Anda di halaman 1dari 54

MENGENALI

TANDA dan GEJALA


GANGGUAN JIWA SERTA
PENYEBAB GANGGUAN JIWA
DILFERA HERMIATI
TOPIK BAHASAN
0. Pengertian Umum
1. Kesadaran & Fungsi Kognitif
2. Perilaku Motorik
3. Suasana Perasaan ( Mood & Affect )
4. Proses Pikir
5. Persepsi
6. Pembicaraan
7. RTA , Insight & Judgment
PENGERTIAN UMUM
Tanda klinis gangguan jiwa, adalah fenomena
psikopatologi yang secara obyektif dapat diamati
Gejala klinis gangguan jiwa, adalah fenomena
psikopatologi yang muncul dari keluhan pasien dan
bersifat subyektif
Sindroma klinis gangguan jiwa, adalah kumpulan
tanda dan gejala klinis gangguan jiwa.
KESADARAN & F/ KOGNITIF
Kesadaran / Consciousness ;
= Keadaan siaga = State of awareness

Gangguan Kesadaran ;
 Kesadaran menurun ( Somnolence  Coma )
 Kesadaran berkabut
 Delirium
 Twilight State, Dream like state
 Sundowning syndrome
 Confusion
FUNGSI KOGNITIF
Orientasi ( orang, tempat, waktu )
Atensi ( distractibility, hypervigilance )
Memori (amnesia,paramnesia,hypermnesia)
Intelejensi
Berbahasa & Berhitung ( afasia, akalkulia )
Gnosis ( agnosis, astereognosis )
Fungsi Eksekutif
Fungsi kognitif dapat di evaluasi dengan alat :
Mini Mental State Evaluation
GANGGUAN MEMORI
Amnesia : Ketidakmampuan mengingat sebagian
atau seluruhnya pengalaman masa lalu.
( dibedakan : Anterograd & Retrograd)
Paramnesia : memori palsu ( contoh :
konfabulasi, de javu, jamais vu )
Hypermnesia : exagerated memory
Screen memory : menutupi memori yang
menyakitkan dengan memori lain yang lebih dapat
ditoleransi.
PERILAKU MOTORIK
Echopraxia : meniru gerakan
Katatonia : kekacauan psikomotor pada skizofrenia tipe
katatonik ( eq : catatonic excitement, stupor, catalepsy,
flexibilitas cerea )
Stereotipi : gerakan berulang dgn pola yang sama
Manerisme: Ingrained, habitual involuntary movement
Mutisme : membisu
Akatisia : perasaan subyektif akan ketegangan otot-otot
yang mengakibatkan penderita menjadi bergerak-gerak
gelisah, biasanya karena efek samping obat antipsikotik.
Kompulsi : gerakan berulang yg bersifat impulsif
Perasaan
( mood & afek )
Mood = suasana perasaan
Emosi yang bersifat pervasif dan bertahan lama,
mewarnai persepsi seseorang terhadap kehidupan.
Deskripsi mood
Euthym : normal
Hypothym: murung-putus asa-depresif
Hyperthym : elasi-ekspansif-euforik-manik
Empty : kosong-hambar
Irritable : mudah tersinggung
Alexithymia : sulit mengungkapkan perasaan
Afek :
Ekspresi emosi sesaat, dapat diamati dari ekspresi
wajah, gerak tubuh, irama suara.
Deskripsi Afek :
serasi / tidak serasi
luas  terbatas  tumpul  datar
labil/tegang/cemas
PIKIRAN
 Gangguan Bentuk Pikir :
Ketidak mampuan mengorganisasikan proses pikir
membentuk ide bertujuan
Jenis-2 Gangguan Bentuk / Arus Pikir :
1. Inkoherensi: gagasan satu dengan lain tidak
berhubungan, tidak logis, secara keseluruhan tidak
dapat dimengerti.
2. Asosiasi longgar: bentuk lebih ringan dari
inkoherensi.
3. Asosiasi bunyi : gagasan satu dengan yang lain
dirangkaikan oleh kesamaan bunyi
4. Neologisme: membentuk logika baru yang hanya
dimengerti oleh pasien
5. Sirkumstansial : penyampaian gagasan secara
berbelit dan cenderung terpaku pada detail
6. Tangensial: ketidakmampuan untuk
mempertahankan gagasan bertujuan
7. Flight of Ideas: gagasan yang bertubi-tubi melompat
dari satu topik ke topik lain
8. Verbigerasi: pengulangan kata tanpa tujuan
9. Preserverasi: pengulangan gagasan secara
persisten/tidak responsif terhadap stimulus baru
10. Blocking : Gahasan yang terhenti mendadak
sebelum selesai disampaikan.
 Gangguan isi pikir : Di sini yang terganggu adalah
buah pikirannya / keyakinannya, dan bukan cara
penyampaiannya. Bisa berupa waham, obsesi, fobi,
preokupasi dll

 Waham : Keyakinan yang salah, tidak dapat


dikoreksi, tiidak sesuai dengan realitas dan budaya
yang berlaku di lingkungan kehidupan pasien.
 Deskripsi Waham
1. Waham aneh/bizarre
2. Waham sistematik
3. Mood congruent/incongruent
4. Waham Nihilistik
5. Waham Somatik
6. Waham Paranoid ;
- Waham besar
- Waham cemburu
- Waham kejar
7. Waham kendali
- Thought withdrawal
- Thought insertion
- Thought broadcasting
8. Waham Erotis / Erotomania
PERSEPSI
 Persepsi = Proses pemindahan stimulus fisik
menjadi informasi psikologik
 Deskripsi gangguan persepsi :
1. Halusinasi : Penginderaan/persepsi sensoris tanpa
adanya stimulus eksternal
2. Ilusi : Salah persepsi/salah interpretasi terhadap
stimulus eksternal yg nyata
3. Derealisasi : persepsi subyektif bahwa lingkungan
berubah aneh/tidak nyata
4. Depersonalisasi : persepsi subyektif bahwa orang-
orang disekitarnya berubah asing/aneh
5. Fugue : menjadi identitas baru disertai amnesia
terhadap identitas lamanya
JENIS HALUSINASI
Sesuai jenis penginderaan dibedakan ; halusinasi
auditorik, olfaktorik, visual, taktil ( raba ), dan
gustatorik ( kecap )
Sesuai tema halusinasi ; commanding, commenting,
mood congruent/incongruent
Halusinasi hipnopompik ; halusinasi yang terjadi
menjelang bangun tidur
Halusinasi hipnagogik ; halusinasi terjadi menjelang
masuk tidur
Halusinasi somatis ; sensasi palsu yang berhubungan
dengan organ tubuh biasanya organ viseral
TILIKAN ( INSIGHT )
Dalam arti luas tilikan sering disebut sebagai wawasan
diri, yaitu pemahaman seseorang terhadap kondisi
dan situasi dirinya dalam konteks realitas sekitarnya
Dalam arti sempit adalah pemahaman pasien
terhadap penyakitnya
Tilikan terganggu ; hilangnya kemampuan untuk
memahami kenyataan obyektif akan kondisi dan
situasi dirinya
DERAJAT GANGGUAN TILIKAN
1. Penyangkalan total terhadap penyakitnya
2. Ambivalensi terhadap penyakitnya
3. Menyalahkan faktor lain sebagai penyebab penyakitnya
4. Menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan namun
tidak memahami penyebab sakitnya
5. Menyadari penyakitnya dan faktor faktor yang
berhubungan dengan penyakitnya namun tidak
menerapkan dalam perilaku praktisnya
6. Tilikan yang sehat, yakni sadar sepenuhnya tentang
situasi dirinya disertai motifasi untuk mencapai
perbaikan
PENYEBAB UMUM GANGGUAN JIWA
Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi oleh
faktor-faktor pada ketiga unsur yang terus menerus
saling mempengaruhi, yaitu :
1. Faktor-faktor somatik (somatogenik)
• Neroanatomi
• Nerofisiologi
• nerokimia
• tingkat kematangan dan perkembangan organik
• faktor-faktor pre dan peri - natal
LANJUTAN…
2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik)
a. Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau
abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang
terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan)
b. Peranan ayah
c. Persaingan antara saudara kandung
d. inteligensi
e. hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat
f. kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu
atau rasa salah
g. Konsep diri : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang
tidak menentu
h. Keterampilan, bakat dan kreativitas
i. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya
j. Tingkat perkembangan emosi
Lanjutan…
3. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik)
a. Kestabilan keluarga
b. Pola mengasuh anak
c. Tingkat ekonomi
d. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan
e. Masalah kelompok minoritas yang meliputi
prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan
kesejahteraan yang tidak memadai
f. Pengaruh rasial dan keagamaan
g. Nilai-nilai
Faktor lain yang menyebabkan gangguan
jiwa
Faktor keturunan
Faktor Konstitusi : Konstitusi pada umumnya menunjukkan
kepada keadaan biologik seluruhnya, termasuk baik yang
diturunkan maupun yang didapati kemudian; umpamanya
bentuk badan (perawakan), sex, temperamen, fungsi
endoktrin, urat syaraf, jenis darah
Cacat kongenital
Perkembangan psikologik yang salah
Deprivasi dini : Deprivasi maternal atau kehilangan asuhan
ibu di rumah sendiri, terpisah dengan ibu atau di asrama,
dapat menimbulkan perkembangan yang abnormal.
Lanjutan…
Pola keluarga yang petagonik
Lanjutan….
Masa remaja
Faktor sosiologik dalam perkembangan tang salah
Genetika
Neurobiological
Biokimiawai tubuh
Neurobehavioral
Stress
Penyalahgunaan obat-obatan
Psikodinamik :
Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa dibedakan atas
 Sebab-sebab jasmaniah/ biologik
Sebab-sebab kejiwaan/ psikologik
Sebab-sebab yang berdasarkan kebudayaan.
Proses perjalanan penyakit
Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal
sampai umur pertengahan melalui beberapa fase:
1. Fase prodomal
Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun
Gangguan dapat berupa self care, gangguan dalam akademik,
gangguan dalam pekerjaan, fungsi sosial, pikiran dan persepsi
2. Fase aktif
Berlangsung kurang lebih 1 bulan
Gangguan dapat berupa gejala psikotik, halusinasi, delusi,
disorganisasi proses pikir, gangguan bicara, perilaku, disertai
kelainan neurobiokimia
3. Fase residual
Klien mengalami minimal 2 gejala: gangguan afek dan
gangguan peran, serangan biasanya berulang.
KONSEP STRESS dan
ADAPTASI
Definition of Stress
Stes adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh
perubahan lingkungan yang diterima sebagai suatu
hal yang menantang, mengancam atau merusak
terhadap keseimbangan atau equilibrium dinamis
seseorang
Hans Selye mendefinisikan stres sebagai respon
nonspesifik tubuh terhadap setiap kebutuhan, tanpa
memperhatikan sifatnya
Faktor pencetus stres disebut stresor
Ada individu yang melihat stress sebagai suatu
stimulus atau suatu kesemapatan untuk berkembang,
tapi ada sebagian yang menganggap sebagai kesulitan
yang harus dihindari
Macam-macam stres
 Stres Fisik
 Stres Kimiawi
 Stres Mikrobiologi
 Stres Fisiologik
 Stres Proses Pertumbuhan dan Perkembangan
 Stres psikis atau emosional
Sumber Stresor
a. Sumber stres dalam diri
b. Sumber stres dalam keluarga
c. Sumber stres dapat terjadi di lingkungan atau
masyarakat
Faktor Pengaruh Respon terhadap Stresor
1. Sifat stresor
 Sifat stresor dapat berubah tiba2 atau berangsur-angsur, sifat ini
pada setiap individu dapat berbeda tergantung dari pemahaman
tentang arti stresor
2. Durasi stresor
 Lamanya stresor yang dilami klien akan mempengaruhi respon
tubuh. Apabila stresor yang dialami lebih lama, maka respon yang
dialaminya juga akan lebih lama dan dapat mempengaruhi dari
fungsi tubuh yang lain
3. Jumlah stresor
 Semakin banyak stresor yang dialami seseorang dapat
menentukan respon tubuh. Semakin banyak stresor yang dilami
pada seseorang, dapat menimbulkan dampakyang besar bagi
fungsi tubuhjuga sebaliknya dengan jumlah stresor yang dialami
banyak dan kemampuan adaptasi baik, maka seseorang akan
memeliki kemampuan dalam mengatasinya
Faktor Pengaruh Respon terhadap Stresor
4. Pengalaman masa lalu
 Semakin banyak stresor dan pengalaman yang
dialami dan mampu mengahadapinya, maka
semakin baik dalam mengatasinya sehingga
kemampuan adaptifnya akan semakin baik pula
5. Tipe Kepribadian
 Apabila seseorang yang memiliki tipe kepribadian
A, maka lebih rentan terkena stres dibandingkan
dengan tipe kepribadian B
Kepribadian Tipe A
Ambisius,agresif,kompetitif, kurang sabar,mudah tegang,
mudah tersinggung,mudah marah,memiliki kewaspadaan
yg berlbhn,bicara cepat, bekerja tdk kenal waktu,pandai
berorganisasi,memimpin/ memerintah,lbh suka bekerja
sendirian bl ada tantangan,kaku terhdp waktu,ramah, tdk
mdh dipengaruhi, bila berlibur pikirannya lbh kepekerjaan
Kepribadian Tipe B
Tidak agresif,ambisi yg wajar, penyabar, ceria, tdk
mdh tersinggung,tdk pemarah,bicara tidak
tergesa2,,lbh suka kerjasama,mudah bergaul
Faktor Pengaruh Respon terhadap Stresor
6. Tingkat perkembangan
 Anak : Konflik mandiri dan ketergantungan orang tua,
Mulai sekolah, Kompetisi dengan teman
 Remaja : Perubahan tubuh, Hubungan dengan teman,
Seksualitas, Mandiri
 Dewasa muda : Menikah, Meninggalkan Rumah, Mulai
bekerja, Melanjutkan Pendidikan, Membesarkan anak
 Dewasa Tengah : Menerima proses menua, Status social
 Dewasa Tua : Usia lanjut, Perubahan tempat tinggal,
Penyesuaian diri masa pensiun, Proses Kematian
Tahapan Stres
1. Tahapan Pertama
 Merupakan tahap ringan dari stress yang ditandai dengan
adanya semangat bekerja besar, penglihatannya tajam tidak
seperti pada umumnya, merasa mampu menyelesaikan
pekerjaan seperti biasanya, kemudian merasa senang akan
pekerjaan akan tetapi kemampuan yang dimilikinya semakin
berkurang
2. Tahapan Kedua
 Pada stres tahap kedua ini seseorang memiliki ciri adanya
perasaan letih sewaktu bangun pagi yang semestinya segar,
terasa lelah sesudah makan siang, cepat lelah menjelang
sore, serung mengeluh lambung atau perut tidak nyaman,
denyut jantung berdebar-debar lebih dari biasanya, otot2
punggung dan tengkuk semakin tegang dan tidak bisa santai
Tahapan Stres
3. Tahapan Ketiga
 Pada tahap ketiga ini, seseorang memiliki ciri mengalami
gangguan seperti pada lambung dan usus, ketegangan otot
akan semakin terasa, perasaan tidak tenang, gangguan pola
tidur seperti sukar mulai untuk tidur, terbangun tengah malam
dan sukar kembali tidur, lemah
4. Tahapan Keempat
 Tahap ini seseorang akan mengalami gejala seperti segala
pekerjaan yang menyenangkan terasa membosankan, semula
tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan
untuk merespons secara adekuat, tidak mampu melaksanakan
kegiatan sehari-hari, adanya gangguan pola tidur, sering
menolak ajakan karena tidak bergairah, kemampuan
mengingat dan konsentrasi menurun karena adanya perasaan
ketakutan dan kecemasan yang tidak diketahui penyebabnya
Tahapan Stres
5. Tahapan Kelima
 Stres tahap ini ditandai dengan adanya kelelahan
fisik secara mendalam, tidak mampu menyelesaikan
pekerjaan yang ringan dan sederhana, gangguan
pada system pencernaan semakin berat dan perasaan
ketakutan dan kecemasan semakin meningkat
6. Tahapan Keenam
 Tahap ini merupakan tahap puncak dan seseorang
mengalami panik dan perasaan takut mati dengan
ditemukan gejala seperti detak jantung semakin
keras, susah bernafas, terasa gemetar seluruh tubuh
dan berkeringat, kemungkinan terjadi kolaps atau
pingsan
Hal2 yg menybbkn Stress
1.Frustrasi
Individu terhbt dlm usaha mencpi tujuan mk
timbul frustrasi
 Sumber Frustrasi
 Dalam diri : Penyakit, Cacat, idea dll
 Luar : Bencana alam, kehlgn org yg dicintai,
peperangan,goncangan ekonomi dll.
2. Konflik
Bl individu tdk dpt memilih antara 2 atau lbh
keb atau tujuan.
a. Konflik pendekatan- penolakan
 Individu hrs menntkn st kep tp ia tdk mampu.
 Maju tdk berani
 Mundur tdk menyengkn
b. Konflik pendekatan ganda
 Individu berusaha mencapai kedua tujuan tp sukar, ia hrs
mlpskn salah satunya.
c Konflik penolakan ganda
 Individun tdk menghendaki kedua tujuan oleh krn
keduanya tdk menyenangkan atau memilih salah satu.
Cth : Hrs mlkkn hal yg berbahaya atau dicap sbg pengecut
- Jd pengangguran atau melkkn suatu pekerjaan yg yg tdk
disenangi
3 Tekanan
Tekanan sehari2 walaupun ringan, atau bertumpuk,
suatu saat dpt timbul stress
Tekanan dr luar/lingkungan (selalu dicela)
Tekanan dr dlm : Penyesalan, mlkkn perbuatan salah/
berdosa
4. Krisis
Krisis ekonomi
Penyakit berat yg tiba2
Tiba2 kena bencana
PHYSIOLOGIC
MANIFESTATIONS OF STRESS
1. ANXIETY
2. FEAR
3. ANGER
4. DEPRESSION
KONSEP ADAPTASI
Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis
dan psikososial berubah dalam berespons
terhadap stres
Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme otomatis
untuk perlindungan, mekanisme koping dan
idealnya dapat mengarah pada penyesuaian dan
penguasaan (Selye, 1976)
Mansen (1992) adaptasi bisa terjadi jika individu
berhasil menetralisir stress melalui perubahan
tingkah laku dan proses berfikir sehingga dia
kembali berfungsi sebagai individu yang utuh
Macam Adaptasi
A. Adaptasi Fisiologis
Menurut Hans Selye terdapat 2 adaptasi fisiologis
terhadap stres yaitu :
1. LAS (Local Adaptation Syndrom)
2. GAS (General Adaptation Syndrom)
LAS
LAS adalah respon dari jaringan, organ,
atau bagian tubuh terhadap stres karena
trauma, penyakit atau perubahan fisiologis
lainnya
Karakteristik LAS
1. Respon yang terjadi adalah setempat
2. Respon adalah adaptif, berarti bahwa stresor
diperlukan untuk menstimulasinya
3. Respon adalah berjangka pendek
4. Respon adalah restoratif, berarti bahwa LAS
membantu dalam memulihkan homeostasis region
atau bagian tubuh
LAS
 Dua respon setempat yaitu respon nyeri dan
inflamasi
 Respon nyeri :
 Respon ini adalah respon adaptif dan melindungi
jaringan dari kerusakan lebih lanjut
 Respon melibatkan reseptor sensoris, saraf sensoris
yang menjalar ke medula spinalis, saraf motoris
yang menjalar ke medula spinalis, dan otot efektif
LAS
Respon Inflamasi :
 Respon ini memusatkan inflamasi sehingga
mengahmbat penyebaran dan meningkatkan
penyembuhan
 Respon ini dapat menghasilkan nyeri setempat,
pembengkakan, panas, kemerahan dan perubahab
fungsi
GAS (General Adaptation Syndrom)
Reaksi Alarm

Pemulihan
1. Hipotalamus
2. Hipofisis Posterior
↑ ADH → ↑ Reabsorsi Air
Resistance
↓ Haluaran
3. Hipofisis anteriorUrin 1. Stabilisasi
↑ ACTH → Korteks Adrenal 2. Kadar Hormon kembali normal
↑ Kortisol → ↑ Glukoneogenesis 3. Aktivitas Sistem saraf Kehabisan Tenaga
↑ Katabolisme Protein parasimpatisi↑ 1. Respon Fisiologis
↑ Katabolisme Lemak 4. Adaptasi terhadap stres seperti pada yang
↑ Aldosteron → ↑ Reabsorbsi Natrium tmpk pd rx alarm
↑ Reabsorbsi Air 2. Penurunan Kadar
↓ Haluaran Urin energi
↑ Ekskresi Kalium 3. ↓ Adaptasi Fisiologis

4. Sistem saraf simpatis dan medula adrenal 4. Kematian


↑ Epinefrin → ↑ Frekuensi Jantung
↑ Ambilan O2
↑ Gula Darah
↑ Ketajaman Mental
↑ Norepinefrin → ↑ Aliran Darah
↑ Tekanan darah arterial
5. “ Fight or Flight ”
Macam Adaptasi
B. Adaptasi Psikologis
○ Merupakan proses penyesuaian secara psikologis
akibat stresor yang ada, dengan cara memberikan
mekanisme pertahanan diri dengan harapan dapat
melindungi atau bertahan dari serangan2 atau hal2
yang tidak menyenangkan
Adaptasi Psikologis
1. Task Oriented Reaction
○ Reaksi ini merupakan koping yang digunakan dalam mengatasi
masalah dengan berorientasi pada proses penyelesaian masalah,
meliputi afektif (perasaan), kognitif dan psikomotor
2. Ego Oriented Reactio
○ Reaksi berorientasi pada ego pertama kali duraikan oleh Sigmund
Freud, adalah perilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan
psikologis terhadap peristiwa yang menegangkan. Mekanisme ini
digunakan oleh setiap orang dan membantu melindungi terhadap
perasaan tidak berdaya dan kadang ansietas
MANAJEMEN STRES

1. Pengaturan diet dan nutrisi


2. Istirahat dan tidur
3. Olahraga atau latihan teratur
4. Berhenti merokok
5. Tidak mengkonsumsi minuman keras
6. Pengaturan berat badan
7. Pengaturan waktu
8. Terapi Psikofarmaka
9. Psikoterapi
10. Terapi Psikoreligius
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai