Anda di halaman 1dari 45

Jenis dan Karakter Kista

• Tingkat keganasan: Non neoplastik, neoplastik


a. Neoplastik jinak: kistoma ovarii simpleks,
kistadenoma ovarii musinosum , kistadenoma
ovarii serosum, kista dermoid
b. Non neoplastik: kista folikel, kista korpus luteum,
kista lutein, kista inklusi germinal, kista
endometriosis, kista Stein-Leventhal
Jenis dan Karakter Kista
• Menurut Nugroho, klasifikasi kista terdiri dari:
A. Tipe kista normal: kista fungsional
B. Tipe kista abnormal: kistadenoma, kista coklat,
kista dermoid, kista endometriosis, kista
hemoragik, kista Lutein
Anatomi Ovarium
• Panjang: 4 cm, Lebar: 1.5 cm, Tebal: 1.5 cm
• Cortex: folikel-folikel primordial
• Medulla: pembuluh darah, pembuluh saraf, pembuluh
limpa
• Berbentuk bulat lonjong agak pipih, permukaan halus
dan ukurannya bervariasi sesuai dengan pertambahan
usia
• Terletak antara rahim dan panggul, disamping kanan
dan kiri uterus yang menghasilkan hormone estrogen
dan progesterone
Anatomi Ovarium
• Produksi telur pada perempuan sesuai dengan usia
adalah:
A. Saat bayi lahir : mempunyai sel telur 750.000
B. Umur 6-15 tahun : mempunyai sel telur 439.000
C. Umur 6-25 tahun : mempunyai sel telur 159.000
D. Umur 26-35 tahun : mempunyai sel telur 59.000
E. Umur 35-45 tahun : mempunyai sel telur 34.000
F. Masa menopause semua telur menghilang
Epidemiologi
• Wanita berusia produktif
• Kulit putih > kulit hitam
• Amerika: Sebagian besar kista adalah kista
fungsional dan jinak
Etiologi
• Faktor risiko:
a. Gangguan pembentukan hormon
b. Riwayat kista ovarium dalam keluarga
c. Penderita kanker payudara yang pernah
menjalani kemoterapi
d. Pada pengobatan infertilitas
e. Gaya hidup yang tidak sehat
f. Gangguan siklus haid
g. Pemakaian alat kontrasepsi hormonal
Gejala dan Manifestasi Klinik
• Perut terasa penuh, berat dan kembung
• Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit
BAK)
• Siklus menstruasi tidak teratur dan sering nyeri
• Nyeri panggul yang menetap atau kambuhan,
dapat menjalar ke punggung bawah dan paha
• Nyeri senggama
• Mual
• Pembengkakan tungkai bawah yang tidak
disertai rasa sakit
Komplikasi
• Perdarahan ke dalam kista
• Infeksi pada kista
• Torsio
• Perubahan keganasan
• Robek dinding kista
Pencegahan
• Primer: tidak merokok, menkonsumsi makanan
yang kaya serat dan mengandung zat anti
oksidan yang tinggi, serta menghindari zat kimia
tambahan yang berbahaya
• Sekunder: Menentukan diagnosa, pemeriksaan
dini, pemeriksaan lanjutan (laparoskopi, USG,
foto rontgen, parasentesis), pengobatan
Penatalaksanaan
• Pengobatan operatif
Laporan Kasus

Kista Ovarium
Identitas Pasien
• Masuk rumah sakit: 4 Juli
2017
• Nama suami : Tn. M
• No RM : 23-40-92 • Usia : 24 tahun
• Nama : Ny. IS
• Pendidikan : SMA
• Usia : 21 tahun
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam • Pekerjaan : Karyawan
• Pekerjaan : Karyawan swasta
swasta • Suku/bangsa : Indonesia
• Suku/bangsa : Indonesia • Alamat : Campang Raya,
• Alamat : Campang Raya, Sukabumi, Bandar
Sukabumi, Bandar Lampung Lampung
• P Ab
Anamnesis
• Diambil dari : Autoanamnesis, Tanggal : 4 Juli
2017, pukul 20.30 WIB

• Keluhan Utama : Pasien P0Ab0 datang dengan


keluhan ada benjolan di perut sejak beberapa
tahun SMRS

• Keluhan Tambahan : Pasien merasa nyeri


pada perut kanan bagian bawah yang hilang
timbul
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien P0Ab0 datang dengan keluhan adanya
benjolan di perut sejak beberapa tahun SMRS
• Keluhan disertai dengan rasa nyeri yang hilang
timbul pada perut kanan bagian bawah dan
dirasakan bertambah menjelang waktu menstruasi
serta pada saat menstruasi berlangsung. Keluhan
ini telah dirasakan sejak beberapa tahun SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Rasa sakit dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Pasien
mengaku tidak dapat beraktivitas dan hanya
berbaring di tempat tidur. Keluhan juga disertai
dengan sakit kepala dan mual. Pasien telah berobat
ke bidan dan telah mendapatkan pengobatan
berupa obat tablet namun pasien mengaku tidak
dapat mengingat nama obat yang diberikan. Rasa
sakit dirasakan berkurang namun timbul lagi setiap
menjelang dan saat menstruasi.
Riwayat Penyakit Sekarang
• 3 bulan SMRS, pasien berobat ke RS Imanuel Way
Halim Bandar Lampung dan berobat ke dr Dian
Ekasari Maharani, Sp. OG dan didiagnosis menderita
penyakit kista ovarium multipel. Pasien dianjurkan
untuk menjalani operasi. Pasien mengaku suka
makan makanan yang digoreng dan sering
mengkonsumsi makanan cepat saji. Pasien memiliki
alergi terhadap makanan, yaitu ikan tongkol dan
reaksi yang ditimbulkan berupa rasa gatal. Tidak
terdapat perdarahan di luar periode menstruasi.
• Riwayat Haid :
• Menarche : 13 tahun
• Siklus Haid : 28 hari, teratur
• Banyak darah : 2x ganti pembalut
• Lama Haid : 5 hari
• Fluor albus :-
• Sifat darah : Cairan
• Disminore : Ya
• HPHT : 2 Juli 2017

• Riwayat Perkawinan :
• Perkawinan : 1 kali
• Menikah usia : 21 tahun
• Lama menikah : 8 bulan
• Riwayat KB : -
Riwayat Penyakit Dahulu
•-
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Penyakit Keluarga : kista ovarium
(bibi +)
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
• Keadaan Gizi : Normal (19.63kg/m2)
• Tinggi badan : 158 cm
• Berat badan : 49 kg
• Tekanan darah : 100/80 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Suhu : 36.60C
• Pernapasan : 18x/menit
Pemeriksaan Fisik
• Kulit
Warna sawo matang, kulit hangat, lembab, tekstur halus, sianosis (-),
ikterik (-), anemis (-)

• Kepala
Normocephali, tidak teraba benjolan, distribusi rambut merata, warna
hitam, rambut tidak mudah dicabut

• Mata
Edem palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pendarahan sub-conjungtival (-/-), pupil isokor, diameter 3mm/3mm,
refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung (+/+)

• Telinga
Normotia (+/+), nyeri tekan tragus (-/-), serumen (-/-)
Pemeriksaan Fisik
• Hidung
Septum tidak deviasi, pernafasan cuping hidung (-), sekret (-),
epistaksis (-), nyeri tekan paranasal (-)

• Mulut
Simetris, bibir sianosis (-), bibir kering (-), pucat (-) ,
perdarahan gusi (-), atrofi papil lidah (-), coated tongue (-),
hiperplasia ginggiva (-), tonsil T1-T1 tenang, faring hiperemis (-)

• Leher
Pembesaran kelenjar getah bening (-), pembesaran kelenjar
thyroid (-)
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Pulmo & Cor
 
Inspeksi
• Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis, ictus
cordis tidak terlihat
• Pergerakan dinding dada simetris saat statis dan dinamis.
Palpasi
• Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-).
• Ictus cordis teraba pada ICS IV, 1 jari lateral dari linea axilaris
anterior sinistra
• Sela iga tidak melebar, fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-).
Pemeriksaan Fisik
Perkusi
• Sonor pada seluruh lapang paru
• Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
• Suara nafas dasar vesikuler
• Katup Mitral dan Tricuspid : BJ I lebih besar
dari BJ II, murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
• Katup Aorta dan Pulmonal : BJ II lebih besar
dari BJ I, murni, reguler, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
▫ Inspeksi : Bentuk perut mendatar, tidak tampak lesi dan
kelainan kulit, warna kulit sawo matang
▫ Palpasi : supel
▫ Perkusi : Pemeriksaan tidak dilakukan
▫ Auskultasi : Pemeriksaan tidak dilakukan
• Genitalia : VT dilakukan, teraba massa
berkonsistensi kenyal di daerah adneksa kanan (arah
jam 11)
• Ekstremitas : akral teraba hangat, oedem (-),
deformitas (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 4 Juli 2017
Hematologi lengkap
• Hb: 12 g/dL
• Ht: 35% (35-47%)
• Eritrosit: 4.11 juta/uL
• Trombosit: 310 ribu/mm3
• Lekosit: 10,480/mm3
Pemeriksaan Penunjang
Hitung jenis lekosit:
• Basofil: 0%
• Eosinofil: 2%
• Batang: 0% (3-5%)
• Segmen: 58%
• Limfosit: 33%
• Monosit: 7%
Pemeriksaan Penunjang
Index eritrosit
• MCV: 84.9 fL
• MCH: 29.2 pg
• MCHC: 34.4%
• MPV: 9.8 fL

Hemostasis
• BT: 3 menit
• CT: 9 menit
Pemeriksaan Penunjang
Imunoserologi
• HBSAG Rapid: Non reaktif

Kimia Klinik
Fungsi Hati
• SGOT: 17 U/L
• SGPT: 9 U/L

Fungsi Ginjal
• Ureum: 21.4 mg/dL
• BUN: 9.99 mg/dL
• Kreatinin: 0.69 mg/dL

Karbohidrat:
• Glukosa rapid sewaktu: 78 mg/dL
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan USG oleh dr. Dian Ekasari
Maharani, Sp. OG
• Tampak massa kistik di adneksa kanan, berjumlah 2
buah, berukuran 6.5 x 6.6 cm dan 5.6 x 7.6 cm
Resume
• Pasien wanita 21 tahun P0Ab0 datang dengan keluhan
adanya benjolan di perut. Keluhan disertai rasa nyeri
pada perut kanan bagian bawah, terlokalisata. Nyeri
timbul menjelang dan pada saat menstruasi. Pasien
tidak dapat beraktivitas, nyeri perut disertai dengan
sakit kepala dan mual. Keluhan ini sudah dirasakan
sejak beberapa tahun SMRS.
Resume
• Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan yang digoreng dan makanan cepat saji.
3 bulan SMRS, pasien datang berobat ke dr Dian
Ekasari Maharani, Sp. OG dan didiagnosa
menderita kista ovarium multipel. Bibi pasien
memiliki riwayat penyakit kista ovarium.
Resume
• Pada pemeriksaan dalam teraba adanya massa
dengan konsistensi kenyal di arah jam 11
• Pada pemeriksaan USG tampak adanya massa
kistik berjumlah 2 buah dengan ukuran 6.5 x 6.6
cm dan 5.6 x 7.6 cm
Diagnosis
• Kista Ovarium Multipel
Tatalaksana
• Kistektomi
Prognosis
• Ad vitam : Bonam
• Ad functionam : Bonam
• Ad sanationam : Bonam
Follow Up
• 6 Juli 2017 pukul 08.00 WIB • P: Inj. Cefoperazone 1 gr, IV
▫ Kaltrofen 3x1 supp
• S: Keluhan nyeri berkurang, ▫ Inj. Ketorolac 3x1 amp, IV
pasien merasa gatal di ▫ Asam mefenamat 3x1 tab, PO
seluruh lapang perut setelah ▫ Multivitaplex1x1 tab, PO
diberikan obat suntik ▫ Observasi TTV

• O: TD: 90/60 mmHg, RR: 20


x/menit, HR: 80 x/menit, T:
36.50C

• A: Post kistektomi bilateral


Pembahasan
Anamnesis
• Dari anamnesis ditemukan pasien perempuan Ny. I
berumur 21 tahun datang dengan keluhan adanya
benjolan di perut. Keluhan disertai dengan rasa nyeri
seperti ditusuk-tusuk di perut kanan bagian bawah
yang dirasakan sejak beberapa tahun SMRS. Keluhan
dirasakan terutama menjelang dan pada saat
menstruasi.
• Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan
yang digoreng dan makanan cepat saji. Bibi pasien
mempunyai riwayat penyakit kista ovarium.
Pembahasan
Anamnesis
• 3 bulan SMRS, pasien berobat ke dr Dian
Ekasari Maharani, Sp. OG dan didiagnosa
menderita penyakit kista ovarium multipel dan
dianjurkan untuk menjalani operasi
Pembahasan
Pemeriksaan Fisik
• Pada pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan
dalam, teraba massa berkonsistensi kenyal di
arah jam
• Pemeriksaan fisik yang didapatkan sesuai
dengan tinjauan pustaka, bahwa pada pasien
dengan kista ovarium dapat teraba adanya
massa/benjolan dengan pemeriksaan dalam
(vaginal toucher)
Pembahasan
• Pemeriksaan Penunjang
• Pada pemeriksaan penunjang yaitu USG tampak
adanya massa kistik berjumlah 2 buah yang
berukuran 6.5 x 6.6 cm dan 5.6 x 7.6 cm di adneksa
kanan
• Hasil ini menunjang pemeriksaan fisik yang
menunjukkan bahwa pada pasien terdapat massa
abnormal multipel di adneksa kanan. Pemeriksaan
USG dapat dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosa
• Dengan pemeriksaan USG transabdominal
ketepatan diagnosisnya mencapai 95-98%
Pembahasan
• Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, maka dapat ditegakkan
diagnosis pasien yaitu kista ovarium
multipel

Anda mungkin juga menyukai