Anda di halaman 1dari 29

PROSES

KEPERAWATAN
GERONTIK

TETI RAHMAWATI, S.KP


Pendahuluan
 AsKep pada klien lansia bisa dilakukan pada tatanan klinik
maupun dalam kontek keluarga.

 Pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan


(Yura and Walsh,1983), meliputi pengkajian, diagnosa,
intervension, implementation, dan evaluation
Lanjutan……

 Proses
AsKep dalam tatanan klinik
menggunakan bentuk AsKep
KMB, sedangkan dalam konteks
keluarga menggunakan Askep
Keluarga
Landasan Hukum Penanganan
Lansia
 UUD 1945, ps 27 ayat 2 & ps 34
 UU No 4 tahun 1965, tentang pemberian Bantuan
penghidupan orang tua
 UU No.5 tahun 1`974, tentang pokok-pokok pemerintah di
daerah
 Keputusan Presiden RI No.44 tahun 1974
Lanjutan…….
 UU No.6 tahun 1974, tentang ketentuan-ketentuan pokok
Kesejahteraan Sosial.
 Program PBB tentang lansia, anjuran kongres International
WINA tahun 1983
 Keputusan Menteri Sosial RI No 44 tahun 1974, tentang
organisasi dan tata kerja Departemen Sosial Propinsi
Lanjutan…….
 UU No 10 tahun 1992, ttg perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera.
 UU No.11 tahun 1992 ttg dana pensiun
 UU No.23 tahun 1992 ttg kesehatan
 Keputusan Menteri Sosial RI No. 27 tahun 1995 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Sosial Propinsi
Lanjutan…….
 Hari Lanjut Usia Nasional yang dicanangkan oleh Bapak
Presiden tanggal 29 Mei 1996 di Semarang
 Undang Undang Kesejahteraan No. 13 tahun 1998, ttg
Kesejahteraan Lanjut Usia
 Tahun Lansia Internasional tahun 1999
Beberapa Alasan Timbul
Perhatian

Pada Lansia
Pensiunan dan masalah-masalahnya
 Kematian mendadak (peny jantung & stroke)
 Meningkatnya jumlah lanjut usia
 Pemerataan pelayanan kesehatan
 Kewajiban Pemerintah thd orang cacat & jompo
 Perkembangan ilmu (gerontologi, geriatri)
 Program PBB
 Konfrensi Internasional di WINA tahun 1983
 Kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit
 Mahalnya obat-obatan
 Tahun Lanjut Uaia Internasional 1 Oktober 1999
Maksud Pemberian AsKep
 Untuk memberikan bantuan, bimbingan, pengawasan,
perlindungan, & pertolongan pada lansia scr individu maupun
kelompok seperti di lingk keluarga.
Lanjutan……
AsKep yang diberikan, disesuaikan dg
kelompok lansia (aktif atau pasif)
Lansia aktif dapat berupa: dukungan
ttg personal hygiene, kebersihan
lingkungan (spt: tempat tidur dan
ruangan), makanan yang sesuai, (spt:
porsi kecil bergizi, bervariai dan mudah
dicerna), dan kesegaran jasmani.
Lanjutan……
Pemberian AsKep pada lansia
pasif, yang tergantung pada orla,
pada dasarnya sama seperti
pada lanjut usia aktif, dengan
bantuan penuh oleh anggota
keluarga atau petugas.
Khususnya bagi yang lumpuh,
perlu dicegah agar tidak terjadi
dekubitus (lecet)
PENDEKATAN PERAWATAN LANJUT
USIA
1. Pendekatan Fisik - yang lebih mendasar ad/
memperhatikan atau membantu lansia untuk bernafas
dengan lancar, makan minum, melakukan eliminasi, tidur,
menjaga sikap tubuh waktu berjalan, duduk, merubah posisi
tiduran, beristirahat, kebersihan tubuh, memakai dan menukar
pakaian, mempertahankan suhu badan, melindungi kulit dan
kecelakaan
Lanjutan………
2. Pendekatan Psikis
 Penting untuk mengadakan pendekatan edukatif pada
lansia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter
terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung
rahasia yang pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
 Perawat hendaknya memiliki kesabaran dan ketelitian dalam
memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak
untuk menerima b’bagai bentuk keluhan agar para lansia
merasa puas.
 Perawat harus selalu memegang prinsip " Tripple", yaitu sabar,
simpatik dan service.
Lanjutan………
3. Pendekatan Sosial
 Mengadakan diskusi, tukar pikiran,dan
bercerita merupakan salah satu upaya
perawat dalam pendekatan social.
 Memberi kesempatan untuk berkumpul dgn
sesama lansia berarti menciptakan
sosialisasi mereka.
 Jadi pendekatan sosial merupakan suatu
pegangan bagi perawat bahwa orang
yang dihadapinya adalah makhluk sosial
yang membutuhkan orang lain
Lanjutan………
4. Pendekatan Spiritual
 Perawat harus bisa memberikan ketenangan
dan kepuasan batin dalam hubungannya
dengan Tuhan atau agama yang dianutnya
dalam kedaan sakit atau mendekati kematian.
 Dalam menghadapi kematian setiap klien
lansia akan memberikan reaksi yang berbeda,
tergantung dari kepribadian dan cara dalam
mengahadapi hidup ini.
 Umumnya pada waktu kematian akan datang
agama atau kepercayaan merupakan faktor
yang penting sekali
Tujuan
Agar lansia dapat melakukan
kegiatan sehari –hari scr mandiri
dgn:
M’pertahankan kesehatan &
kemampuan lansia dengan cara
perawatan dan pencegahan.
M’bantu m’pertahankan
semangat hidup lansia (life
support)
Lanjutan……
Menolong dan merawat lansia
yang menderita penyakit
Membantu petugas kesehatan
untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang
tepat dan dini
M’pertahankan kebebasan lansia
yg maksimal (memelihara
kemandirian secara maksimal)
FOKUS KEPERAWATAN LANSIA

 Peningkatan kesehatan (helth


promotion)
 Pencegahan penyakit
(preventif)
 Mengoptimalkan fungsi mental
 Mengatasi gangguan
kesehatan yang umum.
Proses asuhan
keperawatan
pengkajian
Data Biografi
Riwayat Keluarga
Riwayat Pekerjaan
Riwayat Lingkungan Hidup
Riwayat Rekreasi
Sistem Pendukung
Deskripsi Kekhusussan
Lanjutan…….
Status Kesehatan
Aktivitas Hidup Sehari-hari
Pemeriksaan Fisik (Head to toe
/ tinjauan sistem)
Pemeriksaan Status
Kognitif/Afektif/Sosial
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Keperawatan
 Fisik/Biologis

Ggn nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh b.d intake yang tidak adekuat
 Psikologis

Isilasi sosial
Harga diri rendah
 Spiritual

Reaksi berkabung atau berduka


sehubungan dg ditinggal pasangan
intervensi keperawatan
 Melibatkan klien
 Bekerjasama dg profesi kesehatan
lain
 Tentukan prioritas
 Cegah timbulnya masalah
 Sediakan cukup waktu untuk
memahami masukan
 Tulis semua rencana & jadual
Lanjutan…….
Tujuan intervensi keperawatan, lebih
diarahkan pada pemenuhan kebutuhan
dasar, antara lain:
Pemenuhan kebutuhan nutrisi
Peningkatan keamanan & keselamatan
Memelihara kebersihan diri
Memelihara keseimbangan
istirahat/tidur
Meningkatkan hub interpersonal
Implementasi keperawatan
 Bina trust
 Sediakan cukup penerangan
 Hindarkan cahaya yg menyilaukan
 t.u penerangan malam hari

 Tingkatkan rangsangan panca indera,


melalui
 Buku-buku yg dicetak besar
 Berikan warna-warna yg dapat dilihat klien

 P’tahankan & latih daya orientasi nyata


 Kalender, Jam, atau Saling mengjungi
Lanjutan…..
 Berikan perawatan sirkulasi
 Hindarkan pakaian yg menekan, mengikat, sempit
 Ubah posisi, dll
 Berikan perawatan pernafasan
 Bersihkan kotoran hidung
 Tingkatkan aktivitas pernafasan dg (nafas dalam,
latihan batuk efektif, dll)
 Berikan perawatan pada alat pencernaan
 Rangsang nafsu makan
 Cegah terjadinya ggn pencernaan
 Cegah konstipasi
Lanjutan…..
 Berikan perawatan genitourinaria
 Cukup intake cairan
 Cegah inkontinensia

 Berikan perawatan kulit


 Mandi, potong kuku, dll

 Berikan perawatan muskuloskeletal


 Bergerak dg keterbatasan
 Ganti posisi tiap 2 jam, hati-hati, dll
Lanjutan…..
 Berikan perawatan psikososial
 Bantu dalam memilih & melakukan aktivitas
 Fasilitasi pembicaraan
 Berikan penghargaan, dll

 Pelihara keselamatan
 Usahakan agar pengaman tempat tidur sudah terpasang
 Tempat tidur dalam posisi lebih rendah
 Pegangan di kamar mandi/ruangan
 Cukup penerangan, dll
Kunci Menuju lansia yg
BAHAGIA
B : BB berlebihan harus dihindarkan
A : Atur makanan
H : Hindari faktor resiko peny jantung
A : Agar terus merasa b’guna dg m’punyai
aktivitas yg b’manfaat
G : Gerak badan teratur wajib dilakukan
I : Ikuti nasihat dokter&hindari situasi tegang
A : Awasi kesehatan dg memeriksakan kes
scr berkala

Anda mungkin juga menyukai