Anda di halaman 1dari 36

PENDAPAT

AN
NASIOANA
timeline
history
services
follow

teams

about

PENGANTAR EKONOMI
DESIGNED BY AHMAD RIZKI HARAHAP,

L
S.Pd,.M.Si
Aliran 1: Pendapatan faktor faktor produksi

Aliran 3: Pajak
Aliran 2: Pajak Individu
Perusahaan PEMERINTAH

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA


Aliran 9: Pengeluaran
Pemerintah

Aliran 4: Pembelanjaan Rumah Tangga


Aliran 6 :
Aliran 8 : Tabungan
Investasi
Aliran 7: Pinjaman
Penanam Modal Institusi Keuangan

Aliran 10: Ekspor Aliran 5: Impor


LUAR NEGERI
PENDAPATAN
NASIOANAL
Pengertian
Nilai BARANG dan JASA
yang diproduksikan suatu
negara dalam suatu tahun
tertentu
Dalam konsep yang lebih
spesifik dibedakan atas 2
istilah yaitu:

PNB/GNP GDP/PDB
GDP = PDB
• Nilai BARANG dan JASA
dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor faktor
produksi MILIK warga negara
tersebut DAN NEGARA ASING
• Konsepnya adalah DOMESTIC
= batas wilayah negara
GNP = PNB
• Nilai BARANG dan JASA dalam suatu
negara yang diproduksikan oleh faktor
faktor produksi HANYA MILIK warga
negara tersebut SAJA.
• Konsepnya adalah :
• GNP – Nett Factor Income = GDP
• Nett Factor Income (NFI) adalah pendapatan
faktor-faktor produksi yang diterima dari luar
negeri DIKURANGI dengan pendapatan faktor-
faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri
DUA PENGERTIAN
PENDAPATAN NASIONAL
• ISTILAH “pendapatan nasional” definisi-
nya = GDP atau GNP
• ISTILAH “Pendapatan Nasional” = PNN
(Produk Nasional Netto) = (Nett National
Product) = NNP adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh faktor-
faktor produksi yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam
suatu tahun tertentu.
PENDAPATAN NASIONAL
HARGA BERLAKU & HARGA TETAP
• HARGA BERLAKU = nilai barang & jasa
yang dihasilkan dalam SUATU TAHUN
dan DINILAI MENURUT HARGA –
HARGA YANG BERLAKU PADA TAHUN
TERSEBUT.
• Dengan HARGA BERLAKU maka nilainya
pasti meningkat setiap tahunnya
dikarenakan kenaikan harga &
pertambahan fisik barang dan jasa.

• HARGA TETAP yaitu harga yang
berlaku pada suatu tahun tertentu
yang seterusnya digunakan untuk
menilai barang dan jasa yang
dihasilkan pada tahun tahun yang
lain.
• Disebut juga pendapatan nasional riil
• CPI = consumer price index
PENDAPATAN NASIONAL
HARGA PASAR & HARGA FAKTOR
• HARGA PASAR jika penghitungan nilai
barang menggunakan harga yang dibayar
oleh pembeli.
• HARGA FAKTOR jika penghitungan nilai
barang menggunakan harga faktor
produksi untuk memproduksi barang
tersebut.
HARGA PASAR = HARGA FAKTOR + Indirect Tax - Subsidi
PENDAPATAN NASIONAL
BRUTO & NETTO
• Dalam harga pasar sesuatu
barang adalah termasuk NILAI
PENYUSUTAN
(DEPRESIASI) = ada dalam PN
BRUTO sehingga :

PN NETTO = PN BRUTO - DEPRESIASI


CARA PENGHITUNGAN
METODE PENGELUARAN
• PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
ATAS 4 KOMPONEN YAITU :
• GDP = C + G + I + (X – M)
• C= consumption
• G= government expenditure
• I = investment
• X = export netto
CARA PENGHITUNGAN
METODE PRODUK NETTO
• NETT OUTPUT adalah VA yang
diciptakan dalam suatu proses
produksi. Sehingga metode ini
menjumlahkan VA yang diwujudkan
oleh perusahaan diberbagai lapangan
usaha dalam perekonomian.
• Contoh VA dari suatu produk :
VA dari FURNITURE
dalam US$
• Kapas • 50 50
• Benang • 200 150
• Kain • 600 400
• Pakaian • 800 200

• Nilai Jual & VA • 1650 800


GDP menurut Lapangan Usaha
di Indonesia
• Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan
• Pertambangan dan Penggalian
• Industri Pengolahan
• Listrik, Gas dan Air
• Bangunan
• Perdagangan Hotel dan Restoran
• Pengangkutan dan komunikasi
• Keuangan, sewa dan jasa perusahaan
• Jasa-jasa lain ( termasuk pemerintahan )
CARA PENGHITUNGAN
METODE PENDAPATAN
Adalah menjumlahkan PENDAPATAN dari
faktor faktor produksi yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa ;
yaitu :
• Pendapatan para pekerja : Gaji dan Upah
• Pendapatan dari usaha perorangan
• Pendapatan dari sewa
• Bunga
• Keuntungan Perusahaan

• Dalam menghitung pendapatan nasional ,
salah satu istilah penting adalah “Bunga
Neto” adalah bunga yang dibayar dalam
perekonomian dalam suatu tahun tertentu
dikurangi dengan :
– Bunga pinjaman pemerintah
– Bunga pinjaman konsumen ( konteks
produktif )
PENDAPATAN PRIBADI
= PENDAPATAN DISPOSIBLE
• PENDAPATAN PRIBADI ; semua jenis
pendapatan termasuk pendapatan yang diperoleh
tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun yang
diterima oleh penduduk suatu negara. Termasuk
“pembayaran pindahan”
• “pembayaran pindahan” adalah pemberian
yang dilakukan pemerintah kepada berbagai golongan
masyarakat dimana para penerimanya tidak perlu
memberikan suatu balas jasa atau usaha apapun
sebagai imbalannya.
Pendapatan Nasional BPS

• C + G + I + (X – M) = PDB
(+) : Pendapatan Faktor Produksi di LN
(-) : Pembayaran Faktor Produksi di DN
= PNB
(-) : Penyusutan
• = PNN
(-) : Pajak Tidak Langsung
(+) : Subsidi
• = PN
(-) : Laba ditahan
(-) : Pembayaran Asuransi Sosial
(+) : Pendapatan Bunga Personal
(+) : Penerimaan Bukan Balas jasa
• = PP
(-) : Pajak Pendapatan Personal
• = PPD
..
• Jenis pembayaran pindahan :
– Uang pensiun
– Tunjangan pengangguran
– Bantuan kepada orang cacat
– Bantuan kepada veteran
– Beasiswa dari pemerintah
• PENDAPATAN DISPOSIBLE ; adalah
PENDAPATAN PRIBADI dikurangi PAJAK
YANG HARUS DIBAYAR
HUBUNGAN GDP DENGAN
PENDAPATAN PRIBADI
• GDP
• DIKURANGI
– Keuntungan perusahaan tidak dibagi
– Pajak keuntungan perusahaan
– Kontribusi kepada dana pensiun
• DITAMBAH
– Pembayaran pindahan
– Bunga pinjaman konsumen
– Bunga pinjaman pemerintah
• PENDAPATAN PRIBADI
Kuantitatif
Keseimbangan GDP
• Dalam suatu perekonomian terbuka ciri
fungsi Agregat adalah :
– Fungsi penggunaan adalah C=500+0,8Yd
– Pajak 25% dari GDP ( T=0,25Y)
– Investasi bernilai 500 (I)
– Pengeluran Pemerintah bernilai 1000 (G)
– Ekspor negara bernilai X=800 dan Impor
adalah 10% dari GDP ( M=0,1Y )
..
• Selanjutnya dimisalkan perekonomian ini
akan mencapai tingkat full-employment
(penggunaan tenaga kerja penuh) pada
GDP sebesar 6000. Berdasarkan pada
asumsi tersebut maka jawab pertanyaan
berikut ini :
– Tentukan Fungsi Konsumsi
– Tentukan Pendapatan Nasional pada
Keseimbangan
..
– Untuk mencapai full-employment , perubahan yang
bagaimanakah perlu dibuat apabila :
• Pajak saja yang diturunkan
• Pengeluaran pemerintah saja yang dinaikkan
– Nyatakan kedudukan budget pemerintah (APBN)
pada keseimbangan awal dan pada full employment .
Nyatakan fungsi pajak yang baru
– Apakah Ekspor selalu melebihi Impor pada kedua
keseimbangan tersebut ?
– Buat kesimpulan mengenai nilai Multiplier dalam
perekonomian terbuka tersebut
Jawaban
• Fungsi Konsumsi
C = 500 + 0,8 Yd
C = 500 + 0,8 ( Y-T )
C = 500 + 0,8 ( Y - 0,25Y ) 1Y-0,25Y
500 + 0,8 ( 0,75Y )

C = 500 + 0,6Y
DISPOSIBLE INCOME = Yd
• Pendapatan Nasional pada Keseimbangan :
..
Y= C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + ( 800 - 0,1Y )
0,5Y = 2800
Y = 2800 / 0,5
Y = 5600
Pendapatan nasional berkurang sebesar 400
(GDP semula 6000 dan saat ini menjadi 5600 )
karena pengenaan pajak 25% pada fungsi
konsumsi
Perubahan untuk mencapai Full Employment

• Dengan Menurunkan Pajak


Y = C + I + G + ( X-M )
Y = 500 + 0,8Yd + I + G + ( X-M )
6000 = 500 + 0,8(Y-T) + 500 + 1000 + (800-0,1Y)
6000 = 2800 + 0,8Y – 0,8 T - 0,1Y
6000 = 2800 + 0,8 (6000) - 0,8T - 0,1 (6000)
0,8T = - 6000 + 2800 + 4800 - 600
0,8T = 1000
T = 1250
..
• Apabila pajak tidak berubah , pada pendapatan nasional
6000 , maka jumlah pajak adalah :
• T = 0,25Y
T = 0,25 (6000)
T = 1500
• Pengurangan pajak menyebabkan pada kesempatan full
employment maka pajak yang diterima adalah 1250,
sedangkan tanpa pengurangan pajak jumlahnya adalah
1500. Dengan demikian untuk mencapai full
employment, pajak diturunkan sebesar :
1500 – 1250 = 250
• Dengan Menambah Pengeluaran Pemerintah :
..
dimisalkan nilai G yang dicari adalah Go :
• Y = C + I + G + ( X-M )
Y = 500 + 0,6Y + 500 + Go + 800 - 0,1Y
6000 = 500 + 0,6(6000) + 500 + 1000 + Go
+ 800 – 0,1(6000)
6000 = 500 + 3600 + 500 + Go + 800 - 600
Go = 6000 - 5400 + 600
Go = 1200
• Perhitungan diatas menunjukkan untuk mencapai
full employment , maka pengeluaran pemerintah
perlu ditambah sebesar :
1200 – 1000 = 200
Budget Pemerintah dan Fungsi
Pajak
• PADA KESEIMBANGAN AWAL
(Y=5600) , pajak adalah sebesar T=0,25Y
maka :
T = 0,25 (5600)
T = 1400
• Pengeluaran Pemerintah G=1000, maka
pengeluaran pemerintah mengalami surplus
sebesar T-G= 1400 – 1000 = 400
..
• KASUS PENGURANGAN PAJAK UNTUK
MENCAPAI FULL EMPLOYMENT
Pajak telah berkurang menjadi 1250,
sewaktu pengeluaran pemerintah tetap
1000 maka pengeluaran pemerintah
mengalami SURPLUS yaitu sebesar :
T - G = 1250 – 1000 = 250
• KASUS MENAMBAH PENGELUARAN
..
PEMERINTAH UNTUK MENCAPAI FULL
EMPLOYMENT
Perhitungan sebelumnya menunjukkan
pengeluaran pemerintah akan meningkat
menjadi 1200. Oleh karena tidak ada
perubahan dalam fungsi pajak ( yaitu tetap T =
0,25Y ) maka pada Y = 6000, pajak yang
diterima adalah T = 0,25 (6000) = 1500
Dengan demikian budget pemerintah
mengalami SURPLUS sebesar T - G = 1500 -
1200 = 300
• FUNGSI PAJAK YANG BARU
..
Apabila kesempatan full employment dicapai
dengan mengurangi pajak secara sekaligus , fungsi
pajak akan berubah menjadi :
T = To + 0,25Y.
Penghitungan sebelumnya menunjukkan jumlah
pajak yang baru adalah 1250, sehingga To adalah
T = To + 0,25Y
1250 = To + 0,25 (6000)
To = -1250 + 1500
To = 250
Maka Fungsi Pajak Yang Baru :
T = 250 + 0,25Y
Keseimbangan Ekspor Impor
• Pada Y=5600, Impor adalah
M=0,1Y=0,1(5600)=560,maka Ekspor
800 melebihi Impor, berarti SURPLUS
Neraca Perdagangan.
• Pada Y=6000, Impor adalah
M=0,1Y=0,1(6000)=600, sedangkan
Ekspor tetap 800, berarti pada
kesempatan full employment menjadikan
SURPLUS Neraca Perdagangan
Multiplier
• MULTIPLIER didefinisikan sebagai ANGKA yang
menunjukkan PERBANDINGAN antara PERTAMBAHAN
GDP dengan PENGELUARAN AGREGAT.
Pada jawaban sebelumnya pertambahan pendapatan
nasional adalah 6000 – 5600 = 400.
Sedangkan pengeluaran pemerintah yang diperlukan untuk
menambah pendapatan nasional adalah = 200 ( kenaikan
dari 1000 menjadi 1200 ).
Dengan demikian dalam perekonomian yang diasumsikan
diatas MULTIPLIER adalah :
400 / 200 = 2
Pendapatan Faktor Produksi
Gaji dan Upah, Sewa, Bunga & Keuntungan

ALIRAN 1

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA

ALIRAN 2

Pengeluaran Rumah Tangga


Konsumsi
Gaji, Upah, Sewa, Bunga dan Keuntungan

Pajak Perusahaan Pajak Individu


PEMERINTAH

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA

Pengeluaran Pemerintah

Investasi Konsumsi Rumah Tangga Tabungan

PENANAM MODAL Pinjaman LEMBAGA KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai