Anda di halaman 1dari 40

TRAINING PERAWATAN LUKA

Pengertian / Defenisi Luka


Luka adalah Gangguan pada struktur
dan fungsi anatomi integumen
normal, (Nurse to Nurse Woundcare -
Dona Scemons & Denise Elston, 2009 )
Luka adalah rusaknya struktur dan
fungsi anatomis kulit normal akibat
proses patalogis yang berasal dari
internal dan eksternal dan mengenai
organ tertentu (Lazarus,et al., 1994
dalam Potter & Perry, 2006).
Klasifikasi Luka:

1. Luka Akut Luka akut adalah


luka yang sembuh sesuai dengan
periode waktu yang diharapkan
atau dengan kata lain sesuai
dengan konsep penyembuhan.
Luka Akut di Bagi Menjadi 3 :
1. Karena Pembendahan
2. Luka akut bukan karena
pembedahan (Luka Bakar)
3. Luka akut akbita faktor lain,
Contoh Abrasi, Injuri lapisan kulit
supifisial.
( Nadine B. Semer MD, FACS )
Basic Of Woundcare, 2003
2. Luka Kronik adalah luka
yang kerena alasan tertentu
tidak akan sembuh, luka ini
bisa hadir berminggu-minggu,
berbulan-bulan, bahkan
bertahun-tahun.
Luka Kronis Luka kronis adalah
luka yang proses
penyembuhannya mengalami
keterlambatan atau bahkan
kegagalan.
Contoh: Luka decubitus, luka
diabetes, dan leg ulcer.
( Nadine B. Semer MD, FACS )
Basic Of Woundcare, 2003
Luka Berdasarkan Stadium

Stadium I (Stage I) Lapisan Stadium III (Stage III)


epidermis utuh, namun Kehilangan jaringan sampai
terdapat eritema atau dengan jaringan sub cutan,
perubahan warna. dengan terbentuknya rongga
(cavity), eksudasi sedang
Stadium II (Stage II). sampai banyak
Kehilangan kulit superfisial
dengan kerusakan lapisan Stadium IV (Stage IV)
epidermis dan dermis. Hilangnya jaringan sub cutan
Eritema di jaringan sekitar dengan terbentuknya rongga
yang nyeri, panas dan edema. (cavity) yang melibatkan otot,
Exudate sedikit sampai tendon dan atau tulang
sedang.
FASE PENYEMBUHAN LUKA

1. Fase inflamasi
• Tanda: kemerahan, panas, nyeri, bengkak
• 4-6 hari
• 24 jam pertama saat terjadi perlukaan, neutrophil; monosit dan
makrofag mengontrol pertumbuhan bakteri dan membuang jaringan
mati
2. Fase proliferasi
• 3 fase : granulasi, sintesis kolagen dan epitelisasi
• 3-21 hari (3 minggu)
3. Fase maturase/remodeling
• Untuk pematangan epitel
• 21 hari- 3 tahun (3 tahun)
Proses penyembuhan luka menurut Mansjoer (2010)
Tanda Tanda Infeksi Pada Luka
• Luka yang terinfeksi harus segera
diberikan antibiotik agar tidak Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa
pada jaringan yang mengalami infeksi.
semakin parah. Luka yang kotor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah
biasanya akan terkena infeksi
yang mengalami infeksi akan terasa
sekitar 24-72 jam setelah luka panas.
terjadi.
Tumor dalam kontek gejala infeksi
• Luka yang terinfeksi biasanya akan bukanlah sel kanker seperti yang umum
berubah warna menjadi dibicarakan tidak boleh tapi
kemerahan, bengkak, terasa nyeri, pembengkakan.
dan bernanah. Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada
area yang mengalami infeksi karena
peningkatan aliran darah ke area
tersebut sehingga menimbulkan warna
kemerahan.
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi
dari jaringan yang mengalami infeksi
Menentukan Modern Dressing
• Tujuan :
 Untuk mempertahankan kelembaban
 Untuk membuang jaringan mati, benda asing dan
partikel
 Untuk mempercepat proses penyembuhan luka
 Dapat mengontrol kejadian infeksi/melindungi luka
dari trauma dan invasi bakteri
 Absorbs cairan luka
 Untuk mengurangi nyeri dan nyaman digunakan
 Untuk mengontrol bau
 Untuk proteksi periwound skin
Bahan

1. Gauze/kassa 1. Polyurethane foam


2. Transparant film 2. Silver
3. Hidrogels 3. Zink Cream / Mectovazin
4. Calsium alginate
5. Hydrokoloid
GAUZE/KASA

• Balutan sekunder
• Menyerap minimal
• Alat untuk mechanical debridement
TRANSPARENT FILM
• Balutan primer dan sekunder
• Sifat: Waterproof, gas permeable, non absorbent
• Fungsi :
– Untuk mengurangi Nyeri
– Untuk support autolysis debridement
• Contoh : Tegaderm, fixomul transparent, opsite
HYDROGEL
• Balutan primer
• Terbuat dari CMC polymer yang sudah dimodifikasi dengan
campuran air.
• Fungsi :
– Menciptakan suasana lembab
– Efek dingin untuk luka bakar derajat 1 dan 2
• Bentuk : tube, spray, impregmented
• Contoh : cutimed gel ,intrasit, curafil, aloe vera
HYDROKOLOID
• Balutan primer
• Mengandung Sodium Carboxylmethilcellulosa (NaCMC)
dan gelatin
• Sifat: Wterproof, adhesive, occlusive
• Fungsi :
– Untuk menyerap eksudat sedikit
• Bentuk : Lembaran, powder, pasta
• Contoh: Cutimed Hydro L, B, Duoderm, Comfeel, Ultec pro
HYDROFOBIC

• Untuk Wound bed yellow dan Black


• Sebagai pengikat bakteri
• Untuk eksudat sedang dan banyak
CALCIUM ALGINATE
• Balutan primer
• Mengadung serat polisakarida: rumput laut
• Bila berikatan dengan exudate akan menjadi gel
• Fungsi :
– Agen hemostatic
– Untuk Menyerap exudate sedang
• Bentuk : lembaran, rope
• Contoh: Cutimed Alginate, Algisite, Curasorb, Seasorb,
Kaltostat, Calcicare, Sorbsan
POLYURETHANE FOAM

• Balutan primer dan sekunder


• Sifat : Semipermeable, waterproof, Tidak meninggalkan
residu, ada adhesive dan non adhesive
• Fungsi :
– Untuk menyerap exudate banyak
– Kontrol hipergranulasi
• Bentuk : Lembaran, roop
• Contoh : allevyn, Suprasorb p, Bitain comfeel, Flexipore,
Spysorb, Cutinova
POLYURETHANE FOAM
SILVER
• Balutan primer
• Tidak dapat digabung dengan balutan lainnya.
• Fungsi :
– Digunakan 2 minggu pertama
– Untuk membunung bakteri
• Bentuk : lembaran, rope, pasta
ZINC CREAM/METCOVAZIN
• Balutan primer
• Fungsi :
– Untuk membunuh bakteri anaerob, jamur dan organisme
protozoa
– Untuk mengurangi bau
– Untuk mempertahankan kelembaban
– Untuk mencegah perdarahan ulang terutama saat mengganti
balutan.
KESIMPULAN
No. Dressing/Balutan Wound Bed Jumlah exudate
Sedikit Sedang Banyak
1. Hydrogel YB
2. Foam - √
3. Calcium Alginate R √
4. Hydrokoloid R √
5. Cadoxomer iodine * RY √ √ √
6. Zinc RYB √ √ √
7. Silver * YB √ √
8. Transparent Film RYB
9. Hydrofobic YB √ √
Wound Bed / Warna
Luka RYB : Red
Ket : Yellow Blue
YB : Kuning Biru RY : Red
R : Merah Yellow
KAPAN BALUTAN SEBAIKNYA DIGANTI

 Adanya Tanda - Tanda infeksi


 Adanya Rembes/tembus kasa paling luar
 Rasa Tidak nyaman
 Balutan rusak/Terbongkar
Manajemen Nyeri Pada LUKA

Nyeri adalah suatu rasa tidak Penilaian Skala Nyeri memakai


nyaman,baik ringan maupun Isyarat Verbal dan Non Verbal
berat. adalah yang utama. Skala nyeri
Menurut Hidayat adalah istrument y berguna untuk
(2013) pengkajian dapat dilakukan menentukan derajat nyeri. Visual
dengan cara PQRST : Analogue Scale (VAS) atau skala
P :Provoking atau pemicu, yaitu faktor nyeri Numeric Scale fungtional
yang memicu timbulnya nyeri
Q :Quality atau kualitas nyeri (mis,
dengan pengukuran ( 0-10 )
tumpul, tajam)
R :Region atau daerah yaitu daerah
perjalanan kedaerah lain
S :Saverity atau keganasan, yaitu
intensitasnya
T :Time atau waktu, yaitu serangan,
lamanya, kekerapan dan sebab
Menurut Hidayat (2013)
perencanaan keperawatan pada
pasien nyeri antara lain :
Mengurangi dan membatasi
facktor-faktor yang menambah nyeri.
Menggunakan berbagai teknik
noninvasive untuk memodifikasi
nyeri yang dialami
Menggunakan cara-cara untuk
mengurangi nyeri yang optimal,
seperti memberikan analgesic sesuai
dengan program yang ditentukan.
Pengkajian Luka

Pengkajian Luka
Meliputi :
 Lokasi Luka dan Jenis Luka
 Stadium Luka
 Kehilangan Jaringan
 Pengukuran Luka
 Exudates ( Cairan Luka )
 Nyeri
 Tanda Infeksi Luka
Lokasi dan Jenis Luka
Stadium Luka
Tissue Loss

1. Superficial Thickness. 3. Full Thickness.


Kedalaman luka hanya melibatkan Kedalaman luka melibatkan epidermis,
epidermis. dermis, dan jaringan sub cutan.
Luka ini ditandai masih utuhnya Dapat melibatkan otot, tendon dan
epidermis namun terjadi perubahan tulang.
warna lainnya. Kadang disertai dengan eksudat yang
Tidak disertai adanya eksudat. sangat banyak
2. Partial Thickness.
Kedalaman luka melibatkan epidermis
dan dermis.
Kulit sekitar kadang erythema dan
kadang menimbulkan nyeri, panas dan
edema.
Eksudat minimal hingga sedang.
Kehilangan Jaringan / Tissue Loss
Pengukuran Luka / Dimention
 Panjang X Lebar X Kedalaman

Ada tidaknya Undermining /


GOA, yang diukur sesuai arah
jarum Jam.
Pengukuran dengan Dua Dimensi dan Tiga Demensi

Pengkajian Dua dimensi.


Pengukuran superfisial dapat
dilakukan dengan alat seperti
penggaris untuk mengukur
panjang dan lebar luka.
jiplakan lingkaran (tracing of
circumference luka
direkomendasikan dalam
bentuk plastik transparan atau
asetat sheet dan memakai
spidol.
Pengkajian tiga dimensi.Pengkajian Melihat luka ibarat berhadapan
kedalaman berbagai sinus tract internal dengan jam. bagian atas luka (jam
memerlukan pendekatan tigadimensi. 12) adalah titik kearah kepala pasien,
Metode paling mudah adalah sedangkan bagian bawah luka (jam 6
menggunakan instrumen berupa )adalah titik kearah kakipasien.
aplikatorkapas lembab steril atau kateter Panjang dapat diukur dari jam 12
baby feeding tube. Pegang aplikator sampai jam 6. Lebar dapat diukur
dengan ibu jaridan telunjuk pada titik dari sisi kesisi atau dari jam 3 sampai
yang berhubungan dengan batas tepi jam 9.
luka. Hati hati saat menarik aplikator
sambil mempertahankan posisi ibu jari
dan telunjuk yang memegangnya. ukur
dari ujung aplikator pada posisi sejajar
dengan penggaris senti meter.
Exudate / Cairan Luka

Exudate Luka Kronik


ODOR

Bau tidak sedap dapat


disebabkan oleh adanya
kumpulan bakteri yang
menghasilkan protein.
Wound Pain

• Nyeri merupakan indikator • Penilaian Isyarat Verbal dan


penting kelainan dan Non Verbal adalah yang
penyebab nyeri pada luka utama. Skala nyeri adalah
atau jaringan yang istrument y berguna untuk
berdekatan harus di menentukan derajat nyeri.
pastikan. Visual Analogue Scale (VAS)
• Perlu untuk menentukan atau skala nyeri Numeric
apakah rasa sakit itu terkait Scale fungtional dengan
dengan proses penyakit, pengukuran ( 0-10 )
oprasi, trauma, infeksi,
pergantian pembalut, atau
produk perawatan luka yang
merugikan.
Tanda Infeksi
• Proses Imflamasi
Peradangan yang
memanjang :
• Kemerahan, Odema, Nyeri,
Panas. ( Luka Kronik )
• Bau tidak sedap
• Hasil kultur Infeksi.
SPO Perawatan Luka

• SPO Terlampir
TERIMA KASIH

Life. Love.
Laughter.

Anda mungkin juga menyukai