Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

LANDASAN PERLINDUNGAN SOSIAL


DALAM KERANGKA RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DAN PANJANG
Disampaikan oleh :
Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan UKM
Bappenas
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PAPARAN

• Kerangka Pembangunan Jangka


Panjang.
• Kondisi Umum Kesejahteraan
Masyarakat.
• Kebijakan Sistem Perlindungan Sosial
saat ini.
• Landasan Perlindungan Sosial dan
peluang ke depan.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (1)

“Mendorong Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 10


besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia pada tahun 2050 melalui
”pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (2)

ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005–2025


TERKAIT BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG LEBIH MERATA DAN BERKEADILAN

• Sistem perlindungan dan jaminan sosial disusun, ditata, dan dikembangkan


untuk memastikan dan memantapkan pemenuhan hak-hak rakyat akan pelayanan
sosial dasar. Sistem jaminan sosial nasional (SJSN) yang sudah disempurnakan
bersama sistem perlindungan sosial nasional (SPSN) yang didukung oleh
peraturan perundang–undangan dan pendanaan serta sistem Nomor Induk
Kependudukan (NIK) dapat memberikan perlindungan penuh kepada masyarakat
luas secara bertahap sehingga Pengembangan SPSN dan SJSN dilaksanakan
dengan memperhatikan budaya dan sistem yang sudah berakar di kalangan
masyarakat luas.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
KERANGKA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

RPJM 4
(2020-2024)
RPJM 3
(2015-2019) Mewujudkan masya-
rakat Indonesia yang
mandiri, maju, adil dan
Memantapkan pem- makmur melalui
RPJM 2 bangunan secara percepatan
(2010-2014) menyeluruh dengan pembangunan di
menekankan pem- segala bidang dengan
Memantapkan bangunan keunggulan struktur perekonomian
RPJM 1
penataan kembali kompetitif yang kokoh
(2005-2009)
NKRI, meningkatkan perekonomian yang berlandaskan
kualitas SDM, berbasis SDA yang keunggulan kompetitif.
Menata kembali NKRI, tersedia, SDM yang
membangun
membangun Indonesia berkualitas, serta
kemampuan iptek,
yang aman dan damai, kemampuan iptek
memperkuat daya
yang adil dan
saing perekonomian Input:
demokratis, dengan
tingkat kesejahteraan peraturan perUUan,
background studies,
yang lebih baik.
koordinasi lintas K/L dan
pemda, konsultasi publik,
dsb .
KEMENTERIAN PPN/
KONDISI UMUM KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
BAPPENAS

 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat


• Tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun,
harapan hidup meningkat, partisipasi pendidikan
meningkat, dsb.
• Terbentuknya kelas menengah yang jumlahnya
meningkat

 Namun masih menyisakan kelompok miskin dan rentan


dalam jumlah yang signifikan:
• Laju penurunan pengurangan kemiskinan melambat
• Disparitas antar kelompok pendapatan dan wilayah
meningkat  perlu transformasi kebijakan yang
menjamin seluruh warga negara mendapatkan
kesempatan untuk hidup layak dan sejahtera

6
KEMENTERIAN PPN/
TANTANGAN PEMBANGUNAN SAAT INI
BAPPENAS

1. Diperlukan pertumbuhan yg cukup tinggi dan konsisten untuk mempercepat pengurangan kemiskinan secara
signifikan.
• Pertumbuhan saat ini bertumpu pada sektor yang kurang menyerap TK (a.l. jasa perdagangan dan keuangan),
tidak diimbangi oleh peningkatan kapasitas produksi DN yg menyerap TK besar (seperti pertanian) dan perluasan
usaha off farm yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perdesaan.
• Prospek ekonomi dunia membaik, namun masih dibayangi oleh tekanan inflasi sejalan dengan tingginya harga
minyak dan komoditas pangan dunia
2. Perluasan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, terutama yang miskin, telantar dan tinggal di daerah-daerah
terpencil dan tertinggal.
3. Dalam 10 tahun ke depan, kelompok penduduk terbesar adalah kelompok usia produktif  diperlukan transformasi
kebijakan jaminan sosial yang integratif agar kualitas penduduk Indonesia kompetitif, sehat dan berkualitas.
Periode “Bonus Demografi”

Catatan:
Dependency ratio (indeks
perbandingan antara usia tidak
produktif dibagi usia produktif)
mencapai angka minimal (di
bawah 50%)  pada periode
“Bonus Demografi” ini akan
terdapat lebih banyak tenaga
kerja produktif yang harus
dimanfaatkan secara maksimal
untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi yang sekaligus dapat
menekan laju kemiskinan.
KEMENTERIAN PPN/
SISTEM PERLINDUNGAN SOSIAL SAAT INI
BAPPENAS

Permasalahan:
Asuransi • Pengelolaan terfragmentasi
Sukarela/ • Cakupan terbatas
• Benefit beragam
Q5 komersial

Skema Jaminan Skema Bantuan Sosial


Q4 Sosial
Kluster 3
• Pensiun.
Kluster 2
Q3 • Hari Tua. Kluster 1
KUR

• Beasiswa Miskin
• Kesehatan. PNPM:
• Raskin.
Kota, desa, rural,
Q2 • PKH
Infrastruktur dan
• Kecelakaan Kerja. • Penyandang cacat
daerah tertinggal
• Anak jalanan
• Kematian • Lansia telantar
Q1 • KAT

8
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
TRANSFORMASI SJSN
• SJSN adalah program negara yg bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yg layak apabila
terjadi hal2 yg dapat mengakibatkan hilang atau berkurangnya pendapatan karena sakit,
kecelakaan, kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut atau pensiun.
• UU SJSN menetapkan bahwa penyelenggaraan program jaminan sosial, yang terdiri atas 5 program
(Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan
Kematian), dilakukan dengan mekanisme asuransi sosial.

Transformasi:

 Dari upaya merespon permasalahan kemiskinan kepada pemenuhan hak konstitusional warga
negara;
 Dari pengaturan hanya untuk kelompok kepada pengaturan oleh satu hukum jaminan sosial yg
menjamin kesamaan hak dan kewajiban bagi seluruh warga negara;
 Dari penyelenggaraan oleh badan usaha pro laba ke penyelenggaraan oleh badan publik nirlaba
 Di sisi masyarakat:
• Dari peserta program menjadi klien pembangunan yang partisipatif
• Dari terbatas (eksklusif) kepada integrasi( inklusif)
TRANSFORMASI PENANGGULANGAN
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS KEMISKINAN (MP3KI)
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
MEMBANGUN LANDASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (1)

Dari penyelenggaraan jaminan dan bantuan


sosial yang terpencar dengan kesenjangan Cakupan
cakupan dan isu pelaksanaannya, menuju ..... Jaminan
Sosial

Landasan perlindungan sosial adalah hak dasar


yang harus dinikmati oleh masyarakat (termasuk
anak-anak, lansia, penyandang disabilitas, dsb)

SOCIAL
PROTECTION
FLOOR

Masyarakat miskin Kelompok informal Sektor Formal


KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
MEMBANGUN LANDASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (2)

o Dengan adanya SPF, diharapkan lebih


Cakupan
banyak orang akan mendapat akses pada Jaminan
kualitas dan cakupan manfaat yang semakin Sosial
meningkat

Kualitas

Cakupa
n
Kualitas Cakupan

Masyarakat miskin Kelompok informal Sektor Formal


KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
SPF BUKAN MERUPAKAN PENDEKATAN PRESKRIPTIF

• Bukan dengan pendekatan one size fits all : setiap negara


menentukan sendiri tingkat manfaat yang dapat disediakan

• Setiap negara juga menentukan


sendiri bentuk pelaksanaannya
– apakah melalui skema
universal, bantuan sosial
dengan sasaran tertentu,
asuransi sosial, kombinasi, dsb
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS
PELUANG KE DEPAN

1. Melanjutkan dialog pengembangan landasan perlindungan sosial secara


bertahap dan konsisten, termasuk ketersediaan fiskal untuk menjamin
keberlanjutan SJSN dan berbagai program perlindungan sosial lainnya.
2. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan terintegrasi dengan
berbagai proses pengembangan kebijakan lainnya termasuk juga dalam
penyusunan RPJMN, baik pemerintah daerah, perguruan tinggi, LSM,
asosiasi profesi dan pekerja, dan komponen masyarakat lainnya.
3. Menyiapkan strategi tata kelola yang baik termasuk sistem
pengendalian, monitoring and evaluasi agar landasan perlindungan
sosial dapat senantiasa dipantau dan diukur efektivitasnya bagi
kemajuan pembangunan.
KEMENTERIAN PPN/
BAPPENAS

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai