Anda di halaman 1dari 21

PENYIMPULAN DATA

PEMBIMBING
Bpk. Akhmad Mutaqqin, SKM, M.Epid

Kelompok X :
• Evlen yunita (205139027)
• RR.Nadya rizki (205139028)
• Sistianingsih (205139016)
Simpulan numerik / interpretasi

Merupakan data yang sudah terkumpul


dari lapangan selain di sajikan juga harus
diolah dan dianalisa serta dilakukan
interprestasi
1.Distribusi frekuensi
 Untuk menganalisa data angka, terlebih
dahulu perlu data itu di susun secara
sistematik, data di susun menurut beberapa
cara
 Data dari observasi yang banyak→ kita tidak
akan bisa langsung mendapatkan informasi
 Untuk memudahkan data disusun dalam
bentuk distribusi frekuensi atau tabel frekuensi
 Distribusi frekuensi → susunan data angka
menurut besarnya (frekuensi kuantitatif) atau
Susunan data menurut kategorinya (frekuensi
kualitatif)
Contoh penyusunan data kuantitatif
Data di bawah ini adalah umur dari 150 0rang akseptor KB di suatu klinik KB
di jakarta tahun 1995
21 34 43 20 35 31 35 34 37 28
40 33 37 38 24 27 32 26 28 27
38 25 33 35 26 29 26 25 27 22
25 22 38 25 23 30 25 25 26 26
26 26 35 22 29 35 28 37 23 36
30 39 28 42 35 32 30 40 33 23
40 44 30 40 35 24 43 30 22 23
24 22 25 19 33 25 21 21 30 22
22 27 25 33 30 31 30 28 28 40
40 24 30 33 33 29 30 29 29 37
30 30 28 28 22 34 27 39 31 36
23 26 30 21 37 26 25 30 31 35
36 20 20 37 36 31 30 43 25 31
31 25 27 32 20 25 32 32 39 30
31 43 24 24 23 35 23 32 28 30
Penyusunan distribusi frekuensi data
kuantitatif
 Carilah harga maksimum dan minimum
(selisih nilai maksimum dan minimum disebut
Range = R)
 Tentukan jumlah kelas dan interval kelas
( sebaiknya sama)
Jumlah kelas (rumus Sturges)
M = 1+3,3log N
M = jumlah kelas
N = jumlah data
interval kelas = R/M
Hitung banyak observasi yang termasuk kedalam
setiap kelas, disebut frekuensi

Umur Akseptor Jumlah Relatif (%tase) Kumulatif Relatif

15 – 19 1 0,67 0,67
20 – 24 29 19,33 20,00
25 – 29 43 28,67 48,67
30 – 34 41 27,33 76,00
35 – 39 24 16,00 92,00
40 – 44 12 8,00 100,00
Jumlah 150 100
Dari data tabel 1.5 data 100 orang pasien poliklinik
dalam RS “X” dalam buku statistik kesehatan hal 27
s/d 28 di dapatkan distribusi frekuensi dari data
jenis kelamin,status merokok dan stres sebagai
berikut :

Tabel Jumlah Pasien Poliklinik Penyakit Dalam


RS “X” menurut Jenis Kelamin bulan November
tahun 00
Jenis Kelamin Frekuensi Persen
Perempuan 77 77.0
Laki-Laki 23 23.0
Total 100 100.0
Tabel Jumlah Pasien Poliklinik Penyakit Dalam
RS “X” menurut Status merokok bulan
November tahun 00

Status Merokok Frekuensi Persen


Tidak 73 73.0
Merokok 27 27.0
Total 100 100.0
Tabel Jumlah Pasien Poliklinik Penyakit Dalam
RS “X” menurut Status Stress bulan November
tahun 00

Status Stress frekuensi Persen


Tidak 58 58.0
Stress 42 42.0
Total 100 100.0
2.Nilai tengah
Dari sekumpulan data (distribus) ada beberapa
harga / nilai yang dapat dianggap sebagai wakil
dari kelompok data tersebut
a. Mean = rata-rata hitung

b. Median

c. Modus (mode)
d. Beometric mean

e. Harmonic mean

f. Quadratic mean
a. Mean = rata-rata hitung
 Rata-rata hitung adalah nilai yang baik mewakili
suatu data
 Nilai ini yang paling sering di pakai malah yang
paling banyak dikenal dalam menyimpulkan
sekelompok data
 Misalnya kalau mempunyai n pengamatan yang
terdiri dari x1,x2,x3,….xn makan nilai rata-ratanya
adalah
x’ = x1,x2,x3,….xn
n
contoh : ada data dari berat badan lima orang dewasa
56,62,52, 48,68kg rata- rata berat badan orang ini adalah
56+62+52+48+68/5 = 57kg
Sifat dari mean :
1. Merupakan wakil dari keseluruhan nilai

2. Mean sangat di pengaruhi nilai ekstrimbaik ekstrim


kecil maupun besar
3. Nilai mean berasal dari semua nilai pengamatan

b.Median
 Median adalah nilai yang terletak observasi yang di
tengah, kalau data tersebut sudah disusun
 Nilai median juga disebut nilai letak
 Posisi median adalah : n+1
2
 Nilai median adalah nilai pada posisi tersebut
 Contoh; kalau BB 5 orang dewasa diatas di susun
menurut besar kecilnya nilai maka didapatkan
susunan ; 48,52,56,62,67kg
posisi median ; 5+1/2= 3
 Nilai observasi ketiganya 56 maka dikatakan

median adalah 56kg


 Kalau datanya genap maka posisi median terletak

antara dua nilai, maka nilai median adalah rata- rata


dari kedua nilai tersebut
 Contoh ; 48,52,56,62,67,70kg

 Posisi median adalah pengamatan ke 3, 5

 Maka nilai median adalah jumlah pengamat ketiga

dan keempat di bagi dua


 Posisi median adalah; 56kg+ 62kg/2= 54kg
c. Modus (mode)
 Modus adalah nilai yang paling banyak ditemui didalam

suatu pengamatan
 Dari sifatnya maka untuk sekelompok data pengamatan

ada beberapa kemungkinan


1. Tidak ada nilai yang lebih banyak di observasi jadi tidak
ada modus
2. Ditemui satu modus (uni modal)

3. Ada dua modus (bimodal)

4. Lebih dari tiga modus (multimodal)

Contoh ; nilai pengamatan BB 10 orang dewasa muda


didapatkan data sebagai berikut
52,53,55,55,55,56,57,60,62,62kg
 Dari pengamatan diatas ditemui nilai 55kg di ulang 3 kali.

 dengan demikian maka nilai modusnya adalah 55kg


Hubungan antara nilai mean,median dan modus
 Pada distribusi yang simetris ketiga nilai ini

sama besarnya
 Nilai median selalu terletak antara nilai modus

dan mean pada distribusi yang menceng


 Apabila nilai mean lebih besar dari nilai

median dan modus, maka dikatakan distribusi


menceng ke kanan
 Bila mean lebih kecil dari nilai median dan

modus maka distribusi menceng ke kiri


3. Nilai letak
 Median adalah nilai pengamatan pada posisi
paling tengah kalau data disusun
 Nilai – nilai posisi lainnya adalah :
a. Kwartil nilai yang membagi pengamatan
menjadi 4 karena itu ada 3 kwartil (kwartil I,
II dan kwartil III)
b. Desil nilai yang membagi pengamatan
menjadi 10,sehingga ada 9 kwartil
c. Persentil adalah nilai yang membagi data
menjadi 100 bagian sehingga ada 99 persentil
4.nilai- nilai variasi
 Nilai variasi adalah nilai yang menunjukkan
bagaimana bervariasinya data didalam kelompok data
itu terhadap nilai rata- ratanya
 Semakin besar nilai variasi maka semakin bervariasi

pula data tersebut


 Ada bermacam- macam nilai variasi

a. Range
Adalah nilai yang menunjukan perbedaan nilai
pengamatan yang paling besar dengan nilai yang paling
kecil
Contoh ; 48, 52, 56, 62,67kg untuk BB dari 5 orang
dewasa
Range adalah ; 67kg- 48kg = 17 kg
b.Rata - rata deviasi
Adalah rata- rata dari seluruh perbedaan
pengamatan dibagi banyaknya pengamatanuntuk
ini diambil nilai mutlak
Rumus ; Md = ∑(x-x’)
N
Contoh:
X │x-x’ │ (x-x’)²
(kg)
48 9 81
52 5 25
56 1 1
62 5 25
67 10 100
285
c. Varian
Adalah rata-rata perbedaan antara mean
dengan nilai masing- masing observasi
Rumus ;
V(S²) = ∑(x-x’)²
n-1
Contoh; dari data di atas dapat di hitung
varian
V=81+25+1+25+100/4 = 58
d. Standar deviasi
 Standar deviasi adalah akar dari varian

 Nilai standar deviasi ini disebut juga simpangan

baku karena merupakan patokan luas area


dibawah kurva normal
Rumus ; S = √v = S²
Contoh ; standar deviasi dari data di atas adalah
S = √58 = 7,6kg
e.Koefisien varian (coeficient of varian = COV)
 Merupakan ratio dari standar deviasi terhadap

nilai mean dan dibuat dalam bentuk persentase


Rumus ; S x 100%
x
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai