Anda di halaman 1dari 19

Struktur Rangka Dan Otot

Manusia Serta Fungsinya

AYU ARIFIANINGSIH, S.SiT., M.K.M


Tulang

 Tulang merupakan alat gerak pasif, karena tanpa otot tulang tidak dapat bergerak.
 Tulang merupakan penyusun rangka tubuh manusia terdiri atas tulang reawan
(kartilago) dan tulang keras (osteon).

 Tulang Rawan
Pada tubuh manusia, tulang rawan hanya terdapat pada bagian yang memerlukan
elastisitas seperti daun telinga, cuping hidung, ujung tulang pada persendian dan cincin
trakea.Tulang rawan tersusun dari serat kolagen dan kondroitin (protein-karbohidrat)
sehingga menjadi kuat dan fleksibel.
 Ada tiga jenis tulang rawan yaitu :
a. Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang homogen dan bersifat halus serta
transparan. Misalnya pada trakea, cuping hidung dan persendian.
b. Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis bersifat lentur, matriksnya mengandung serat elastis yang
bercabang-cabang. Misalnya terdapat pada epiglotis dan daun telinga
c. Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa bersifat kurang elastis, matriksnya mengandung serat
kolagen tidak teratur. Misalnya pada antar ruas tulang belakang.
 Tulang Keras
Tulang keras dilapisi periosteum sebagai tempat melekatnya otot. Sel-sel
tulang membentuk lingkaran konsentris yang berlapis. Sel tulang keras dikelilingi
matrik tulang keras yang tersusun dari kolagen dan mineral yang keras yaitu ion
kalsium, magnesium dan fosfat.
Matriks-matriks pada tulang keras membentuk lingkaran konsentris yang
disebut lamela. Lingkaran sel dan matriks tulang keras mengelilingi saluran
havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah.Antara sel telang keras dan
saluran havers dihubungkan oleh kanalikuli. Sel tulang keras memperoleh
oksigen, makanan dan membuang limbah melalui kanalikuli.
 Saluran havers, lingkaran sel dan lingkaran matriks tulang keras
membentuk sistem havers.
Di dalam tulang keras terdapat sumsum tulang yang berisi sumsum kuning
sebagai penimbun lemak dan sumsum merah sebagai tempat pembuatan
eritrosit.Pembentukan dan perusakan tulang keras diatur oleh adanya
kalsium, fosfat, vitamin D, hormon kalsitonin dan hormon paratiroid.
 Berdasarkan sifat matriksnya tulang keras dibedakan menjadi dua yaitu
a. Tulang Kompak
Tulang kompak merupakan tulang dengan matriks yang bersifat padatdan
rapat, misalnya lapisan luartulang pipa.

b. Tulang Spons
Tulang spos memiliki matriks yangberongga, misalnya tulang pipihdan tulang
pendek
Menurut bentuknya tulang keras dibedakan menjadi empat yaitu :

a. Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan umumnya berongga. Tulang pipa terdiri dari tiga bagian uaitu
bagian tengah (diafise) yang merupakan tulang kompak dan didalamnya terdapat sumsum tulang, kedua
ujung (epifise) membesar dan tersusun dari tulang sposdan diantara diafise dan epifise (cakraepifise),
misalnya tulang betis, tulang lengan, tulang paha, tulang kering.

b. Tulang Pipih
Tulang pipih bebentuk pipih dan berongga, misalnya tulang rusuk, tulang belikat, tulang tengkorak.

c. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk silindris, misalnya pada tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.

d. Tulang Tak Beraturan


Tulang tak beraturan memiliki bentuk tidak beraturan, misalnya tulang-tulang diwajah dan tulang
belakang.
Susunan Rangka Tubuh Manusia
 Osteosit mensekresi protein menjadi matriks tulang keras, kemudian matriks
tulang keras terisi kalsium dan fosfat sehingga mengeras. Proses perubahan
tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi.

 Susunan Rangka Tubuh Manusia


Rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang, rangka berfungsi untuk
memberi bentuk tubuh, melindungi organ dalam tubuh, menegakkan tubuh,
tempat melekatnya otot, tempat menyimpan mineral dan tempat untuk
menyimpan energi.
Rangka tubuh manusia dibagi menjadi :
a. Rangka aksial terdiri dari tulang-tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan
tulang rusuk

b. Rangka apendikular terdiri dari rangka bagian atas terdiri atas gelang bahu dan tulang
tangan, rangka bagian bawah terdiri atas gelang panggul dan kaki
 Hubungan Antar Tulang
Hubungan antar tulang disebut artikulasi atau persendian. Berdasarkan ada
tidaknya gerakan dibedakan menjadi,sendi mati (sinartrosis), sendi kaku
(amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).Sendi gerak terdiri dari :

 Otot Sendi Peluru, Sendi Putar, dan sendi pelana.


Otot disebut juga alat gerak aktif karena otot dapat berkontraksi. Otot mempunyai
tiga ciri yaitu kontraktibilitas yang merupakan kemampuan otot untuk memendek
dari ukuran semula, ekstensibilitas yang merupakan kemampuan otot untuk
memanjang dari ukuran semula dan elastisitas yang merupakan kemampuan otot
untuk kembali keukuran semula. Otot bagi manusia berfungsi sebagai alat gerak
aktif, pelindung organ dalam terutama yang terdapat dalam rongga tubuh,
memberi bentuk tubuh.
Jenis-jenis otot berdasarkan bentuk dan cara
kerjanya
a. Otot lurik memiliki garis terang dan gelap Yitu aktin dan miosin yang merupakan
komponen penggerak otot, sedang sel ototnya berbentuk silindris dengan banyak inti sel
dibagian tepi.

Otot rangka kita adalah otot lurik yang cara kerjanya dikendalikan oleh otak sehingga
disebut otot sadar. Otot rangka memiliki dua ujung yang liat disebut tendon, jika tendon
melekat pada tulang yang didiam, disebutorigo, sedang jika melekat pada tulang yang
dapat bergerak disebut insersio.

Jika otot berkontraksi maka empal akan memendek, membesar dan mengeras,
sehingga tulang terangkat.
b. Otot polos berbentuk gelendong dengan kedua ujung nya meruncing, berinti satu,
bekerja secara tidak sadar (otonom), lambat dan tidak cepat lelah. Misalnya usus,
lambung, hati, organ ekskresio dan pembuluh darah.

c. Otot jantung berinti banyak ditengah, berbentuk serabut lurik bercabang, bekerja
secara otonom dan terletak pada jantung.
Sifat kerja otot
Antagonis merupakan kerja dua otot yang berlawanan yaitu jika yang satu berkontraksi
yang lain relaksasi, contohnya :
 Fleksi dan ekstensi (membengkokkan dan meluruskan) pada sendi siku dan lutut.
 Abduksi dan adduksi (merndekati dan men jauhi tubuh), misalnya pada sendi lengan dan
sendi paha.
 Pronasi dan supinasi (menengadah dan menelungkup), misalnya ketika menengadahkan
menelungkupkan telapak tangan.
 Depresi dan elevasi (ke bawah dan ke atas), misalnya gerakan kepala menunduk dan
menengadah.

Sinergis merupakan kerja dua otot yang saling membantu, misalnya otot pronator teres
dan otot pronator kuadratus.
Gangguan dan Kelainan Rangka dan Otot
1. Gangguan dan kelainan pada rangka dan otot 2. Gangguan dan kelainan pada persendian.
antara lain disebabkan oleh gangguan dan kelainan
a. Artritis eksudatif
pada tulang, sendi dan otot.
b. Artritis sika
 Gangguan dan kelainan tulang
c. Dislokasid
a. Skoliosis
d. Terkilir
b. Lordosisi
e. Ankilosis
c. Kifosisi
d. Fraktura
e. Osteoporosis 3. Gangguan dan kelainan otot

f. Rakitis f. Atropi
g. Hipertropi
h. Kram
i. Tetanus
j. Miestenia gravis
Menjaga dan merawat rangka dan otot agar
berfungsi dengan baik

Agar rangka dan otot dapat berfungsi dengan baik maka rangka dan otot perlu
dijaga dan dirawat, antara lain dengan jalan :
 Menghindari benturan dengan benda-benda yang keras.
 Berolah raga secara kontinyu.
 Mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi, terutama zat-zat makanan yang
diperlukan oleh tulang dan otot.
 Tidak melakukan aktifitas yang berlebihan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai