Anda di halaman 1dari 12

PENENTUAN

HARGA
PELAYANAN
Kelompok 11 :
Christian Piri (18061104065)
PUBLIK
Ferly Kodoati (18061104066)
Giofany Onsu (18061104069)
Penentuan Harga Pelayanan Publik
Salah satu tugas pokok pemerintah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat (public services). Pemberian
pelayanan publik pada dasarnya dibiayai melalui 2 sumber, yaitu :
1. Pajak
2. Pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa public

1 2
Jika pelayanan publik dibiayai dengan pajak, maka setiap Jika pelayanan publik dibiayai melalui pembebanan
wajib pajak harus membayar tanpa mempedulikan langsung, maka yang membayar hanyalah mereka
apakah dia menikmati secara langsung jasa publik yang memanfaatkan jasa pelayanan publik tersebut,
tersebut atau tidak. Hal tersebut dikarenakan pajak sedangkan yang tidak menggunakan tidak diwajibkan
merupakan iuran masyarakat kepada Negara yang tidak untuk membayar. Permasalahan yang kemudian
memiliki jasa timbal balik (kontraprestasi) individual muncul adalah apakah suatu pelayanan publik lebih
yang secara langsung dapat dinikmati oleh pembayar baik dibiayai melalui pajak atau dengan pembebanan
pajak. langsung kepada konsumen.
Pelayanan Publik Yang Dapat Dijual
Dalam memberikan memberikan pelayanan publik, pemerintahan dapat dibenarkan menarik tarif
untuk pelayanan tertentu baik secara langsung atau tidak langsung melalui perusahaan milik
pemerintah. Beberapa pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan misalnya :
1. Penyediaan air bersih.
2. Transportasi publik.
3. Jasa pos dan telekomunikasi.
4. Energy dan listrik.
5. Perumahan rakyat.
6. Fasilitas rekreasi (pariwisata).
7. Pendidikan.
8. Jalan tol.
9. Irigasi.
10. Jasa pemadaman kebakaran.
11. Pelayanan kesehatan.
12. Pengolahan sampah/limbah
Argumen Terhadap Tarif Pembebanan Pelayanan

1 Suatu jasa, baik merupakan barang publik maupun barang privat, mungkin tidak dapat
diberikan kepada setiap orang, sehingga tidak adil bila biayanya dibebankan kepada
semua masyarakat melalui pajak, sementara mereka tidak menikmati jasa tersebut.

2 Suatu pelayanan mungkin membutuhkan sumber daya yang mahal atau langka
sehingga konsumsi public harus didisiplinkan (hemat), misalnya pembebanan
terhadap penggunaan air dan obat-obatan medis.

3 Terdapat variasi dalam konsumsi individual yang lebih berhubungan dengan pilihan
daripada kebutuhan, misalnya penggunaan fasilitas rekreasi
Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang menguntungkan
4 dan untuk memenuhi kebutuhan domestik secara individual maupun
industrial, misalnya air, listrik, jasa pos dan telepon.

5 Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala permintaan publik
atas suatu jasa apabila jenis dan standar pelayanannya tidak dapat ditentukan
secara tegas.
Prinsip Dan Praktek
Pembebanan
Prinsip dan praktek pembebanan sebagian barang dan jasa yang
disediakan pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan
pembebanan tarif. Semakin dekat suatu pelayanan terkait
dengan barang privat, semakin sesuai barang tersebut dikenai
tarif. namun batasan identifikasi barang privat dan publik kadang
sulit dan harus dilakukan dengan dasar tiap pelayanan. Dalam
praktiknya, pelayanan yang gratis secara nominal seringkali sulit
dijumpai. Pelayanan gratis menyebabkan insentif rendah,
sehingga terkadang kualitas pelayanan menjadi sangat rendah.
Misalnya pemberian pelayanan kesehatan gratis biasanya
kualitasnya kurang memuaskan. Kesalahan penetapan tarif
pelayanan publik merupakan penyebab utama defisit anggaran
di negara berkembang (devas, 1989), pelayanan gratis
mengakibatkan insentif yang rendah sehingga kualitas menjadi
sangat rendah dan tidak memuaskan.
Kegunaan Pembebanan
Dalam Praktek Kegunaan
Pembebanan Dalam Praktek
Praktik pembebanan pelayanan publik berbeda-beda tiap negara, antara
jasa yang disediakan langsung oleh pemerintah dan yang disediakan
oleh perusahaan milik negara, dan antar pemerintah pusat dan daerah.
Charging for services merupakan salah satu sumber penerimaan bagi
pemerintah daerah tertentu. Pemerintah memperoleh penerimaan dari
beberapa sumber, antara lain :
• Pajak
• Pembebanan langsung pada masyarakat (Charging for services)
• Laba BUMN/BUMD
• Penjualan aset milik pemerintah
• Hutang
• Pembiayaan defisit anggaran (Mencetak Uang)
Penetapan Harga
Pelayanan
Jika pemerintah tidak membebankan biaya pelayanan
kepada konsumennya, maka pemerintah harus
memutuskan berapa beban yang pantas dan wajar atau
dengan kata lain berapa harga pelayanan yang akan
ditetapkan? Aturan yang biasa dipakai adalah bahwa
beban (Charge) dihitung sebesar total biaya untuk
menyediakan pelayanan tersebut (Full cost recovery).
Penetapan harga pelayanan publik dengan
menggunakan marginal cost pricing, setidaknya
harus memperhitungkan :
1. Operasi biaya variabel (variable operating cost)
2. Semi variable overhead cost seperti biaya
modal atas aktiva yang digunakan untuk
memberikan pelayanan.
3. Biaya penggantian atas aset modal yang
digunakan dalam penyediaan pelayanan
4. Biaya penambahan aset modal yang digunakan
untuk memenuhi tambahan permintaan.
Permasalahan Marginal
Cost Pricing
Sulit untuk memperhitungkan secara tepat marginal cost untuk jasa tertentu, dalam praktik,
kadang biaya rata-rata (average cost) digunakan sebagai pengganti walau hal ini menyimpang dari
syarat ekonomis dan efisiensi. Juga terdapat masalah pengukuran dan pengumpulan data biaya
yang membuat marginal cost sulit diimplementasikan.

Apakah harga seharusnya didasarkan pada biaya marginal jangka pendek (short run MC) atau
biaya marginal jangka panjang (long run marginal cost). Dalam kasus penyediaan air, akan timbul
suatu titik ketika marginal consumer memerlukan pabrik baru. Tidak mungkin mengharapkan
konsumen menanggung full cost sendirian.

Marginal cost pricing bukan berarti full cost recovery. Historic capital cost tidak mungkin
dipulihkan, demikian juga full operating cost.
Permasalahan Marginal
Cost Pricing
Konsep kewajaran digunakan untuk menunjukkan :
1. Hanya mereka yang menerima manfaat yang membayar.
2. Semua konsumen membayar sama tanpa memandang perbedaan biaya dalam menyediakan pelayanan
tersebut.

Ekternalitas konsumsi, seperti manfaat kesehatan umum dari air bersih untuk minum dan mandi dapat secara
signifikan merubah “efisiensi harga” yang ditentukan oleh marginal cost.

Pertimbangan ekuitas mensyaratkan yang kaya membayar lebih, paling tidak untuk jasa seperti air, dimana
terdapat beberapa macam bentuk diskriminasi harga, (seperti tarif progesif) yang mungkin digunakan
Kompleksitas Strategi Harga
1
Two-part tariffs : banyak kepentingan publik (seperti listrik) dipungut dengan two-part tariffs, yaitu fixed
charge untuk menutupi biaya overhead atau biaya infrastruktur dan variable charge yang didasarkan atas
besarnya konsumsi
Peak-load tariffs : pelayanan publik dipungut berdasarkan tarif tertinggi. Permasalahannya
2 adalah beban tertinggi, membutuhkan tambahan kapasitas yang disediakan, tarif tertinggi
untuk periode puncak yang harus menggambarkan higher marginal cost (seperti telepon dan
transportasi umum).

3 Diskriminasi harga. Hal ini adalah salah satu cara untuk mengakomodasikan pertimbangan keadilan
(equity) melalui kebijakan penetapan harga.

Full cost recovery. Harga pelayanan didasarkan pada biaya penuh atau biaya total untuk
4 menghasilkan pelayanan. Penetapan harga berdasarkan biaya penuh atas pelayanan publik
perlu mempertimbangkan keadilan (equity) dan kemampuan publik untuk membayar.

5
Harga diatas marginal cost. Dalam beberapa kasus, sengaja ditetapkan harga diatas marginal cost,
seperti tarif parker mobil, adanya beberapa biaya perijinan atau licence fee.
Taksiran Biaya
Penentuan harga
dengan teknik apapun • Opportunity cost untuk staf, perlengkapan, dll.
yang digunakan pada • Opportunity cost of capital
dasarnya adalah
• Accounting price untuk input ketika harga pasar
mendasarkan pada
tidak menunjukkan value to society (opportunity
usaha penaksiran cost)
biaya secara akurat. • Pooling, ketika biaya berbeda-beda antara setiap
Hal ini melibatkan individu
beberapa • Cadangan inflasi
pertimbangan sebagai
berikut :
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai