Anda di halaman 1dari 15

 

GAMBARAN STRATEGI KOPING STRESS


YANG DILAKUKAN PELAJAR DALAM
MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN JARAK
JAUH (PJJ) SELAMA PANDEMI COVID-19

Annisa Mulia 1811312008


Bab ii
tinjauan teoritis
1. Koping Stress

• Pengertian Coping Stres

Coping stress merupakan suatu bentuk


upaya yang dilakukan individu untuk
mengatasi dan meminimalisasikan situasi
yang penuh akan tekanan (stress) baik
secara kognitif maupun dengan perilaku.
• Macam-Macam Coping Stress

Coping psikologis
Pada umumnya gejala yang ditimbulkan akibat stres psikologis
tergantung pada dua faktor, yaitu:
1. Bagaimana persepsi atau penerimaan individu terhadap
stressor, artinya seberapa berat ancaman yang dirasakan oleh
individu tersebut terhadap stressor yang diterima.

2. Keefektifan strategi coping yang digunakan oleh individu;


artinya dalam menghadapi stressor, jika strategi yang
digunakan efektif maka menghasilkan adaptasi yang baik dan
menjadi suatu pola baru dalam kehidupan, tetapi jika
sebaliknya dapat mengakibatkan gangguan kesehatan fisik
maupun psikologis.
Coping psiko-sosial

Adalah reaksi psiko-sosial terhadap adanya stimulus stres yang diterima


atau dihadapi oleh klien. Menurut Struat dan Sundeen mengemukakan (dalan
Rasmun ; 2004) bahwa terdapat 2 kategori coping yang bisa dilakukan untuk
mengatasi stres dan kecemasan:
a..Reaksi yang berorientasi pada tugas (task-oriented reaction).
Cara ini digunakan untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan konflik
dan memenuhi kebutuhan dasar. Terdapat 3 macam reaksi yang berorientasi
pada tugas, yaitu:

1. Perilaku menyerang (fight)

2. Perilaku menarik diri (withdrawl)

3.Kompromi
b. Reaksi yang berorientasi pada Ego

Reaksi ini sering digunakan oleh individu dalam menghadapi


stres, atau ancaman, dan jika dilakukan dalam waktu sesaat maka
akan dapat mengurangi kecemasan, tetapi jika digunakan dalam
waktu yang lama akan dapat mengakibatkan gangguan orientasi
realita, memburuknya hubungan interpersonal dan menurunkan
produktifitas kerja. (Rasmun, 2004 ; 30-34)
• Bentuk-Bentuk Coping

1. Coping yang berfokus pada masalah (problem-focused coping) adalah


strategi untuk penanganan stress atau coping yang berpusat pada sumber
masalah, individu berusaha langsung menghadapi sumber masalah, mencari
sumber masalah, mengubah lingkungan yang menyebabkan stress dan
berusaha menyelesaikannya sehingga pada akhirnya stress berkurang atau
hilang

2. Coping yang berfokus pada emosi (emotion-focused coping) adalah


strategi penanganan stress dimana individu memberi respon terhadap situasi
stress dengan cara emosional. Digunakan untuk mengatur respon emosional
terhadap stress.
• Fungsi Coping Stres

Folkman dan Lazarus (Rahmatus Sa‟adah, 2008 ; 65-66), coping


yang berpusat pada emosi (emotion-focused coping) berfungsi untuk
meregulasi respon emosional terhadap masalah. Coping ini sebagian
besar terdiri dari proses-proses kognitif yang ditujukan pada
pengukuran tekanan emosional dan strategi yang termasuk di
dalamnya adalah :

a.Penghindaran, peminiman atau pembuatan jarak


b.Perhatian yang selektif
c.Memberikan penilaian yang positif pada kejadian yang negatif
 
Sedangkan coping yang berpusat pada masalah
(problem-focused coping) berfungsi untuk mengatur dan
merubah masalah penyebab stres. a.Strategi yang termasuk
di dalamnya adalah :

a.Mengidentifikasikan masalah
b.Mengumpulkan alternatif pemecahan masalah
c.Mempertimbangkan nilai dan keuntungan alternatif tersebut
d.Memilih alternatif terbaik
e.Mengambil tindakan
Bentuk Pembelajaran Jarak Jauh Online
Pembelajaran jarak jauh ada beberapa bentuk, antara lain:

1.Program pendidikan mandiri

2.Program tatap muka diadakan di beberapa tempat pada waktu yang telah
ditentukan. Informasi pendidikan tetap disampaikan, dengan/ tanpa interaksi
dari pembelajar.

3.Program tidak terikat pada jadwal pertemuan, di satu tempat.


Pembe-lajaran jarak jauh didasarkan pada dasar pemikiran bahwa pembelajar
adalah pusat proses pembelajaran, bertanggung jawab terhadap pembe-lajaran
mereka sendiri, dan berusaha sendiri di tempat mereka sendiri.

4.Pembelajaran jarak jauh dengan e-learning, yaitu pembelajaran online


berbasis teknologi informasi via internet. Sistem pembelajaran ini dapat
dilengkapi dengan modul atau buku-buku pelengkap.
Sasaran Pembelajaran Jarak Jauh

Sasaran pembelajaran jarak jauh adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada anak bangsa yang belum mengikuti


pendidikan yang lebih tinggi, seperti pembelajar yang putus sekolah pada
tingkat pendidikan dasar atau pendidikan menengah.

2. Memberikan kesempatan kepada para pengajar untuk meningkatkan kualitas


kemampuan/kompetensinya, seperti berkaitan dengan ke-mampuan didaktik,
metodik dan paedogogik dengan mengikuti pen-didikan tinggi
Tujuan Pembelajaran Jarak Jauh

Pembelajaran jarak jauh memungkinkan pembelajar untuk memperoleh


pendi-dikan pada semua jenis, jalur, dan jenjang secara mandiri dengan
menggunakan berbagai sumber belajar dengan program pembelajaran yang
sesuai dengan kara-kteristik, kebutuhan, dan kondisinya. Pembelajaran jarak
jauh menyediakan ber-bagai pola dan program Pembelajaran jarak jauh untuk
melayani kebutuhan ma-syarakat dan mengembangkan dan mendorong
terjadinya inovasi berbagai proses pembelajaran dengan berbagai sumber
belajar.
Pembelajaran jarak jauh diharapkan dapat mengatasi masalah
kesenjangan pem-erataan kesempatan, peningkatan mutu, relevansi, dan
efisiensi dalam bidang pendidikan yang disebabkan oleh berbagai
hambatan seperti jarak, tempat, dan waktu. Untuk itu, penyelenggaraan
pembelajaran jarak jauh harus sesuai dengan karakteristik pembelajar,
tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran. Dengan demikian, tujuan
pembelajaran jarak jauh adalah untuk memberikan kesempatan
pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak dapat mengikuti
pembelajaran konvensional secara tatap muka.
Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh

1.Tujuan yang jelas


2.Relevan dengan kebutuhan.
3.Mutu pendidikan
4.Efisien dan efektivitas program
5.Pemerataan dan perluasan kesempatan belajar.
6.Kemandirian
7.Keterpaduan
8.Kesinambungan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai