
IPTEK, arus informasi dan meningkatnya
kesadaran hukum masyarakat
Dibutuhkan ketrampilan staf yang ditugasi
menangani kasus hukum.

3
ISSUE PERLINDUNGAN PASIEN
Tenaga kesehatan yang diduga malpraktek sulit dimintai
pertanggung jawaban
 Profesi kesehatan memproduksi tenaga kesehatan yang
diduga malpraktek
 Pasien yang menderita kerugian akibat kecelakaan medis
sulit memperoleh kompensasi
- Penggunaan power dalam membela diri
- Kompensasi finansial (-)
 Kurang ada akses untuk menyampaikan keluhan

4
PERTANGGUNG JAWABAN BIDANG KESEHATAN

Manajemen Sarana Kes (RS) (Public


liability) - Perdata Pertanggung -
Adm
Jawaban
Profesional Tenaga Prof (Pelaku)
(Medical liability) - Perdata
- Pidana
- Administrasi

5
KELALAIAN (NEGLIGENCE) - Sikap kurang hati-hati menurut
ukuran yang wajar, acuh tak acuh,
kurang peduli

UNSUR
- Ada suatu kewajiban
- Melanggar standar
- Ada kerugian
- Tindakan dibawah standar umum

PERDATA PIDANA
- Kewajiban yang dilanggar - Standar yang dilanggar
- Tindakan yang tidak wajar - Timbul Resiko
6
- Acuh tak acuh, sembarangan
KEGIATAN / LANGKAH DALAM
PENANGANAN KASUS HUKUM
I. MENYIAPKAN TELAAHAN
(Legal Opinion ) Lingkup Birokrasi
II. PENANGANAN KASUS
o JALUR NON LITIGASI

(Luar Peradilan)
o JALUR LITIGASI

(Jalur Peradilan)
7
CONTOH MASALAH YG
MEMERLUKAN TELAAHAN
(LEGAL OPINION)
1. Pengaduan Masyarakat / Pihak Ketiga
2. Draf Nota Kesepahaman (MOU) Dan Draf
Perjanjian
3. Keberatan / Protes / Somasi
4. Gugatan :
- Perdata
- Tata Usaha Negara
8
MENYIAPKAN TELAAHAN
(LEGAL OPINION)
LANGKAH – LANGKAH
1. Kumpulkan data/informasi selengkap-lengkapnya.
2. Identifikasi pokok masalah yang dipersoalkan (tindakan,
keputusan dll)
3. Rumuskan fakta-fakta yang dipersoalkan
4. Kaji peraturan /ketentuan yang berlaku yg ada kaitannya
dgn masalah yg dipersoalkan.
5. Susun telaahan secara sistematis, logis dilengkapi
dengan saran tindak lanjut.

9
ALAT BANTU
IDENTIFIKASI MASALAH

Apakah yang dipersoalkan menyangkut :


o Tindakan bertentangan dengan peraturan perundang-

undangan.
o Ada persyaratan yang tidak dipenuhi.

o Unsur penyalahgunaan wewenang atau tidak berwenang

o Kesalahan prosedur (tata cara,SOP dsb).

o Unsur rekayasa, atau motivasi tertentu.

10
KAJIAN PERATURAN
PERUNDANG - UNDANGAN
1. Tata urutan/hierarkhi

2. Perubahan (Peraturan Baru/Lama)

3. Masa berlaku/Aturan Peralihan

11
PENYUSUNAN
TELAAHAN
PRINSIP – PRINSIP
1. Lengkap, logis, systematis disertai saran
tindak lanjut.
2. Kalimat yang digunakan memudahkan
pembaca mengambil langkah / tindak
lanjut.
3. Memperhatikan tingkat kesibukan
pimpinan.
4. Posisikan diri sebagai pejabat yang akan
menggunkan telaahan. 12
PENANGANAN KASUS

PENANGANAN KASUS BID KES

ETIKA HUKUM

ORG. PROFESI PEJABAT YG BERWENANG

PEMERINTAH PERADILAN

13
NONLITIGASI LITIGASI
(LUAR PERADILAN) ( PERADILAN )

•PERDATA
• MEDIASI
•TUN
• NEGOSIASI
•PIDANA
• KONSILIASI
(Sifat: Take & give) 14
PERDATA YANKES
•Pemilikan / Pendirian Sarana Kes.
•Pasien/ Keluarganya tdk puas
•Pegawai yang dimutasikan/ tuntut hak
•Rekanan pengadaan barang/ jasa
•Keputusan TUN lewat 90 hari
Paling sering = Perb. Melawan hukum
(Pasal 1365 KUH Perdata)

15
SENGKETA
SENGKETA TUN
TUN YANKES
YANKES

1. PERIZINAN NAKES/ SARUPKES DITOLAK/ DICABUT


2. MUTASI KEPEGAWAIAN (PEGAWAI TUNTUT HAK)
3. PENGADAAN BARANG/ JASA

PROSES = PERDATA

16
PERBEDAAN TUN DGN PERDATA

• YANG DIGUGAT PEJABAT TUN


• OBYEK = SK TUN
• PENGGUGAT = PERORG/ BDN HKM PERDATA
• DIKENAL ACARA PEM PERSIAPAN/
DISMISSAL
• TIDAK DIKENAL GUGAT BALIK/ REKONVENSI
• HAKIM LBH AKTIF
• ADA PENETAPAN PENUNDAAN SK TUN

17
PIDANA YANKES
• KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN ORG
MENINGGAL ( PSL 359 KUHP )
• KARENA KELALAIANNYA MENGAKIBATKAN
ORG LUKA / CACAT (PSL 360 KUHP)
• JO PSL 361 KUHP (DILAKUKAN SBG
PEKERJAAN)
• TINDAK PIDANA PER UU AN BIDKES

APARATUR PROSES PIDANA


• POLISI (PENYELIDIK/ PENYIDIK
• JAKSA (PENUNTUT UMUM/ EKSEKUSI)
• HAKIM (MENGADILI)

18
UPAYA HUKUM

BIASA LUAR BIASA

• BANDING • PK
• KASASI JIKA ADA NOVUM

PRINSIP BANTUAN HUKUM


•BANTUAN HUKUM TDK SAMA DGN MEMBELA YG
SALAH
• TETAPI:
 UTK DAPATKAN HAK-HAK
 JIKA TDK SALAH/LALAI = BEBAS
 TDK DPT HUKUMAN KRNA KELIRU BERI KET.
 JIKA SALAH/ LALAI DPT HKMN YG SETIMPAL

19
I. CONTOH KASUS TTG PEMILIKAN/
PENGELOLAAN RS.
 Suatu Yayasan mendirikan RS dengan Akte Notaris
 Ditunjuk Pengelola RS
 Pengelola RS bentuk Yayasan dengan Akte Notaris pula dengan klausul
Yayasan berada dibawah dan bertanggung jawab pada Yayasan Pendiri.
 Yayasan Pengelola ubah Akte Notaris, klausul Yayasan berada dibawah
dan bertanggung jawab pada Yayasan Induk (Pendiri) ditiadakan tanpa
sepengetahuan Yayasan Induk.
 Yayasan Pengelola (dengan Akte Notaris yang menghilangkan klausul
berada dibawah dan bertanggung jawab pada Yayasan Induk)
mengajukan izin perpanjangan penyelenggaraan RS A.n. Yayasan baru.
 Depkes tolak izin.
Pertanyaan :
Apakah tindakan Depkes dapat dibenarkan ?

20
II. CONTOH KASUS PERGANTIAN PENGELOLA RS

 RS didirikan/diselenggarakan Badan Hukum.


 Beberapa Pengurus Badan Hukum, tanpa sepengetahuan Pendiri
Badan Hukum, mengubah susunan Pengurus/Pengelola Rumah
Sakit.
 Terjadi sengketa antara Pendiri dan Pengelola.
 Pada saat izin masih berlaku, Pengurus yang baru ajukan izin baru
atas nama Badan Hukum.
 Depkes menolak dan menyatakan izin yang ada masih tetap ber -
laku sampai batas waktu yang tercantum dalam izin.

Pertanyaan :
Apakah tindakan Depkes tersebut sudah tepat ?

21
III. CONTOH KASUS PELAYANAN RS YANG DILIPUT
MEDIA MASSA TIDAK SESUAI DENGAN FAKTA

KASUS: I
 Seorang penderita sakit mata berobat ke RSUD.
 Ketika diperiksa dokter, salah satu bola mata penderita ada ulcus,
sudah tidak dapat melihat.
 Dokter putuskan segera operasi, angkat salah satu bola mata, jika tidak
terancam bola mata yang lain ikut rusak.
 Untuk operasi, perawat minta pasien tanda tangani formulir persetujuan
operasi.
 Pasien mengeluh sangat kesakitan.
 Operasi pengangkatan bola mata berhasil, menunggu penyembuhan
tempat bola mata ditutup Verband.
 Setelah sembuh, verband dibuka, pasien melihat sebelah bola mata
sudah tidak ada.
 Pasien dan keluarganya protes tindakan dokter.
 Merujuk pada keterangan pasien, surat kabar memuat berita bola mata
pasien diambil RS, diduga untuk didonorkan pada orang lain dengan
dugaan RS dapat imbalan.

Pertanyaan :
1. Bagaimana tanggapan peserta atas kasus ini ?
2. Langkah apa yang perlu agar kejadian seperti ini tidak terulang ? 22
KASUS II :
 Seorang ibu hamil hendak melahirkan di RS (RS Pemerintah),
Diantar orang tua ( ibu dari ibu hamil ).
 Berangkat ke RS, sudah terjadi pendarahan.
 Tiba di RS, langsung ke UGD.
 Hasil pemeriksaan dokter, harus operasi Caesar.
 Untuk itu ditanya apa ibu hamil peserta Askes, atau pemegang
kartu sehat. Jika tdk = pasien umum.
Harus bayar uang muka > biaya operasi caesar Rp. 3 juta
 Ternyata, beberapa saat bayi lahir normal, dibantu orang tua ibu
hamil +petugas RS + relawan.
 Karena ada masalah biaya relawan hubungi isteri Gubernur
minta bantuan biaya.
 Ada koran memuat berita, ibu hamil melahirkan di koridor RS
karena tidak dilayani RS terkait masalah pasien tidak mampu
bayar.

Pertanyaan :
 Bagaimana tanggapan peserta atas liputan tersebut (tidak
sesuai fakta)
 Bagaimana Antisipasi perbaikan ?
23
IV. CONTOH KASUS PELAYANAN RS YG
SEMPAT DITANGANI PENEGAK HUKUM
KARENA KETERANGAN YG KELIRU

 Seorang anak naik sepeda terjatuh keselokan (selokan cukup


dalam dan kering).
 Pasien dilarikan UGD RS (swasta)
 Dari hasil rontgen, tulang dibawah bibir atas dan sekitar
hidung hancur dan pembuluh darah banyak yang pecah.
 Diputuskan segera operasi dengan Tim dokter bedah + Anas-
tesi.
 Saat operasi berjalan pasien meninggal.
 Kematian anak tidak diterima keluarga, alasan saat masuk
ruang operasi pasien masih segar bugar.
 Beberapa hari setelah pemakaman, keluarga disertai Polisi
datang ke RS, menanyakan kasus kematian pasien tersebut.
 Kedatangan keluarga pasien dan Polisi diterima dokter bedah
sedangkan dokter Anastesi sedang ke Jakarta.
 Saat pertemuan dokter bedah menyatakan bahwa kematian
pasien bukan masalah pembedahan, tapi masalah Anastesi.
24
 Ada berita dimuat di surat kabar “ dokter Anastesi yang
operasi pasien melarikan diri.

Pertanyaan :
 Apa tanggapan peserta atas keterangan dokter bedah.
 Bagaimana seharusnya memberikan keterangan kepada
Penegak Hukum dan Pers/ Media Massa.

25
KIAT PENANGANAN KASUS MEDIS DI SARANA
PELAYANAN KESEHATAN

I. INTERNAL
a. Responsif thd keluhan masyarakat
b. Prihatin, ikut merasakan, berikan bantuan
c. Niat untuk menyelesaikan
d. Cari sebab musabab
e. Periksa  Bukti
f. Analisis secara mendalam (kriteria, standar)
g. Tanggung jawab
h. Tegakkan aturan (Puinshient) MDTK, MKEK
26
KIAT PENANGANAN KASUS MEDIS DI SANANA
PELAYANAN KESEHATAN
II. EXTERNAL
a. Merujuk prinsip dasar etika kedokteran dan azas-azas
hukum
b. Melakukan klarifikasi antara pengadu dengan teradu untuk
mencari kebenaran
c. Lakukan mediasi
d. Mengundang saksi ahli (second opinion)
e. Memutuskan dan memilah sengketa
- masalah etis
- masalah hukum
- gabungan Etis dan Hukum
f. Siapkan bukti (MR, TC, dll)
g. Siapkan bantuan hukum
h. Penerapan sanksi
I. Rehabilitasi bila tidak salah 27
KEWAJIBAN SARANA KESEHATAN

MENYEDIAKAN :
• FASILITAS/SARANA
• SUMBER DAYA MANUSIA
• PENYIAPAN REGULASI (STANDAR, PROTAP,
PEDOMAN)
• LAKUKAN PENGAWASAN, EVALUASI
• TINGKATAN PROFESIONALISME, ETIK
• PENEGAKAN PERATURAN DENGAN SANKSI

28
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN

- LAKSANAKAN SESUAI STANDAR, PROTAP, PEDOMAN


- BEKERJA SESUAI KOMPETENSI & KEWENANGAN
- LAKSANAKAN KEWAJIBAN (INFOMED CONSENT,
REKAM MEDIK)
- LAPORKAN AKTIVITAS SECARA BERJENJANG
- BILA ADA MASALAH LAKUKAN PENDEKATAN
KEMANUSIA

29
UPAYA PENCEGAHAN

 UPAYA CEGAH PELANGGARAN


- PROFESIONALISME : ETIK, STANDAR
- PENGAWASAN, EVALUASI, KOREKSI

 UPAYA CEGAH RISIKO (JASA & PRODUK)


- JAMINAN MUTU DAN PENGATURAN MANAJEMEN

 SIAPKAN LEGAL DEFENCE


- DAS SOLLEN : BY-LAWS, STANDAR, PEDOMAN, DLL
- DAS SEIN : REKAM MEDIK, INFORMED CONSENT

 MONITOR PENERAPAN ATURAN


- MANAJEMEN
- PROFESI

 ALIHKAN RISIKO :
- ASURANSI PROFESI 30
PERLINDUNGAN HUKUM
TENAGA KESEHATAN

- HAK (dilindungi dlm pelaksanaan tugas)


TENAGA
KES.

- KEWAJIBAN - Mematuhi standar profesi


- Menghormati hak pasien
- Memberikan informasi med.

31
PERLINDUNGAN HUKUM NAKES
DASAR LINDUNGKUM NAKES

 Pasal 53 ayat (1) UU No.23 Thn 1992


Nakes berhak memperoleh lindungkum dlm melaksanakan
tugas sesuai dgn profesi
 Pasal 24 ayat (1) PP No.32 Thn 1996 Lindungkum
diberikan kpd Nakes yg melakukan tugasnya sesuai dgn
standar profesi Nakes
 Penjelasan:
* Rasa aman dlm melaks. tugas prof.
* Lindungkum thdp keadaan membahya yg dpt
mengancam keselamatan jiwa krn alam/buatan
manusia
* Contoh lindungkum
32
1. Pengaturan pengadaan Nakes melalui diknakes/pelat nakes.
 Diknakes = kompetensi/ kewenangan
 Pelatnakes = ketrampilan

2. Pengaturan perizinan = praktek/ kerja

3. Pengaturan standar profesi = acuan yg hrs ditaati Nakes dlm


melaksanakan tugas profesi

4. Pembuatan aturan internal (SOP, hbgn tata kerja dsb.)

Dipatuhi = lindungkum
33
PENUTUP
PENANGANAN KASUS HUKUM YG DIBAHAS BARU GRS
BESARNYA, UNTUK MENDALAMI, GUNAKAN RUJUKAN:

• PERKARA PERDATA, HIR, RBG DAN KUH PERDATA


• SENGKETA TUN, UU NO.5 THN 1986 & PERT. TERKAIT
• PERKARA PIDANA, UU NO.8 THN 1981, KUHP DAN
PERAT.TERKAIT BID KES. YG MENGANDUNG KET. PIDANA

SEMOGA BERMANFAAT

34
35

Anda mungkin juga menyukai