Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG  
Menurut Undang-Undang RI No. 13 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia pasal 1 ayat (2): Lanjut Usia adalah
sesorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas.
Proses menua yang dialami oleh lansia menyebabkan

mereka mengalami berbagai macam perasaan seperti sedih,


cemas, kesepian dan mudah tersinggung.
Berkaitan dengan peran pemberi asuhan keperawatan dalam

hal ini perawat sebagai salah satu kompensasi yang harus


diemban, maka dirasa perlu untuk memberikan asuhan
keperawatan pada lansia khususnya lansia dengan gastritis,
mengingat gastritis merupakan salah satu penyakit yang
cukup besar pada lansia khususnya di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Lansia
 Pengertian

Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari,


berjalan secara terus – menerus, dan berkesinambungan.
 Teori – Teori Proses Menua

-Teori Biologis
Teori Instrinsik
Teori Ekstrinsik
- Teori Genetik Clock
- Teori Mutasi Somatik ( teori error catastrophe
- Teori Auto imun
- Teori Radikal BebaS
 Karakteristik Lansia
Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala –
gejala kemunduran fisik, antara lain kulit mulai mengendur, timbul keriput, rambun beruban,
gigi mulai ompong, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan menjadi
lamban dan kurang lincah, serta terjadi penimbunan lemak terutama pada perut dan pinggul.
 Klasifikasi Lansia
- Pralansia
- Lansia
- Lansia resiko tinggi
- Lansia potensial
- Lansia tidak potensial
 Tipe Lansia
- Tipe arif bijaksana
- Tipe mandiri
- Tipe tidak puas
- Tipe pasrah
- Tipe bingung
B.Konsep Dasar Gastritis
 Pengertian
Gastritis adalah suatu pandangan pada mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus
atau lokal (Sylvia, A. Price, 1995).
 Etiologi
 Diit yang salah
 Mengkomsumsi makanan yang merangsang lambung
 Makanan yang mengandung mikroorganisme
penyebab penyakit
 Mengkomsumsi minuman beralkohol, obat-obatan
(aspirin) berlebihan
 Merokok, stress
 Refluks empedu
 Terapi radiasi.
◦ Tanda dan Gejala
 Mual muntah
 Nyeri pada ulu hati
 Anoreksia
 Pusing
 Erosi kecil dan pendarahan kadnag timbul berupa haematemisis
 Patofisiologi

Aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid merusak


mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-
obatan ini dapat menghambat aktivitas enzim yang
penting untuk pembentukan prostagladin dari asam
arakidorat. Selain menghambat produksi prostaglandin
mukosa, aspirin dan obat anti infalamsi nonsteroid
tertentu dapat merusak mukosa secara topikal. Kerusakan
topikal terjadi karena karena kandungan asam dalam
obat tersebut bersifat korosif sehingga dapat merusak sel-
sel epitel mukosa. Pemberian aspirin dan obat anti
inflamasi nonsteroid juga dapat menurunkan sekresi
bikarbonat dan mokus oleh lambung, sehingga
kemampuan faktor defensif terganggu.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A.PENGKAJIAN
◦ Data Biografi
B. Riwayat Keluarga
◦ Genogram
C. Riwayat Rerkerjaan
D.Riwayat lingkungan hidup
E. Riwayat rekreasi
F. Sistem pendukung
G. Diskripsi kekhususan
H. Status kesehatan
I. Keluhan utama (PQRST)
J. Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan
 Status Imunisasi

 Obat-obatan

 Penyakit Yang Diderita

K. Aktivitas hidup sehari-sehari


Indeks Katz
Oksigenasi
Makan minum
Eliminasi
Aktivitas
Istrahat Tidur
Personal Hygiene
Seksual
Rekreasi
Psikologis
L. Tinjauan Sistem
 Keadaan umum
 kesadaran : Composmestis
 GCS : Membuka mata : 4, verbal : 5 psikomotor : 6.
 Tanda-tanda vital :
 Tensi : 150/90 mmHg
 Suhu : 37oC
 Nadi : 80 x/menit
 RR : 22 x mnt
 Kepala
 Mata
 TelingaHidung
 Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening ataupun
kelenjar tyroid, pada leher bagaian belakang terlihat bersisik dan lesi
akibat garukan.
 Dada dan punggung
 Abdomen dan pinggang
 Estremitas atas dan bawah
 Sistem Imune
 Genetalia
 Sistem reproduksi
 Sistem Persyarafan
 Sistem pengecapan
 Sistem penciuman
M. SPMSQ:Fungsi intelektualnya utuh
MMSM: Aspek kognitif dan mental baik
GDS: normal
APGAR Keluarga: Baik
MFS:15 Pasien tidak berisiko jatuh
BBS: rata-rata nilai dibawah 5 dengan
kualitas baik
MNA: berisiko mal nutrisi
PSQI: tidak dikaji
 Analisa Data
Data (Subyektif Obyektif)
Etiologi
Masalah
 Rencana Tindakan Keperawatan

Diagnnosa Keperawatan
Tujuan dan kriteria Hasil
Rencana Tindakan
Rasionalisasi
 Implementasi Keperawatan
 Evaluasi
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP

 Kesimpulan dan Saran

Anda mungkin juga menyukai